Anda di halaman 1dari 24

INFOBPJS

K E S E H ATA N

BPJS MENDENGAR
AJAK STAKEHOLDERS
SUARAKAN ASPIRASI

MEDIA INFO BPJS KESEHATAN EDISI 95


CEO
Message

BPJS KESEHATAN MENDENGAR


Jaring Aspirasi Pemangku Kepentingan
Demi Penyelenggaraan Program
JKN-KIS yang Berkesinambungan

P
rogram Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Kami berharap melalui kegiatan “BPJS Kesehatan
Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan salah satu Mendengar” ini, kami dapat menjaring aspirasi, masukan
bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional dan dan evaluasi serta memetakan harapan. kebutuhan
pengelolaan program tersebut diamanahkan dan saran perbaikan dari pemangku kepentingan
kepada BPJS Kesehatan. Program ini juga merupakan untuk menyusun arah, tujuan dan sasaran strategis
bagian dari upaya pemerintah dalam memelihara dan jangka panjang BPJS Kesehatan. Selain itu, aspirasi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. yang disampaikan melalui kegiatan ini akan menjadi
masukan yang digunakan dalam inovasi peningkatan
Mengingat Program JKN-KIS memiliki peran penting mutu layanan, kepuasan peserta serta menjaga
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, keberlangsungan Program JKN-KIS.
maka penyelenggaraan program ini perlu dilakukan
secara terarah melalui proses perencanaan yang Kami menyadari bahwa dalam penyelenggaraan
matang dan sistematis. Sebagai badan hukum publik Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan tentu tidak dapat
yang mengemban amanat penyelenggaraan Program berjalan sendiri dalam menentukan arah dan kebijakan.
JKN-KIS, BPJS Kesehatan harus menyusun strategi Kolaborasi, keterlibatan, komunikasi serta sinergi
yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan serta dengan para pemangku kepentingan merupakan hal
tantangan organisasi secara komprehensif. yang mutlak perlu dilaksanakan sehingga Program JKN-
KIS dapat terselenggara dengan optimal serta selaras
Untuk itu perlu dilakukan pemetaan kebutuhan dari para dengan tujuan pemerintah serta kebutuhan peserta dan
pemangku kepentingan melalui kegiatan “BPJS Kesehatan para pemangku kepentingan lainnya.
Mendengar”, yang telah melibatkan seluruh stakeholders
untuk melakukan evaluasi serta menyampaikan aspirasi, Oleh karena itu, melalui kegiatan “BPJS Kesehatan
harapan, kebutuhan dan masukan yang membangun Mendengar” ini, kami sungguh-sungguh terbuka
bagi BPJS Kesehatan dan bagi penyelenggaraan Program terhadap para pemangku kepentingan yang ingin
JKN-KIS. Aspirasi, evaluasi, masukan dan kebutuhan yang menyampaikan aspirasi demi keberlangsungan Program
disampaikan oleh stakeholders akan menjadi suatu hal JKN-KIS. Masukan yang diberikan tentu akan sangat
yang penting dan menjadi salah satu bahan acuan dalam berharga bagi optimalisasi keberlangsungan program ini
penyusunan rencana strategi untuk mengelola Program ke depan.
Jaminan Kesehatan selama 5 tahun ke depan.

Kegiatan “BPJS Kesehatan Mendengar” telah melibatkan Direktur Utama


para pemangku kepentingan yang terkait dengan Ali Ghufron Mukti
penyelenggaraan Program JKN-KIS, yaitu peserta,
pemberi kerja, pemerintah baik pusat dan daerah, fasilitas
kesehatan, asosiasi, akademisi dan pakar, penyelenggara
jaminan sosial lain, pegawai BPJS Kesehatan dan
lembaga/mitra lainnya.

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 94


95 3
SALAM
REDAKSI
BANYAK MENDENGAR BANGUN HARMONISASI DAN KETERLIBATAN

Pembaca setia Media Info BPJS Kesehatan,

Membangun ekosistem Program JKN-KIS yang ideal, mutlak dilakukan dan


PENGARAH diupayakan BPJS Kesehatan. Terlebih pada upaya optimalisasi sinergi lintas
Ali Ghufron Mukti sektoral dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, manajemen fasilitas
kesehatan, tenaga medis, pemberi kerja, asosiasi fasilitas kesehatan, organisasi
PENANGGUNG JAWAB profesi, akademisi, pakar, dan stakeholders JKN-KIS lainnya. Inovasi Program “BPJS
Andi Afdal Kesehatan Mendengar” adalah langkah strategis manajemen baru, guna menjaring
lebih banyak masukan dan saran yang konstruktif dari para stakeholders JKN-KIS
PEMIMPIN UMUM tersebut.
Kisworowati
Selain sebagai langkah strategis, manajemen baru juga mulai membangun
PEMIMPIN REDAKSI keterlibatan banyak pihak dalam upaya perbaikan program JKN-KIS. Nuansa
M.Iqbal Anas Ma’ruf kebersamaan harus terus dibangun, sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi
kesenjangan dan harmonisasi antar peran, tugas pokok dan fungsi masing-masing
SEKRETARIAT pihak jelas dan saling berkesinambungan.
Rini Rahmitasari
Ni Kadek Manipuspaka Devi
Tentu dengan mendengar bukan hanya mendengar, namun masukan yang
REDAKTUR konstruktif dapat dipilah menjadi acuan perbaikan program. Kebersamaan ini
Andi Ashar diharapkan juga akan menumbuhkan kepercayaan pada masyarakat, bahwa
Widianti Utami Program JKN-KIS ada sebagai wujud kehadiran negara.
Ryan Abdullah
Asyraf Mursalina Kami menyadari, untuk meningkatkan kualitas informasi yang ada dalam media
Dwi Asmariyanti ini kami masih membutuhkan masukan dan kritik dari pembaca sekalian. Kami
Subkhan ucapkan terima kasih kepada pembaca yang budiman, atas atensi dan masukan
Juliana Ramdhani membangun sehingga diharapkan media ini terus menjadi sarana komunikasi
Angela Dian Ratnasari yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan masyarakat serta pembaca sekalian. Selamat
Darusman Thohir beraktivitas.

EDITOR Redaksi
Arif Budiman
Diah Ismawardani
Ranggi Larissa Izzati
Alhafiz

DISTRIBUSI & PERCETAKAN DAFTAR ISI


KGS. Hamdani
Agung Priyono CEO MESSAGE 3 PELANGGAN 14
M. Eko Hadiandi
Raden Paramita Suciani KILAS & PERISTIWA 5 TESTIMONI 16
Elmira Dwi Berty
Amin Rahman Hardi FOKUS 6 INSPIRASI 18
Siswanto
BINCANG 10 PERSEPSI 20
PENGEMBANGAN
Akhmad Tasyrifan BENEFIT 12 SEHAT & GAYA HIDUP 22
Didik Dharmadi
Anastasya Margaret
Mohamad Irfan
10 BINCANG

Stakeholders JKN-KIS
BULETIN DITERBITKAN Harus Ikut Terlibat
OLEH BPJS KESEHATAN :
Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Dalam rangka membangun ekosistem Program
Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. JKN-KIS yang ideal, BPJS Kesehatan berupaya
(021) 4212940 melakukan optimalisasi sinergi lintas sektoral
dengan kementerian/lembaga, pemerintah
daerah, manajemen fasilitas kesehatan (faskes),
tenaga medis, pemberi kerja, asosiasi faskes,
organisasi profesi, akademisi, pakar, dan pemangku
kepentingan (stakeholders) JKN-KIS lainnya.

4 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


KILAS & PERISTIWA

Dirut BPJS Kesehatan Ditetapkan sebagai Ketua Komisi Kesehatan ISSA


Jakarta
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti
disetujui sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau
Technical Commission on Medical Care and Sickness
Insurance International Social Security Association (ISSA)
Periode 2020-2022, dalam TC Health Meeting yang
diselenggarakan ISSA secara daring, Kamis (08/04).

ISSA sendiri adalah sebagai asosiasi lembaga jaminan


sosial yang beranggotakan 158 negara di dunia, dan
mempercayakan Indonesia dalam hal ini BPJS Kesehatan
sebagai salah satu Ketua Komisi Teknis (Technical
Commission) ISSA dari 13 Komisi Teknis yang dibentuk.
Komisi Kesehatan ISSA (TC Health) terdiri dari negara
Algeria, Argentina, Belgia, Perancis, Gabon, Georgia,
Hungaria, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Korea, Peru, Rusia,
Rwanda, Turki, dan Uruguay. belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini baik dan akan
memberikan peluang bagus untuk berbagi pengalaman
Ghufron menjelaskan, diharapkan Komisi Kesehatan dari berbagai lembaga jaminan sosial yang menghadapi
ISSA atau TC Health ke depan juga akan berperan tantangan serupa. Kami akan memberikan kontribusi
dalam memberikan pedoman dan mendukung lembaga penting untuk pemulihan dari krisis ini,” kata Ghufron.
jaminan sosial selama krisis yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Dan diharapkan akan terbangunnya adaptasi Dalam pertemuan selanjutnya, tema yang akan dibahas
jangka panjang untuk memperkuat kesiapsiagaan krisis adalah Improving Health Insurance Systems, Coverage
dalam pandemi Covid-19. and Service Quality pada 5 Mei 2021 serta Improving
Appropriate Care pada 22 September 2021 mendatang.
“Peran TC Health dalam memberikan pedoman dan Selain itu, atas hasil kajian TC Health akan dipresentasikan
mendukung lembaga jaminan sosial selama krisis yang dalam ISSA TC Forum pada 15-29 Juni 2021 mendatang.

Inovasi Layanan Digital BPJS Kesehatan


di Masa Pandemi Covid-19 Sabet Penghargaan
BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan menerima langsung
penghargaan tersebut, di Jakarta, Rabu (31/03).

Dalam penghargaan tersebut BPJS Kesehatan


memperoleh nilai sempurna yaitu 5.00, dengan
penilaian berdasarkan pada keterbukaan (transparency),
akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), kemandirian (independency), kesetaraan
dan kewajaran (fairness).

Dengan demikian BPJS Kesehatan memperoleh


penghargaan bintang 5 dalam The Best Digital Technologi
Development Team in Social Security Provider serta The
Best Chief Information Officer In Digital Transformation,
serta dinilai telah sukses dalam melakukan tranformasi
teknologi digital untuk meningkatkan kinerja organisasi
dan pelayanan terhadap peserta maupun mitra kerja.

Jakarta “BPJS Kesehatan telah menerapkan teknologi dan sistem


informasi secara end-to-end dan terintegrasi mulai
Berbagai inovasi layanan digital BPJS Kesehatan dari proses rekrutmen peserta, pengumpulan iuran,
khususnya yang dikembangkan pada saat pandemi administrasi layanan kesehatan hingga pengajuan dan
Covid-19 mendapat apresiasi dan penghargaan dari pembayaran klaim. Kondisi pandemi Covid-19 ini tentu
Digital Technology & Innovation Award 2021 yang semakin menggugah BPJS Kesehatan untuk melakukan
diselenggarakan oleh iTech - IT Telco Performance inovasi layanan digital, strategi baru pun kami susun
& Competitivenes. Direktur Teknologi dan Informasi dalam menghadapi masa pandemi,” kata Edwin.

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 5


FOKUS

“BPJS Kesehatan Mendengar”


Ajak Stakeholders JKN-KIS Suarakan Aspirasi

Tahun 2021 merupakan tahun ke-8 penyelenggaran Program JKN-KIS. Dalam kurun waktu itu sejumlah pencapaian berhasil diraih.
Antara lain cakupan kepesertaan per 31 Desember 2020 yang telah mencapai 222,4 juta jiwa atau 82,5% dari jumlah penduduk
Indonesia. Kepuasan peserta dan fasilitas kesehatan terhadap Program JKN-KIS dan BPJS Kesehatan pun terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Namun masih banyak hal yang perlu diperbaiki ke depan, sehingga pencapaiannya menjadi lebih
maksimal.

S
eperti diketahui, JKN-KIS tidak hanya tergantung 2021, Direksi BPJS Kesehatan yang baru segera melakukan
pada BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara, langkah penyesuaian dan percepatan untuk menjamin
melainkan telah menciptakan ekosistem yang keberlangsungan JKN-KIS selalu terjaga. Sebagai langkah
besar dan melibatkan banyak pihak. Dalam rangka awal adalah dengan menyusun Renstra sebagai arah dan
membangun ekosistem JKN-KIS, BPJS Kesehatan secara pedoman bagi BPJS Kesehatan menyelenggarakan JKN-
konsisten terus berupaya untuk melakukan optimalisasi KIS selama lima tahun ke depan. Sebelum menyusunnya,
sinergi lintas sektor dengan pemangku kepentingan BPJS Kesehatan merasa perlu melakukan komunikasi
(stakeholders). Masukan dari stakeholders terkait akan dengan para stakeholders, sehingga Renstra yang
semakin memperkuat ekosistem ini. disusun tidak hanya mempertimbangkan faktor internal
tapi juga memasukan harapan dan asupan dari para
Program “BPJS Kesehatan Mendengar” yang diusung stakeholders.
BPJS Kesehatan hadir sebagai wadah untuk menyerap
beragam masukan dari stakeholders tersebut. Para Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti
stakeholders diajak menyuarakan aspirasinya. mengatakan bahwa perlu aspirasi, masukan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan JKN-KIS sehingga pada
BPJS Kesehatan Mendengar merupakan bagian dari saat perencanaan Renstra dan arah kebijakan untuk
rencana Direksi BPJS Kesehatan periode 2021-2026 untuk lima tahun ke depan dapat selaras dengan kebutuhan
menyusun Rencana Strategi (Renstra) lima tahun ke stakeholders. Selain itu tercipta sinergi dan komunikasi
depan. Setelah dilantik Presiden Jokowi pada 22 Februari efektif antara BPJS Kesehatan dengan pemangku
6 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95
FOKUS
kepentingan, sehingga ada peningkatan mutu layanan, pelayanan pada jam 11.00 WIB, maka peserta bisa datang
kepuasan peserta, dan menjaga keberlangsungan JKN- ke rumah sakit di jam yang mendekati jam layanan,
KIS. sehingga tidak menunggu terlalu lama. Rumah sakit juga
diharapkan aktif mengisi jam waktu pelayanan pasien.
“Kami berharap melalui BPJS Kesehatan Mendengar Sistem antrean online ini bisa direalisasikan sesegera
dapat terjalin komunikasi lebih baik antara BPJS mungkin. Tetapi untuk mendukung antrean ini, perlu ada
Kesehatan dengan pemangku kepentingan,” ucap Ali peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Ghufron Mukti.
"Kami masih menunggu masukan dari BPJS Mendengar
BPJS Kesehatan Mendengar yang diluncurkan pada untuk kemudian memasukkannya dalam Renstra dan
Maret 2021 ini akan membantu BPJS Kesehatan menyusunnya, termasuk melakukan peningkatan
melakukan pemetaan kebutuhan stakeholders yang kapasitas orangnya atau SDM,” ucap Ghufron.
dijadikan evaluasi, masukan, dan acuan dalam mengelola
JKN-KIS lima tahun ke depan. Bahkan tidak menutup Ghufron meminta seluruh jajaran BPJS Kesehatan untuk
kemungkinan bila suara mereka akan menjadi sasaran mendengar suara publik ini dengan empati untuk
strategis jangka panjang BPJS Kesehatan. memahami dan mengerti, bukan sekedar mendengar
untuk menjawab dengan kata-kata. Pemikiran dan
Metode masukan-masukan mereka merupakan hal yang sangat
penting karena JKN-KIS merupakan program nasional
Pelaksanaan kegiatan BPJS Kesehatan Mendengar sendiri yang dalam pelaksanaannya perlu dukungan dari
menggunakan tiga metode. Pertama, melalui pertemuan berbagai stakeholders baik di tingkat pusat maupun
offline atau kunjungan langsung ke pemangku daerah.
kepentingan. Kedua, dilaksanakan melalui pertemuan
secara daring atau online. Ketiga, melalui e-Form, yakni Selain masukan peserta, BPJS Kesehatan Mendengar
formulir elektronik yang akan diedarkan BPJS Kesehatan juga mendapatkan banyak masukan dari asosiasi
untuk diisi oleh para pemangku kepentingan. Kemudian profesi kesehatan, seperti Perhimpunan Rumah Sakit
hasil kegiatan tersebut selanjutnya akan dikompilasi dan Seluruh Indonesia (PERSI), Asosiasi Klinik Indonesia
menjadi masukan bagi penyusunan strategi organisasi. (ASKLIN), Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh
Indonesia (ARSADA), Asosiasi Dinas Kesehatan
Masukan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk (ADINKES), Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB
mengembangkan inovasi dalam rangka peningkatan IDI), Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia
mutu layanan, kepuasan peserta serta menjaga (PB PDGI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan lain
keberlangsungan JKN-KIS. sebagainya. Masukan dari faskes dan organisasi profesi
akan sangat bermanfaat bagi BPJS Kesehatan dalam
Dalam pelaksanaannya, BPJS Kesehatan telah menerima menyusun dan menjalankan Renstra 2021-2026. BPJS
banyak masukan dari stakeholders. Mulai dari para Kesehatan akan memetakan dan memprioritaskan sesuai
pekerja, pemberi kerja, kelompok pakar, pengamat, dengan kapabilitas, kompetensi, dan sumber daya yang
organisasi profesi kesehatan, fasilitas kesehatan (faskes), ada, serta mengoordinasikannya dengan kementerian
dan lainnya. Masukan terbanyak datang dari sisi peserta atau lembaga lain.
JKN-KIS di mana mereka merasa dianaktirikan saat di
faskes, dan harus mengantre dalam waktu yang lama Ketua Umum PERSI, Kuntjoro Adi Purjanto, menyebutkan
hingga lima atau enam jam. bahwa BPJS Kesehatan perlu menyempurnakan aplikasi
dan teknologi informasi untuk mempercepat proses
Untuk mengatasi masalah ini, BPJS Kesehatan berencana bisnis rumah sakit. Misalnya, melakukan percepatan
mengembangkan satu sistem antrean dalam jaringan proses klaim lewat implementasi verifikasi elektronik.
yang tidak hanya bisa diakses oleh BPJS Kesehatan
melainkan juga peserta. BPJS Kesehatan juga akan “Harapan kami ke depannya semua rumah sakit dapat
bekerja sama dengan rumah sakit dan edukasi kepada menjadi mitra BPJS Kesehatan, serta rujukan tidak lagi
masyarakat mengenai sistem ini yang ada customer dibatasi jarak namun berbasis kompetensi dan kapasitas
journey atau patient journey. Sistem ini pada prinsipnya pelayanan. Kami juga berharap BPJS bersama pihak-pihak
bertujuan meminimalisir antrean terutama di faskes terkait bisa segera melakukan aktivasi tim pencegahan
rujukan. kecurangan,” kata Kuntjoro.

“Dari awal kalau pasien harus dirujuk ke rumah sakit, INA-CBGs


dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer dan Penyesuaian tarif kapitasi dan tarif INA CBG’s pun
juga peserta melihat di telepon pintarnya kalau dirujuk menjadi sorotan dalam salah satu sesi BPJS Kesehatan
ke rumah sakit (mitra). Dokter bisa cek apakah rumah Mendengar. Seperti disampaikan oleh Ketua ASKLIN, Eddi
sakitnya sudah penuh atau belum dan kalau penuh, Junaidi. Menurutnya, BPJS Kesehatan perlu berkoordinasi
jangan dirujuk ke sana. Apabila peserta JKN-KIS masih dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya
dirujuk ke sebuah rumah sakit mitra yang sudah penuh untuk mulai mengkaji tarif yang baru. Pasalnya tarif
maka peserta akan kembali lagi atau di-‘pingpong’,” kapitasi sudah enam tahun tidak mengalami perubahan,
ucap Ghufron. sementara biaya obat, alat kesehatan, barang medis habis
pakai, dan sebagainya mengalami kenaikan yang luar
Selain melihat keterisian rumah sakit, peserta yang biasa, terlebih di saat pandemi Covid-19. Intinya ASKLIN
tengah berobat juga bisa mengecek akan mendapatkan berharap tarif kapitasi bisa ditinjau sesuai dengan nilai
pelayanan kesehatan pada jam berapa. Misalnya jadwal keekonomian saat ini.
INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 7
FOKUS

“Kami juga berharap setiap BPJS Kesehatan melakukan jika akan membuat regulasi, sebaiknya kita bahas
kredensialing, sebaiknya libatkan asosiasi fasilitas bersama terlebih dulu. Jika ada masalah, kita selesaikan
kesehatan karena mereka juga akan melakukan dengan mediasi dan audit medis terlebih dulu sebelum
pembinaan terhadap fasilitas kesehatan. Kemudian, kami menerbitkan regulasi di bidang pelayanan,” katanya.
harap ada toleransi penilaian Kapitasi Berbasis Komitmen
Pelayanan (KBK),” ujar Eddi. Sementara, Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya
(TKMKB) Pusat, Adang Bachtiar menyampaikan bahwa
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi untuk menjaga
Klinis (DPK), Agus Purwadianto. Menurut Agus, keberlanjutan JKN-KIS di era pandemi Covid-19. Misalnya,
problematika JKN-KIS masih berpusat di tarif memberdayakan keluarga untuk berperilaku hidup sehat
pembayaran, apalagi terdapat perbedaan tarif INA CBG’s sehat dengan menguatkan peran FKTP maupun FKRTL.
antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya. Penguatan ini terutama dalam hal membangun sistem
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia informasi kesehatan satu data dengan P-Care sebagai
(ARSADA) Jawa Timur, Atok Irawan juga menilai besaran basis data tata kelola pengetahuan, serta menciptakan
tarif INA CBG’s harus disesuaikan untuk mendukung program-program BPJS Kesehatan yang mampu
cashflow rumah sakit yang sehat. PB PDGI pun berharap memprediksi perilaku dan kebutuhan kesehatan. Kinerja
BPJS Kesehatan bersama pemangku kepentingan terkait BPJS Kesehatan pun harus objektif dan real time. Mutu
bisa mengkaji kenaikan tarif kapitasi dokter gigi di FKTP pelayanan harus terus dijaga dan bersifat kontinu.
dengan memperhatikan kenaikan inflasi dan biaya alat
pelindung diri semasa pandemi Covid-19. “Saya yakin BPJS Kesehatan punya integritas yang kuat
untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Kami dari TKMKB
Wakil Ketua Umum PB IDI, Slamet Budiarto, mengatakan, siap memberikan saran berbasis data untuk mendukung
kehadiran JKN-KIS hendaknya dipandang sebagai berbagai opsi kebijakan BPJS Kesehatan yang mendorong
investasi jangka panjang yang mampu meningkatkan terciptanya sustainabilitas program,” kata Adang.
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karenanya dibutuhkan kebersamaan dan Aspirasi juga datang dari Ketua Komite Penilaian
kekompakan seluruh stakeholders JKN-KIS untuk Teknologi Kesehatan atau Health Technology
menjaga mutu layanan. Assesment (HTA), Budi Wiwieko yang meminta
agar BPJS Kesehatan dapat melakukan optimalisasi
“Saran kami, komunikasi BPJS Kesehatan dengan IDI pengembangan dan pemanfaatan mahadata (big
dan stakeholders lainnya harus ditingkatkan. Misalnya, data) kesehatan guna mendukung pemilihan topik dan
8 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95
FOKUS

percepatan pelaksanaan studi. BPJS Kesehatan juga


perlu mendukung pengembangan studi HTA untuk
metode penapisan (screening) dan intervensi dini
penyakit katastropik, mengalokasikan dana khusus BPJS
Kesehatan untuk studi HTA, serta melakukan kolaborasi
dalam mempublikasikan hasil studi kepada masyarakat.

Apresiasi

Di sisi lain, ADINKES sangat mengapresiasi program


BPJS Kesehatan Mendengar. ADINKES yang diketuai oleh
Muhamad Subuh memberikan sejumlah saran. Misalnya,
BPJS Kesehatan perlu meningkatkan kapasitas FKTP
melalui rujukan horizontal, melakukan penjaminan mutu
atau sertifikasi kompetensi tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan, melakukan penyempurnaan kredensialing
bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas. BPJS
Kesehatan juga perlu melakukan integrasi pembiayaan
kesehatan, serta mengaktifkan upaya pencegahan
kecurangan dengan mengalokasikan dana khusus bagi Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Tubagus
tim pencegahan kecurangan di daerah dan ada kerangka Achmad Choesni juga mengapresiasi kegiatan BPJS
target kerja yang jelas. Kesehatan Mendengar yang merupakan salah satu
quick wins para jajaran Direksi BPJS Kesehatan baru.
Ketua Komite Jaminan Sosial DPN APINDO, Soeprayitno Ia berpendapat, BPJS Kesehatan Mendengar adalah
mengapresiasi adanya BPJS Kesehatan Mendengar, langkah yang patut diacungi jempol karena melibatkan
sehingga aspirasi pemberi kerja maupun pekerja bisa banyak masukan dari seluruh stakeholders JKN-KIS
terakomodir. Dalam beberapa hal, layanan JKN-KIS untuk perbaikan yang lebih komprehensif.
semakin baik dan sangat membantu karyawan. Namun
ada beberapa catatan yang perlu jadi perhatian untuk Perjalanan JKN-KIS mengalami dinamika luar biasa. Hal
perbaikan. Misalnya, sosialisasi mengenai kelas standar ini adalah pembelajaran bagi kita semua untuk menuju
perlu digencarkan, karena isu-isu mengenai kelas standar sistem yang lebih baik. Tidak mudah mengelola JKN-KIS
menjadi kegalauan di kalangan pekerja. dengan kompleksitas yang beragam. Segala masukan ini
nantinya akan dipertimbangkan untuk menjadi aturan
Kebijakan coordination of benefit (CoB) dengan asuransi yang sistematik. Dewas direksi BPJS Kesehatan harus
kesehatan swasta yang perlu dioptimalkan. Hal lainnya, selalu berpegang pada Undang-Undang SJSN dalam
terkait tunggakan peserta, serta kemudahan administrasi bertugas, harus bersatu padu bekerja keras dan cerdas,
kepesertaan untuk peserta PBPU menjadi peserta PPU. dengan menerapkan tata kelola organisasi yang baik.

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 9


BINCANG

LDERS
KEHO
STA
K N - K IS
Jarus Terlibat Aktif
H

+
++
++
++
+

Pengamat Kebijakan Publik


Agus Pambagio

10 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


BINCANG

D
alam rangka membangun adanya BPJS Kesehatan Mendengar Upaya bersama yang sudah
ekosistem Program JKN-KIS berbagai persoalan yang ada bisa dilakukan oleh seluruh pelaku
yang ideal, BPJS Kesehatan dikluster, apa-apa saja yang perlu JKN-KIS sudah baik. Perbaikan
berupaya melakukan optimalisasi dibahas. yang berkesinambungan
sinergi lintas sektoral dengan menunjukan komitmen bahwa
kementerian/lembaga, pemerintah Aspirasi seperti apa yang adanya penyesuaian iuran akan
daerah, manajemen fasilitas diharapkan masuk ke BPJS berdampak pada kualitas layanan.
kesehatan (faskes), tenaga medis, Kesehatan Mendengar ? Upaya peningkatan kualitas layanan
pemberi kerja, asosiasi faskes, setelah penyesuaian iuran sudah
organisasi profesi, akademisi, Tentunya masukan yang konstruktif cukup baik. Pelayanan kesehatan
pakar, dan pemangku kepentingan dari pemangku kepentingan. Kita berbasis teknologi informasi harus
(stakeholders) JKN-KIS lainnya. berharap dengan hadirnya BPJS dioptimalkan.
Kesehatan Mendengar akan ada
Untuk itu, BPJS Kesehatan perbaikan layanan. Tetapi memang Saya menyoroti, BPJS Kesehatan
menciptakan program “BPJS harus dievaluasi. Kalau sudah sudah tinggal lepas landas dan siap
Kesehatan Mendengar” guna berjalan akan kelihatan mana yang melakukan hal tersebut apalagi di
menjaring berbagai masukan perlu dan mana yang tidak. Kita era pandemi ini. Momentum ini juga
dan saran dari para stakeholders tunggu evaluasi dari program ini. harus dimanfaatkan agar masyarakat
program JKN-KIS. Kegiatan tersebut atau peserta JKN-KIS juga makin
diharapkan mempererat jalinan Untuk pengaduan terhadap layanan, terbiasa. Dampak dari penyesuaian
komunikasi yang lebih baik lagi selama ini masyarakat bisa akses iuran JKN-KIS program ini sudah
antara BPJS Kesehatan dengan ke care center BPJS. Keluhan tidak ada beban utang klaim jatuh
stakeholders, yang pada akhirnya itu kemudian diolah oleh BPJS tempo ke fasilitas kesehatan.
diharapkan dapat makin memperkuat Kesehatan mana yang kira kira perlu Selain itu, peningkatan kualitas
ekosistem penyelenggaraan JKN-KIS melibatkan para ahli, dan lainnya. layanan berbasis digital juga akan
ke depan. Hal ini demi meningkatkan BPJS Kesehatan memang perlu memudahkan dalam hal monitoring
mutu layanan dan mendongkrak mendapat masukan dari semua dan evaluasi.
kepuasan peserta JKN-KIS. Seberapa pihak. Tetapi harus selektif, karena
pentingkah kehadiran program banyak pengaduan yang ternyata
BPJS Kesehatan Mendengar untuk hanya iseng dan sebagainya.
mendorong keterlibatan aktif Itulah dampak dari keterbukaan
para stakeholders dalam rangka media, dan BPJS Kesehatan sudah
perbaikan mutu layanan JKN-KIS ke mengantisipasinya. Setiap masukan
depan? Berikut ini adalah rangkuman juga perlu disaring oleh BPJS
pandangan Pengamat Kebijakan Kesehatan.
Publik, Bapak Agus Pambagio yang
dirangkum INFO BPJS. Isu-isu apa yang diharapkan
bisa diselesaikan melalui BPJS
Bagaimana tanggapan Bapak Kesehatan Mendengar ?
mengenai BPJS Kesehatan
Mendengar? Masalahnya macam-macam. Masih
banyak kendala-kendala dalam
Ini adalah alat komunikasi antara Program JKN-KIS yang berlanjut
BPJS Kesehatan dengan pemangku sampai saat ini, dan itu harus dicatat
kepentingan untuk menampung apa oleh BPJS Kesehatan dan diselesaikan
yang menjadi persoalan di lapangan. dengan baik. Misalnya dari sisi
Kira-kira persoalan apa saja yang peserta, yang terpenting itu ketika
masih ada, supaya rencana aksi orang cari rumah sakit itu mudah,
BPJS Kesehatan cocok atau sesuai lalu pelayanan di rumah sakit juga
dengan apa yang diharapkan oleh jelas. Termasuk masalah iuran. Kalau
masyarakat. peserta masih sulit cari rumah sakit,
atau mereka tidak bayar iuran maka
Sekarang ini stakeholders JKN- harus dicarikan solusinya bersama.
KIS memang harus aktif. Kalau Harapan saya, BPJS Kesehatan
ada apa-apa harus bisa komplain teruslah berkoordinasi dengan
secara langsung. Sekarang sudah semua pemangku kepentingan, dan
ada medianya itu, jadi bagus. Kalau perbaikan sistem layanan.
ada apa-apa mereka langsung
berhubungan dengan BPJS Singgung soal iuran peserta,
Kesehatan secara aktif, tidak masuk menurut Bapak, apakah
ke semacam costumer care yang penyesuaian iuran menurut
mungkin tidak bisa menyelesaikan Perpres 64 tahun 2020 sudah
persoalan seluruhnya. Dengan Pengamat Kebijakan Publik
diikuti perbaikan layanan ?
Agus Pambagio

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 11


BENEFIT

Pemantauan Peserta Prolanis


Tetap Optimal di Masa Pandemi
Di masa pandemi Covid-19, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang menjadi mitra
BPJS Kesehatan tetap memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas prima kepada peserta
Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), termasuk kepada
peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Berbagai penyesuaian bentuk layanan
juga telah dilakukan dengan memprioritaskan pelayanan kontak tidak langsung untuk mencegah
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Lantas, seperti apa pemantauan peserta
Prolanis di masa Pandemi Covid-19 ini?

P
enyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini sudah medis, edukasi kesehatan dan senam secara daring
semakin meningkat dan meluas lintas wilayah dan serta rencana perawatan (plan of care), pemeriksaan
lintas negara yang diiringi dengan peningkatan penunjang Prolanis, pelayanan obat dan pemantauan
jumlah kasus dan/atau jumlah kematian. status kesehatan yang tetap diberikan secara rutin oleh
Peningkatan tersebut salah satunya berdampak pada FKTP.
pelayanan Kesehatan di fasilitas Kesehatan sehingga
diperlukan beberapa kebijakan khusus dalam bentuk Pelayanan kontak tidak langsung atau secara daring untuk
pemberian pelayanan kesehatan terhadap Penderita peserta Prolanis dilakukan dengan mempertimbangkan
Penyakit Kronis dalam rangka kesinambungan pelayanan beberapa hal diantaranya kemampuan dan kesediaan
kesehatan, salah satunya dalam pemantauan peserta peserta yang mayoritas berusia lansia serta kekuatan
Prolanis jaringan di masing-masing wilayah. Pelayanan kontak
tidak langsung ini memanfaatkan berbagai media
Prolanis sendiri merupakan suatu sistem pelayanan komunikasi antara lain aplikasi Mobile JKN, telepon,
kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan berbagai platform pesan singkat seperti WhatsApp dan
secara terintegrasi yang melibatkan peserta, Fasilitas Telegram, serta melalui media telekonsultasi lainnya.
Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka Dokter di FKTP akan memberikan konsultasi sesuai
pemeliharaan kesehatan bagi peserta yang menderita keluhan peserta, dan memberikan rekomendasi sesuai
penyakit kronis. kebutuhan peserta. Kontak antara pasien dan dokter
secara daring ini juga dicatat sebagai angka kontak yang
Sasaran dari program ini adalah seluruh peserta diperhitungkan sebagai penilaian kinerja FKTP.
JKN-KIS penyandang penyakit kronis yaitu diabetes
melitus tipe 2 dan hipertensi. Melalui program ini, Sementara itu untuk aktivitas klub seperti senam
harapannya penyandang penyakit kronis bisa mengelola bersama, kegiatan tersebut juga tetap bisa dilakukan
kesehatannya dengan baik, agar kualitas hidup pasien bersama-sama, antara lain dengan memanfaatkan
tersebut tetap optimal, meskipun sedang menderita aplikasi telekonferensi seperti Zoom. Beberapa FKTP
diabetes melitus ataupun hipertensi. juga memberikan video senam, sehingga peserta bisa
melakukan gerakan senam tersebut kapanpun dari
Sebelum pandemi Covid-19, aktivitas klub Prolanis rumah masing-masing. Selain itu, platform ini juga
di FKTP banyak dilakukan secara tatap muka, seperti dipakai untuk mengedukasi peserta Prolanis perihal gaya
konsultasi medis, edukasi hidup sehat, senam Prolanis, hidup sehat.
home visit, hingga reminder kepada peserta melalui SMS
atau WhatsApp untuk kepatuhan minum obat, perilaku Khusus untuk pemeriksaan gula darah dan tekanan
hidup sehat atau jadwal pemeriksaan gula darah dan darah rutin, kegiatan tersebut dilakukan secara
tekanan darah rutin setiap bulan. langsung dan terjadwal dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan. Kontak langsung di FKTP ini juga
Namun di masa pandemi Covid-19 ini, berbagai mengoptimalkan sistem antrean online maupun platform
penyesuaian dilakukan dengan memprioritaskan lainnya yang telah disediakan, supaya tidak terjadi
pelayanan kontak tidak langsung atau secara daring antrean pasien di FKTP. Saat ini sebagian besar FKTP juga
untuk menjamin keberlangsungan pelayanan yang sudah menerapkan sistem antrean pelayanan berbasis
diberikan FKTP tetap berkualitas, di mana peserta yang online yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN.
tergabung dalam Prolanis tetap mendapatkan konsultasi

12 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


BENEFIT

Saat ini , aktivitas Prolanis sudah mulai dilakukan secara ini diberikan untuk pasien penderita penyakit kronis salah
tatap muka di beberapa daerah. Namun hal ini sangat satunya diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi dengan
bergantung pada zona Covid-19 yang sudah ditetapkan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan
Apabila berada di zona merah, tentu risikonya sangat di FKTP atas rekomendasi atau rujukan dari Dokter
tinggi untuk melakukan kegiatan tatap muka. Namun Spesialis/Sub Spesialis yang merawat.
untuk FKTP yang berada di zona hijau atau kuning,
aktivitas Prolanis bisa dilakukan secara tatap muka, Ketentuan khususnya adalah, dokter FKTP dapat
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara meresepkan obat PRB untuk kebutuhan maksimal dua
ketat. bulan dengan peresepan tiap bulan maksimal 30 hari.
Pengambilan obat pada bulan ke-2 dapat dilakukan
Pemantauan peserta Prolanis ini sangat penting secara langsung ke Apotek PRB tanpa harus melakukan
dilakukan, mengingat penderita diabetes melitus dan kontak langsung dengan dokter FKTP kecuali ada
juga hipertensi merupakan kelompok dengan faktor keluhan, atau menggunakan mekanisme pengiriman
risiko tinggi yang dapat memperburuk kasus Covid-19, obat.
sehingga harus terus dimonitor.
Berbagai ketentuan khusus ini berlaku sementara
Pelayanan Obat untuk merespon penyebaran Covid-19. BPJS Kesehatan
akan melakukan evaluasi kembali sesuai dengan
Selain pelayanan Prolanis, BPJS Kesehatan juga perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia.
menerapkan kebijakan khusus terkait pelayanan obat
Program Rujuk Balik (PRB) di masa pandemi ini. Pelayanan

+
++
++
++
+

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


94 13
PELANGGAN

BPJS Kesehatan Sempurnakan Data Kepesertaan


Sinergi Akurasi Data Kementerian/Lembaga

P
rogram Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Salah satu yang disoroti oleh BPK yaitu dari sisi
Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang telah memiliki kepesertaan. BPK berpendapat bahwa perlu mewujudkan
jumlah peserta mencapai 223 juta penduduk data tunggal peserta Program JKN yang valid dan real
Indonesia, tentunya tingkat keakuratan data time antara lain dengan melakukan integrasi sistem data
menjadi poin yang sangat krusial. base kepesertaan Program JKN dengan sistem data base
kementerian/lembaga atau instansi lain.
Hal itu dikarenakan sebagian besar atau sebanyak 169
juta lebih peserta JKN-KIS merupakan segmen peserta Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti
Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya ditanggung mengatakan BPJS Kesehatan akan mengupayakan
atau dibayarkan oleh negara baik itu pemerintah peningkatan akurasi data dan administrasi kepesertaan
pusat maupun pemerintah daerah melalui Anggaran secara efektif, melalui pemadanan, cleansing dan
Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran integrasi data dan sistem informasi berbasis Nomor Induk
Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sehingga, apabila Kependudukan (NIK) serta penyempurnaan ketentuan
terjadi ketidakakuratan data dalam pemberian bantuan dan regulasi beserta tools pendukung dalam rangka
iuran kepada masyarakat tidak mampu agar terjamin pelaksanaan administrasi kepesertaan yang efektif.
dalam sistem JKN-KIS, maka akan berdampak pada
ketepatan pemberian bantuan yang dilakukan oleh "BPJS Kesehatan sebagai pengguna data yang bersumber
pemerintah. dari pemilik dan penyedia data, juga melakukan upaya
peningkatan akurasi dan kualitas data peserta melalui
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah melaksanakan sinergi pemutakhiran data dan pemanfaatan integrasi
serangkaian pemeriksaan pada Badan Penyelenggara sistem informasi (webservice) penyedia data," kata Dirut
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Kementerian BPJS Kesehatan.
Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
Pemerintah Daerah, Rumah Sakit, dan pihak-pihak yang Pemeriksaan yang dilakukan BPK tersebut mengacu pada
terkait lainnya terkait penyelenggaraan program JKN data hasil pemeriksaan per 31 Desember 2019. Seiring
yang telah dijalankan sejak tahun 2014. berjalan waktu sejak pemeriksaan tersebut, proses

14 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


PELANGGAN

cleansing data berjalan dinamis secara bertahap dengan 4) Penyempurnaan Sistem Informasi pengelolaan data
melibatkan koordinasi lintas sektoral dan Pemerintah peserta.
Daerah, sehingga jumlah data bermasalah pun terus a. Implementasi wajib inquiry NIK ke server
menurun. Dukcapil pada seluruh kanal pendaftaran dan
perubahan data kepesertaan JKN.
BPJS Kesehatan berkomitmen dengan berproses b. Implementasi validasi data NIK peserta ke
melakukan cleansing data sebagai tindak lanjut atas server Dukcapil pada seluruh proses mutasi
temuan BPKP tahun 2018. Dari 27 juta data bermasalah, data kepesertaan JKN.
sebagian besar data tersebut telah diselesaikan secara c. Implementasi update NIK di Fasilitas
tuntas. Kesehatan (Faskes) terhadap peserta yang
mengakses pelayanan kesehatan dan belum
Untuk diketahui, data Peserta Penerima Bantuan Iuran- dilengkapi dengan data NIK.
Jaminan Kesehatan (PBI-JK) bersumber dari Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) sesuai ketentuan Peraturan Melalui upaya-upaya peningkatan validitas dan akurasi
Pemerintah No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima data peserta PBI-JK tersebut di atas, terdapat penurunan
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang direvisi melalui jumlah data bermasalah yang sangat signifikan sejak
PP No. 76 Tahun 2015. DTKS ditetapkan oleh Menteri tahun 2014. Sebelumnya, kondisi data peserta PBI-JK
Sosial dan didaftarkan oleh Menteri Kesehatan kepada sejumlah 86,4 juta jiwa seluruhnya belum dilengkapi
BPJS Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Perpres dengan NIK.
No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Pada periode 1 Januari 2021, sisa data bermasalah atau
Dalam pengelolaan data kepesertaan PBI-JK tersebut, yang belum cleansing tersisa 2,9 persen dari total cakupan
BPJS Kesehatan telah melakukan upaya-upaya peserta PBI-JK. Selanjutnya, sisa data bermasalah segmen
peningkatan validitas dan akurasi data melalui sinergi PBI-JK tersebut telah disampaikan melalui umpan balik
optimal dengan Kementerian/Lembaga terkait, sebagai secara rutin setiap bulan kepada Kementerian Kesehatan
berikut: dan Kementerian Sosial untuk dapat dilaksanakan proses
pemutakhiran data atau penggantian data peserta PBI-JK
1) Umpan balik validitas dan akurasi data peserta PBI- melalui penetapan SK Menteri Sosial.
JK kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian
Sosial secara rutin setiap bulan. Pemuktahiran data ini dengan memperhatikan
2) Pemadanan data dengan Kementerian/Lembaga ketersediaan data pengganti yang bersumber dari DTKS
Penyedia Data. Kementerian Sosial agar kuota peserta PBI-JK tetap
a. Pemadanan data dengan data kependudukan terjaga sesuai kuota yang telah ditetapkan oleh Menteri
Ditjen Dukcapil secara berkala sesuai Perjanjian Sosial.
Kerjasama.
b. Pemadanan dan konsolidasi data dengan "Untuk itu kami harapkan dukungan data yang tepat,
Kementerian Sosial secara rutin setiap bulan misalnya dari Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam
periode penetapan perubahan Peserta PBI-JK Negeri diharapkan kami dapat memperoleh data
melalui SK Menteri Sosial. penduduk khususnya NIK yang valid, atau dukungan dari
c. Pemadanan data dengan Data Terpadu Kementerian Sosial untuk validasi data Penerima Bantuan
Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) serta integrasi ke
Sosial secara berkala sesuai periode Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial - Next Generation
penetapan DTKS terkini. (SIKS-NG)," kata Ghufron.

3) Pertukaran data peserta PBI-JK dengan Kementerian Selain itu Kementerian/Lembaga lain yang dapat
Sosial melalui mekanisme web service pada Aplikasi mendukung dalam mewujudkan data tunggal JKN
SIKS-NG (sedang dalam tahap pengembangan). misalnya Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri,
Kementerian Keuangan, BKN, PT Taspen, TNI, POLRI,
ASABRI serta BPJS Ketenagakerjaan.

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 15


TESTIMONI

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)


Tak Kendor di Masa Pandemi

P
rogram Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Elis yang berprofesi sebagai dokter sekaligus pemilik
yang merupakan program pengendalian penyakit FKTP Klinik Qita di Bogor, dirinya memiliki gangguan
kronis seperti diabetes dan hipertensi bagi peserta kesehatan tekanan darah tinggi atau hipertensi yang
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia mengharuskannya untuk mengubah pola hidup jadi lebih
Sehat (JKN-KIS) dengan cara mengecek kesehatan secara sehat. Sebagai dokter sekaligus pemilik Klinik Qita, Elis
berkala tetap berjalan dengan rutin meskipun dilakukan juga sering memanfaatkan kartu kepesertaan JKN-KISnya
di tengah pandemi COVID-19. untuk menjalani kontrol atas kondisi kesehatannya.

Prolanis yang bertujuan untuk mendorong peserta BPJS “Saya sudah rutin kontrol kesehatan dan ketahuan
Kesehatan yang mengidap penyakit kronis agar memiliki mengidap hipertensi, lalu saya perbaiki pola gaya hidup
kualitas hidup yang lebih baik agar kondisi kesehatannya saya seperti dengan konsumsi makanan bergizi seimbang
terjaga dan menghindarkan risiko terjadinya komplikasi, dan rajin olahraga. Sekarang gula darah juga terkendali
tetap terus dilakukan dengan peningkatan kesehatan tanpa obat pengendali tekanan darah, cuma karena saya
masyarakat, yang meliputi kegiatan konsultasi medis dan mengidap asma juga jadi sekarang saya hanya prolanis
edukasi kesehatan, screening kesehatan secara berkala, asma. Alhamdulillah bersyukur penyakit kronis yang saya
bahkan dengan dilakukan home visit atau kunjungan idap semua terkendali dan tidak ada gejala penurunan
tenaga medis ke rumah pasien. kesehatan yang saya rasakan,” ujar Elis.

Prolanis merupakan pelayanan kesehatan dengan Sebagai pengelola FKTP, Elis turut memantau peserta
pendekatan proaktif antara pasien dengan Fasilitas prolanis yang terdaftar di Klinik Qita dengan kepesertaan
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mengendalikan sekitar 300 pasien yang terdata dan terpantau dengan
penyakit kronis yang diidap pasien agar tidak baik.
menimbulkan komplikasi serius. Penyakit kronis yang
menjadi fokus pada Prolanis adalah diabetes tipe 2 dan Beberapa kegiatan Prolanis di Klinik Qita seperti
hipertensi dikarenakan jumlah pengidap kedua penyakit pemantauan kesehatan baik secara langsung maupun
tersebut sangat banyak di Indonesia. komunikasi daring melalui WhatsApp, juga rutin
diagendakan berbagai kegiatan seperti edukasi, senam,
Salah seorang peserta JKN-KIS asal Cibinong Bogor dan gathering. Menurutnya, semua kegiatan Prolanis ini
yang juga menjadi peserta Prolanis Elis Tiahesara membutuhkan dukungan dari pasien maupun keluarga
berhasil meningkatkan gaya hidup sehat akibat program pasien untuk bisa mengubah gaya hidup, dan memiliki
peningkatan kualitas kesehatan dari JKN. semangat serta kemauan untuk tetap sehat.

+
++
++
++
+

16 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


TESTIMONI

Menjadi peserta Prolanis sekaligus pengelola program di rumah pasien dengan FKTP cukup jauh ditambah lagi
klinik membuat ia semakin semangat untuk mengelola pesertanya mayoritas lansia, Puskesmas berkoordinasi
dan memotivasi pasien lain agar mancapai kualitas hidup untuk menyelenggarakan di kegiatan Prolanis di masing-
yang optimal demi kesehatan. masing desa.

“Penyakit-penyakit yang termasuk penyakit kronis ini Eduardus mengatakan bahwa kegiatan Prolanis memiliki
tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan agar banyak manfaat, baik untuk peserta dan juga untuk
kondisi pasien dalam keadaan stabil, caranya dikelola fasilitas kesehatan penyelenggara.
dengan kegiatan promotif preventif seperti perubahan
gaya hidup atau jika perlu ya konsumsi obat-obatan “Manfaat dari sisi peserta diantaranya mendapatkan
untuk menekan gejala yang muncul. Saya merasa sangat penyuluhan atau edukasi terkait penyakitnya secara
bersyukur dengan adanya program ini dan segala khusus dari tim tenaga kesehatan di Puskesmas,
kegiatan-kegiatannya," kata Elis. kemudian mendapatkan pelayanan khusus baik di
rumah ataupun di kegiatan kelompoknya termasuk
Elis mengucapkan terima kasih kepada BPJS juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan baik yang
Kesehatan karena dengan Program JKN-KIS yang telah rutin perbulannya ataupun pemeriksaan khusus yang
diselenggarakan dapat memberikan harapan hidup dilakukan setiap enam bulan yang membantu tenaga
kepada pasien dengan penyakit kronis untuk mencapai kesehatan dalam memberikan terapi pada peserta
keadaan stabil demi mencapai kesehatan dan kualitas tersebut,” kata Eduardus.
hidup optimal.
Dalam kegiatan home visit, petugas akan melakukan
Prolanis di Penjuru Indonesia pemantauan kesehatan seperti melakukan pemeriksaan
tekanan darah dan pemeriksaan gula darah sewaktu,
Program promotif kesehatan dan preventif Prolanis edukasi dan konsultasi kesehatan dengan tenaga
tidak hanya dilakukan di kota-kota besar Indonesia. kesehatan serta pemberian terapi termasuk pada peserta
BPJS Kesehatan berkomitmen dalam menyelenggarakan tersebut.
pelayanan kesehatan beserta program promotif dan
preventif juga ke berbagai daerah Indonesia. Sementara manfaat yang diperoleh FKTP dari kegiatan
Prolanis ini yaitu Puskesmas menjadi lebih mampu
Puskesmas Timung di Kabupaten Manggarai Nusa mengendalikan angka rujukan ke rumah sakit. Eduardus
Tenggara Timur memberikan layanan home visit kepada menyampaikan bahwa kedepannya kegiatan Prolanis
peserta Prolanis dalam upaya menjamin terlaksananya akan terus dikembangkan. Untuk saat ini sudah terbentuk
Program Promotif dan Preventif di tengah pandemi dua klub Prolanis yang berada di dua desa yaitu Desa
Covid-19. Timung dan Desa Poka.

Salah satu layanan bagi peserta Prolanis adalah Klub “Kini masyarakat tidak lagi takut berobat karena masalah
Prolanis yang memiliki kegiatan untuk meningkatkan biaya, sebab mereka sudah memiliki Kartu Indonesia
pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan Sehat,” kata Eduardus.
penyakit dan mencegah timbulnya kembali penyakit
serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta
Prolanis. Namun dikarenakan adanya pandemi Covid-19
yang membatasi adanya perkumpulan orang dalam
satu tempat menjadi kendala dalam kegiatan edukasi
kesehatan tersebut.

“Karena kasus Covid-19 semakin meningkat, maka untuk


sementara waktu kegiatan kelompok Klub Prolanis
belum bisa dilaksanakan. Namun petugas kesehatan
Puskesmas tetap melakukan pemantauan status
kesehatan peserta Prolanis melalui kegiatan kunjungan
rumah/home visit kepada peserta Prolanis tersebut,”
ucap Penanggungjawab Prolanis Puskesmas Timung
Maria Hayu Aninditya

Puskesmas Timung merupakan salah satu Puskesmas


yang berada di Kabupaten Manggarai NTT dan telah
lama menyelenggarakan kegiatan Klub Prolanis. Saat ini
peserta Prolanis yang dikelola berjumlah 60 orang terdiri
dari penyandang Diabetes Mellitus dan Hipertensi.

Kepala Puskesmas Timung Eduardus Jarut


mengungkapkan bahwa antusias peserta JKN-KIS untuk
mengikuti Prolanis sangat tinggi. Namun mengingat jarak

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 17


INSPIRASI

Komunitas “Sobat Diabet”


Ajak Kaum Muda
Peduli Bahaya Diabetes

D
iabetes Melitus masih menjadi salah satu Sebelum pandemi Covid-19, Sobat Diabet banyak
penyakit penyebab kematian di banyak negara melakukan kegiatan offline untuk mengkampanyekan
di dunia, termasuk di Indonesia. Apabila gaya hidup sehat. Namun setahun belakangan ini,
dibiarkan, penyakit ini bisa menimbulkan kegiatan edukasi lebih banyak dilakukan dengan
berbagai komplikasi serius yang menyerang organ memanfaatkan berbagai platform digital mulai dari
penting di tubuh. Sayangnya, penyakit yang juga disebut website hingga media sosial. Setiap pekan, kegiatan
silent killer ini seringkali baru disadari penderitanya edukasi rutin dilakukan melalui Instagram Live yang
ketika sudah terjadi komplikasi, sehingga penangananya membahas beragam topik terkait gaya hidup sehat
pun menjadi sulit. untuk mencegah diabetes melitus. Kegiatan ini juga
berkolaborasi dengan komunitas lain hingga organisasi
Berangkat dari hal tersebut, sekumpulan anak muda kedokteran.
membentuk sebuah komunitas yang diberi nama “Sobat
Diabet”. Fokusnya adalah mengedukasi masyarakat Selain kegiatan promotif dan preventif, komunitas
khususnya anak-anak muda terkait bahaya diabetes Sobat Diabet juga melakukan kegiatan suportif
melitus tipe 2, sehingga mereka bisa melakukan langkah- untuk membantu para penderita diabetes, antara lain
langkah pencegahan sejak dini. Pasalnya diabetes melitus memberikan alat glukometer untuk memantau sendiri
tipe 2 bukanlah penyakit yang datang dengan tiba-tiba, kadar gula darah, hingga memberikan kursi roda untuk
tetapi muncul salahtunya akibat gaya hidup tidak sehat penderita diabetes yang baru diamputasi.
yang dijalani selama beberapa tahun sebelumnya.
“Kita juga membuat grup WhatsApp untuk orang-orang
Pendiri Sobat Diabet dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD dengan kerabat diabetes. Ini untuk meluruskan berbagai
mengungkapkan, komunitas Sobat Diabet awalnya macam informasi yang tidak benar terkait diabetes atau
merupakan gerakan hidup sehat yang diinisiasi beberapa obat-obatan diabetes yang banyak muncul di media
mahasiswa kedokteran pada tahun 2014. Kemudian sosial,” ungkap dr. Rudy.
karena banyak yang tertarik untuk ikut terlibat dalam
gerakan tersebut, akhirnya dibentuklah komunitas Saat ini jumlah anggota Sobat Diabet sudah lebih dari
Sobat Diabet. Fokus dari komunitas ini adalah kegiatan 500 orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Melalui
promotif dan preventif dengan menyasar anak-anak berbagai kegiatan yang dilakukan, dr. Rudy berharap
muda. Relawannya pun seluruhnya anak muda yang awareness anak-anak muda terkait bahaya diabetes bisa
mayoritasnya bukan penyandang diabetes. meningkat, sehingga harapannya risiko diabetes bisa
ditekan atau dikurangi dan meningkatkan angka harapan
“Anak muda jadi target kegiatan promotif dan preventif hidup serta kualitas Kesehatan para anggota.
yang kami jalankan karena mereka juga sangat rentan
terkena diabetes. Dari data International Diabetes
Foundation, satu dari lima pasien diabetes usianya
kurang dari 40 tahun. Diprediksi yang terkena makin
lama usianya makin muda,” ungkap dr. Rudy.

18 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


PERSEPSI

Pemanfaatan Layanan JKN Menurun


Selama Pandemi, Benarkah?

P
andemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia pada Namun sejak bulan Mei hingga Desember 2020, realisasi
tahun 2020 disebut-sebut membuat penurunan pembiayaan manfaat berada di kisaran Rp7 triliun per
jumlah layanan manfaat Program Jaminan bulannya dari RKAT yang ditetapkan sekitar Rp8 triliun
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN- hingga Rp9 triliun per bulan.
KIS). Alasannya, banyak orang yang tidak mau pergi ke
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit lantaran takut Capaian RKAT terendah terjadi pada pelayanan
tertular virus corona. Hal itu juga yang memunculkan promotif dan preventif yang mencapai 44,82 persen.
anggapan keuangan Dana Jaminan Sosial Kesehatan Hal ini dikarenakan adanya kebijakan pembatasan sosial
yang dikelola BPJS mulai membaik. Namun, apakah skala besar (PSBB) yang tidak memungkinkan untuk
benar pemanfaatan layanan kesehatan selama Pandemi melakukan kegiatan sosial atau edukasi masyarakat yang
COVID-19 menurun? menimbulkan kerumunan. Sedangkan program promotif
preventif yang sifatnya sebagai edukasi dan penyuluhan
Data jumlah kunjungan peserta JKN-KIS ke Fasilitas tetang kesehatan dalam satu komunitas masyarakat.
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada tahun 2020
tercatat sebanyak 283 juta kunjungan (sakit dan Berdasarkan jenis pelayanannya, capaian dari RKAT
sehat), jumlah ini turun dibandingkan tahun 2019 yang 2020 paling tinggi yaitu pada layanan rawat jalan di
totalnya mencapai 337,7 juta kunjungan (sakit dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) atau layanan
sehat). Sedangkan pelayanan kesehatan pada Fasilitas rawat jalan di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) baik kasus (FKRTL). Capaian realisasi pembiayaan untuk jenis
rawat jalan maupun rawat inap sebanyak 95,7 juta kasus layanan tersebut masing-masing 92,32 persen dan 93,41
di tahun 2019, kemudian turun menjadi 78,6 juta kasus persen. Ini menunjukkan sebagian besar peserta JKN-KIS
di tahun 2020. masih menggunakan layanan kesehatan Program JKN-
KIS untuk berobat jalan ke rumah sakit, klinik, maupun
Puskesmas selama masa pandemi COVID-19.

Dari data tersebut terlihat bahwa memang terjadi


tren penurunan besaran nilai pemanfaatan layanan
Program JKN-KIS pada tahun 2020 yang mulai terjadi
pada bulan Mei. Namun demikian, jumlah pembiayaan
rawat jalan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan
tingkat lanjut masih di atas 90 persen dan pembiayaan
rawat inap di tingkat pertama dan tingkat lanjut masih
di atas 80 persen. Yang artinya, sebagian besar peserta
Program JKN-KIS masih memanfaatkan layanan dari
asuransi kesehatan sosial program pemerintah yang
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Jika dilihat berdasarkan data tren biaya manfaat


layanan JKN-KIS tahun 2020, tren pembiayaan memang
mengalami penurunan sejak bulan Mei 2020 yang
merepresentasikan penurunan jumlah kunjungan peserta
ke fasilitas kesehatan. Namun penurunan pemanfaatan
JKN-KIS masih di batas kewajaran dilihat dari pencapaian
realisasi pembiayaan manfaat dari Rencana Kegiatan dan
Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2020.

RKAT untuk pembiayaan manfaat Program JKN-KIS


tahun 2020 sebesar Rp109,79 triliun, yang direalisasikan
sebesar Rp95,51 triliun atau capaian 86,99 persen. Pada
bulan Januari hingga April 2021, realisasi pembiayaan
manfaat memang mencapai 100 persen dari yang
pembiayaan dianggarkan, yaitu di atas Rp9 triliun per
bulannya.

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 19


SEHAT &
Gaya Hidup

IJA K
AK B S
D
TI MED SO u
R n gg
E a
B Bisa n Mental
G
ehata
Kes

Media sosial atau medsos saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Keberadaannya
bisa menghubungkan kita dengan siapapun dan dari manapun, bahkan bisa dipakai sebagai media
untuk berjualan. Namun, penggunaan media sosial yang tidak bijak juga bisa menyebabkan adiksi
atau distraksi dari hal-hal lain yang jauh lebih penting. Lebih parahnya lagi, media sosial juga bisa
mengganggu kesehatan mental. Kok bisa?

P
sikolog Astrid W.E.N dari Klinik Psikologi Pion informasi tersebut. Misalkan ada orang yang berduka,
Clinician mengungkapkan, pada orang-orang walaupun unggahannya hanya sebatas gambar dengan
yang tidak siap secara mental, penggunaan media sedikit tulisan, itu sudah memberi sinyal kedukaan
sosial bisa berisiko terhadap kesehatan mental. pada diri kita. Kemudian postingan pengguna lain
Pemicunya pun beragam, salah satunya karena perasaan menampilkan kegembiraannya di pesta, lalu tubuh kita
iri hati atau tidak puas terhadap diri sendiri setelah kembali memproses emosi kegembiraan. Bayangkan,
melihat unggahan teman atau pengguna lainnya di dalam waktu singkat tubuh kita sudah mengasup
media sosial yang terlihat lebih sempurna dibandingkan banyak informasi dan emosi, dan tanpa kita sadari beban
dirinya. emosinya lebih besar dari yang kita pikirkan sebelumnya,”
kata Astrid.
Dikatakan Astrid, ketika membuka media sosial, kita
sebenarnya berhadapan dengan begitu banyak informasi Tidak sekedar lelah mata, Astrid mengatakan banyaknya
yang memiliki beragam muatan emosi. Hal inilah yang informasi yang dilihat di media sosial juga bisa membuat
seringkali tidak disadari pengguna media sosial, sampai kita lelah secara emosional, sehingga menjadi lebih
akhirnya beban emosi tersebut menumpuk. sensitif terhadap unggahan pengguna lain.

“Saat membuka media sosial, yang tubuh kita lakukan “Ketika kita dalam kondisi capek atau sedih, kemudian
adalah mengambil informasi dan memproses emosi dari kita lihat media sosial, tanpa kita sadari ini lebih

20 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95


SEHAT & GAYA HIDUP

memperbesar risiko mengikatkan pesan dari unggahan “Kondisi ini bisa membuat pengguna media sosial rentan
di media sosial ke kondisi kita yang negatif. Misalkan ada terhadap depresi dan kecemasan. Mereka jadi menggap
pengguna media sosial yang berhasil dan membagikan pandangan orang lain jauh lebih penting dari pandangan
cerita suksesnya atau hidup mewahnya, lalu kita merasa diri sendiri atau orang-orang yang sayang dengannya
kok hidup kita menyedihkan ya, tidak berhasil seperti dalam dunia nyata,” ungkap Astrid.
mereka. Ini yang kemudian bisa berdampak pada
kesehatan mental kita,” kata Astrid. Bagaimana Seharusnya Bermedsos?
Padahal menurut Astrid, sesuatu yang terlihat Agar kesehatan mental kita tidak terganggu, masyarakat
sempurna atau bahagia di media sosial belum tentu perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
kondisi yang sebenarnya. Apalagi ada kecenderungan Selain harus lebih siap mental, disarankan untuk
seseorang hanya membagikan kisah suksesnya atau menggunakan media sosial di saat emosi sedang stabil
hidup bahagianya saja di media sosial dengan tujuan atau baik, dan juga ketika kondisi fisik sedang tidak lelah.
mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari orang lain. Sehingga ketika ada unggahan yang memiliki banyak
Di kehidupan nyatanya, mungkin saja beban hidupnya muatan emosi, diri kita bisa menanggapinya secara lebih
jauh lebih berat dibandingkan kita, hanya saja tidak proporsional atau tidak baperan.
dibagikan di media sosial.
Selain itu, mindset juga harus diubah bahwa media
Dikatakan Astrid, rasa iri yang berlebihan justru dapat sosial merupakan sarana hiburan, sehingga idealnya
menimbulkan pikiran negatif dan rasa frustrasi. Bahkan hanya dinikmati saat waktu senggang atau sedang
rasa iri juga bisa merusak hubungan kita dengan orang tidak bekerja, kecuali bila menggunakan media sosial
lain. Namun apabila rasa iri tersebut bisa diolah dan untuk bekerja atau berjualan. Yang juga penting,
dikelola dengan baik, justru akan membuat diri lebih jangan sampai keterikatan kita terhadap media sosial
termotivasi. malah mengganggu ikatan kita dengan orang-orang di
sekeliling kita. Jangan biarkan media sosial mendekatkan
Dampak media sosial terhadap mental tidak hanya yang jauh, tapi malah menjauhkan yang dekat.
bagi yang melihatnya, tetapi juga bagi mereka yang
sering berbagi di media sosial. Ketika postingannya
mendapatkan banyak like dan banjir komentar pujian,
muncul rasa senang atas respon yang didapatkan.
Namun, jika jumlah like sedikit dan respon yang muncul +
tak sesuai dengan keinginan, tidak sedikit yang kemudian ++
mengalami kecemasan.
++
“Jumlah like seringkali dianggap sebagai perhatian. ++
Kalau yang like banyak, dia merasa lebih berharga. Itu +
suatu hal yang sangat keliru. Kalau nanti jumlah like-nya
sedikit, bisa timbul rasa rendah diri, kurang berharga.
Ini membuat masalah kesehatan mental lebih mudah
muncul. Akhirnya malah menggunakan berbagai cara
untuk mendapatkan banyak like,” kata Astrid.

Bahkan, ada pengguna media sosial yang sampai


berhutang supaya unggahan outfit of the day (OOTD)
di media sosial bisa banjir like. Dikatakan Astrid, hal
ini akan memperparah konsep diri, karena sebetulnya
mereka tahu apa yang ditampilkan tersebut merupakan
sebuah kebohongan. Kenyataannya tidak semewah atau
sebahagia seperti yang ditampilkan di media sosial.

Psikolog
Astrid W.E.N

INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95 21


KONSULTASI

IG: @dindatunjXXX
Saya ada tunggakan
karena beberapa kali
lupa bayar, tapi sudah
saya lunasi kemarin.
Apakah kartu JKN-
KIS saya sudah bisa
langsung digunakan
lagi atau harus
menunggu sebulan
baru bisa dipakai lagi?

JAWAB

Terima kasih sudah melunasi tunggakan iuran JKN-KIS memastikan iuran JKN-KIS Anda terbayarkan setiap
Anda. Setelah tunggakan dibayarkan lunas, kartu JKN- bulan tanpa khawatir terlupa. Layanan autodebit bisa
KIS Anda dapat langsung digunakan kembali tanpa Anda peroleh melalui bank-bank yang bermitra dengan
harus menunggu selama beberapa waktu. Ke depannya, BPJS Kesehatan.. Kami siap membantu Anda semaksimal
Anda dapat memanfaatkan fitur autodebit untuk mungkin. Semoga sehat selalu

IG: @nanganaXXXX
Apa benar kalau
pasien BPJS antrenya
lama dan dibedakan
pelayanannya?

JAWAB

Peserta JKN-KIS memiliki hak yang sama dengan pasien JKN, klik Pendaftaran Pelayanan, dapatkan nomor
lainnya saat berobat atau membutuhkan layanan antrean online, lalu peserta bisa datang ke fasilitas
kesehatan di fasilitas kesehatan. kesehatan saat nomor antreannya sudah dekat.

Terkait antrean, saat ini sudah ada antrean online yang Jadi jangan lupa Download Mobile JKN dan gunakan fitur
dapat Anda manfaatkan. Cukup buka aplikasi Mobile antrean online saat Anda berobat ke fasilitas kesehatan.

22 INFO BPJS KESEHATAN//EDISI 95

Anda mungkin juga menyukai