Anda di halaman 1dari 33

PELAYANAN KB

DALAM PROGRAM JKN

Oleh: Sarman Palipadang, S.Farm., M.Kes., Apt., AAAK


Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram

Mataram, 5 April 2019


1
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
AGENDA

OVERVIEW PROGRAM JKN

PEMBIAYAAN KASUS MATERNAL DAN KB

DASAR HUKUM

PENJAMINAN PELAYANAN KB DALAM PROGRAM JKN

HARAPAN SINERGI PELAYANAN KB

2
Overview Program JKN

Health systems are social institutions. They do far more for


society than deliver babies and pills. like a post office
delivering parcels. Properly managed and adequately
financed. a fair and equitable health system contributes to
social cohesion and stability

Dr Margaret Chan
Wewujudkan Keadilan Sosial
UUD 45 Meningkatkan Kualitas Hidup
PEMBUKAAN Manusia Indonesia
…Memajukan
Kesejahteraan
Umum…
Fokus
UU 40/2004 3 Pilar Utama Penyehatan Keluarga Indonesia

UU SJSN
JKN menjamin peserta
mendapatkan Pa Pa Pa
Peningkatan Membangun
pelayanan kesehatan Paradigma
Pelayanan JKN YANKES
Sehat
Kesehatan “UNSTRUCTURED

UU 24/2011 ↓

UU BPJS Mewujudkan UHC Efektif YANKES


“STRUCTURED”

Utilisasi Sesuai Pelkes MENATA


Rasional Kebutuhan Berkualitas SISTEM
JKN dijalankan secara Medik PELAYANAN
Efisien dan Efektif KESEHATAN

Efektifitas dan KURATIF

FOKUS 2019 Menjamin Kepuasan


Sustainabilitas Peserta Efisiensi ↓
BPJS KESEHATAN Program Kerja PROMPREV 4
Sumber: DWH: 5 Oktober 2018
Cakupan kepesertaan

Peserta JKN-KIS
221.203.615 Jiwa
Sumber Data BI BPJS Kesehatan 30 September 2019
83,41%
*PERSENTASE PESERTA JKN-KIS
DIBANDINGKAN DATA PENDUDUK 16,5 %
PER SEMESTER II TAHUN 2018 16,59 %
83,5 %
208.054.199 DUKCAPIL KEMENDAGRI
jiwa 78,46%
187.982.949
jiwa
171.939.254
jiwa
156.790.287
jiwa Jumlah Peserta
Uraian Jumlah Peserta
Uraian s.d.
s.d 30
30 Sep
Sept19
2019
133.423.653
jiwa
Jumlah Peserta:
1. PBI APBN 94.147.742
2. PPU:
a. PNS 12.770.844
b. TNI/POLRI 2.855.559
c. Pejabat Negara 36.901
d. PPNPN 1.825.258
e. Pegawai Swasta:
31 1. BUMN 1.555.510
Des 2. Swasta lainnya 33.216.322
Sub Total 2 52.260.394
2014 2015 2016 2017 2018
3. BP 5.006.316
UHC : Universal Health Coverage 4. PBPU 32.606.544
(Jaminan Kesehatan untuk Seluruh Penduduk) 5. PBI APBD 37.182.619
Sumber Data Penduduk: Total 221.203.615
*Ditjen Dukcapil (Data s.d. Smt II Tahun 2018 jumlah penduduk 265.185.520 jiwa )

3 3
PENINGKATAN AKSES DENGAN
PENAMBAHAN FASKES KERJA SAMA

FKTP KERJASAMA TAHUN 2014 - 2019

Proporsi FKTP milik swasta sebesar 49% Proporsi FKRTL milik swasta sebesar 60%

Salah satu fokus utama BPJS Kesehatan tahun 2019:


Meningkatkan kepuasan peserta melalui peningkatan
kemudahan akses peserta ke Faskes dan perbaikan Mutu
layanan Faskes
6
Program JKN-KIS Milik Semua
Utilization relatives to need Target SDG 3.8: mencapai UHC.
provide access to needed health services. which do
not determined by people’s capacity to pay nor their termasuk proteksi risiko finansial. akses
geographical location terhadap pelayanan kesehatan. obat
Kolaborasi stakeholders

dan vaksin esensial yang berkualitas

Kolaborasi stakeholders
AKSES untuk semua

UHC tidak berarti2:


UHC - UHC tidak hanya mencakup
system kesehatan. tapi UHC
KUALITAS PROTEKSI berarti pembangunan
FINANSIAL berkelanjutan menuju ekuitas.
Quality
Financial protection prioritas pembangunan dan
the service received
should be in sufficient
ensure that the use of these inklusi sosial.
services does not expose the user
quality to be effective to financial hardship - UHC tidak hanya mengenai
- pembiayaan kesehatan. tapi
meliputi semua aspek sistem
kesehatan.

PRE-REQUISITE:
PERLUASAN CAKUPAN
Sumber: DWH: 5 Oktober 2018 1. WHO. (2018). Universal Health Coverage. diakses via
http://www.who.int/healthsystems/universal_health_coverage/en/ tanggal 3 Agust72018.
2. WHO. (2010). Health systems financing: the path to universal coverage. WHO Health
Meningkatkan kesehatan ibu
Tujuan Pembangunan Milenium (MDG)

JENIS PELAYANAN MATERNAL Jumlah kasus Meninggal


OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR 586,596 513
PERSALINAN VAGINAL 1,180,958 274
PERSALINAN VAGINAL DENGAN STERILISASI &/ DILATASI & KURET 12,303 21
PERSALINAN VAGINAL DENGAN PROSEDUR SELAIN STERILISASI &/26,675
DILATASI & KURET
91 SEDANG
TOTAL 1,806,532 899

Terdapat 50 kematian ibu per 100.000 kelahiran di


fasilitas kesehatan (FKRTL dan FKTP)

UNICEF Oktober 2012

JKN-KIS meningkatkan akses layanan kesehatan maternal di fasilitas kesehatan 


Berperan dalam menurunkan angka kematian Ibu
Sumber: DWH: 5 Oktober 2018 (Data Pelayanan 2017)
8
YUKCARITAHU

9
YUKCARITAHU

10
YUKCARITAHU

11
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Tahun 2014-2019
Pembiayaan Kasus Maternal
Distribusi Peserta dalam Piramida

28.39% (57.7juta)
Peserta JKN adalah
Wanita Usia Subur

Peserta JKN-KIS wanita lebih sedikit dari laki-laki. namun pemanfaatan


biaya pelayanan 4.23% (1.8 T/tahun) lebih tinggi dari laki-laki
Sumber: DWH: 5 Oktober 2018 (Data Pelayanan 2017)
14
Pola Pelayanan KB dalam JKN
PELAYANAN KB lebih banyak di RS PELAYANAN KB DI RS lebih banyak RAWAT INAP
Komplikasi KB lainnya 75 187
Komplikasi KB 187
USG ec Komplikasi KB 273
USG ec Komplikasi KB 254 19
Curetage ec Komplikasi KB 50
Curetage ec Komplikasi KB 50
Laparoscopi ec Komplikasi KB 3
Laparoscopi ec Komplikasi KB 3
Laparotomi ec Komplikasi KB 63 Laparotomi ec Komplikasi KB 63
Laparoskopi MOW 45,550 Laparoskopi MOW 45,550
Laparotomi MOW 20,447 Laparotomi MOW 20,447
MOP 23 303 MOP - 303
Aff IUD - 343 Aff IUD - 343
IUD 14,672 19,405 IUD 705 18,700
Suntik 695,483 - Suntik -
0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

FKTP FKRTL Rawat Jalan Rawat Inap

PELAYANAN KB lebih banyak di KELAS B


Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D

Komplikasi KB
USG ec Komplikasi KB
30
4 4
74
9
83
2
Promotif dan Preventif lebih
Curetage ec Komplikasi KB 1 11 27 11 banyak di FKRTL (Optimalisasi
Laparoscopi ec Komplikasi KB 2 1
Laparotomi ec Komplikasi KB 4 25 28 6 FKTP Belum Optimal)
Laparoskopi MOW 4,053 19,860 17,446 4,191
Laparotomi MOW 941 7,933 9,855 1,718 Inefisiensi Pembiayaan
MOP 51 123 99 30
Aff IUD 19 112 168 44
IUD 2,694 9,620 4,718 1,668
Suntik -
Sumber: DWH: 21 Februari 2018 (Data Pelayanan 2017)
0% 20% 40% 60% 80% 100% 15
Utilisasi Pelayanan KB dalam JKN
Sumber: DWH: 21 Februari 2018 (Data Pelayanan 2017) Range tarif : terendah tarif kelas D Pemerintah, tarif tertinggi kelas
A Swasta severity III
Pelayanan KB FKTP FKRTL
RJTL RJTL Standar Tarif (Rp) RITL Standar Tarif (Rp) Rp
Konseling/Kondom/Pil Kapitasi (176.200 - 395.900) (760.600 – 12.897.100)
Suntik 695,483 15,000 - -
Pasang IUD Pascasalin - - Satu paket persalinan 35,445 Satu paket persalinan
Pasang IUD saat tindakan medis lain - 579 Satu paket 786 Satu paket
Pasang IUD saja 14,762 100,000 564 (564.300 - 957.600) 15 (760.600 – 12.897.100) 426,024,000
Aff IUD Pascasalin - 100,000 - Satu paket persalinan 201 Satu paket persalinan
Aff IUD saat tindakan medis lain - 100,000 2,470 Satu paket 829 Satu paket
Aff IUD (termasuk akibat komplikasi) - 100,000 1,333 (261.500 – 447.800) 206 (760.600 – 12.897.100) 1,119,311,700
MOW pascasalin - - Satu paket persalinan 38,720 Satu paket persalinan
MOW saat tindakan medis lain - 3 Satu paket 291 Satu paket
MOW interval laparoskopi - 17 (261.500 - 339.700) 24 (1.613.100 – 10.742.700) 89,294,700
MOW interval mini laparotomi - 29 (1.187.900 – 1.711.000) 206 (1.569.300 – 9.208.000 ) 931,526,100
MOP 23 350,000 0 (346.200 - 460.700) 298 (760.600 – 12.897.100) 2,121,285,500
Implan 100,000 - -
Komplikasi Alkon (Konsultasi keluhan
efek samping/Pemeriksaan atas
125,000 1,317 726.168 (Unit cost) 529 5.604.007 (Unit Cost) 3,923,802,400
keluhan/tindakan medis atas
komplikasi)

1. Kunjungan komplikasi ke FKRTL (12.563 kasus dengan Diagnosa Presence of (intrauterine) contraceptive device/
Mechanical complication of intrauterine contraceptive device) 24,1 % dari total kasus pemasangan IUD
2. Unit cost Per kunjungan akibat komplikasi 5,6 juta pada Rawat Inap dan 726 ribu pada Rawat Jalan
3. Pembiayaan pasang IUD di Poli RS 5-9 x dari biaya pemasangan di FKTP (masih terdapat kasus yang diinapkan)
4. Sebagian besar kasus MOW interval adalah Rawat Inap, Biaya 15-100x lebih tinggi dibanding MKJP (Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang) jenis IUD dengan pemasangan di FKTP
16
Kode INACBG Pelayanan KB (Standar Tarif)

ICD 10 & KODE INA-CBG KODE INA-CBG


NO TINDAKAN ICD 9 CM Rawat Inap FKRTL Rawat Jalan FKRTL
FKTP
1 Konseling KB Family planning advice. Z30.0
Initial prescription of contraceptives
2 Survailance Obat KB Repeat
prescription for contraceptive pill or other Z-4-12 Q-5-44-0
Z30.4 Kapitasi
contraceptive drugs. Routine examination for (760.600 – 12.897.100) (176.200 - 395.900)
contraceptive maintenance
4 Survailance IUD Checking. reinsertion or Z30.5
removal of (intrauterine) contraceptive device
5 KB Suntik 3 bulanan Repeat Z-4-12 Q-5-44-0
prescription for contraceptive pill or other Z30.4
contraceptive drugs
(760.600 – 12.897.100) (176.200 - 395.900) (15.000)
6 MOP Admission for interruption of fallopian Z30.2
tubes or vasa deferentia 63.70
63.70 Male sterilization procedure. NOS Z-4-12 V-3-10-0
63.71 Ligation of vas deferens 63.71 (760.600 – 12.897.100) (346.200 - 460.700) (350.000)
63.72 Ligation of spermatic cord 63.72
63.73 Vasectomy 63.73
7 Pasang IUD Insertion of (intrauterine) Z30.1 Z-4-12 W-3-11-0
contraceptive device (760.600 – 12.897.100) (564.300 - 957.600) (100.000)
Insertion of intrauterine contraceptive device 69.7
8 Cabut IUD dengan USG reinsertion or Z30.5
removal of (intrauterine) contraceptive device
Z-4-12 W-3-11-0
removal of (intrauterine) contraceptive device 97.71 (760.600 – 12.897.100) (564.300 - 957.600) (100.000)
88.79 Other diagnostic ultrasound 88.79 17
Kode INACBG Pelayanan KB (Standar Tarif)

ICD 10 & KODE INA-CBG KODE INA-CBG


NO TINDAKAN ICD 9 CM Rawat Inap FKRTL Rawat Jalan FKRTL
FKTP

9 Cabut IUD reinsertion or removal of Z30.5 Z-4-12 W-3-12


(intrauterine) contraceptive device
(760.600 – 12.897.100) (261.500 – 447.800) (100.000)
removal of (intrauterine) contraceptive device 97.71
10 Pasang Implan Checking. reinsertion or Z30.2
removal of (intrauterine) contraceptive device Z-4-12 Q-5-44
(760.600 – 12.897.100) (176.200 - 395.900) (100.000)
Insertion of intrauterine contraceptive device 69.7
11 Cabut Implan reinsertion or removal of Z30.5
(intrauterine) contraceptive device Z-4-12 W-3-12
(760.600 – 12.897.100) (261.500 – 447.800) (100.000)
removal of (intrauterine) contraceptive device 97.71
12 MOW Laparoscopy Z30.2
66.21 Bilateral endoscopic ligation and
crushing of fallopian tubes W-1-13 W-2-13
66.22 Bilateral endoscopic ligation and division
66.21 -
of fallopian tubes 66.22 (1.613.100 – 10.742.700) (261.500 - 339.700)
66.29 Other bilateral endoscopic destruction 66.29
or occlusion of fallopian tubes
13 MOW mini laparotomy Z30.2
66.31 Other bilateral ligation and crushing of
fallopian tube W-2-12
66.31 W-1-12
66.32 Other bilateral ligation and division of (1.187.900 – -
66.32 (1.569.300 – 9.208.000 )
fallopian tubes (Pomeroy operation) 1.711.000)
66.39 Other bilateral destruction or occlusion 66.39
of fallopian tubes
18
Kode INACBG Pelayanan KB (Standar Tarif)

ICD 10 & KODE INA-CBG KODE INA-CBG


NO TINDAKAN ICD 9 CM Rawat Inap FKRTL Rawat Jalan FKRTL
FKTP
14 USG akibat Komplikasi IUD T83.3/
Mechanical complication of intrauterine W-4-12 Z-3-25
contraceptive device T83.8
(2.606.200 - 12.096.100) (284.800 - 467.200) (125.000)
88.79 Other diagnostic ultrasound 88.79
15 Laparoskopi akibat Komplikasi IUD T83.3/
Mechanical complication of intrauterine K-1-11 W-3-12
contraceptive device T83.8
(5.440.900 – 39.765.800) (264.700 – 455.800) (100.000)
54.2~ laparoscopy 54.2~
16 Laparoskopi akibat Komplikasi IUD T83.3/
Mechanical complication of intrauterine T83.8 K-1-40
contraceptive device
-
(5.184.500 - 30.874.70)
54.1~ laparotomy 54.1~
17 Kuret akibat Komplikasi IUD Z30.2 W-1-13 W-2-11
-
69.~ dilation and curettage 69.~ (1.617.900 – 12.275.400) (673.900 – 1.160.600)
18 Konsultasi akibat Komplikasi IUD W-4-12 Z-3-25
Z97.5
Presence of (intrauterine) contraceptive device (2.568.200 – 12.096.100) (284.800 - 467.200)
19 T83.3/ W-4-12 Q-5-44-0
Konsultasi akibat Komplikasi IUD
T83.8 (2.568.200 – 12.096.100) (176.200 - 395.900)

19
Batasan: Penyuluhan Perorangan, KB,
imunisasi rutin, skrining kesehatan
tertentu, peningkatan kesehatan bagi
Sumber: Perpres 82 tahun 2018 pasal 46 s.d pasal 50 Peserta penderita penyakit kronis

Tingkat
Pertama
Manfaat Pelayanan
Medis* Kesehatan

*Batasan: sesuai indikasi medis dan standar pelayanan,


tidak dibedakan berdasarkan besaran Iuran

Manfaat Program
JKN
Kamar Rawat Tingkat
Lanjutan
Manfaat non-
Medis**
Bantuan
Kacamata

Ambulan Batasan: KB di FKRTL atas indikasi medis

Darat/Air

Pelayanan KB di FKRTL atas Indikasi medis melalui penapisan kondisi medis pasien berdasarkan standar
pelayanan, Pelayanan promotif preventif (KB) pada pasien tanpa kondisi medis khusus fokus di FKTP
Strategic Purchasing

KEBIJAKAN (KEWAJIBAN)
Kewajiban BKKBN dalam pemenuhan kebutuhan
alat dan obat kontrasepsi bagi Peserta Jaminan
Kesehatan di Fasilitas Kesehatan (Perpres 82 2018)

1. Kewajiban dokter menjalankan kewenangan


sesuai standar profesi dan pelayanan Penyediaan Alkon Akses
2. Kewajiban dokter menyelenggarakan kendali
pelayanan
mutu dan kendali biaya. Yang dimaksud dengan
Pelayanan Kesehatan
“kendali mutu” adalah suatu sistem pemberian bermutu
pelayanan yang efisien, efektif, dan berkualitas dan efisien
Penjaminan
yang memenuhi kebutuhan pasien
(UU Kedokteran 29 2004 pasal 44 dan 49)

Kewajiban BPJS Kesehatan membayarkan Manfaat


dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan program Jaminan Sosial
(UU BPJS 24 2011 pasal 10)
21
DASAR HUKUM
Dasar Hukum

“Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan…..”


Undang- Undang Nomor 40 tahun 2014 Pasal 22 ayat (1)

BAB IV MANFAAT JAMINAN KESEHATAN Bagian Kesatu Manfaat yang Dijamin


Pasal 46
Ayat (1) Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat
pelayanan kesehatan perorangan. mencakup pelayanan promotif. preventif. kuratif.
dan rehabilitatif. termasuk pelayanan obat. alat kesehatan. dan bahan medis habis
pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.
Ayat (2) Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas Manfaat medis dan Manfaat nonmedis.
Ayat (3) Manfaat medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai
dengan indikasi medis dan standar pelayanan serta tidak dibedakan berdasarkan
besaran Iuran Peserta.
Perpres 82 tahun 2018

Manfaat medis pelayanan KB (Pelayanan Promotif dan Preventif)


diberikan sesuai dengan indikasi medis dan standar pelayanan
23
Dasar Hukum

Pasal 48 ayat (1)


Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan: a.
penyuluhan kesehatan perorangan; b. imunisasi rutin; c. keluarga berencana; d.
skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan atau skrining kesehatan
tertentu; dan e. peningkatan kesehatan bagi Peserta penderita penyakit kronis.
Pasal 48 ayat (4)
Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi konseling dan pelayanan kontrasepsi. termasuk vasektomi dan tubektomi
bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Pasal 48 ayat (5)
Ketentuan mengenai pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi bagi Peserta
Jaminan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan diatur dengan Peraturan Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Perpres 82 tahun 2018

Per BKKBN mengatur pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi


sementara untuk pemenuhan pelayanan KB diatur bersama BKKBN

24
Prinsip
penyelenggaraan JKN

Jaminan Kesehatan Program JKN dan penyelenggaraannya


mengacu pada prinsip-prinsip pelayanan kesehatan. yaitu:

Prinsip kehati-hatian. akuntabilitas.efisiensi dan efektivitas


Undang- Undang Nomor 40 tahun 2014

Berdasarkan kebutuhan/indikasi medis


Perpres 82 tahun 2018 pasal 46 ayat (3)

Sesuai prosedur dengan prinsip kendali mutu dan kendali


biaya melalui sistem rujukan berjenjang
Permenkes 71 2013 dan permenkes 28 2014

25
Manfaat
Pelayanan KB
Pelayanan KB yang bersifat promotif preventif dijamin apabila
dilakukan di FKTP

Pelayanan KB di FKRTL hanya dapat dibayar apabila tidak


bersifat promotif dan preventif

Pelayanan KB di FKRTL diberikan sesuai indikasi medis yaitu


berdasarkan kebutuhan medis pasien

Sesuai standar pelayanan KB terbaru menggunakan KLOP

Memenuhi prinsip efektif efisien yaitu dengan menerapkan


prinsip kendali mutu dan biaya

Rujukan ke FKRTL bukan akibat keterbatasan alat kontrasepsi


maupun kompetensi yang seharusnya tuntas di FKTP

26
Prinsip JKN
√ Kehati-hatian. akuntabilitas.efisiensi dan efektivitas
√ Indikasi Medis
√ Tidak atas permintaan sendiri Peserta dapat di Rujuk ke FKRTL dengan Prinsip
√ Sesuai standar Pelayanan Rujukan Berjenjang Berbasis Kompetensi

√ Prinsip kendali mutu kendali biaya

Kehamilan Resiko Tinggi

Peserta dapat memilih berbagai metode/jenis Tidak ada jenis kontrasepsi di FKTP yang aman bagi peserta
kontrasepsi yang tersedia di FKTP dan Tuntas (berdasarkan penilaian dokter mengacu standar medis)

27
Penapisan klien berdasarkan indikasi
medis dan standar pelayanan

Contoh: Peserta multipara (anak cukup) ingin ber-KB, terdapat


beberapa pilihan jenis KB yang tuntas di FKTP dan aman (kategori 1)
bagi peserta yaitu suntik, pil, implan, maupun AKDR (sesuai prinsip JKN,
MOW interval menjadi prioritas akhir apabila seluruh jenis KB tuntas di
FKTP termasuk kategori berdampak buruk)

28
Hal yang tidak dijamin
Perpres 82 tahun 2018
1. Pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (termasuk atas permintaan sendiri)
2. Di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. kecuali
dalam keadaan darurat (Sesuai kriteria gawat darurat Perpres 82 2018)
3. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
4. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan atau
eksperimen
5. Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik;
6. Pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah;
7. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka bakti sosial;
8. Pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan
yang diberikan;
9. Pelayanan yang sudah ditanggung dalam program lain;
10. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
29
HARAPAN SINERGI PELAYANAN KB
DRAFT SEB BPJS KESEHATAN dan BKKBN

1. Perlu disepakati pelayanan yang mengacu pada Prinsip


Program JKN
a. Rujukan horizontal MOP (batasan wilayah) dan kriteria
rujukan vertikal
b. Prinsip pemilihan kontrasepsi belum menganut prinsip
efisiensi tapi dari kemauan pasien (MOW Interval sebagai
alternatif terakhir)
c. Kriteria komplikasi dan penyulit yg masih belum jelas
d. Standar pelayanan KB (termasuk kompetensi tuntas)

2. Perlu disepakati teknis kepastian distribusi alkon ke faskes


kerjasama BPJS Kesehatan (swasta dan pemerintah)

31
HARAPAN SINERGI PELAYANAN KB (SEB)

1. Pembiayaan Pelayanan KB berdampak pada penurunan


pembiayaan kasus maternity dan penurunan AKI

2. Penjaminan pelayanan KB mengacu pada prinsip-prinsip


pelayanan kesehatan berdasarkan Prinsip Program JKN

3. Dukungan BKKBN dalam menjamin obat dan alkes KB ke


setiap Faskes Kerjasama BPJS Kesehatan dalam Peraturan
BKKBN

4. Agar target BKKBN dalam capaian peserta KB tidak


menambah beban defisit Dana JKN jangka pendek

32
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

www.bpjs-kesehatan.go.id

33

Anda mungkin juga menyukai