Anda di halaman 1dari 41

Perencanaan Teknis

Jembatan Sei Tayan


Provinsi Kalimantan Barat
Paket B-8
Nurul Isnaini 10111710010078
Nirwan
Nurin Rahman C.
Pratama Bintang S.
Umi Choirun Nisa
Dalam uapaya mewujudkan sistem
transportasi daratdi Pulau Kalimnatan
pemerti tah pusat ersama dengan
pemerintah daerah terus berusaha
mewujudkannya dengan membangun
jalan trans kalimantan . Namun
banyaknya sungai- sungai besar telah
menjadi kendala serius dalam
merealisasikannya.Jalan Trans
Kalimantan yang melintasi provinsi
kalimantan Barat juga masih terpututs
oleh sungai Kapuas yang mempunyai
lebar sekitar 1143 m sehingga pada
ruas jalan ini direncanakan
pembangunan Jmebatan Sei TAYAN
dengan panjang kira-kira 1420 m.

Jembatan Sei Tayan , Kalbar


Lebar total jembatan direncanakan 11.5m termasuk
trotoar dan bahu jalan , Panjang total jembatan adalah
1420 m terdiri dari jembatan 1 yang menghubungkan
jalan terdekat sisi utara dnegan pualu Tayan dan
jembatan 2 yang menghubungkan Pulau Tayan dnegan
jalan terdekat sisi selatan .
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan
Pondasi dan Pier
Mensetting ponton atau barch disekitar lokasi pilar yang akan
dikerjakan . Pengeboran dilakukan diatas ponton, karena kondisi
tanahnya didominasi oleh pasir lepas dan pengeboran dilakukan di air
maka pengebran harus menggunakan chasing pipa baja.
Pekerjaan BoredPile
Pekerjaan Bored Pile
1. •Mula
Mula mula
mulachasing
chasingbaja
bajaditanam
ditanamdidiairairdnegan
dnegan mencapai
dasar sungaidasar
mencapai dan dimasukkan sedalam kurang
sungai dan dimasukkan lebih 10 m
sedalam
kurang
dari dasarlebih 10 m
sungai dari dasardisungai
. kemudian . kemudian
bor hingga di bor
kedalaman
hingga yang
pondasi kedalaman pondasi diikutidengan
direncankaan yang direncankaan
memasukkan
diikutidengan
pipa baja chasing memasukkan
. pipa baja chasing .
• Tulangan pondasi ynag sudah dirangkai dimasukkan
2. Tulangan pondasi
dilanjutkan dneganynag sudah dirangkai
pengeboran dimasukkan
beton dilokasi bored
dilanjutkan dnegan pengeboran beton dilokasi bored pile
pile tersebut.
•tersebut.
Urutan pekerjaan bored pile diteruskan sampai semua
titik bored
3. Urutan pile pada
pekerjaan satu
bored grup
pile pile cap selesai
diteruskan sampai semua
dikerjakan
titik bored pile pada satu grup pile cap selesai dikerjakan

Pekerjaan Bored Pile
• Setelah pekerjaan bored pile selesai, untuk satu grup pile cap
maka pekerjaan berikutnya adalah pemasangan formwork .
diikuti dnegna pembesian yang dilanjutkan dengan pengecoran
pile cap .
• setelah pekerjaan pile cap selesai dilanjutkan dengan
pemasangan pembesian untuk pier, Pemasangan formwork dan
pengecoran .
• pada pekerjaan pier head terlebih dahulu dilakukan pemasangan
showringatau perancah yang dilanjutkan dengan pemasangan
formwork .
• kemudian untuk pemasangan pembesian dan akhirnya
pengecoran pier head.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan
Struktur Jembatan Atas
Ada 3 tipe struktur atas jembatan yaitu
1. Balok baja komposit bentang 40m yang
idgunakan pada jembatan 1 yang
mehunbungkan sisi utara dnegna pialu tayan
2. Balok baja komposit menerus . atau plat
girder
3. Jembatan pelengkung baja menerus
Metode Pemasangan
Erection Method
Struktur Jembatan Atas Tipe 1
• Girder baja yang sudah difabrikasi diworkshop
dirakit diatas ponton kemudian diangkat stau
perstu ke ats pier head menggunakan crane
• Setelah semua girder dipasang , kemudian
dilakukaan pemasangna closefriesn. Pemasangan
bondex yang berfungsi sebagai form work . Diikiti
dnegan pekerjaan pemasangan pembesian dan
terakhir adalah pemngecoran slab jembatana
dnegan menggunakn concrete pound .
Metode Pemasangan Erection Method
Metode Pemasangan Erection Method
Struktur Jembatan Atas Tipe 3
Langkah – Langkah
Pengerjaan
Pemasangan atau erection segmen 1 dan temporary brekhed. Pemasangan ataua erection
segmen- segmen berikutnya dilakukan perelemen denga bantuan crane .
Seiring denga erection segmen2 dilakukan pemasangan temporary pier yang diletakkan di
tengah bentang tepi . Pada saat bentang tengah mencapai segmen ke 5, segmen bentang tepi
sudah mencapai temporary pier . Erection semua segman bentang tepi dilanjutkan smapai
selesai
sementara itu dibuat temporaray (?) untk erection segmen2 benatng tenagh . Segmen bentang
tengah dilanjtkam setelah temporary poewe , backsaty , dan temporary cable pertama
terpasang.
Erection segmen2 bentnag tengah dilanjutkan setiap erection 3 segmen, temporary cable harus
dipasang. Setalah semua segmen bentang tengah selesai dipasang.,
Pemasangan bondeks , pembersihan deck jembatan , yang selanjutnya dengan pengecoran .
Finishing
Pemasangan railing, marka, lampu, dll.
TERIMA KASIH
Pemasangan hanger , cross girder, main girder, dan stringer. Setelah semua elemen struktur baja
lengkung terpasang, langkah berikutnya adalah pembongkaran temporary pier , temporary
toward , backstay , temporary cable, dan temporary brekhded.
Pemasangan hanger , cross girder, main girder, dan stringer. Setelah semua elemen struktur baja
lengkung terpasang, langkah berikutnya adalah pembongkaran temporary pier , temporary
toward , backstay , temporary cable, dan temporary brekhded.
INDONESIA PENYUMBANG SAMPAH PLASTIK
TERBESAR KEDUA DI DUNIA
5 Negara Terbesar Penyumbang Sampah Plastik di
Sampah Plastik di Laut Indonesia
1. Tiongkok
8,81 Juta Metrik Ton/ Tahun 64
2. Indonesia Juta Ton/ Tahun
3,21 Juta Metrik Ton/ Tahun
3. Fhilipina 3,2
1,88 Juta Metrik Ton/ Tahun Juta Ton/Tahun
4. Vietnam Dibuang ke Laut
1,83 Juta Metrik Ton/ Tahun
*BPS, Inaplas, dan
5. Sri Lanka Kementerian Kelautan
1,59 Juta Metrik Ton/ Tahun dan Perikanan

*Jenna R Jambeck (2015)


Universitas Georgia, AS
VOLUME SAMPAH LIMBAH B3 YANG TERANGKUT PER HARI
DI BEBERAPA KOTA DI INDONESIA 2016
1500
1163.36
1000

500
43.16 33.63 108.75
0
JAMBI JAKARTA DENPASAR SAMARINDA

Sampah
Limbah
KETERANGKUTAN B3;
Organik ;
1161.36
LIMBAH B3 DI 1163.36

KOTA SAMARINDA Sampah


Anorgani
k;
840.49
1. DEFINISI
LIMBAH B3
2. KARAKTERISTIK
LIMBAH B3
3. PENANGANAN
LIMBAH B3
OUTLINE 4. PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR B3
DENGAN
TEKNOLOGI
WASS
LIMBAH B3
PERATURAN PEMERINTAH NO 101 TAHUN 2014

PENGERTIAN
KARAKTERISTIK
Limbah bahan berbahaya dan
beracun adalah sisa suatu usaha 1. Mudah
atau kegiatan yang Meledak

APA BAHAYANYA ?
mengandung bahan berbahaya 2. Mudah
dan beracun yang karena sifat, Menyala
konsentrasinya, dan jumlahnya 3. Reaktif
baik secara langsung maupun 4. Infeksius
tidak langsung, dapat 5. Korosif
mencemarkan lingkungan hidup 6. Beracun
dan dapat membahayakan
kesehatan serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk
hidup lain.
BAHAYA B3
BAGI KESEHATAN BAGI LINGKUNGAN

•bahaya terhadap
•toksisitas akut; lingkungan akuatik;
•korosi/iritasi kulit; dan
•kerusakan/iritasi •bahaya lingkungan
serius pada mata; terhadap lapisan
•sensitifitas pernafasan ozon.
atau kulit;
•mutagenasi sel induk;
•karsinogenisitas;
•toksik terhadap
reproduksi;
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
TEKNOLOGI WASS?

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR B3 DENGAN TEKNOLOGI WASS


(WASTE MINIMIZATION, WASTE CONVERTION, WASTE DISPOSAL,
STABILITATION, AND SOLIDIFICATION)
WASTE MINIMIZATION
Waste Minimization adalah pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan.
Teknologi minimasi limbah B3 lebih dikenal dengan istilah 4R yaitu Reduce
(pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan), Recovery (perolehan kembali),
Reuse (penggunaaan ulang limbah), dan Recycle (daur ulang limbah).

Pengurangan Limbah B3
juga dapat dilakukan
melalui :
 Substitusi bahan;
 Modifikasi proses;
 Penggunaan teknologi
ramah lingkungan.
WASTE
CONVERTION
Waste Convertion adalah
konversi atau pengubahan
limbah menjadi tidak
bahaya. Teknologi konversi
yaitu suatu upaya atau cara
untuk mengubah
karakteristik dan komposisi
limbah B3 dengan cara
menghilangkan dan
mengurangi sifat bahaya
atau sifat racunnya.
WASTE DISPOSAL
Waste Disposal adalah suatu upaya penimbunan atau pembuangan limbah B3. Lokasi
yang memenuhi persyaratan sebagai tempat penimbunan atau pembuangan limbah
B3 adalah sebagai berikut:
• Bebas dari banjir
• Permeabilitas tanah maksimum 10−7 cm/detik
• Merupakan lokasi yang ditetapkan sebagai lokasi penimbunan limbah B3
berdasarkan rencana tata ruang suatu daerah
• Merupakan daerah yang secara geologis dinyatakan aman, stabil, tidak rawan
bencana dan di luar kawasan lindung.
• Bukan merupakan daerah resapan air tanah, khususnya yang digunakan untuk air
minum
Secure Landfill
STABILITATION AND SOLIDIFICATION
Stabilitation dan Solidification merupakan suatu tahapan proses pengolahan
limbah B3 melalui mekanisme pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia limbah
dengan cara menambahkan senyawa pengikat dan pereaksi tertentu yang
bertujuan memperkecil atau membatasi kelarutan, pergerakan atau penyebaran
daya racunnya, sebelum dibuang ke tempat penimbunan akhir (secure landfill).

Proses stabilisasi merupakan :


• Rangkaian dari berbagai bentuk
pengolahan awal secara kimia
• Dicampur dengan semen
Portland, fly ash dan bahan
pemadat lainnya, air, serta
bahan kimia lain.
• Limbah stabil ditimbun dengan
aman di landfill.
KESIMPULAN
• TEKNOLOGI WASS DIHARAPKAN MAMPU MENINGKATKAN
KUALITAS LINGKUNGAN DI SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR
• TEKNOLOGI WASS DIHARAPKAN MENJADI JAWABAN BAGI
PERUSAHAAN YANG HINGGA SAAT INI MASIH MENGABAIKAN
LIMBAH B3
• TEKNOLOGI WASS TENTUNYA DIHARAPKAN DAPAT
MEMBANTU DALAM MENGURANGI KETERANGKUTAN LIMBAH
B3 DI INDONESIA
TERIMA KASIH
PEDULI LINGKUNGAN HARI INI UNTUK KEHIDUPAN YANG
LEBIH BAIK. MARI BEBASKAN INDONESIA DARI SAMPAH!

Anda mungkin juga menyukai