9 - Matriks
9 - Matriks
BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN,
UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 5
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
No Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
ranting, daun, dll)
11. Kegiatan operasional industri yang Pencemaran - Fly Ash dan Bottom
menghasilkan limbah B3 limbah B3 Ash : 45.000
Kg/bulan
- Sludge IPAL : 150
ton/bulan
- Oli Bekas : 20
L/bulan
- Accu Bekas : 1
buah
- Lampu
TL/Catridge/
Ewaste :1-3
buah/bulan
- Benda/Barang
Terkontaminasi :
50 Kg/bulan
12. Air limbah produksi Penurunan kualitas Air yang dihasilkan
air permukaan sebanyak 580
m3/hari
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
disajikan dalam bentuk matrik sebagai berikut:
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 6
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Tabel 3.2 Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup PT. Laju Karya Mandiri (Plant II)
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN INSTANSI
PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN
NO PEMANTAU
DAMPAK DAMPAK DAMPAK BENTUK BENTUK
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE LINGKUNGAN
PENGELOLAAN PEMANTAUAN
HIDUP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Tahap Konstruksi
1. Perekrutan Terbukanya Jumlah tenaga Memprioritaskan Desa Satu kali sat Pemantauan Desa Satu kali Pelaksana:
tenaga kerja peluang kerja kerja yang semaksimal mungkin Cipeundeuy penerimaan terhadap Cipeundeuy PT. Laju Karya
tahap konstruksi dibutuhkan tenaga kerja nonskill tenaga kerja perekrutan Mandiri (Plant II)
pada tahap berasal dari penduduk tenaga kerja non
konstruksi setempat pada kegiatan skill yang Instansi Pengawas:
sebanyak 60 konstruksi pabrik melalui dilaksanakan oleh Desa Cipeundeuy
orang koordinasi dengan apparat kontraktor
pemerintah setempat Intansi Penerima
Laporan :
Tindakan darurat DLH Kab. Bandung
Segera berkoordinasi Barat
dengan apparat Desa
Cipeundeuy
2. Kegiatan Penurunan Peningkatan Menutup bak truk Truk Setiap hari Memantau Truk Setiap hari Pelaksana:
mobilisasi alat kualitas kadar debu pengangkut bahan pengangkut selama terhadap pengangkut selama tahap PT. Laju Karya
dan bahan, udara hingga radius bangunan dengan plastic bahan tahap penutupan bak bahan konstruksi Mandiri (Plant II)
pembangunan ± 200 meter atau kain sehingga tidak bangunan konstruksi kendaraan bangunan
fisik pabrik, serta (Parameter terjadi penambahan debu pengangkut Instansi Pengawas:
mobilisasi Debu > Baku dari bahan/material yang bahan bangunan DLH Kab. Bandung
peralatan Mutu) dibawa karena tertiup Barat
produksi baru angin
Intansi Penerima
Melengkapi pekerja proyek Tapak Setiap hari Memantau Tapak Setiap hari Laporan :
dengan alat pelindung diri proyek selama terhadap proyek selama tahap DLH Kab. Bandung
seperti masker tahap penggunaan alat konstruksi Barat
konstruksi pelindung diri
Membuat pagar pengaman Tapak Setiap hari Memantau Tapak Setiap hari
di area ruang produksi proyek selama terhadap kondisi proyek selama tahap
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 7
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
3. Kegiatan Peningkatan Kebisingan Membuatn pagar pengman Tapak Satu kali Memantau Tapak Setiap hari Pelaksana:
mobilisasi alat intensitas dapat yang cukup tinggi di lokasi proyek pada tahap terhadap fungsi proyek pada tahap PT. Laju Karya
dan bahan, kebisingan melebihi baku rekonstruksi ruangan kontruksi dan kondisi pagar konstuksi Mandiri (Plant II)
pembangunan tingkat produksi sehingga dampak pengaman di
fisik pabrik, serta kebisingan kebisingan tidak menyebar lokasi tapak Instansi Pengawas:
mobilisasi berdasarkan proyek DLH Kab. Bandung
peralatan Kepmen LH Barat
produksi baru No.48/MENLH Melakukan kegiatan Tapak Satu kali Memantau Tapak Setiap hari
/11/ 1996 mobilisasi alat dan bahan proyek pada tahap terhadap proyek selama tahap Intansi Penerima
tentang Baku dilakukan pada siang hari kontruksi pelaksanaan konstruksi Laporan :
Tingkat kegiatan DLH Kab. Bandung
Kebisingan Tindakan darurat: mobilisasi alat Barat
(Kebisingan > Menghentikan sementara dan bahan
70 dBA) waktu kegiatan dilakukan pada
siang hari
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 8
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
4. Kegiatan Gangguan - Jumlah Mobilisasi alat & bahan dan Jl. Industri Setiap hari Pemantauan Jl. Industri Setiap hari Pelaksana:
mobilisasi alat arus lalu kendaraan mobilisasi peralatan Cimareme III terhadap Cimareme III PT. Laju Karya
dan bahan, serta lintas pengangkut produksi tidak dilakukan penjadwalan Mandiri (Plant II)
mobilisasi alat dan pada saat jam sibuk lalu mobilisasi alat &
peralatan bahan ± 2 lintas agar tidak bahan Instansi Pengawas:
produksi baru rit/hari menimbulkan kemacetan Dishub dan PUPR
- Jumlah Kab. Bandung Barat
kendaraan Menempatkan satpam Jalan akses Setiap hari Pemantauan Jalan akses Setiap hari
pengangkut untuk mengendalikan keluar masuk terhadap keluar Intansi Penerima
peralatan kendaraan keluar masuk kemacetan dan masuk Laporan :
produksi tapak keberadaan Dishub, DPUPR dan
baru 1 pekerja DLH Kab. Bandung
rit/hari proyekpengatur Barat
sebanyak 2 lalu lintas
unit
Memasang fasilitas Jalan akses Setiap hari Pemantauan Jalan akses Setiap hari
perlengkapan jalan keluar masuk pemasangan dan keluar
(rambu-rambu warning keberadaan masuk
light) fasilitas
perlengkapan
jalan
Tindakan darurat:
Menghentikan sementara
waktu kegiatan dan
mengontak petugas dishub
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 9
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Tahap Operasional
1. Adanya Peningkatan Peningkatan Membuat dan memelihara Sumur Pembuatan Memantau fungi Sumur Setiap 1 bulan Pelaksana:
bangunan air larian debit air larian sumur resapan sebanyak resapan dan satu kali dan kelaikan resapan LRB sekali PT. Laju Karya
pabrik, serta (run off) sebesar 25 buah dan lubang LRB sumur resapan Mandiri (Plant II)
prasarana 34,139 resapan biopori sebanyak dan LRB
penunjangnya m3/jam 56 buah Instansi Pengawas:
sebagai tutupan Dinas PUPR Kab
lahan Menyalurkan air hujan dari Saluran Setiap hari Memantau Saluran Setiap hari Bandung Barat
atap bangunan melalui drainase dan pada musim kelancaran air drainase, pada musim
talang air hujan ke saluran sumur hujan hujan dan sumur hujan Intansi Penerima
drainase, LRB sebanyak 56 resapan resapan Laporan :
buah dan sumur resapan DLH Kab. Bandung
sebanyak 25 buah Barat
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 10
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Tolok ukur:
Tidak adanya genangan
air/banjir di lokasi kegiatan
2. Kegiatan Penurunan Akumulasi Menggunakan masker bagi Ruang Setiap hari Memantau Ruang Setiap hari Pelaksana:
operasional kualitas debu selama semua karyawan yang produksi penggunaan produksi PT. Laju Karya
produksi berupa udara di kegiatan bekerja di area produksi masker oleh Mandiri (Plant II)
penggunaan dalam operasional karyawan
alat/mesin ruangan dapat Instansi Pengawas:
produksi melebihi baku Membuat sitem sirkulasi Ruang Setiap hari Memantau fungsi Ruang Setiap hari DLH Kab. Bandung
mutu udara dengan produksi dan dan kelaikan produksi Barat
berdasarkan menggunakan exhaust fan kantor exhaust fan dan
Peraturan dan ventilasi, dengan sistem ventilasi Intansi Penerima
Mneker dan jumlah yang memadai udara Laporan :
Transmigrasi DLH Kab. Bandung
No. Per. 13/ Tindakan darurat: Melakukan Ruang Setiap 6 bulan Barat
MEN/X/ 2011 Menghentikan sementara pengujian produksi sekali
tentang Nilai kegiatan yang terhadap kualitas
Ambang Batas menghasilkan gas dan debu udara di ruang
Faktor Fisika produksi.
dan Kimia di Parameter uji SO2,
Tempat Kerja. Tolok ukur: NO2, CO, TSP
Baku mutu: Peraturan Menteri Tenaga
NH3 : Kerja dan Transmigrasi
17mg/ Nm3 No.PER-13/MEN/X/2011
H2S : 1 ppm
CO : 29 mg/
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 11
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
3. Kegiatan Peningkatan Intensitas Melakukan pemeliharaan Ruang Setiap bulan Memantau Ruang Setiap 1 bulan Pelaksana:
operasional intensitas kebisingan terhadap mesin-mesin produksi terhadap produksi sekali PT. Laju Karya
produksi berupa kebisingan di dapat produksi secara rutin kelayakan mesin Mandiri (Plant II)
penggunaan dalam melebihi baku produksi
alat/mesin ruangan mutu Instansi Pengawas:
produksi berdasarkan Menggunakan ear plug bagi Ruang Setiap bulan Memantau Ruang Setiap hari DLH Kab. Bandung
Peraturan karyawan yang bekerja di produksi pemakaian ear produksi Barat
Mneker dan ruang produksi plug pada
Transmigrasu karyawan IntansiPenerima
No. Per. Tindakan darurat: Laporan:
13/MEN/X/20 Menghentikan sementara Melakukan Ruang Setiap 3 bulan DLH Kab. Bandung
11 tentang waktu untuk pengujian produksi sekali Barat
Nilai Ambang peralatan/mesin produksi terhadap
Batas Faktor yang menghasilkan kebisingan
Fisika dan kebisingan menggunakan alat
Kimia di Sound Level Meter
Tempat Kerja Tolok ukur: di ruang produksi
tentang Nilai Peraturan Menteri Tenaga
Ambang Batas Kerja dan Transmigrasi No.
Kebisingan PER-13/MEN/X/2011
sebesar 85
dBA
4. Kegiatan Gangguan - Benang: 16,8 Mengumpulkan sisa benang TPS Setiap hari Memantau TPS Setiap hari Pelaksana:
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 12
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
5. Kegiatan Peningkatan Penggunaan/ Menyediakan alat Lokasi pabrik Satu kali Memantau fungsi Lokasi Setiap 6 bulan Pelaksana:
operasional resiko pemakaian pemadam kebakaran APAR pabrik sekali PT. Laju Karya
berupa bahaya listrik ringan (APAR) Mandiri (Plant II)
penggunaan lis- kebakaran terpasang
trik, penggunaan sebesar 1.385 Memeriksa secara rutin Setiap Setiap 1 Memantau Setiap Setiap 1 bulan Instansi Pengawas:
mesin produksi kVA terhadap sarana ruangan bulan sekali kelayakan dan ruangan sekali Satuan Polisi Pamong
dan alat yang kelistrikan, bila ada fungsi sarana Praja dan Pemadam
menggunakan kerusakan segera kelistrikan Kebakaran Kab
listrik, serta diperbaiki Bandung Barat
kelalaian
karyawan yang Melakukan peringatan Ruangan Setiap hari Memastikan tidak Ruangan Setiap 1 Intansi Penerima
dapat kepada seluruh karyawan produksi/ ada karyawan produksi/ minggu sekali Laporan:
menimbulkan agar tidak merokok di gudang yang merokok di gudang Dinas Pemadam
api (misal: dalam ruangan produksi/ dalam ruangan/ Kebakaran
merokok) Gudang gudang Kabupaten Bandung
Barat
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 13
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Tolok ukur:
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 14
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
6. Kegiatan Gangguan Rata-rata Melakukan pengaturan lalu Akses keluar Setiap hari Mengecek Akses keluar Setiap hari Pelaksana:
mobilisasi arus lalu ritasi lintas oleh satpam pabrik dan masuk keberadaan dan masuk PT. Laju Karya
kendaraan lintas/ kendaraan dengan mengendalikan pabrik satpam pabrik pabrik Mandiri (Plant II)
pengangkut kemacetan yang masuk kendaraan yang keluar-
bahan baku, pabrik: 1-2 masuk lokasi pabrik Instansi Pengawas:
produk, dan kendaraan/ha Dinas Perhubungan
karyawan yang ri. Membuat/memasang dan Akses keluar Satu kali Memantau Akses keluar Setiap bulan Kab Bandung Barat
menimbulkan memelihara fasilitas dan masuk untuk ketersdiaan dan dan masuk untuk
bangkitan dan perlengkapan LLAJ mlalui pabrik pembuatan kelaikan fasilitas pabrik pemelihara-an Intansi Penerima
tarikan lalu koordinasi dengan Dinas perlengkapan Laporan :
lintas Perhubungan Kab Bandung LLAJ DLH Kab. Bandung
Barat Barat
Menyediakan sarana parkir Sarana Satu kali Memantau Sarana Setiap 1 bulan
yang memadai dan area parkir dan kelaikan fungsi parkir dan
bongkar muat di dalam area bongkar sarana parkir dan area
pabrik muat bongkar muat bongkar
muat
Mengatur jadwal Lokasi pabrik Setiap hari Memantau jadwal Lokasi Setiap hari
pengangkutan bahan baku pengangkutan pabrik
serta hasil produksi bahan baku dan
(produk) di luar jam sibuk bahan penolong
serta hasil
Tindakan darurat : produksi
Menghubungi petugas/ (produk) di luar
polisi lalu lintas, dan jam sibuk lalu
melakukan pengaturan lintas
langsung di jalan raya
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 15
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
7. Kegiatan Penurunan Akumulasi gas Menanam tanaman dari Di sekeliling Penanaman Memantau RTH Setiap 1 bulan Pelaksana:
mobilisasi kualitas dan debu berbagai jenis tumbuhan pabrik dilakukan terhadap skali PT. Laju Karya
kendaraan udara di luar dapat yang permukaan daunnya (buffer zone), satu kali, jika penghijauan dan Mandiri (Plant II)
pengangkut ruangan melebihi baku berbulu atau tanaman area taman, ada tanaman pertumbuhan
bahan baku, (lingkungan mutu perdu pada RTH untuk dan ruang yang mati tanaman di RTH Instansi Pengawas:
produk, dan pabrik) pencemar mengurangi kadar debu terbuka hijau dilakukan DLH Kab. Bandung
karyawan yang udara dan merduksi gas seperti (RTH) penanaman Barat
menimbulkan berdasarkan pohon cemara, angsana, kembali
gas dan debu PPPRI No.41 palem dan mangga setiap bulan Intansi Penerima
serta emisi boiler tahun 1999 Laporan :
tentang Menyediakan area parkir Area parkir Setiap hari Memantau Area parkir Setiap hari DLH Kab. Bandung
Pengendalian yang terkonsentrasi terhadap Barat
Pencemaran kelayakan dan
Lingkungan. fungsi sarana
Baku mutu: parkir
SO2: 900
µg/Nm3 Melakukan Up wind dan Setiap 6 bulan
CO: 30.000 pengukuran down wind sekali
µg/Nm3 kualitas udara sesuai arah
NO2: 400 ambien angin
µg/Nm3 parameter SO2, dominan
O3: 235 NO2, CO, TSP
µg/Nm3
Membuang emisi gas boiler Cerobong Setiap hari Memantau fungsi Cerobong Setiap 1 bulan
Akumulasi gas melalui cerobong yang boiler dan kelayakan boiler sekali
dan debu dilengkapi dengan sarana cerobong gas
dapat pendukung, dan alat
melebihi baku pengaman, serta alat Pengukuran emisi Cerobong Setiap 6 bulan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 16
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 17
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
8. Kegiatan Peningkatan Akumulasi Melakukan penanaman Ruang hijau Penanaman Memantau Ruang Setiap bulan Pelaksana:
mobilisasi intensitas kebisingan dengan berbagai jenis terbuka dilakukan ketersediaan terbuka PT. Laju Karya
kendaraan kebisingan di dapat tumbuhan yang satu kali, jika tumbuhan yang hijau Mandiri (Plant II)
pengangkut luar ruangan melebihi baku mempunyai tajuk yang ada tanaman mempunyai tajuk
bahan baku, (lingkungan mutu tebal dan berdaun rindang yang mati yang tebal dan Instansi Pengawas:
produk, dan pabrik) berdasarkan dengan berbagai strata dilakukan berdaun rindang DLH Kab. Bandung
karyawan yang Kep-48/MENL yang cukup rapat dan tinggi penanaman dengan berbagai Barat
menimbulkan H/11/1996 kembali strata yang cukup
gas dan debu tentang Baku rapat dan tinggi Intansi Penerima
Tingkat Laporan :
Kebisingan Melakukan pemeliharaan Ruang hijau Setiap hari Memantau Ruang Setiap hari DLH Kab. Bandung
sebesar 70 tanaman penghijauan agar terbuka terhadap terbuka Barat
dBA dapat berfungsi sebagai pertumbuhan hijau
buffer zone tanaman yang
berfungsi sebagai
buffer zone
Melakukan pengaturan lalu Jalan di Setiap hari Memantau Jalan di Setiap hari
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 18
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
9. Aktivitas Penurunan Volume air Menyalurkan air limbah Tangki septik Setiap hari Memantau Tangki Setiap 1 tahun Pelaksana:
domestik kualitas air limbah domestik ke dalam tangki dengan terhadap septik sekali PT. Laju Karya
karyawan yang permukaan domestik dari septik dengan sistem sistem kelancaran air dengan Mandiri (Plant II)
menghasilkan air toilet resapan (sesuai dengan SNI resapan limbah ke dalam sistem
limbah domestik sebanyak 03-2398-2017) tangki septik resapan Instansi Pengawas:
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 19
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
10. Aktivitas Gangguan Volume Membuat Tempat TPS 3 warna Satu kali Memantau TPS 3 warna Satu kali Pelaksana:
domestik kebersihan limbah padat Pengumpul Sampah (TPS) ketersediaan dan PT. Laju Karya
karyawan yang dan estetika domestik 3 warna (hijau, kuning dan kelayakan TPS 3 Mandiri (Plant II)
menghasilkan lingkungan sebesar 1,911 merah), penempatan warna
limbah padat m3/hari sampah sesuai dengan Instansi Pengawas:
domestik warna sekat tong sampah DLH Kab. Bandung
(sampah sejenis terpilah Barat
sampah rumah
tangga seperti Melakukan pemilahan Tempat Setiap hari Memantau Lingkungan Setiap hari Intansi Penerima
kertas, kemasan sampah dengan pewadahan (tong) terhadap pabrik, tong Laporan :
makanan 3 warna (hijau: organik, sampah 3 timbulan sampah sampah 3 DLH Kab. Bandung
minuman, kuning: anorganik (kertas, warna dan memantau warna Barat
ranting, daun, dus, plastik), merah: limbah kegiatan
dll) B3) pemilahan
sampah.
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 20
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Mengelola sampah organik LRB dan Setiap hari Memantau LRB dan Setiap 1
dengan komposting melalui Komposter kegiatan Komposter minggu sekali
LRB atau komposter pengomposan
sampah organik
Tindakan Darurat:
Segera menghubungi
petugas UPTD
pengangkutan sampah
setempat (Dinas
Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Bandung Barat)
Tolok ukur:
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 16
Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 5
tahun 2014 tentang Baku
Mutu Air Limbah Lampiran
II Baku Mutu Air Limbah
Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Industri Tekstil
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 21
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
11. Kegiatan Pencemaran - Fly Ash dan Mengumpulkan Limbah B3 TPS Limbah Setiap hari Memantau secara TPS Limbah Setiap 3 bulan Pelaksana:
operasional limbah B3 Bottom (Oli bekas bekas, Lampu TL B3 visual terhadap B3 sekali PT. Laju Karya
industri yang Ash : dan majun terkontaminasi), kegiatan Mandiri (Plant II)
menghasilkan 45.000 dan disimpan di TPS LB3 penyimpanan dan
limbah B3 Kg/bulan berizin a.n. PT. LAJU pengumpulan Instansi Pengawas:
- Sludge IPAL KARYA MANDIRI sementara LB3 di Dinas Lingkungan
: 150 TPS LB3 Hidup Kab. Bandung
ton/bulan Barat
- Oli Bekas : Mencatat jenis, TPS Limbah Setiap hari Pengamatan dan TPS Limbah Setiap 3 bulan
20 L/bulan karakteristik, waktu B3 pencatatan untuk B3 dan sekali Instansi Penerima
- Accu timbulan, pihak ke-3 dilaporkan Dinas Laporan:
Bekas : 1 berizin yang melakukan kepada Kantor Lingkungan Dinas Lingkungan
buah pengangkutan/ DLH selambat- Hidup Kab. Hidup Kab. Bandung
- Lampu pemanfaatan/ pemusnahan lambatnya 3 Bandung Barat
TL/Catridg LB3 dalam logbook dan bulan sekali Barat
e/ Ewaste neraca LB3
:1-3
buah/bulan
- Benda/ Melakukan kerjasama TPS Limbah Setiap 1 Memastikan Setiap 3 bulan
Barang dengan pihak ke-3 berijin B3 bulan sekali pengangkutan Pengangkut sekali
Terkontami untuk pengangkutan/ limbah B3 limbah B3
nasi : 50 pemanfaatan/ pemusnahan dilengkapi yang berizin
Kg/bulan yang dilengkapi dengan dengan dokumen
manifest LB3 untuk limbah limbah B3
B3 (Oli bekas bekas, Lampu (Manifest) dan
TL dan majun terkontamin diangkut oleh
asi) pengangkut
limbah B3 yang
Tolok Ukur: berizin
Peraturan Pemerintah
Nomor 101 tahun 2014
tentang Pengelolaan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 22
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Tindakan Darurat:
Menghubungi pihak ketiga
pengangkut Limbah B3
(transporter) lain yang
berizin
12. Air limbah Penurunan Air yang Menyalurkan dan IPAL Setiap hari Melakukan Outlet IPAL Setiap 1 bulan Pelaksana:
produksi kualitas air dihasilkan mengolah air limbah analisa kualitas sekali untuk PT. Laju Karya
permukaan sebanyak 580 produksi air limbah proses air limbah yang analisa outlet Mandiri selaku
m3/hari produksi (Washing dan telah diolah IPAL dan 3 pemrakarsa
Dyeing) di IPAL dengan (outlet) di IPAL bulan sekali
sistem Biologi-Kimia-Fisika untuk Instansi Pengawas:
hingga memenuhi baku pelaporan ke Dinas Lingkungan
mutu yang dibuang ke Dinas Hidup Kab. Bandung
badan air penerima (Sungai Lingkungan Barat
Cihaur) Hidup Instansi Penerima
Kabupaten Laporan:
Bandung Barat Dinas Lingkungan
Hidup Kab. Bandung
Membuat saluran Saluran Setiap hari Memantau Outlet IPAL Setiap hari Barat
pembuangan air limbah pembuangan catatan debit air
yang kedap air, air limbah limbah
memisahkan saluran
pembuangan air limbah
dengan saluran air hujan,
dan tidak melakukan
pengenceran
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 23
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Tolok Ukur:
PerMenLH Nomor
P.16/MENLHK/SETJEN/KU
M.1/4/2019 Lampiran II
tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor
5 tahun 2014 tentang Baku
Mutu air Limbah
Tindakan Darurat:
- Menghentikan sumber air
limbah domestik dan
penyedotan tinja apabila
tangki septik sudah penuh
- Penanganan air limbah
yang di olah di IPAL:
a. Pengolahan air limbah
secara darurat
(netralisasi)
b. Menampung sementara
pada bak penampungan
air limbah kemudian
diolah kembali di Unit
IPAL
c. Pengangkutan ke
tempat yang ditentukan
oleh pemerintah
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 24
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 25
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Gambar 10 Peta Pengelolaan Lingkungan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
26
UKL-UPL PT. Laju Karya Mandiri
Gambar 11 Peta Pemantauan Lingkungan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
27