Anda di halaman 1dari 33

OLEH:

Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.


RESEP

Permintaan tertulis kepada apoteker pengelola


Apotik ( APA ) untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita dari dokter,
drg, drh yang diberi ijin berdasar peraturan
Perundang – undangan yang berlaku

(Permenkes No 21 / MENKES / PER / I /1981)


1. Yang berwenang menulis resep

• Dokter : umum
Tanpa pembatasan obat
spesialis

• Dokter Gigi Pembatasan jenis obat (mulut & gigi)

• Dokter hewan Pembatasan pasien (hewan)


2. Kertas Resep
Satu resep --- Satu Penderita
Ukuran & warna --- Tidak ada Peraturan Khusus
- warna : putih
- ukuran : L= 10 – 12 cm
P= 15 – 20 cm
Pengelolaan :
- Resep harus dirahasiakan
- Di tempat praktek disimpan dilaci terkunci
- Di Apotik disimpan selama 3 tahun
 sesuai urutan tanggal & no urut penerimaan resep
 > 3 th : - dimusnahkan/ dibakar
- Saksi : APA + 1 orang petugas Apotik
- Berita Acara harus ada ( ditanda tangani saksi)
3. Resep / copy resep hanya boleh diperlihatkan pada:
- Dokter
 penulis resep
 dokter yang merawat pasien
- penderita yang bersangkutan
- petugas kesehatan / petugas lain yang berwenang

4. Tulisan harus lengkap & jelas

- Tidak dapat dibaca APA  hubungi dokter


- Resep ada kekeliruan

 Dokter tidak dapat dihubungi Penyerahan obat ditunda

 Dokter tetap pada pendirian Tanggung jawab dokter


dr. Yedida G
SIP : 005 / IP.DU / 2013

Praktek :Jl. A.Yani


Jam :17.00 – 20.00

Surabaya,tgl-bln-tahun

R/

PRO :
Alamat :
Tulisan dalam resep
•Bhs latin
•Tinta, terbaca
•R/ & R/  tanda pemisah
•Jumlah obat  Angka romawi
•Dosis : g. mg. ml.unit
•Penulisan angka desimal  hati – hati
•Awal tulisan & nama obat HURUF BESAR

Obat dalam resep


• Tunggal/ campuran
• Standar, generik, paten -> Bukan Rumus
Kimia
• Dosis dan BSO -> ~ kebutuhan/ keadaan px
Jumlah R/ , batas wilayah/ waktu -> ≠ pembatasan
Resep harus diberi paraf / tanda tangan dokter
Aspek legal : UU Kesehatan + Permenkes
a. Dokter – dokter
- menyalahkan/menjelekkan sesama kolega tidak boleh

b. Dokter – apoteker
- apoteker tidak boleh :
1. Mengganti obat
2. Menunjukkan kesalahan resep di depan penderita

- Dokter tidak boleh :


1. Menunjuk apotek tertentu
2. Memakai kode tertentu untuk apotek

- Dokter seharusnya tidak menulis iter pada resep obat bius


dr. Yedida G
SIP : 005 / IP.DU / 2013

Praktek :Jl. A.Yani


Jam :17.00 – 20.00
INSCRIPTIO

Surabaya,tgl-bln-tahun

R/ R. Cardinale Dosis (mg, ml)


R. Adjuvans Dosis
Corrigens Rasa, Bau, Warna
PRESCRIPTIO
Vehiculum
m.f.l.a. sol/susp/caps/pulv

S. 3.d.d
SIGNATURA
PRO :
Alamat :

SUBSCRIPTIO
Pengetahuan ttg obat Tata cara penulisan resep
1. Sifat fisiko kimia obat - Resep ditulis dengan tinta
2. Farmakologi dan farmakodinami - Jangan tulis rumus kimia obat
3. Farmakokinetika - Jangan tulis singkatan meragukan
4. Toksikologi - 1 kertas resep boleh lebih dari 1 R/
- Idealnya ada karbon kopi (arsip)

Pengetahuan ttg variabel px


- Umur (bayi,anak,dws,geriatrik)
- Parameter fisik (somatometri)
- Perbedaan genetik
- Perbedaan individual
- Jenis kelamin
- Hipersensitivitas
- Penyakit (lain) yg diderita
•Salinan resep dokter yang telah masuk apotek

•Diberikan bila
Permintaan pasien
Ada tanda ITER
Ada obat yang belum diberikan

•Guna :
Mengambil ulang obat
Bukti bahwa sebagian / seluruh obat telah diambil
Arsip

•Pengelolaan
Disimpan = resep asli (3 tahun)
Nama Apotek
Alamat
Drs. Hitam Manis, Apt.
SIA / SIP

Resep dokter:........ tgl :.........


Masuk Tgl :........ No :.........
Nama px :.......................

COPY RESEP

R/ Ampicillin 250 mg
Dextromethorphan 10 mg
Diphenhydramine 20 mg
m. f. pulv. d.t.d. No XV

S. 3. d.d. pulv. I

R/ Tabl. CTM. 4mg No. X


S. 3.d.d. Tabl. I
det. V

PCC : Tanda tangan petugas


Warna putih : Obat Dalam
Warna biru : Obat Luar

NAMA APOTIK
ALAMAT
APOTEKER PENANGGUNG JAWAB
SIPA

Nomer resep Tanggal

Nama Penderita
Aturan Pakai

Paraf apoteker
1. Jangan menulis gr apabila yang di maksud
gram. Suatu angka di belakang nama bahan
obat dalam resep otomatis adalah gram, gr
adalah granum yg berarti beratnya 65 mg.
2. Hati – hati penempatan titik desimal pada
dosis obat.
3. Tuliskan nama obat dengan jelas
4. Dispesifikasi dengan jelas kekuatan serta
jumlah obat yang di tulis dalam resep.

5. Obat yang diresepkan kepada pasien
hendaknya obat yang telah diketahui
dengan baik.
6. Suatu obat biarpun isinya sama belum tentu
mempunyai efek yang sama.
7. Hati hati dengan interaksi obat bila obat
yang di berikan lebih dari satu.
8. Dosis tiap obat harus diperhitungkan
dengan tepat.
9. Ketahuilah kondisi pasien secara akurat
sebelum menentukan pengobatan
10. Terapi suatu obat diberikan bila ada
indikasi. Berikan penyuluhan untuk obat obat
yang berbahaya dan efek samping yang akan
timbul.
11. Ketentuan mengenai obat ditulis dengan
jelas diatas resep.
12. Hindari pemberian obat yang terlalu
banyak.
13. Hindari pemberian obat jangka panjang.
14. Jelaskan dengan singkat cara penggunaan
obat.
15. Peringatkan pasien akan kemungkinan
bahaya bila ia menggunakan obat lain
disamping yang diberikan dokter.
16. Beritahu kepada pasien bila obat yang
diberikan menyebabkan efek samping atau
kelainan tertentu.
17. Lakukan pencatatan pada status pasien
terutama ttg alergi yg pernah di derita.
I.RESEP : PERMINTAAN TERTULIS
Dokter Apoteker

Obat : - Jenis / macam, Dosis, BSO, Cara


Wkt

II.BAHASA LATIN
- Bahasa mati -> Kosakata baru –
- Bahasa internasional : Kedokteran,Farmasi
- Dualisme nama bhn / zat –
- Psikologis
III. R/ : Recipe = Ambillah dr. Yedida
SIP : 005 / 2013
S : Signa = Tandailah
Alamat : Jl. A. Yani gang 24 / 12
Surabaya, 5 – 2 – 2013

R/

PRO :
Alamat :
IV. BSO
-tabl, caps, pulv, pulv.adsp
- supp. Surabaya,…………….

-sol, susp, emuls, mix.agit R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No XV


- ung., pasta, cream
-extr., Inj., inf., garg., S
colut.oris
-g = gram
R/ Sol. Acidi borici 3% 300 ml
-gr = grein = 65 mg
S

R/ Inj. Morphin HCl 1% No X

PRO :
Alamat :
V. CARA PEMBUATAN OBAT
m. f. l. a = misce fac lege artis
= campur dan buatlah
aa = ana = sama banyak
d. t. d = da tales doses
= sesuai dosis diatas
q. s. = quantum satis = secukupnya
d. i. d = da in dimidio
= berikan separuhnya
ad = tambahkan sampai dengan
Surabaya, 1 – 3– 2011
R/ Paracetamol 250 mg
Antalgin 250 mg
Luminal 10 mg

m.f.pulv. d.t.d. No XX
S 3 d. d. pulv. I
d.i.d

R/ Paracetamol
Antalgin a a 250 mg
Luminal 10 mg

m.f.pulv.da.in caps t.d. No XX


S 4 d. d. caps I
Surabaya, 17 - 3 - 2011

R/ Ampicillin 100 mg
Dextromethorphan 4 mg
Diphenhydramine 8 mg
Gluc. q.s.
m. f. pulv. d.t.d. No XV

S. 3. d.d. pulv. I
da 1/3
R/ Ampicillin 1500 mg
Dextromethorphan 60 mg
Diphenhydramine 120 mg
Sir. Simplex 10 %
C.M.C. Na 1 %
Aqua ad 75 ml
m. f. susp.

S. 3. d.d. cth. I
da 1/3
PRO :
Milik :
Surabaya, 1 – 2 – 2011

R/ Acid. salicilic. 2%
Sulfur ppt. 4%
Vaseline flav. Ad 10g

m. f. ung
S u.e.

R/ Calamine 10%
Acid. boric 3%
Zinc. oxyd. 10%
Talc. Venet ad 100g

m. f. pulv. adsp.
S u. e.
VI. TERTULIS DLM S
- u. e.
- u. c. = u. n. Surabaya, 1 – 2 – 2011

- p. r. n.= s. o. s. R/ Tabl. Dexamethasone 0,5 mgNo XIII


= s. n. s. S u. c.
- i. m. m.
- d.d R/ Inj. Morphin HCl 2% No V (lima)
- rec.par S i. m. m.

R/ Tabl. Paracetamol 500mg No X


S p. r. n. 3 d. d. tabl. I

R/ Sol. Jodii spirituosa 2 %


rec. par.
100 cc
S u. e.
- cth, c, gtt.
- garg, collut. or.
- d.c.form. = c. form. Surabaya, 1 – 2 – 2011

= form. R/ Garg. Kan 300 cc


S garg. 2. d. d.

R/ Susp. Amoxycillin. 100 ml


S 4 d. d. cth. I

R/ Amoxil drops fl No I
S 4 d. d. gtt. X

R/ Tetracycline gtt. Ophth. No I


S gtt. Ophth. 3 d. d. gtt I OD/OS
- a.c ; d.c ; p.c.
- a.n.; o.n.; h.s.
- mane., vespere Surabaya, 1 – 2 – 2011
m.et.v.
R/ Tabl. Simvastatine No XXX
- o.m.; o.h.; o. b. h. S 1 d. d. tabl. I h. s

R/ Tabl. Antasida No XV
S 3 d. d tabl. I ½ h. a. c

R/ Tabl. Glibenklamide No XXX


S 1 d. d. tabl. I a. c.

R/ Tabl. Diazepam 2 mg No X
S 1 d. d. tabl. I a.n
VII. RESEP UNTUK
KEPERLUAN DOKTER
 d.c.form : Surabaya, 1 – 2 – 2011

 a.u.p / up / m.i.
R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No L
S . d. c. form

R/ Inj. Procaine Penicillin 3 juta I. U No X


S . d. c. form

PRO : a.u.p / up / m.i.


Alamat :
VIII. RESEP INGIN
CEPAT DILAYANI
Surabaya, 1 – 2 – 2011

cito !
cito = P. I. M. = statim R/ Inj.Valium No II
S . i. m. m.
IX. RESEP
DAPAT / TIDAK DAPAT
DIAMBIL ULANG
Surabaya, 1 – 2 – 2011
ITER :
- Harap Diulang ITER 1 x
R/ Tabl. Simvastatin No L
- Letakkan S . 1. d. d. tabl. I h. s.
ditempat yg mudah terlihat

Ne ITER = N.I = Non Rep R/ Tabl. Glibenklamide No XXX


- Harap jangan diulang S. 1. d. d. tabl. I mane a.c.

R/ Tabl. Piroxicam 20 mg No VII


S. 1. d. d. tabl. I o.n.p.c
N.I
X. RESEP DIAMBIL
SEBAGIAN
/ DUA KALINYA
Surabaya, 1 – 2 – 2011

 d. i. d. = da ½
R/ Tabl. Simvastatine No XXX
 da. In 2 plo
S 1 d. d. tabl. I h. s.

d.i.d

R/ Tabl. Dexamethasone 0,5 mg No XIII


S u. c.

da.in.2plo

Anda mungkin juga menyukai