Anda di halaman 1dari 23

PEMILIHAN OBAT YANG AMAN

PADA PASIEN DENGAN KEHAMILAN


dr. Riani Aqmarina Zatadini
KATEGORI OBAT PADA IBU HAMIL
MENURUT FDA
KATEGORI A KATEGORI B

Studi: tidak membahayakan janin Studi: Pada bumil terbatas/ hewan


TIDAK BERESIKO memperlihatkan adanya efek samping
TIDAK BERESIKO PADA BEBERAPA
PENELITIAN

KATEGORI C KATEGORI D

Studi : pada hewan memperlihatkan Studi: Terbukti menimbulkan resiko ke


efek samping pada janin & belum janin, tetapi besarnya manfaat yang
ada studi terkontrol pada wanita diperoleh dapat dipertimbangkan
MUNGKIN BERESIKO ADA BUKTI POSITIF DARI RESIKO

Studi: memperlihatkan adanya abnormalitas


KATEGORI X
janin, resiko > manfaat
KONTRAINDIKASI
ANTIBIOTIK
KATEGORI B KATEGORI C
Amoxicillin Dicloxacillin Cloramphenicol (trimester I)
Amphicillin Eritromycin Quinolon
Azitromycin Fosfomycin Capreomicyn
Cefaclor lincomycin claritromycin
cefadroxyl meropenem cotrimoxazole
cefixime metronidazole Vancomycin parenteral
cefepime cefalexin rifampicin
cefotaxime ceftazidime pirazinamid
ceftriaxone Vancomycin oral
Clavulanic acid etambutol
clindamycin

Azitromycin, Klaritomycin, metronidazol, sulfonamid , Quinolon  Berdasarkan studi


terbaru yang dipublikasikan di CMAJ 2017, menunjukkan risiko abortus dan
berbahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil
KATEGORI D KATEGORI X
tetracyclin Kloramfenikol (trimester
Streptomycin II & III)
Amikacin Azytromycin
kanamycin Metronidazole
tobramycin quinolon
netilmycin
Oxytetracyclin
Gentamisin (parenteral)
doksisiklin
ANTIPIRETIK, ANALGETIK, NSAID
KATEGORI B KATEGORI C
Paracetamol diklofenak codein Tramadol
Meloxicam Codein + paracetamol
Ibuprofen ketoprofen
Piroxicam ketorolac
(trimester awal)
Aspirin (Trimester I & II) Acetosal (bodrexin)
Asam Mefenamat sumatriptan
KATEGORI D
Codein (jangka panjang)
Meloxicam ( mendekati KATEGORI X
kelahiran) Ergotamine
Aspirin (Trimester III) dihidroergotamin
Diklofenak (trimester akhir)
Ketorolac(Trimester akhir) Pada umumnya, Penggunaan NSAID untuk wanita
Asam mefenamat (trimester hamil tidak dianjurkan  menyebbakan
III & Menjelang persalinan) pendarahan, waktu melahirkan yang lebih lama,
dan pendarahan post partum
Ibuprofen (trimester akhir)
ANTITUSIF, EKSPEKTORAN, MUKOLITIK
KATEGORI A KATEGORI B
Bromhexin n-asetilsistein

KATEGORI C KATEGORI D
dextrometorphan Codein (jangka panjang)
guaifenesin N-asetilsistein (dengan HT)
Amroxol (terutama
trimester I)
Ammonium chloride
KATEGORI N
(injeksi) *u/ alkalosis
(belom dikategorikan)
metabolik
Ammonium chloride
Erdosteine
codein
DEKONGESTAN
KATEGORI C
Phenylephrine Triamcinolon nasal
efedrin pseudoefedrin
Xylometazoline nasal spray

ANTIHISTAMIN
KATEGORI B
cetirizine KATEGORI D

loratadine Brompheniramin

chlorphenamine hydroxyzine

cyproheptadine azelastine

dexchlorpheniramine Cetirizine + pseudoefedrin

dimenhidrinat Triamcinolon (trimester I)

difenhidramin
KORTIKOSTEROID
KATEGORI B KATEGORI D
Budesonide inhalasi Prednison
Betametason (trimester 1)

KATEGORI C
Dexametason Budesonide oral triamsinolon
Metilprednisolon Fluticasone inhalasi betametason

Kortikosteroid inhalasi obat lini pertama untuk terapi asma pada wanita hamil
(beclomethosan atau budesonid lebih dipilih)

Penggunaan kortikosteroid sistemik seperti prednison dan prednisolon, di


indikasikan pada kehamilan dengan asma akut eksaserbasi

rhinitis alergi: kortikosteroid intranasal


ANTASIDA, PPI, H2 RECEPTOR
BLOCKERS
KATEGORI B
Antasida Ranitidin
pantoprazole cimetidin
Lansoprazole famotidin
sukralfat esomeprazole

KATEGORI C
Antasida + Alimunium phosphate
Omeprazol
simeticon
REGULATOR GIT, ANTI FLATULEN, ANTI
SPASMODIK, ANTI EMETIK

KATEGORI B KATEGORI C
Metoclopramide Cisapride
Ondansetron Domperidone
Hyoscine N butylbromide
(buscopan)
Hipertensi pada kehamilan
• Target TD :150/100mmHg.
hipertensi kronis sekunder / dengan CKD,
target 140/90 mmHg
• ACE inhibitor, ARB, HCT harus dihentikan
• Pilihan terapi : Metildopa (Kategori FDA: B)
merk dagang : dopamet
• Pasca partus  kembali ke obat semula
OBAT JANTUNG, ANTI HIPERTENSI
KATEGORI B
KATEGORI D
Dobutamin
Amiodaron
dipyridamole
ACE inhibitor (Trimester II & III)
metildopa
Beta blocker (Trimester II & III)
Clopidogrel
Antagonis Angiotensin II (Trimester
KATEGORI C II & III)
Dopamin Antagonis Norephinephr
Ca ine Spironolacton
Milrinone Antagonis Ascardia Furosemid
acetate Angiotensin
II HCT

digoxin losartan Ascardia (Trimester III)

ISDN Beta
Blocker
ACE inhibitor Clonidine
DIABETES PADA KEHAMILAN
• Tatalaksana diabetes pada kehamilan : diet, insulin, obat
hipoglikemik oral, manajemen obstetrik prenatal, serta
manajemen bayi baru lahir.

• Jenis insulin: insulin lispro, regular, aspart, dan NPH, serta


insulin detemir

• OAD : metformin (FDA: Kategori B), acarbose ( FDA:


kategori B)

• Penggunaan kombinasi insulin dan infus glukosa selama


proses persalinan adalah untuk menjaga kada glukosa
darah ibu agar berada di kisaran 80-100 mg/dL
ASMA PADA KEHAMILAN
Profilaksis
• Beklometason & buesonid

Kortikosteroid Sistemik
• HANYA Pada pengobatan asma berat, anjuran :
prednison/ metilprednisolon karena preparat ini
dimetabolisme di plasenta dan hanya 10% obat aktif
yang dapat mencapai janin.
• efek samping dari pemberian kortikosteroid sistemik
yaitu preeklampsi, prematur, BBLR dan kelainan
kongenital
Bronkodilator :

1. β2 Agonis
• Meta-proteronol, terbutalin dan albuterol paling sering digunakan.
• β2 agonis oral tidak dianjurkan , jika diperlukan terbutalin direkomendasikan.
• Penggunaan salbutamol IV dapat menghambat persalinan, tetapi tidak terjadi pada
pemberian secara MDI atau nebulasi.
• Salmeterol termasuk β2 agonis long acting dan belum diteliti secara intensif .Walaupun
demikian salmeterol dapat dipakai sebagai alternatif pengganti teofilin pada pasien hamil
yang tidak dapat dikontrol dengan dosis sedang kortikosteroid inhalasi.

2. Antikolinergik
• ipratropium bromide: Kategori FDA : B
• Pada asma yang tidak memberikan respon terhadap terapi dengan β2 agonis.

3. Teofilin
• Kerugian teofilin : nausea pada awal kehamilan dan gastroesofageal refluks pada akhir
kehamilan., Dapat terjadi hipertensi dalam kehamilan dan prematur, Menghalangi persalinan,
Toksis terhadap neonatus melalui plasenta.
• Kategori FDA : C
KATEGORI B KATEGORI C
Ipratropium Br Salbutamol
fenoterol theophilline
terbutaline fluticason
Budesonid inhalasi & nasal budesonid
HEMORHOID PADA KEHAMILAN
Edukasi: berendam air hangat, istirahat cukup, hindari duduk lama
Pola makan

Ambeven : FDA : Kategori N


Ardhium : FDA : Kategori N
Rhodium : Menjadi perhatian

Pencahar
Bisacodyl: FDA: Kategori B
Laxadin syrup (phenolphtalein, paraffin cair, glycerin): FDA : Kategori B
Laxana (bisacodyl ): FDA: Kategori C???
DIARE PADA KEHAMILAN
• Edukasi
• Rehidrasi

• Entrostop (attapulgite activated coloidale, Pectin): FDA:


Kategori tidak diketahui
• Attapulgite: FDA: Kategori: belum dikelompokkan, dipakai
jika manfaat > resiko
• Kaolin pektin: FDA: Kategori: belum dikelompokkan
• Loperamid: FDA: Kategori C

• Kaolin pektin, attapulgit: Tidak diserap ke perederan darah:


cenderung AMAN
ANTI VIRUS, ANTIPARASIT, ANTIFUNGI
KATEGORI B
asiklovir clotrimazol Mikonazol topikal
valasiklovir Permethrin 5% (scabimit) ritonavir
terbinafin

KATEGORI C
Ketokonazole mebendazol
Fluconazole albendazol
Miconazole oral Nystatin supp vag & Oral
Griseofulvin pyrantel
Lindane (scabicid) klorokuin
ganciclovir

KATEGORI D KATEGORI X
Asiklovir (dengan HT) Ribavirin
OBAT KEMOTERAPI
KATEGORI C
dacarbazine
Rituximab
cetuximab

KATEGORI D
Carboplatin Docetaxel Oxaliplatin
Doxorubicin Cisplatin Etoposide
Paclitaxel 5 FU parenteral Ifosfamid (trimester 2 & 3)
Bleomycin Cyclofosfamid Vincristin
Cytarabine Gemcitabine

KATEGORI X
5 FU topikal
methotrexate
Ifosfamid (trimester 1)
Topikal
Kategori B Kategori C
Mupirocin (bactoderm) Bacitracin
Tetracyclin topikal gentamisin
Mikonazol topikal Clobetasol topikal
Burnazin

KATEGORI D
Povidon iodin topikal
hidrokortison
Nisagon
Bioplacenton
OBAT LAIN
KATEGORI A KATEGORI D
Vitamin C Vitamin B6 Alprazolam PTU carbamazepine
Asam folat levotiroksin amiodaron tiamazol fenobarbital

KATEGORI B diazepam fenitoin Asam valproat

bisacodyl Glucagon (inj)


KATEGORI X
clopidogrel Buspiron
simvastatin estradiol
Asam traneksamat Clozapine
warfarin misoprostol
progesteron
Amilodipin + atrovastatin oksitosin
KATEGORI C atrovastatin flurazepam
acetazolamide gemfibrozil CPZ
albumin fenofibrat dopamin KATEGORI N
alupurinol Heparin amitriptilin Zinc
atropin Streptokinase loperamid
haloperidol gabapentin glukosamin
timolol
Yang perlu diperhatikan
• Tidak ada obat yang dianggap 100% aman bagi perkembangan
janin.

• Obat diberikan jika manfaatnya > resikonya baik bagi ibu maupun
janin.

• Jika mungkin, semua obat dihindari pada trimester I

• Metabolisme obat pada saat hamil lebih lambat daripada saat tidak
hamil obat lebih lama berada dalam tubuh.

• Pengalaman penggunaan obat terhadap wanita hamil sangat


terbatas, karena uji klinis obat saat hendak dipasarkan tidak boleh
dilakukan pada wanita hamil

Anda mungkin juga menyukai