Anda di halaman 1dari 16

Bioetika dalam

Kedokteran
dr. Dewa Ayu Agung Alit Suka Astini, M.Si
Departemen Anatomi
FKIK Universitas Warmadewa
2019
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa diharapkan mampu:
• Menganalisis histori bioetika
• Menganalisis konsep dan definisi bioetika
• Menganalisis bioetika dan praktek kedokteran
• Menganalisis bioetika dan penelitian kesehatan
ETIKA
• Etika Bahasa Yunani “ethos” atau “ethikos” yang berarti adat,
kebiasaan, praktik Ilmu mengenai nilai dan norma moral
• Terdapat unsur Refleksisikap kritis, metodis dan sistematis,
sudut pandang normatif

Manusia menyadari dirinya sendiri dalam berpikir, bersikap,


berbicara, bertingkah laku terhadap manusia, Tuhan,
lingkungan, makhluk hidup lainnya.
BIOETIKA
• Bioetika Bahasa Yunani “bios”=hidup dan “ethos”=adat
istiadat/moral Ilmu pengetahuan berpusat penggunaan ilmu biologis
untuk meningkatkan mutu kehidupan

Penerapan etika dalam ilmu biologis, pemeliharaan kesehatan,


kedokteran, penelitian kesehatan, dan bidang terkait.
HISTORI, KONSEP DAN DEFINISI
BIOETIKA
• Pertama kali dikenalkan oleh Fritz Jahr pada tahun 1927
(Ahli Theologi asal Jerman)
Argumentasi, diskusi dalam penelitian biologi
melibatkan hewan" pada artikel "keniscayaan bioetika."

• Pada tahun 1970 oleh Van Rensselaer Potter


(Ahli Biokimia asal Amerika)
Makna lebih luas, mencakup solidaritas terhadap biosfer, menghasilkan etika global, hubungan antara
biologi, kedokteran, ekologi dan nilai-nilai kemanusiaan dalam rangka mencapai kelangsungan hidup
baik manusia dan spesies hewan lainnya.
BIOETIKA DAN PRAKTEK
KEDOKTERAN
• Prinsip Dasar Bioetika:
4 Kaidah Dasar Moral oleh Beauchamp dan Childress (1994)
1. Respect for Autonomy
2. Beneficence
3. Non-maleficence
4. Justice
Dalam dunia kedokteran, fondasi moral hubungan dokter dan
pasien adalah inti etika kedokteran yang dapat mempertajam
keputusan-keputusan klinik yang akan dibuat oleh dokter dalam
berbagai situasi
PRINSIP DASAR BIOETIKA
Respect for Autonomy: Ketentuan pribadi dari diri sendiri yang bebas,
baik bebas dari campur tangan orang lain maupun dari keterbatasan

Beneficence: melarang tindakan yang membahayakan atau


memperburuk keadaan pasien (primum non nocere atau do no harm)

Non-maleficence: kewajiban moral untuk melakukan suatu tindakan


demi kebaikan atau kemanfaatan orang lain (pasien)

Justice: menegakan keadilan atau kesamaan hak kepada setiap orang


(pasien)
Contoh Kasus 1
• Seorang laki-laki usia 55 tahun telah tiga bulan mengeluh nyeri dada
dan sering pingsan. Setelah diperiksa, dokter ahli jantung
menyarankan kepada pasien untuk operasi. Dokter menjelaskan risiko
dan manfaat operasi tersebut kepada pasien, termasuk akibatnya jika
tidak dilakukan operasi. Dokter juga menjelaskan kebijakan rumah
sakit terkait biaya operasi untuk pasien tidak mampu jika pasien
merasa keberatan karena masalah biaya. Laki-laki tersebut mampu
memahami apa yang dijelaskan dokter, tetapi kemudian dia menolak
tindakan yang disarankan dokter.
Pembahasan Kasus 1
• Penerapan prinsip Autonomy: Menjelaskan kondisi kesehatan pasien
dan tindakan terapi yang dapat diambil secara rinci untuk memenuhi
hak pasien atas informasi kesehatannya Menghormati keputusan
pasien yang menolak tindakan, karena pasien kompeten untuk
mengambil keputusan Meminta persetujuan pasien sebelum
melakukan tindakan
• Penerapan prinsip Non-maleficence: mempertimbangkan tindakan
operasi untuk mencegah bahaya kematian dan kondisi buruk pasien
Pembahasan Kasus 1
• Penerapan prinsip Beneficence: Mempertimbangkan manfaat dan
resiko tindakan operasi tehadap kesehatan pasien
Mempertimbangkan resiko jika tindakan operasi tidak dilakukan
kepada pasien
• Penerapan prinsip Justice: adanya kebijakan biaya operasi dari rumah
sakit untuk pasien tidak mampu karena semua pasien memiliki hak
sama untuk sehat
BIOETIKA DAN PENELITIAN
KESEHATAN
• Penelitian mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian
• Meliputi nilai sosial, keuntungan dan risiko untuk subjek penelitian
RISIKO MINIMAL

Keterlibatan kelompok masyarakat Ganti rugi bagi subjek penelitian

Penelitian pada kelompok


Kemampuan individu dalam
rentan, anak, remaja dan
memberikan informed consent
perempuan

Penelitian yang menggunakan data


sekunder dan bahan material Adanya konflik kepentingan
tertentu
Contoh Kasus 2
• Ny. F Seorang perempuan berusia 81 tahun di rawat di rumah sakit
karena menderita Alzheimer s, dimana daya ingatnya terganggu. Dia
dirawat oleh dokter X. Seorang peneliti telah meminta persetujuannya
untuk ikut dalam penelitian uji klinis suatu obat untuk meningkatkan
daya ingat (memori). Peneliti tersebut telah mendapatkan tanda
tangan persetujuan dari Ny. F. Namun, satu hari sebelum pelaksanaan
penelitian, Ny. F nampak tidak tahu menahu saat dokter X bertanya
tentang kesiapannya untuk penelitian terebut.
Pembahasan Kasus 2
• Penerapan prinsip Non-maleficence: mempertimbangkan resiko
penelitian terhadap kesehatan Ny. F jika terlibat sebagai subjek
penelitian Penerapan prinsip Beneficence: menilai manfaat penelitian
dibandingkan dengan resiko terhadap kesehatan Ny. F, meskipun
secara metodologis sangat sesuai untuk penelitian tersebut
• Penerapan prinsip Justice: mempertimbangkan kebutuhan Ny. F untuk
menjadi salah satu pasien yang diteliti memberikan perlakuan yang
sama terhadap Ny. F seperti pasien lainnya dalam mengikuti prosedur
penelitian, meskipun kondisi ingatannya terganggu, misalnya dengan
tetap meminta persetujuan
Pembahasan Kasus 2
• Penerapan prinsip Autonomy: mempertimbangkan kompetensi pasien
dalam memberikan persetujuan, dimana kompetensi Ny. F diragukan
karena penyakit yang dideritanya. mempertimbangkan kondisi
kesehatan jiwa Ny. F dalam mengambil keputusan, sehingga harus ada
pihak berwenang lain yang dimintai persetujuan meminta
pertimbangan keluarga untuk persetujuan ikut serta penelitian karena
kompetensi Ny.F yang diragukan penjelasan yang rinci tentang
penelitian, manfaat dan resiko kepada pihak keluarga sebagai
pemenuhan hak atas informasi dan pemahaman prosedur
Referensi
• National Institutes of Health. Exploring Bioethics. Education
Development Center Inc. 2009.
• International Ethical Guidelines for Health-related Research Involving
Humans, Fourth Edition. Geneva. Council for International
Organizations of Medical Sciences (CIOMS); 2016.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai