KELOMPOK 3
SUHARNI
SRIWAHYUNI
SYARI SADWIKA
JUMRIANI
RISMAYANTI
MARWAH
SUSANTI
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini
masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi untuk
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian tugas akhir ini
Pada makalah ini akan dibahas mengenai Pereapan Pelayanan Prima dalam Pelayanan
Kesehatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna serta
kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.Maka dari itu penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
8. Mekanisme Pembiayaan………………………………………………
Indonesia yang sehat.Hal tersebut karena Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang
Puskesmas saat ini telah berubah menjadi lebih baik, mempunyai tampilan fisik yang bagus
dan nyaman untuk memenuhi kepuasan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya.Namun,
tampilan fisik gedung saja tentu belum dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat
secara utuh tanpa adanya penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terbaik dari petugas
Puskesmas.
pelayanan prima saat ini menjadi semakin penting mengingat bahwa Puskesmas
Nasional (JKN) dan perkembangan media informasi yang semakin luas di era digitalisasi
memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dianggap paling berkualitas dan
Di era keterbukaan dan kemudahan akses informasi melalui internet dan media sosial
yang semakin luas citra sebuah fasilitas termasuk Puskesmas dengan mudah terbentuk dan
tersebut.
kebutuhan (needs) pasien atau masyarakat dan bahkan dapat melampaui keinginan dan
Melalui riwayat pengalaman yang diterima, maka akan terbentuk citra Puskesmas
Adanya keluhan, terjadi karena pelayanan yang diterima lebih rendah dari persepsi
awal atau tidak sesuai dengan harapan. Hal ini akan menjadi pengalaman “Boo” bagi
penerima layanan.
C. TUJUAN MASALAH
a. Mengetahui Konsep Pembiayaan Kesehatan
b. Mengetahui Aspek Khusus Pembiayaan Kesehatan
c. Mengetahui Konsep Penganggaran
d. Mengetahui Penganggaran Sektor Publik dan Swasta
e. Mengetahui Penganggaran Berbasis Kinerja
f. Mengetahui Monitoring dan Kontrol Budget
g. Mengetahui Mekanisme Pembiayaan
1. PENGERTIAN
“usaha melayani kebutuhan orang lain” atau dari pengertian ”melayani “ yang berarti
”membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang”. Dengan Prima atau
Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh
sakit.Dimana harapan ini ditentukan oleh pengalaman masa lalu terhadap jasa atau produk
yang pernah digunakan, Informasi layanan yang diterima dari berbagai sumber atau janji-
janji dan faktor internal dari pengguna jasa yaitu dari pengguna jasa rumah sakit sendiri.
Unsur unsur melayani prima sebagaimana dimaksud dengan pelayanan umum, sesuai
(8).Ketepatan waktu.
dilaksanakannya Program Jaminan Kesehatan Nasional pada 2014, dari supply side financing
menjadi demand side financing.Perubahan ini telah melahirkan perkembangan dan inovasi
ekonomi kesehatan yang cukup pesat. JKN telah memudahkan masyarakat mendapatkan akses
terhadap layanan kesehatan tanpa harus takut dengan biaya yang mahal, atau dengan kata lain
melindungi rumah tangga dari pengeluaran kesehatan besar yang dapat memiskinkan rumah
tangga akibat penyakit katastropik. Berbagai instrumen pembiayaan kesehatan publik telah
dikembangkan, termasuk alokasi sistem monitoring serta efisiensi pembiayaan kesehatan demi
sistem kesehatan tersebut membutuhkan kapasitas yang mumpuni dari seluruh sumber daya
kesehatan, terutama para tenaga kesehatan dan akademisi kesehatan, untuk terus-menerus
yang diperlukan antara lain melakukan advokasi pembiayaan, mendorong pemerintah daerah
untuk mengaplikasikan sistem perencanaan dan penganggaran kesehatan yang lebih baik
yang ada di setiap perguruan tinggi sudah semestinya terlibat dalam proses advokasi perubahan
ini dengan menjadikan dirinya sebagai pusat rujukan dalam teori serta praktik ekonomi
kesehatan bagi pemerintah daerah. Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya
kesehatan itulah Program Health Finance Activity dirancang.Program ini merupakan kolaborasi
United States Agency for International Development (USAID) dan Pusat Pembiayaan dan
Jaminan Kesehatan (PPJK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program ini akan
berlangsung selama lima tahun dengan tujuan spesifik mengembangkan analisis atas evidence
berkelanjutan. Implementasi program ini digarap oleh ThinkWell sebagai lembaga pelaksana
kegiatan, bekerja sama dengan Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas
Universitas Gadjah Mada, Results for Development (R4D), serta mitra pemerintah lainnya
seperti Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). Berbagai upaya peningkatan kapasitas yang
sudah dilakukan USAID HFA dan PPJK Kementerian Kesehatan antara lain serial seminar,
DAN BEST PRACTICES DI INDONESIA pelatihan tentang berbagai topik ekonomi kesehatan
yang melibatkan tenaga kesehatan dan akademisi kesehatan bagi dari lingkungan pemerintah dan
nonpemerintah. Beberapa contoh kegiatan yang bisa disebut misalnya “Pelatihan “Pelatihan
Jurnalistik bidang Ekonomi Kesehatan” dan “Pelatihan Analisis Sosioekonomi dan Kesehatan”
4. Konsep Penganggaran
Anggaran adalah suatu cacatan yang disusun secara sistematis yang membuat
Orgnisation).
Sektor publik (public sector) adalah sektor ekonomi yang dikendalikan oleh negara dan
mencakup pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi di bawahnya.Sektor ini berperan
vital dalam perekonomian karena memiliki otoritas untuk mengatur kehidupan berbangsa,
keamanan dan ketertiban dan perekonomian, dan alokasi sumber daya.Selain itu, sektor ini juga
menyediakan barang dan layanan publik, yang mana terlalu signifikan atau tidak ekonomis
Terkadang, kita mungkin merujuk dan menggunakan istilah sektor publik dan sektor
sektor pemerintah plus organisasi di bawah kepemilikan dan kendali pemerintah. Contoh yang
paling umum adalah badan usaha milik negara.Sedangkan, sektor pemerintah hanya mencakup
berbagai organisasi di semua tingkatan pemerintahan seperti pemerintah pusat, federal, provinsi,
kabupaten, dan kota. Mereka termasuk departemen atau kementrian di bawah pemerintah
pusat.Operasi mereka dibiayai melalui pajak.Sebaliknya, beberapa sektor publik bisa beroperasi
secara komersial.Misalnya, badan usaha milik negara menyediakan barang dan jasa untuk
daerah.Organisasi di sektor ini hadir untuk melayani publik, tidak berorientasi keuntungan, dan
Sektor swasta dimiliki dan dikendalikan oleh individu. Kita mungkin melihat beberapa
perusahaan memiliki saham di perusahaan lain. Tapi, jika kita telusuri mereka hingga ke pucuk,
Bisnis di sektor swasta berorientasi keuntungan. Mereka bersaing satu sama lain untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tiga organisasi bisnis yang umum di sektor ini
adalah di sektor ini adalah perusahaan perseorangan, kemitraan dan perusahaan terbatas.
Sektor publik berperan vital dalam sebuah perekonomian karena beberapa alasan.Pertama,
Organisasi di dalamnya memiliki otoritas untuk mengeluarkan dan menegakan peraturan dan
pranata hukum, keamanan dan ketertiban, bisnis, individu, dan hubungan antar negara.
Kedua, pemerintah memelihara pelayanan publik dan fasilitas dasar, termasuk menyediakan
Pertahanan
Keamanan
Kesehatan
Pendidikan
Infrastruktur
Transportasi
Listrik
sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai variasi dalam sistem
untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran
dan hasil yang diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut.
Keluaran dan hasil tersebut dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja. Sedangkan
bagaimana tujuan itu dicapai, dituangkan dalam program diikuti dengan pembiayaan pada setiap
tingkat pencapaian tujuan. Pedoman Penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Revisi) DEPUTI IV
BPKP 29 Program pada anggaran berbasis kinerja didefinisikan sebagai instrumen kebijakan
yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga
untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Aktivitas tersebut disusun sebagai cara untuk
mencapai kinerja tahunan. Dengan kata lain, integrasi dari rencana kerja tahunan (Renja
komponen dari anggaran berbasis kinerja. Elemen-elemen yang penting untuk diperhatikan
dalam penganggaran berbasis kinerja adalah : 1) Tujuan yang disepakati dan ukuran
pencapaiannya. 2) Pengumpulan informasi yang sistimatis atas realisasi pencapaian kinerja dapat
diandalkan dan konsisten, sehingga dapat diperbandingkan antara biaya dengan prestasinya.
Penyediaan informasi secara terus menerus sehingga dapat digunakan dalam manajemen
perencanaan, pemrograman, penganggaran dan evaluasi. Kondisi yang harus disiapkan sebagai
administrasi secara terus menerus. 3) Sumber daya yang cukup untuk usaha penyempurnaan
tersebut (uang, waktu dan orang). 4) Penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas.
5) Keinginan yang kuat untuk berhasil. Pedoman Penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Revisi)
Monitoring adalah aktivitas yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan
akibat suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan.Monitoring dilakukan ketika sebuah kebijakan
sedang diimplenmentasikan. Monitoring diperlukan agar kesalahn awal dapat segera diketahui
dan dapat dilakukan tindakan perbaikan,sehingga mengurangi resiko yang lebih besar.
Alokasi anggaran (budget) merupakan suatu pendekatan formal dan sistematis dari pada
pengawasan .daerah.
a. Pengalokasian dana yang dihimpun dan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
b. Alokasi dana yang berasal dari pemerintah dilakukan melalui penyusunan APBD, serta
mengalokasikan anggaran untuk kesehatan minimal 10% dari total APBD di luar gaji
dengan pembagian yang proporsional untuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari anggaran kesehatan dalam APBD.
anak terlantar yang tidak terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran.
a. Pemerintah menjamin keterjangkauan dan/atau akses serta mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
masyarakat miskin dan tidak mampu atau yang belum memiliki Jaminan Kesehatan, serta
pembayaran premi peserta BPJS mandiri kelas 3 yang menunggak pembayaran preminya.
daerah.
d. Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dan
e. Setiap perusahaan wajib memberikan jaminan kesehatan kepada tenaga kerja dan
keluarganya.
f. Pasal 14, Pasal 15 UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial jo
pasal 3 PP 86 tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi
Kerja Selain Penyelenggara Negara Dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, Dan
pelanggan. Dengan kata lain pelayan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi
anggaran berbasis kinerja adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output
organisasi yang berkaitan sangat erat dengan visi dan misi serta perencanaan strategis
organisasi.
B. Saran
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian
DAFTAR PUSTAKA