JABATAN
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
1.PENGERTIAN PENGGELAPAN DALAM JABATAN
Saya seorang direktur marketing perusahaan distributor, salah satu salesmen saya melakukan
penjualan barang ke ke toko grosir dengan nilai Rp.497.000.000,- menurut petugas gudang
barang tersebut telah di keluarkan dari gudang dan menurut salesman sudah di kirim ke
toko pemesan. Dan sesuai peraturan perusahaan pembeli harus melakukan pembayaran
maximal 30 hari sejak barang diterima. Faktanya setelah 30 hari belum ada pembayaran,
lalu perusahan mendatangi toko pemesan dan mendapat jawaban tidak pernah melakukan
pemesan dan juga tidak pernah menerima barang.
Pertanyaan: Bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan dan apakah tindakan
salesman dapat di laporkan ke polisi dan tindakan pidana apa yang akan dikenakan oleh
sales tersebut ?
Pada dasarnya dengan adanya tindakan sales yang menyimpang penyelesaiannya
dikembalikan pada perusahaan apakah hanya akan diminta mengembalikan
atau apabila perusahaan akan melakukan tindakan menurut hukum maka upaya
yang harus dilakukan adalah melaporkan ke kepolisian untuk diproses secara
pidana sampai dibuktikan kepengadilan Negeri.
Perbuatan yang dilakukan oleh sales memenuhi unsur tindak pidana penggelapan
dan mengingat sales terdapat hubungan kerja dan juga mendapatkan upah dari
perusahaan maka tindakan tersebut masuk ke tindak pidana penggelapan dalam
jabatan dengan ancaman ditambah 1 tahun menjadi paling lama 5 tahun.
Tindak Pidana penggelapan dalam jabatan diatur dalam pasal 372 jo 374 KUHP yang
menyatakan:
Pasal 372
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana
penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus
rupiah.
Pasal 374
Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan
karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk
itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.