Anda di halaman 1dari 27

Terapi Latihan

Pada Kasus
Fraktur Elbow
Disusun Oleh :
- Ainun An’umillah
(PO713241181001)
-Laila Fitri Kumara
(PO713241181050)
DIII FISIOTERAPI TK.2
3

Fraktur adalah suatu keadaan discontinuetas pada


tulang baik sebagian maupun seluruhnya. Fraktur
PENGERTIAN mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan
FRAKTUR atau perintilan kortex. Biasanya, patahan itu lengkap dan
fragmen tulang bergeser. Jika kulit diatasnya masih utuh,
keadaan ini disebut fraktur tertutup (sederhana), namun
jika tulang yang mengalami fraktur/perpatahan
menembus jaringan luar maka keadaan tersebut disebut
fraktur terbuka (compound). Keadaan ini cenderung
mengalami kontaminasi sehingga mudah menibulkan
infeksi.
○ A. Anatomi Tulang dan Sendi Elbow 4
Elbow joint tersusun atas tiga tulang yaitu humerus
(tulang lengan atas), ulna (tulang hasta), dan radius (tulang
pengumpil lengan bawah).
ANATOMI DAN ○ - Tulang Humerus
FISIOLOGI ○ Tulang humerus/ pangkal lengan atas (proksimal humeri)
memiliki bongkol sendi yang berhubungan dengan caput
humeri pada scapula. Pada bagian inferiornya terdapat
columna humeri yang dibawahnya terdapat tuberkulum
mayor dan di bagian lateral terdapat tuberkulum minor,
diantara keduanya terdapat sulcus intertubercularis.
Hubungan humerus dengan tulang-tulang lengan bawah
fossa antebrakhii terdapat pada trokhlea humeri bagian
medialis dengan ulna dan capitulum humeri bagian lateral
dengan radialis.
5

○ - Tulang Ulna
○ Tulang panjang berbentuk prisma terletak sebelah
medial lengan bawah sejajar dengan radius dan
ANATOMI DAN mempunyai 2 ekstremitas.
FISIOLOGI ○ Ekstremitas proksimal ulnaris: mempunyai insisura
semiulnaris persendian dengan trokhlea humeri, di
bagian belakang ujung terdapat benjolan disebut
olecranon sedangkan pada tepi distal dari insisura
semiulnaris ulna terdapat prosesus coronoideus.
○ Ekstremitas distalis ulna: yaitu capitulum ulna
mempunyai prosesus stiloideus ulna
6

○ - Tulang Radius
○ Tulang radius terletak disebelah lateralis dari ulna
ANATOMI DAN
dan mempunyai dua ujung (ekstremitas).
FISIOLOGI
○ Ekstremitas proksimalis: lebih kecil terdapat pada
caput radii yang terletak melintang, bagian sebelah
atas mempunyai persendian dengan humeri.
○ Ekstremitas distalis radii: lebih lebar dan agak rata
daripada bagian dorsalis dan dapat ditemui alur
(sulkus) m. Ekstensor carpi radialis.
○ B. Sendi Penyusun Elbow 7

○ Sendi penyusun pada elbow yaitu:

○ - Humeroulnaris joint
ANATOMI DAN
○ Ginglimus atau hinge joint, dibentuk oleh trochlea humeri
FISIOLOGI (konveks) dan capitulum humeri bersendi dengan fovea
trochlearis ulna (konkaf) serong 45 ventroproksimal.Gerakan
pada humeroulnar joint yaitu fleksi dan ekstensi.
○ - Humeroradialis joint
○ Hinge joint dibentuk oleh trochlea humeri bersendi dengan
fovea trohlearis radii berbentuk seperti mangkuk menghadap
ke proksimal searah sumbu os radii. Gerakan pada
humeroradialis joint yaitu fleksi dan ekstensi.
8
○ - Proksimal radioulnar
joint
○ Jenis sendi putar,
dibentuk oleh capitulum
ANATOMI DAN radii (konveks) seperti
FISIOLOGI selinder bersendi
dengan fovea radii
(konkaf).Gerakan pada
sendi ini yaitu pronasi
dan supinasi.Yaitu
perputaran capitulum
radii 160 terhadap fovea
radii os ulna dimana
bersama dengan distal
radio ulnar joint.
○ C. Kapsul dan Ligamen pada Elbow 9

Kapsul siku secara anterior maupun posterior relatif


tipis dan ditutupi otot brochialis (berhubungan dengan lengan
atas) di muka dan triceps brachii di belakang. Kapsul ini
ANATOMI DAN diperkuat oleh ligamen ligamen kolateral ulna dan radial.
FISIOLOGI ○ Untuk menghubungkan tulang humerus dengan tulang
ulna dan radius, maka diperkuat oleh ligamen-ligamen yang
terletak pada sendi siku. Ligamen-ligamen itu terdiri dari:
○ - Ligamen colateral ulnar (medial) yaitu ligamen yang berasal
dari epicondylus medial humerus dan memperkuat sendi
humeroulnaris di sisi medial. Ligamen kolateral ulna tersusun
atas suatu pita anterior yang kuat dengan lembaran-lembaran
melintang dan tengah yang lebih lemah. Berfungsi sebagai
stabilisator pada gerakan fleksi / ekstensi elbow.
○ - Ligamen collateral radial (lateral) yaitu ligamen yang10
terbentang dari epicondylus lateral humeri ke ligamen
annular radii menuju tulang ulna. Memperkuat sendi
humeroradial di sisi lateral. Ligamen collateral radial
ANATOMI DAN tidak melekat pada radius, yang bebas berputar. Radius
FISIOLOGI berputar dalam alur radial ulna dan distabilisasi dengan
sebuah ligamen annular yang kuat. Berfungsi sebagai
stabilisator pada gerakan fleksi / ekstensi elbow. 4
○ - Ligamen annular radii yaitu ligamen yang bersama
dengan ligamen collateral radial menahan capitulum
humeri pada tempatnya. Ligamen annular tertempel
pada batas-batas anterior dan posterior alur radial dan
mengelilingi kepala dan leher radius.
11
○ D. Synovium dan Bursa pada
Elbow
Membran synovial yang
umum mengisi sendi-sendi antara
siku dan radioulnar superior,
ANATOMI DAN melumasi srtuktural-struktural
FISIOLOGI yang lebih dalam pada kedua
sendi, seperti kapsul yang
mengelilingi keseluruhan sendi
siku, yang paling utama di dalam
area siku adalah bursa-bursa
bicipital dan olecranon. Bursa
bicipital berada di dalam aspek
anterior tuberositas bicipital dan
mengalasi tendon pada saat
lengan atas diputar ke dalam.
Bursa olecranon berada di antara
processus olecranon dan kulit.
12
E. Otot –Otot Pada Elbow
Otot-otot siku terdiri dari biceps brachii, otot-otot brachial dan
brachioradial, semuanya ini bergerak secara fleksi. Pada waktu bergerak
ekstensi dikendalikan oleh otot tricep brachii. Untuk gerakan supinasi lengan
tangan bagian depan dikendalikan oleh otot supinator dan bicep brachii.
Adapun untuk bergerak secara pronasi dikendalikan oleh otot pronator teres
dan pronator quadratus.

13

○ 1. Proses Fisioterapi

Asesmen merupakan proses pengumpulan data baik data


pribadi maupun data pemeriksaan pasien yang kemudian
menjadi dasar dari penyusunan program terapi dan tujuan
terapi yang disesuaikan dengan kondisi pasien serta
lingkungan sekitar pasien. Dalam asesmen meliputi:

14

A. Anamnesisi Umum :

○ Nama : Rusliadi
○ Umur : 22 Tahun
○ Alamat : Jl. Ance DG. Ngoyo v
○ Jenis Kelamin : Laki-laki
○ Agama : Islam
○ Pekerjaan : Mahasiswa

15

○ B. Anamnesis Khusus
○ Keluhan utama : Nyeri pada
elbow sebelah kanan
○ Sifat keluhan : Terlokalisir
○ Lama keluhan : ±1 Tahun
○ C. Pemeriksaan Vital Sign 16

○ Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg


○ Denyut Nadi : 79x / menit
17
○ D. Inspeksi/Observasi

○ 1. Statis :- Pasien masih memfleksikan


sikunya ketika diam.
○ - Tampak Bekas luka dibagian siku pasien

○ 2. Dinamis :- Terbatas pada gerakan fleksi


dan supinasi
18
○ E. Pemeriksaan
○ a. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar Elbow Joint
GERAKAN AKTIF PASIF TIMT

Fleksi Nyeri, tidak full ROM Nyeri, tidak Full ROM, Mampu, Nyeri
Hard endfeel

Ekstensi Nyeri, Full ROM Tidak nyeri, Full ROM, Mampu,Nyeri


Hard endfeel

Pronasi Tidak nyeri, Full ROM Tidak Nyeri , Full ROM, Mampu, nyeri
Soft endfeel

Supinasi Tidak nyeri, tidak Full Tidak Nyeri, Full ROM, Mampu, nyeri
ROM Soft endfeel
19

b. Palpasi
Nyeri tekan pada tangan kiri pasien pada otot Biceps,Triceps, M.
Brachialis. Interpretasi nyeri tekan mengindikasikan adanya spasme.

F. Pengukuran

Pengukuran ROM
- Fleksi : 60 ̊
- Ekstensi : 0 ̊
- Pronasi : 85 ̊
- Supinasi : 60 ̊
20

G. Diagnosa:

Gangguan aktifitas fungsional elbow akibat Post OP Fraktur Elbow Joint


Sinistra.

H. Problematik

1. Adanya nyeri gerak,


2. Keterbatasan gerak,
3. Kelemahan otot lengan bawah.
21
a. Jangka Pendek :
- Mengurangi nyeri
- Mengurangi sapsme
- Meningkatkan stabilitas pada
I. Perencanaan elbow bagian sinistra
Fisioterapi - Meningkatkan ROM

b. Jangka panjang :
Mengembalikan kapasitas fisik
dan kemampuan fungsional
elbow joint.
22
○ a. Strengthening
○ Tujuan : Untuk meningkatkan kekuatan otot yang
mengalami kelemahan dan mengurangi keterbatasan
J. Intervensi ROM.
Fisioterapi ○ Teknik 1 : Posisi pasien sitting kemudian tangan kanan
di fleksikan sampai toleransi dan diberi tahanan oleh
fisioterapis dengan 8 X hitungan, 3 X repetisi. Lakukan
pula pada posisi Ekstensi.
○ Teknik 2 : Posisi pasien sitting. Dengan menggunakan
bola karet ukuran kecil, pasien di instruksikan untuk
meremas bola dengan 8 kali pengulangan.
23

○ b. Loosening

J. Intervensi ○ Tujuan : Untuk melonggarkan sendi yang mengalami


cedera.
Fisioterapi ○ Teknik : Lakukan gerakan berulang-ulang sampai batas
nyeri.
24
Setelah melakukan latihan pada pasien Fisioterapis akan melakukan
pengukuran ROM pada pasien untuk melihat perkmbangan latihan tiap 5
hari ke depan

“ Pengukuran ROM”

Hari. Fleksi Ekstensi Pronasi Supinasi


1 60 ̊ 0̊ 80 ̊ 60 ̊
2 60 ̊ 0̊ 80 ̊ 60̊
3 60 ̊ 0̊ 85 ̊ 65 ̊

4 65 ̊ 0̊ 85 ̊ 65 ̊

5 65 ̊ 0̊ 85 ̊ 65 ̊
J. Evaluasi 25
Dari hasil terapi latihan yang telah diberikan selama 5 kali pertemuan ada
beberapa evaluasi atau progres yang dapat sy lihat dari pasien mulai dari hari 1
smpai hari ke 5.

Subjektif
- Pasien merasa belum ada berubahan.
- Pasien tampak lelah dan berkeringan setelah di terapi.
 
Objektif
- Spasme otot berkurang
- Nyeri tekan berkurang
- ROM bertambah

Setelah dilakukan latihan smpai hari ke-5 pasien sdh dapat melakukan gerakan
yang sebelumnya tidak full ROM menjadi ada kemajuan dan bertambahnya ROM.
26
Berikut adalah video saat kami memberikan terapi latihan pada
pasien :
27

Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai