K E S E H ATA N
KAPITASI
BERBASIS KINERJA
OPTIMALKAN LAYANAN FKTP
DI MASA PANDEMI
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-kesehatan.go.id
CEO
Message
Implementasi KBK
dan Upaya BPJS Kesehatan
Untuk Memberikan Layanan
Kesehatan yang Optimal
S
ebagai badan hukum publik yang mengemban dengan kontak langsung menjadi tidak optimal. Adapun
amanah penyelenggaraan Program Jaminan layanan kontak tidak langsung tersebut dapat diakses
Kesehatan Nasional bagi penduduk Indonesia, oleh peserta melalui aplikasi Mobile JKN dan aplikasi
upaya peningkatan kualitas layanan kepada Mobile JKN Faskes serta berbagai layanan pesan singkat
peserta menjadi hal mutlak untuk dilakukan secara maupun media sosial seperti SMS, telepon, WhatsApp
berkelanjutan. Komitmen peningkatan kualitas layanan dan Telegram.
dari hulu ke hilir senantiasa menjadi fokus kami, baik dari
layanan pendaftaran, pemberian informasi, perubahan Pada kesempatan ini, tentu saya bersyukur dan
data, layanan pengaduan, hingga layanan kesehatan mengucapkan terima kasih kepada seluruh FKTP kerja
bagi peserta di fasilitas kesehatan. sama yang telah memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada peserta dan berkomitmen
Dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi melaksanakan kebijakan KBK dengan sebaik-baiknya.
peserta, BPJS Kesehatan juga senantiasa mendorong Rasa syukur ini tentu semakin bertambah karena
para pemangku kepentingan terkait untuk memberikan kebijakan KBK juga diapresiasi dan diganjar penghargaan
pelayanan yang optimal. Salah satu dari pemangku oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
kepentingan tersebut adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) sebagai Top Inovasi
Pertama (FKTP) sebagai garda terdepan dalam pemberian Pelayanan Publik Terpuji Klaster Lembaga Pemerintahan
layanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS. dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
Untuk memastikan pemberian pelayanan kesehatan Tentu kami tidak akan berpuas diri dengan capaian
kepada peserta di FKTP berjalan dengan optimal, kami yang telah kami raih. Kami akan senantiasa melakukan
menerapkan kebijakan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK). monitoring, evaluasi dan perbaikan terhadap
Melalui kebijakan KBK, FKTP dipacu untuk meningkatkan implementasi kebijakan KBK maupun upaya-upaya
kualitas pelayanan kesehatan guna mencapai penilaian peningkatan kualitas layanan lainnya sehingga manfaat,
kinerja terbaik yang akan digunakan sebagai dasar kemudahan akses dan kebaikan layanan Program JKN
penentuan kapitasi setiap bulannya. Penilaian kinerja dapat dirasakan oleh seluruh peserta dan masyarakat.
tersebut mencakup indikator-indikator KBK yang harus
dipenuhi oleh FKTP yaitu angka kontak, rasio rujukan
Direktur Utama
rawat jalan non spesialistik dan rasio peserta program
Ali Ghufron Mukti
pengelolaan penyakit kronis (prolanis) yang terkendali.
T
ahun 2021, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Seperti yang pernah diungkapkan Presiden Jokowi,
(BPJS) Kesehatan mendapat penghargaan Top inovasi adalah kunci transformasi untuk menciptakan
Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Klaster Lembaga sebuah perubahan dan modal untuk memenangkan
Pemerintahan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan persaingan, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19. Kita
Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian harus berani melakukan terobosan dan tidak terjebak
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada rutinitas agar bisa memberikan pelayanan publik
(PAN RB). Penghargaan tersebut diberikan pada inovasi yang terbaik, cepat dan transparan, efektif dan prima
Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) yang dikembangkan kepada seluruh lapisan masyarakat.
untuk mendorong Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk “Inovasi pelayanan publik berbasis digital tahun ini
berkinerja optimal sehingga dapat meningkatkan mutu cukup banyak, artinya sektor publik berbenah mengikuti
layanan kesehatannya kepada peserta JKN-KIS. perkembangan terkini dalam pemberian layanan kepada
masyarakat, terlebih saat pandemi Covid-19,” ucap Diah
KIPP menjadi ajang percepatan dan perluasan peningkatan Natalisa, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian
kualitas pelayanan publik. KIPP mulai diselenggarakan PANRB sekaligus Ketua Tim Sekretariat KIPP 2021.
sejak tahun 2014 untuk mendiseminasikan inovasi
pelayanan publik dalam rangka pengembangan jaringan Sebuah inovasi harus menjawab masalah dan berdampak.
inovasi pelayanan publik dan peningkatan mutu Karena KIPP adalah kompetisi layanan publik, maka
pelayanan publik. Tim penilai independen melakukan harus dilihat inovasi tersebut berdampak atau tidak
verifikasi dan observasi lapangan secara virtual untuk terhadap masyarakat. KBK yang dilaksanakan BPJS
melakukan pendalaman sampel inovasi dan pembuktian Kesehatan dinilai membawa dampak besar terhadap
di lapangan.
Kebijakan Baru
preventif, maupun edukasi upaya pencegahan penularan Pelayanan kontak tidak langsung diharapkan mampu
Covid-19. Penyampaian pesannya harus dilakukan secara memenuhi kebutuhan peserta dalam mendapat
individual, dan komunikasinya harus dua arah. Ini penting pelayanan yang pasti, mudah dan cepat sekaligus
untuk memastikan kondisi setiap peserta yang terdaftar meningkatkan kinerja FKTP, sehingga capaian indikator
di FKTP tersebut betul-betul terpantau. angka kontak memenuhi sampai dengan atau lebih dari
150 per mil per bulan.
Kedua, kontak peserta sakit, di mana FKTP menyediakan
layanan konsultasi medis terhadap kondisi keluhan “Harapan kami, peserta JKN-KIS bisa memanfaatkan
peserta yang terindikasi sakit. Layanan konsultasi medis haknya untuk memperoleh pelayanan kesehatan dari
tanpa tatap muka ini dapat dimanfaatkan peserta melalui segala aspek, bukan hanya dalam hal kuratif saja, namun
Mobile JKN dan dokter dapat memanfaatkan fitur pada juga pelayanan kesehatan promotif preventif. Selain itu,
Mobile JKN Faskes untuk melayani peserta yang hendak dengan melakukan layanan kontak tidak langsung, peran
berkonsultasi via chat. FKTP sebagai promotor kesehatan masyarakat juga
dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” ucap Ari.
Dengan layanan kontak tidak langsung BPJS berharap
ada komunikasi yang lebih intens antara dokter dengan Perluas Jaringan
pasien JKN-KIS yang terdaftar di suatu FKTP. Terlebih,
pasti FKTP memiliki daftar pasien yang berisiko tinggi, Masih dalam upaya untuk menjamin akses layanan
seperti peserta prolanis. kepada peserta, BPJS juga tengah memperluas jaringan
FKTP dengan membuka kesempatan seluas-luasnya
Selama pandemi Covid-19, angka pelayanan kontak bagi FKTP untuk bekerja sama. Perluasan jaringan FKTP
tidak langsung oleh FKTP kepada peserta terus untuk mengakomodir kebutuhan peserta terhadap akses
meningkat. Pada Maret 2020, tercatat ada 3.207 kontak layanan kesehatan terutama di daerah-daerah yang
tidak langsung. Jumlah tersebut semakin meningkat masih minim FKTP.
dan sampai dengan bulan Juni 2021, jumlah pelayanan
kontak tidak langsung adalah 7,4 Juta kasus dengan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan,
rata-rata pelayanan kontak tidak langsung per bulan Lily Kresnowati mengatakan bahwa peningkatan jumlah
pada tahun 2021 sebanyak 531.462 kontak. Kebijakan peserta harus diiringi dengan penambahan ketersediaan
penyesuaian pembayaran KBK pada FKTP selama masa akses layanan kesehatan. Sampai dengan Juli 2021, BPJS
Covid-19 mulai diberlakukan pada pembayaran kapitasi telah bekerja sama dengan 22.764 FKTP. BPJS Kesehatan
bulan September 2020.
menargetkan tahun ini bisa menambah provider hingga SIPA, NPWP badan, perjanjian kerja sama dengan jejaring
23.430 FKTP di seluruh Indonesia jika diperlukan, surat pernyataan kesediaan mematuhi
ketentuan terkait JKN-KIS dan sertifikat akreditasi. Bagi
“Jumlah peserta hingga 13 Agustus 2021 telah mencapai RS Kelas D Pratama atau yang setara wajib menyertakan
225,9 juta jiwa. Untuk itu, BPJS Kesehatan berupaya SIO, SIP tenaga kesehatan yang berpraktik, NPWP badan,
melebarkan jaringan FKTP mitra kerja sama khususnya perjanjian kerja sama dengan jejaring jika diperlukan,
pada daerah yang masih memerlukan FKTP sehingga surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan terkait
peserta dapat terlayani secara optimal,” ucap Lily. JKN-KIS dan sertifikat akreditasi.
Untuk menjadi mitra BPJS Kesehatan, FKTP harus Untuk FKTP yang terkendala pengurusan SIO dan
memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan akreditasi pada kondisi bencana nasional atau
pemerintah melalui Permenkes Nomor 7 Tahun 2021 kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 sebagai
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri persyaratan kerja sama dengan BPJS Kesehatan mengacu
Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan kepada Surat Edaran Menkes Nomor 455 tahun 2020
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. Bagi tentang Perizinan dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan
dokter praktik perorangan atau dokter gigi, persyaratan Kesehatan, dan Penetapan Rumah Sakit Pendidikan pada
yang harus dipenuhi antara lain memiliki surat izin praktik Masa Pandemi Corona Virus 2019 (Covid-19).
(SIP), nomor pokok wajib pajak (NPWP), perjanjian kerja
sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya, BPJS Kesehatan juga senantiasa menerapkan seleksi
surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan terkait melalui proses kredensialing dan rekredensialing bagi
JKN-KIS. faskes yang hendak menjalin kerja sama sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Meliputi sumber daya manusia
Untuk Puskesmas atau yang setara, syarat yang harus (tenaga medis yang kompeten), kelengkapan sarana
dipenuhi yakni harus memiliki surat izin operasional (SIO), prasarana dan lingkup pelayanan. Langkah ini dilakukan
SIP bagi dokter/dokter gigi, surat izin praktik apoteker untuk memastikan calon fasilitas kesehatan yang akan
(SIPA) bagi apoteker, surat izin praktik atau surat izin menjadi mitra BPJS memenuhi kualifikasi.
kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan lain, perjanjian kerja
sama dengan jejaring jika diperlukan, surat pernyataan Pelaksanaan kredensialing rekredensialing melibatkan
kesediaan mematuhi ketentuan terkait JKN-KIS dan dinas kesehatan kabupaten/kota setempat dan asosiasi
sertifikat akreditasi. faskes sehingga peserta memperoleh pelayanan yang
berkualitas sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
Sementara bagi klinik pratama atau yang setara harus
memiliki SIO, SIP tenaga kesehatan yang berpraktik, SIK,
K L IN
AS IK KEBIJAKAN
UT BA
SAMB KONTAK KBK
ANGKA
K
apitasi adalah bentuk imbal Karena itulah pada awal pandemi,
jasa yang diberikan BPJS kira kira tiga bulan pandemi, kami
Kesehatan kepada fasilitas sudah membicarakan soal KBK ini.
kesehatan tingkat pertama Karena banyak faktor yang kami nilai,
(FKTP) sehubungan pelayanan salah satunya karena kebutuhan
kesehatan yang diberikan kepada klinik pada waktu pandemi itu
peserta program JKN-KIS. Untuk banyak sekali. Harga APD melonjak
memastikan kualitas layanan FKTP, dan mahal sekali pada saat itu.
maka besar unit cost kapitasi
dihubungkan dengan beberapa BPJS Kesehatan sudah
indikator kinerja FKTP. Sistem ini mengeluarkan kebijakan baru
disebut dengan kapitasi berbasis untuk indikator angka kontak,
kinerja (KBK). di mana kontak tidak langsung
melalui sejumlah platform media
Salah satu indikator KBK adalah digital sudah dianggap sebagai
angka kontak FKTP dengan kontak langsung. Apakah ini
peserta JKN-KIS. Angka kontak ini membantu ?
menggambarkan jumlah peserta
yang mengakses dan atau dikunjungi Benar, saat FKTP bisa menghubungi
oleh FKTP dalam rangka memberikan peserta melalui telepon, SMS,
layanan kesehatan primer, baik WhatsApp, Telegram, aplikasi Mobile
bersifat promotif, preventif, kuratif, JKN dan Mobile JKN Faskes atau
maupun rehabilitatif. platform lainnya kemudian sudah
dianggap sebagai kontak langsung.
Kondisi pandemi Covid-19 di mana Munculnya kebijakan baru ini bagus.
social distancing harus diterapkan Ketua Umum Pengurus Asosiasi
untuk menekan penularan, membuat Kalau dipermudah ya pasti kita Klinik Indonesia (ASKLIN),,
sulitnya pencapaian angka kontak menyambut baik, yang penting Edi Junaidi
FKTP yang optimal. Karenanya, mendukung semua. Kalau tujuannya
kebijakan tentang angka kontak untuk menjamin kualitas mutu
diubah dari yang tadinya hanya layanan kesehatan kepada peserta kami, selama pandemi Covid-19
kontak langsung menjadi termasuk melalui sistem daring ya kita ikut ini tolong diakomodir apa yang
kontak tidak langsung. Kebijakan mendukung. Yang jelas dengan menjadi kebutuhan FKTP. Karena
ini mulai berlaku pada pembayaran kebijakan baru ini sudah pasti bagaimana pun saat ini faskes
kapitasi September 2020. membantu, karena kita bisa kontak dan nakes sebagai ujung tombak
via WA dan lainya. Tidak perlu harus layanan. Diharapkan ada kemudahan
Ketua Umum Pengurus Asosiasi tatap muka langsung. kemudahan termasuk dalam
Klinik Indonesia (ASKLIN), dr pembayaran kapitasi. Memamg
Edi Junaidi, mengatakan bahwa Tetapi pertanyaannya, apakah banyak kemudahan tapi belum tentu
pihaknya menyambut baik kebijakan kontak melalui media digital ini di lapangan itu mudah.
baru yang dikeluarkan BPJS untuk efektif menjamin akses dan menjaga
memudahkan FKTP memenuhi kualitas layanan kepada peserta? Apapun alasannya, mestinya kita
indikator KBK dalam masa pandemi Atau ini hanya untuk memenuhi lebih fokus pada pelayanan di masa
Covid-19. Pendapat selengkapnya syarat-syarat program ? Kita belum pandemi sekarang ini. Yang penting
Edi Junaidi dirangkum Media tahu. Belum ada evaluasi untuk itu. bagaimana masyarakat itu sehat
Info BPJS Kesehatan dalam rubrik Ini juga soal kepuasan peserta. Puas dan tidak terkontaminasi Covid. Jadi
“BINCANG” kali ini. atau tidak ya tetap harus terima kita berharap FKTP lebih berperan
karena kita masih dilarang kontak di situ, supaya pelayanan kepada
Selama pandemi ini apakah FKTP langsung. masyarakat maksimal.
khususnya klinik mengalami
kendala dalam memenuhi ASKLIN sebagai induk
indikator KBK ? organisasi klinik, apakah sudah
berkoordinasi dengan anggota
Sudah pasti indikator KBK khususnya untuk memastikan angka kontak
untuk angka kontak FKTP dengan dengan kebijakan yang baru bisa
peserta JKN-KIS menurun. Dari dilaksanakan ?
awal pandemi Covid-19 kita sudah
prediksi ini bakal terjadi. Karena kan Kita ada cabang di berbagai daerah.
lagi social distancing, tidak mungkin Cabang inilah yang berkoordinasi
kita lakukan kontak langsung dengan para anggota karena
dengan peserta. mereka lebih dekat. Tapi saran
K
elompok masyarakat dengan penyakit kronis yang ditargetkan, yaitu 5,3 juta untuk dosis pertama dan
seperti diabetes melitus dan hipertensi dan lansia 3,7 juta lansia divaksin dosis kedua.
merupakan salah satu yang berisiko lebih tinggi
mengalami gejala berat atau bahkan kematian Dengan dukungan sumber data dari BPJS Kesehatan
apabila terinfeksi COVID-19. Oleh sebab itu pemerintah terkait peserta lanjut usia dan peserta dengan penyakit
memprioritaskan kelompok masyarakat dengan penyakit kronis ini akan mempermudah capaian target vaksinasi
kronis dan juga golongan lansia untuk mendapatkan bagi lansia yang dan masyarakat kelompok rentan
vaksinasi lebih dulu. dengan penyakit penyerta. Terlebih lagi, Program
Prolanis dari BPJS Kesehatan terdapat di Fasilitas
BPJS Kesehatan sebagai operator penyelenggara Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama
program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia menjalankan program JKN-KIS di seluruh Indonesia.
Sehat (JKN-KIS) mengelola data peserta lebih dari 225
juta penduduk. Data raksasa atau big data tersebut Selain itu, keunggulan dari Program Prolanis yaitu adanya
secara lengkap memuat profil kepesertaan termasuk data Klub Prolanis di mana setiap peserta anggota Prolanis
penyakit yang diderita oleh peserta. Terlebih lagi BPJS sudah terbiasa berkoordinasi dengan kelompoknya
Kesehatan memiliki Program Prolanis atau Pengelolaan untuk berbagai kegiatan kesehatan masyarakat jauh
Penyakit Kronis yang secara khusus menangani peserta sebelum terjadinya pandemi. Provinsi Jawa Tengah
dengan penyakit kronis agar mendapatkan pemantauan menjadi wilayah pertama yang mencanangkan program
kesehatan secara berkala untuk meningkatkan kualitas vaksinasi untuk peserta Prolanis di seluruh kabupaten-
hidup. kota.
Berbekal data peserta Prolanis tersebut kemudian Selain memberikan dukungan sumber data dalam
pemerintah memanfaatkannya untuk dijadikan sasaran penyusunan target masyarakat yang akan menerima
prioritas vaksinasi guna menekan angka kesakitan dan vaksin COVID-19, BPJS Kesehatan juga menyiapkan
angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia. sistem informasi pencatatan pelaksanaan vaksinasi
Covid-19 yang meliputi registrasi, screening hingga
Upaya pemberian vaksin ini merupakan wujud nyata dokumentasi pelaporan melalui aplikasi P-Care Vaksinasi.
komitmen pemerintah untuk mengurangi penularan
virus COVID-19 dengan cara meningkatkan kekebalan Seperti yang telah diketahui, aplikasi P-Care merupakan
komunal. Jika sebelumnya yang menjadi sasaran vaksinasi bagian dari sistem informasi berbasis website yang sudah
adalah masyarakat yang berusia produktif dengan tujuan disediakan BPJS Kesehatan untuk Fasilitas Kesehatan
agar bisa lebih cepat menggerakan ekonomi, kini sasaran Tingkat Pertama (FKTP), seperti Puskesmas, Klinik
vaksinasi difokuskan pada kelompok rentan masyarakat Pratama dan Dokter Praktik Mandiri dalam melayani
lanjut usia terutama yang terdaftar dalam program peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Sehat. Aplikasi tersebut dipergunakan lebih lanjut dalam
rangka mendukung program 3 juta vaksin per hari yang
Sejatinya, pemerintah menargetkan pemberian vaksinasi telah di usung Presiden Joko Widodo.
untuk lansia dan kelompok masyarakat dengan penyakit
penyerta dilakukan pada tahap awal setelah vaksinasi Aplikasi P-Care Vaksinasi ini pada umumnya juga
bagi tenaga kesehatan, yakni April 2021. Namun hingga telah mencakup data kepesertaan, riwayat pelayanan
kini capaian vaksinasi bagi lansia baru 25 persen dari kesehatan, data kunjungan sakit maupun kunjungan
Edukasi oleh BPJS Kesehatan dan FKTP juga mencakup Melalui data sasaran yang telah ada di BPJS Kesehatan,
bahwa vaksin COVID-19 yang sudah tersedia dan diharapkan FKTP juga dapat menindaklanjuti proses
digunakan saat ini adalah vaksin yang aman, terjamin vaksinasi serta memetakan warga di sekitar FKTP yang
mutunya, dan halal sehingga sangat aman dipergunakan memiliki potensi penyakit DM dan hipertensi namun
bagi peserta Prolanis kondisi stabil. belum terdata sebagai program Prolanis.
D
i masa awal program vaksinasi COVID-19 digunakan untuk mencatat pelayanan vaksinasi covid-19
digulirkan oleh pemerintah Indonesia pada di Indonesia dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
awal tahun 2021, BPJS Kesehatan mendapatkan Satu Data Vaksinasi.
amanah untuk dapat mengembangkan aplikasi
untuk mencatat pelayanan vaksinasi covid-19 yang Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, BPJS Kesehatan
selanjutnya disebut dengan P-Care Vaksinasi. berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,
melakukan penyesuaian aplikasi P-Care Vaksinasi
P-Care Vaksinasi merupakan aplikasi yang berbeda mengikuti perkembangan yang terjadi. Kini, pendaftaran
dengan aplikasi P-Care Eclaim yang digunakan dalam sasaran (pendaftaran go show) melalui aplikasi P-Care
Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Vaksinasi sudah terintegrasi dengan Data Kependudukan
Sehat (JKN-KIS) yang digunakan oleh Fasilitas Kesehatan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil
Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan. (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Perbedaannya, aplikasi P-Care Eclaim digunakan untuk Integrasi data tersebut telah meningkatkan kualitas
mencatat pelayanan kesehatan di tingkat primer dan pelayanan vaksinasi Covid-19. Data vaksinasi
melakukan rujukan vertikal secara daring dari FKTP menjadi lebih tepat dan akurat karena berbasis data
ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), kependudukan yang terus mengalami pemutakhiran
sedangkan P-Care Vaksinasi merupakan aplikasi yang secara berkelanjutan. Selain itu dengan integrasi ini
G
una mendorong agar Fasilitas Kesehatan Untuk indikator angka kontak dicapai melalui berbagai
Tingkat Pertama (FKTP) tetap optimal kegiatan, antara lain kunjungan pasien atau peserta
memberikan layanan kepada peserta JKN-KIS, ke Puskesmas; home visit ke rumah pasien; kegiatan
BPJS Kesehatan telah mengembangkan inovasi vaksinasi Covid-19 (kontak dengan peserta); edukasi
Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK). Dalam penerapannya, peserta melalui grup WhatsApp; serta kegiatan
terdapat model reward dan konsekuensi pemenuhan Posyandu, Perkesmas, Program Indonesia Sehat dengan
komitmen pelayanan atau kinerja FKTP. Jika kinerjanya Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan screening kesehatan
optimal, maka FKTP tersebut akan memperoleh tarif (sinergi kontak dengan peserta JKN-KIS).
kapitasi maksimal atau 100%.
Di masa pandemi Covid-19, pelayanan kontak tidak
Salah satu FKTP yang berhasil mencapai KBK 100% langsung juga dioptimalkan untuk mencegah penularan
adalah Puskesmas Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Covid-19. Antara lain melalui Mobile JKN Faskes, telepon,
Hilir Provinsi Riau. Meskipun berada di daerah pesisir atau WhatsApp. Selain itu, promosi kesehatan melalui
yang sulit dijangkau, Puskesmas yang sudah berstatus berbagai platform media sosial juga digalakkan.
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini tetap optimal
menjaga mutu layanan kepada peserta JKN-KIS. “Hal yang paling penting di sini, kami mempunya tim
yang cukup tangguh untuk menjadikan Puskesmas
Saat ini jumlah peserta JKN-KIS yang dilayani Puskesmas kami mencapai KBK rata-rata 100%. Kami membentuk
Kuala Enok sebanyak 10.068 jiwa yang tersebar di tim P-Care Puskesmas Kuala Enok dan melakukan
lima desa. Karena berada di daerah pesisir, wilayah pencatatan semua pelayanan dalam dan luar gedung,
kerja Puskesmas Kuala Enok harus ditempuh dengan serta melakukan monitoring dan evaluasi rutin setiap
transportasi laut seperti kapal Pompong. Namun dari bulan,” kata Muhammad Syum.
segi fasilitas sudah cukup lengkap. Selain memiliki
10 ruang rawat inap dan 10 tempat tidur, berbagai Untuk menjaga rasio rujukan rawat jalan non spesialistik,
infrastruktur yang mendukung pelayanan secara digital menurut Syum diperlukan komitmen penuh dari para
juga telah tersedia. dokter dan tim Puskesmas Kuala Enok dalam memberikan
pelayanan prima sesuai panduan praktik klinik atau SOP.
Kepala UPT Puskesmas Kuala Enok Muhammad Syum Di sisi lain, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
menyampaikan, untuk bisa mencapai KBK 100%, angka puskesmas juga terus dilakukan. Upaya lainnya melalui
kontak, rasio rujukan rawat jalan non spesialistik, dan pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas, khususnya
rasio peserta prolanis terkendali yang menjadi indikator untuk pelayanan non spesialistik.
penilaian KBK harus dijaga optimal, meskipun dalam
kondisi pandemi Covid-19.
Puskesmas Pajang
Optimalkan Peran Prevensi, Deteksi, dan Respon
D
i masa pandemi Covid-19, Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) memiliki peran penting
dalam melakukan prevensi (pencegahan),
deteksi dan respon dalam upaya pengendalian
Covid-19. Puskesmas harus mampu mengelola,
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya secara
efektif dan efisien dalam memutus mata rantai penularan,
baik di level individu, keluarga maupun masyarakat
sekitar.
Beberapa inovasi yang dikembangkan Puskesmas Pajang Kegiatan deteksi lainnya seperti melakukan Rapid
selama masa pandemi antara lain Siaran Pak Kiai (Sistem Diagnostic Test. Antigen (RDT-Ag) pada kontak erat,
Pendaftaran Pasien KB, KIA dan Imunisasi), Eling Puspa pasien suspek, dan pada ibu hamil yang sudah memasuki
(Edukasi Keliling Puskesmas Pajang), Tekad Ibu (Tekun trimester tiga.
Kontrol Anak dan Ibu), Sepintas (Skrining Penderita dan
Atasi Obesitas), Si Papi (Sistem Patroli Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi/PPI), P-MAN (Pemberian Informasi
Obat Pasien Isoman), Binling (Bina Lingkungan), dan Sigi
Puspa (Konsultasi Gigi Puskesmas Pajang).
“Bentuk prevensi berikutnya melalui vaksinasi Covid-19. Puskesmas Pajang juga melakukan kemitraan dan
Alhamdulilah untuk kota Surakarta, sejak 9 Agustus lalu pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan isolasi
sudah melakukan vaksinasi pada sasaran ibu hamil dan mandiri. Dalam notifikasi kasus, dilakukan penempelan
mulai vaksinasi unit tenaga kesehatan dosis ketiga,” stiker pasien-pasien isolasi mandiri dengan melibatkan
ungkap Hat. tracer wilayah yang terdiri dari kader kesehatan, TNI/
Polri, dan juga relawan terlatih. Melalui berbagai upaya
Dari sisi deteksi, peran Puskesmas Pajang mulai dari yang dilakukan Puskesmas Pajang, diharapkan angka
melakukan kegiatan surveillance di unit-unit layanan, penderita Covid 19 di Kota Surakarta bisa terkendali.
A
danya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
dana kapitasi yang tidak terpakai di Puskesmas
dan mengendap di kas daerah menjadi
persoalan yang terus berulang setiap tahun.
Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan juga
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
kerap menemukan adanya SiLPA dana kapitasi hingga
triliunan rupiah.
G EN A L
E N
M IAN IKUTAN
KEJAD I (KIPI)
UNISAS
ASCA IM
P
P
ada sejumlah kasus orang yang sehabis divaksinasi Selanjutnya KIPI yang terjadi akibat cacatnya mutu dalam
COVID-19 muncul berbagai gejala yang dialami produk vaksin seperti kerusakan karena penyimpanan
seperti nyeri di area suntikan vaksin, ruam, yang tidak sesuai prosedur, vaksin yang sudah
demam, nyeri otot, bahkan pingsan. Hal tersebut kadaluwarsa, termasuk juga penggunaan alat untuk
dinamakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan pemberian vaksin yang disediakan. Reaksi KIPI akibat
sebenarnya hal yang wajar terjadi. kesalahan prosedur penyuntikan juga bisa terjadi seperti
jarum suntik yang masuk ke dalam vial vaksin tidak steril,
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan reaksi ataupun injeksi yang tidak sesuai anjuran medis.
tubuh atau efek samping dari seseorang yang muncul
setelah divaksinasi. Derajat KIPI yang dirasakan berbeda- Selain itu adapula KIPI yang terjadi akibat kecemasan
beda setiap orang, namun kebanyakan hanya derajat seseorang sebelum divaksinasi yang memengaruhi
ringan dan tidak sedikit juga yang tak mengalami efek kondisi fisik tubuhnya saat atau sesudah menerima vaksin.
samping apapun setelah divaksinasi. Hal yang perlu Menurut Ketua Komisi Nasional KIPI Hinky Hindra Irawan
diingat adalah gejala KIPI yang dialami seseorang sebagian besar KIPI yang terjadi merupakan koinsidens
setelah vaksinasi jauh lebih ringan dibandingkan terkena atau kejadian yang sebenarnya tidak diakibatkan secara
COVID-19 ataupun komplikasi terkait COVID-19. langsung oleh vaksinasi yang dilakukan, melainkan ada
penyebab lain yang sudah terjadi pada saat atau sebelum
Reaksi KIPI menandakan vaksin sedang bekerja di dalam divaksinasi.
tubuh dan sistem daya tahan tubuh sedang belajar
cara melindungi diri dari penyakit. Hal itu dikarenakan Prosedur setelah seseorang divaksinasi COVID-19 yaitu
vaksin yang diinjeksi ke dalam tubuh berupa virus yang observasi sekitar 15 sampai 30 menit untuk meninjau
dilemahkan atau RNA virus sintetis alias tiruan yang apakah ada gejala berat yang terjadi pascavaksinasi.
berguna bagi sistem imun tubuh dalam memelajari Tiap orang mengalami reaksi berbeda-beda, sehingga
informasi terkait virus COVID-19. perlu mempelajari reaksi-reaksi yang berpotensi muncul.
Reaksi terhadap vaksin bisa dibagi menjadi dua, yakni fasilitas kesehatan tempat mendapatkan vaksin Covid-19.
reaksi ringan dan reaksi berat. Nomor kontak biasanya tertulis di kartu vaksinasi yang
diberikan setelah vaksinasi.
Reaksi Ringan
Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda
Reaksi ringan sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya terhadap vaksinasi dan tidak semua orang merasakan
dan hampir tidak memerlukan perawatan khusus. Reaksi efek samping dari penyuntikan vaksin lantaran sistem
ringan terbagi menjadi dua yaitu reaksi lokal dan reaksi imun yang dimiliki berbeda-beda. Perbedaan sistem
sistemik. imun bisa dipengaruhi faktor genetik, gender, pola
makan, lingkungan sekitar, hingga kondisi-kondisi
Reaksi lokal adalah reaksi yang terjadi pada area tubuh terdahulu yang telah melatih sistem imun kita untuk
tertentu seperti nyeri, ruam kemerahan, atau bengkak di merespons keadaan tertentu.
tempat suntikan. Untuk derajat yanh lebih berat, reaksi
lokal bisa menyebabkan selulitis. Untuk mengatasi Vaksin memang bisa memperkuat sistem imun dari
ini, seseorang yang telah divaksinasi bisa melakukan penyakit COVID-19, namun bukan berarti vaksin
kompres dingin pada titik yang bermasalah dan memberikan perlindungan 100 persen terhadap virus.
mengkonsumsi paracetamol. Vaksinasi efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
Reaksi sistemik berhubungan dengan sistem atau imunisasi. Orang yang sudah divaksinasi memiliki risiko
keseluruhan tubuh. Reaksi sistemik bisa berupa demam, untuk mengalami gejala berat atau risiko kematian yang
nyeri otot seluruh tubuh atau myalgia, nyeri sendi, rendah.
badan lemah, atau sakit kepala. Untuk mengatasi ini bisa
minum air putih yang banyak, gunakan pakaian yang Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan mengatakan vaksin
nyaman, kompres dingin di bagian yang terasa nyeri, dan adalah upaya pencegahan yang sudah berlangsung lebih
konsumsi paracetamol. dari 220 tahun. Sebab itu mesti dijaga keamanannya
dengan memantau dan menguatkan surveilans kejadian
Reaksi Berat ikutan pasca imunisasi. Hindra mengatakan, dengan
surveilans maka bisa mendeteksi, melaporkan, mengkaji
KIPI jenis ini memang jarang terjadi, namun perlu untuk memastikan bahwa vaksin itu aman. Oleh karena
dipantau apabila penerima vaksin mengalami gejala itu perlu peran masyarakat untuk segera melaporkan jika
tertentu setelah divaksin. Yang termasuk KIPI reaksi ditemukan kejadian ikutan pasca imunisasi Covid-19.
berat adalah kejang, trombositopenia (penurunan
hebat jumlah trombosit), Hypotonic Hyporesponsive "Jadi semua harus terlibat. Baik masyarakat sebagai
Episode (kehilangan rasa sensorik akut atau penurunan pelapor, Komda KIPI dan Komnas KIPI melakukan audit
kesadaran disertai dengan pucat dan kelemahan otot), apakah ada keterkaitan. Tentunya di puskesmas, fasilitas
kehilangan kesadaran atau pingsan, serta menangis pelayanan kesehatan juga mengamati dan melaporkan,”
terus-menerus. Bila mengalami KIPI ini hubungi kontak kata Hindra.
IG: @bunmXXXX
Benarkah nomor call center
BPJS Kesehatan berubah?
Tolong info nomor yang baru,
apakah bisa untuk daftar bayi
saya yang baru lahir? Saya
peserta mandiri kelas I.
JAWAB
Selama masa transisi sampai Desember 2021, masyarakat Penyelenggara Negara dan swasta, Pekerja Bukan
masih dapat menggunakan secara paralel nomor 1500 Penerima Upah (PBPU), serta Bukan Pekerja (BP)
400 maupun 165 untuk menghubungi BPJS Kesehatan 3. Pendaftaran bayi baru lahir non Penerima
Care Center. Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
4. Peralihan segmen peserta ke PBPU; dan
Sejumlah fitur yang dapat diakses masyarakat melalui perubahan data
BPJS Kesehatan Care Center antara lain: 5. Peserta JKN-KIS juga bisa melakukan konsultasi
1. Permintaan informasi dan pengaduan kesehatan dengan dokter umum melalui
2. Layanan administrasi seperti penambahan pelayanan Tanya Dokter yang tersedia di BPJS
anggota keluarga Pekerja Penerima Upah (PPU) Kesehatan Care Center.
IG: @shullXXXX
Saya mau tanya, kalau
pindah dari peserta
mandiri menjadi peserta
PBI butuh waktu berapa
lama ya? Apakah bisa
segera aktif?
JAWAB
Jika awalnya terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Persyaratan yang perlu Anda bawa antara lain:
Penerima Upah (PBPU)/Mandiri lalu ingin beralih 1. Surat keterangan tidak mampu dari RT, RW,
kepesertaan menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI), Kelurahan
pastikan status kepesertaan Anda aktif dan sudah 2. KTP asli dan salinannya
membayar iuran bulan berjalan. Selanjutnya, Anda bisa 3. Kartu Keluarga asli dan salinannya.
melapor ke Dinas Sosial setempat agar nama Anda
diusulkan menjadi peserta PBI daerah setempat.