Anda di halaman 1dari 10

KERETA CEPAT

INDONESIA
Dhimas Mahaputra Dewa (201810215143)
Rahman Agung (201810215113)
Nabila Adikamila (201810215154)
Suci Trisa Kartika (201810215140)
Nopita Hudriyanti (201810215112)
Nama Perusahaan / Pemkarsa : KeretaCepat Indonesia
Jenis Badan Hukum : Pilar Sinergi BUMN Indonesia
Alamat Perusahaan / Pemkarsa : Jl. DI. Panjaitan, RT.4/RW.11, Cipinang
Cempedak, Kecamatan Jatinegara,
Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 13340

NomorTelepon : (021) 8192808

NomorFaximile : (021) 75689234

E-mail : keretaindochina@gmail.co.id

Status Pemodalan : Beijing Yawan HSR Co Ltd, PT. Wijaya KaryaTbk, PT. KeretaApi Indonesia, PTPN VIII, dan Pt. JasaMargaTbk.

Bidang Usaha atauKegiatan : Jasa Pelayanan Transportasi

SK DPPL yang disetujui : 23 / DPPL / - / 774.153

Penanggungjawab : Chandra Dwiputra

Jabatan : Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia

Izin yang terkait dengan DPPL : 1. Sertifikat Tanah Hak Pakai No.203

2. IMP (Izin Mendirikan Prasarana) No.29.501/078.6

3. IMB (Izin Mendirikan Bangunan) No.1221/IMB/1992


PERMASALAHAN
Dampak positif pada tahap konstruksi yang mungkin timbul yaitu berupa
pembukaan lapangan usaha bagi masyarakat sekitar serta penyerapan tenaga kerja lokal.
Dampak negatif pada tahap konstruksi yang mungkin timbul pada tahap konstruksi
biasanya menggunakan alat-alat berat seperti Bolldozer, Diesel Hammer, Excavator,
Trailer, Truck, dan lain-lain. Pengoperasian alat-alat berat tersebut mempunyai potensi :
Dampak Pada Komponen Lingkungan Fisik
1. Peningkatan kebisingan
Suara alat berat yang menggunakan mesin besar dan yang dihasilkan oleh mesin dan pukulan hammer dari
pekerjaan tentu juga menghasilkan kebisingan suara yang besar. Hal ini tentu sangat mengganggu lingkungan
disekitar areal proyek tersebut.
2. Pencemaran udara
Debu, asap mesin alat berat, dan asap kendaraan yang macet di lokasi proyek merupakan sumber utama dari
pencemaran udara.
3. Getaran
Getaran yang diakibatkan pemancangan tiang pancang jenis square pile menggunakan alat Diesel Hammer
berpengaruh kepada kenyamanan warga pemukiman sekitar proyek, serta gangguan pada kondisi rumah warga.
4.Gangguan Lalu Lintas
Gangguan lalu lintas diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan alat berat serta mobilisasi material setiap
harinya berpengaruh pada tingkat kemacetan pada Jalan TolJakarta-Cikampek sekitar STA 12+300.
 
Dampak Pada Komponen Biologi
1. Penurunan populasi vegetasi darat akibat kegiatan land clearing
2. Gangguan pada biota akuatik sebagai dampak lanjutan dari pencemaran air permukaan

Dampak Pada Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya


1. Keterlambatan pengerjaan karena pembebasan lahan
Pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sempat terhambat dikarenakan proyek ini berada dibawah
tanah dan ada beberapa areal tanah milik warga belum tuntas dibebaskan yang diakibatkan pemilik tanah tidak
bersedia tanahnya nilai ganti rugi yang kecil.

2. Peningkatan kepadatan lalu lintas

Kepadatan lalu lintas khususnya pada Tol Jakarta-Cikampek mengalami peningkatan kepadatan lalu lintas
karena adanya aktivitas keluar masuk alat berat dan kegiatan pengukuran ketika pelaksanaan proyek.

3. Kerusakan prasarana umum

Beberapa prasarana umum yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan proyek pembangunan Kereta
Cepat Jakarta-Bandung, berupa : Instalasi kabel listrik PLN, Pipa PDAM, Instalasi kabel TELKOM, Tiang dan
Gardu Listrik dan Pipa PERTAMINA.

 
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

Dampak Indikator
Lokasi Periode Institusi
No. Lingkungan Sumber Dampak Keberhasilan Bentuk Pengolaan
Pengolaan Pengolaan Pengolaan
yang Dikelola Pengolaan

1. Mobilisasi Konsentrasi Kontraktor


peralatan debu yang tidak 1. Penyiraman jalan pelaksaaan,
secara berkala Lokasi
Pencemaran berat stabil dibanding Minimal 2
A Udara mutu udara yang 2. Bak Truk ditutup
Tempat Instansi
Proyek kali sehari
2. Pembuatan dijadikan sebagai terpal penyedia
jalan masuk parameter debu bahan/material

Frekuensi 1. Penggunakan alat Tempat


Tiang pancang getaran yang Diesel Hammer Kontraktor
Proyek 1 kali selama
jenis square pile timbul tidak pelaksaaan,
B Getaran menggunakan alat melebihi baku 2. Pemberitahuan Kereta konstruksi
Instansi penyedia
kepada masyarakat Cepat berlangsung
Diesel Hammer mutu ambang bahan/material
getar sekitar, pengaturan Indonesia
jadwal kerja
1. Penggunakan
Tingkat
1. Pemancangan alat Diesel
kebisingan yang
tiang sejenis Hammer Kontraktor
timbul tidak Tempat
squre pile 2. Pemberitahuan 1 kali selama pelaksaaan,
melebihi baku Proyek
C Kebisingan kepada konstruksi Instansi
mutu kereta cepat
2. Mobilisasi masyarakat berlangsung penyedia
lingkungan Indonesia
perlatan berat sekitar dan bahan/material
masyarakat dan
3. Pekerjan Tanah pengaturan
perumahan
jadwal kerja

Tingkat
kemacetan dan 1. Pengaturan lalu Kontraktor
Pembuatan kereta angka lintas pelaksaaan,
cepat Indonesia kecelakaan tidak 2. Pelaksanaan Instansi penyedia
Proyek Selama
Gangguan yang keluar masuk meningkat pembuatan dan bahan/material,
D Kereta Cepat proyek
Lalu Lintas kendaraan akibat adanya pengangkutan Kantor LLHD
Indonesia berlangsung
pengangkutan proyek bahan/material Jakarta Dinas
bahan/material pembangunan pada jam 21.00- Lingkungan
Kereta Cepat 04.00 Hidup
Indonesia
RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN (RPL)

Tujuan dari pemantauan lingkungan yaitu untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan yang
telah dilaksanakan terhadap dampak negatif dan dampak positif terhadap lingkungan sekitarnya.

Metode Pemantauan Lingkungan Untuk Getaran


1. Cara/teknik Pemantauan Lingkungan Melakukan pengukuran tingkat getaran sebanyak 2 titik yaitu di sisi Utara dan
Selatan Proyek JKereta Cepat Indonesia, selanjutnya dianalisis di dalam laboratorium dan dibandingkan dengan Baku
mutu lingkungan : SK Menteri Kesehatan RI No.1405/MEN.KES/SK/XI/2014.

2. Lokasi Pemantauan Lingkungan Di dekat lokasi pemasangan tiang pancang sejenis squre pile pada radius 50-200 meter.

3. Waktu Pemantauan Lingkungan 1 kali selama kegiatan konstruksi dilakukan (saat pemasangan pondasi tiang pancang
square pile berlangsung).

4. Hasil Pemantauan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada beberapa lokasi yang dilakukan Puslitbang
Pemukiman, secara empirik dampak getaran tiang pancang sampai jarak 200 m adalah kategori B terhadap kenyamanan
manusia dan kerusakan bangunan.
Metode Pemantauan Lingkungan Untuk Kebisingan
1. Cara/teknik Pemantauan Lingkungan Melakukan pengukuran kebisingan di dalam areal tapak
proyek dan pemukiman sekitar tapak proyek,selanjutnya dianalisis di dalam laboratorium dan
dibandingkan dengan baku mutu lingkungan : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
RI No.Kep48/MenLH/11/1996.
2. Lokasi Pemantauan Lingkungan Lokasi pemantauan berada di dalam tapak proyek.
3. Waktu Pemantauan Lingkungan Dilakukan 1 kali selama kegiatan konstruksi berlangsung (saat
pengoprasian alat berat berlangsung).
4. Hasil Pemantauan Sebelum dikelola tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin dan
pukulan hammer dari pekerjaan adalah berkisar antara 70 – 81 dba, melebihi syarat yang
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan No. KEP 48/ MENLH/ 11/ 1996 tentang
baku kebisingan untuk lingkungan pemukiman dan perumahan yaitu 55 dba.

Anda mungkin juga menyukai