TUGAS 1. Kelompok KEANEKARAGAMAN
TUGAS 1. Kelompok KEANEKARAGAMAN
Tingkat
Tingkat Genetik Tingkat spesies Ekosistem
Terjadi karena keanekaragaman
susunan gen
Keanekaragaman
Keanekaragaman Memunculkan variasi
Tingkat
Tingkat Genetik
Genetik antar individu dalam spesies
Hibridisasi
Domestikasi
Contoh keanekaragaman
genetik tumbuhan
Contoh keanekaragaman
genetik hewan
Contoh keanekaragaman
genetik Manusia
Setiap jenis terbentuk atas
pengaruh kandungan genetik
dengan habitatnya
Keanekaragaman
Keanekaragaman
Tingkat
Tingkat jenis
jenis
Menunjukan
adanya
jumlah dan
variasi jenis
organisme
Contoh keanekaragaman jenis
pada Familia Arecaceae
Keanekaragaman
Keanekaragaman
Ditunjukan dengan adanya Tingkat
Tingkat ekosistem
ekosistem
perbedaan faktor abiotik
Hutan Hujan
Tropis Savana
Tundra
Manfaat
keanekaragaman hayati
Sebagai Pengolahan
sumber sampah
Sarana
plasma pengemban
nutfah gan ilmu
pengetahua Nilai sosial dan
Produktivita n, budaya
s ekosistem pendidikan,
rekreasi dan
wisata
Perlindung Pengatur Iklim
an air dan
tanah
Keanekaragaman hayati di Indonesia
Indonesia merupakan
negara megadiversitas
Memiliki Memiliki
Keanekaragama Hewan Tipe
n Hayati Tinggi Memiliki Oriental (Asia),
Tumbuhan Australia, Serta
Tipe Indo- Perlalihannya
Malaya yang
Arealnya
Luas
Memiliki Keanekaragaman
Hayati Tinggi
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim
sedang) dan kutub (iklim kutub).
Di dalam hutan hujan tropik terdapat berbagai
jenis tumbuhan (flora) dan fauna yang belum
dimanfaatkan, atau masih liar.
Memiliki Tumbuhan
Tipe Indo-Malaya yang
Arealnya Luas
Tumbuhan di Indonesia merupakan bagian dari
daerah geografi tumbuhan indo-malaya, seperti yang
dinyatakan oleh Ronald D. Good dalam bukunya
The Geography of Flowering Plants. Flora indo-
malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India,
Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan
Philipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia,
dan Philipina sering disebut sebagai kelompok flora
malenesia.misalnya keruing (dipterocarus spp.),
meranti (Shorea spp.),
Memiliki Hewan Tipe
Oriental (Asia), Australia,
Serta Perlalihannya
Ketika Alfred Russel Wallace
mengunjungi Indonesia pada tahun 1856,
ia menemukan perbedaan besar fauna di
beberapa daerah di Indonesia (waktu itu
Hindia Belanda). Ketika ia mengunjungi
Bali dan Lombok, ia menemukan
perbedaan hewan di kedua daerah
tersebut.
Di Bali, terdapat banyak hewan yang mirip
dengan hewan-hewan yang mirip hewan-
hewan Asia (Oriental), sedangkan di
Lombok hewan-hewannya mirip dengan
Australia. Oleh sebab itu, kemudian ia
membuat garis pemisah yang memanjang
mulai dari Selat Lombok ke Utara melewati
Selat Makasar dan Philipina Selatan. Garis
ini disebut Garis Wallace.
Garis Wallace dan gari Weber
Garis Wallace dan Weber
Rhinocerus sondaicus
Dicerorhinus sumatrensis
Phantera pardus melas Axis kuhlii
- Hewan kategori critically endangered -
Papasula abbotti
Ciconia stormi
Scolopax rochussenii Aethopyga duyvenbodei
TUMBUHAN LANGKA
HAMPIR PUNAH
Menyediakan jasa
bagi ekosistem seperti
Sumber daya hayati
Manfaat sosial
Pengaruh Kegiatan Manusia
Terhadap Biodiversitas
Pembukaan hutan
Eksploitasi sumber
daya alam hayati yang
berlebihan
Pencemaran lingkungan
Budidaya monokultur
dan dampak negatiif
rekayasa genetik
Pelestarian Keanekaragaman Hayati di
Indonesia