Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN MIOMA UTERI

DENGAN LEUKOSITOSIS
MIOMA UTERI

 Definisi
Merupakan proliferasi secara lokal pada sel otot
polos yang dikelilingi oleh kompresi otot fiber dari
pseudokapsul
Neoplasama jinak yang berasal dari otot uterus
dan jaringan ikat, sehingga dalam kepustakaan
disebut leiomioma, fibromioma, fibroid
MIOMA UTERI

 Klasifikasi

Leiomioma dapat diklasifikasikan ke dalam


subkelompok berdasarkan hubungan anatomi
terhadap lapisan dari uterus.
MIOMA UTERI

Tiga jenis yang biasa ditemui adalah:


1. Intramural yang terletak di bagian tengah dari
dinding otot uterus;
2. Subserosal yang berada di bawah lapisan serosa
uterus;
3. Submukosal yang letaknya berada di bawah
endometrium.
MIOMA UTERI
MIOMA UTERI

 Patogenesis

Etiologi yang pasti terjadinya mioma uterus hingga


kini masih belum diketahui.

Namun bila melihat mioma uterus banyak ditemukan


pada usia reproduktif dan kejadiannya rendah pada
usia menopause, maka estrogen paling banyak diduga
sebagai penyebab timbulnya mioma uterus.
MIOMA UTERI

Di dalam jaringan mioma itu sendiri dijumpai penurunan


secara significant konversi estradiol menjadi estron dan
terlihat adanya peningkatan aktivitas enzim aromatase,
yang merubah androgen menjadi estron, dan selanjutnya
oleh enzim 17 a-hidroksisteroid dehidrogenase tipe I,
estron diubah menjadi estradiol. Oleh enzim 17 a –
hidroksisteroid dehidrogenase tipe II. Estradiol diubah lagi
menjadi estron.
MIOMA UTERI

Peningkatan aktivitas enzim aromatase dan 17 a-


hidroksisteroid dehidrogenase tipe I menyebabkan
mioma uterus bertambah besar, dan defisiensi
enzin 17 a-hidroksisteroid dehidrogenase tipe II
juga menyebabkan pertumbuhan mioma uterus.
MIOMA UTERI

 Faktor Risiko

1. Umur:

Wanita pada umur 30-an dan 40-an sering


mengalami pertumbuhan fibroid

2. Riwayat keluarga:

Adanya ahli keluarga dengan mioma meningkatkan


3 kali faktor risiko
MIOMA UTERI
3. Ras dan etnik:
Wanita dari Afrika-Amerika mempunyai 3 hingga 5 kali
lipat risiko mengalami fibroid berbanding wanita kulit
putih
4. Obesitas:
Obesitas akan menjurus kepada peningkatan
BMIsekaligus meningkatkan risiko kejadian dan
perkembangan fibroid.
MIOMA UTERI

5. Nutrisi :

Makan daging yang berlebihan dapat meningkatkan


risiko terjadinya fibroid. Makan makanan
mengandungi sayuran hijau dapat melindungi
wanita dari pertumbuhan fibroid.
MIOMA UTERI

 Gejala Klinis

Sekitar dua pertiga wanita dengan mioma uteri tidak


menunjukkan gejala.

Munculnya gejala tergantung pada jumlah, ukuran,


letak, keadaan dan kondisi.
MIOMA UTERI

Gejala ginekologi yang paling umum adalah


perdarahan uterus abnormal, efek penekanan, nyeri
dan infertilitas.

Anemia defisiensi besi sering terjadi akibat


kehilangan darah menstruasi yang banyak.
MIOMA UTERI MENYEBABKAN
LEUKOSITOSIS

 Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat

mengalami torsi akibat desakan uterus yang makin


lama makin membesar  torsi menyebabkan
gangguan sirkulasi yang nekrosis serta dapat
menyababkan infeksi
MIOMA UTERI MENYEBABKAN
LEUKOSITOSIS

 Meningkatnya vaskularisasi uterus ditambah dengan

meningkatnya kadar estrogen sirkulasi sering


menyebabkan hipertrofi dan pelunakan
mioma,mengakibatkan mioma tumbuh lebih cepat
dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema.
MIOMA UTERI MENYEBABKAN
LEUKOSITOSIS

 Jika pertumbuhan mioma terlalu cepat, akan

melebihi suplai darahnya sehingga terjadi perubahan


degeneratif pada tumor ini, dan hasil paling serius
yang dapat terjadi adalah nekrobiosis / degenerasi
merah.
MIOMA UTERI MENYEBABKAN
LEUKOSITOSIS

 Perubahan menjadi degenerasi merah menyebabkan

rasa nyeri di perut yang disertai gejala- gejala


rangsangan peritoneum dan gejala-gejala
peradangan. Pada kondisi ini gejala utamanya
adalah sakit, sering dikaitkan dengan rebound
tenderness, demam yang ringan, leukositosis, mual
dan muntah.
terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai