Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN TEKNIS PENCUCIAN BAUKSIT PADA WASHING PLANT GUNA

MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. DINAMIKA SEJAHTERA


MANDIRI, DESA TERAJU KECAMATAN TOBA KABUPATEN
SANGGAU, KALIMANTAN BARAT

Diva Fadhila1, Azwa Nirmala2, Hendri Sutrisno2


1
Mahasiswa, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Tanjungpura, Pontianak
2
Dosen, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email : divafadhilap@gmail.com

ABSTRAK
PT Dinamika Sejahtera Mandiri memiliki target produksi sebesar 2.000 ton/shift/hari. Dalam kegiatan penambangan,
produksinya belum mencapai target yaitu 1.875,06 ton/shift/hari. Hal ini diperkirakan karena produktivitas alat angkut
dan efisiensi kerja unit pencucian belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produktivitas
alat angkut, alat muat dan efisiensi kerja unit pencucian dalam meningkatkan kuantitas produktivitas serta mengetahui
perbedaan kadar Al2O3, SiO2 dan faktor penyebabkan perbedaan kadar tersebut. Metode alternatif yang dilakukan
dengan meningkatkan produktivitas alat angkut, efisiensi unit pencucian dan penggabungan dari kedua alternatif.
Dimulai dengan pengambilan data primer (jumlah rit, waktu working, repair, standby hour, waktu hambatan, cycle
time) dan data sekunder (litologi dan statigrafi, peta layout, spesifikasi unit pencucian dan alat angkut muat, hari dan
waktu kerja, target produksi, kadar kualitas rencana dan aktual). Data diolah menggunakan metode statistik, komparatif
dan beberapa rumus lainnya. Upaya peningkatan produktivitas alat angkut dapat meningkatkan 23,51% (2.293,63
ton/shift /hari), peningkatan efisiensi kerja unit pencucian meningkatkan 17,07% (2.174,13 ton/shift/hari), jika kedua
upaya tersebut dilakukan maka produksi bauksit dapat meningkat 43,21% (2.659,44 ton/shift/hari). Selain peningkatan
kuantitas produksi, dilakukan juga peningkatan kualitas bauksit yang baik dengan mengetahui perbedaan kadar kualitas
bauksit yaitu untuk Al2O3 0,822 % dan SiO2 0,035% serta mengetahui faktor yang mempengaruhinya.

Kata kunci: produksi, proses pencucian, washing plant

ABSTRACT
PT Dinamika Sejahtera Mandiri has a production target of 2,000 tons/shift/day. In mining activities, production has
not yet reached the target of 1,875.06 tons/shift/day. This is thought to be because the productivity of the transportation
equipment and the work efficiency of the washing unit are not yet optimal. This study aims to determine the effect of
the productivity of conveyances, loading equipment and work efficiency of the washing unit in increasing the quantity
of productivity and to determine differences in Al2O3, SiO2 and the factors that cause the difference in levels.
Alternative methods are carried out by increasing the productivity of conveyances, washing unit efficiency and
combining the two alternatives. Starting with primary data retrieval (number of rites, working time, repair, standby
hour, obstacles time, cycle time) and secondary data (lithology and statigraphy, layout maps, specifications for washing
units and loading and unloading equipment, working days and times, production targets, levels of plan and actual
quality). The data is processed using statistical, comparative methods and several other formulas. Efforts to increase
the productivity of transportation equipment can increase 23.51% (2,293.63 tons/shift/day), increase the work
efficiency of the washing unit increase 17.07% (2,174.13 tons/shift/day), if both efforts are carried out, the production
bauxite can increase by 43.21% (2,659.44 tons/shift/day). In addition to increasing the quantity of production, the
quality of bauxite is also improved by knowing the difference in the quality of bauxite, namely for Al2O3 0.822% and
SiO2 0.035% and knowing the factors that influence it.

Key words: production, washing process, washing plant

1
pencucian dan alat angkut muat, hari kerja dan waktu
I. PENDAHULUAN kerja tersedia (Wt), kapasitas bak alat angkut (Ca),
PT. Dinamika Sejahtera Mandiri merupakan
jumlah alat angkut (Na), kapasitas bucket alat gali
Perusahaan Pertambangan Bauksit yang berada di
(Cb), target produksi bauksit perusahaan (Qwbx
Desa Teraju Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau
target), kadar kualitas rencana dan kadar aktual, serta
Provinsi Kalimantan Barat. Sistem penambangan yang
penggunaan air pada unit pencucian bijih bauksit.
diterapkan di PT. Dinamika Sejahtera Mandiri
Dalam pengolahan dan analisa data yang akan
menggunakan sistem tambang terbuka (Open Pit
Peneliti lakukan yaitu dengan melakukan beberapa
Mining) dan menggunakan gali isi kembali (Back
perhitungan. Selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel,
Filling Methode).
grafik atau rangkaian perhitungan dalam
Salah satu hal utama yang cukup penting untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Perhitungan
kelancaran produksi pertambangan adalah adanya unit
yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:
pencucian yang berfungsi sebagai sarana pencucian
1) Faktor Konkresi Bijih Bauksit (Concretion Factor
Crude Bauxite (CBx) atau bauksit kotor supaya
(CF))
menjadi Washed Bauxite (WBx) atau bauksit bersih
Perhitungan faktor konkresi bauksit dinyatakan
yang sudah tercuci (Bagaskara, 2018). Bijih Bauksit
dalam persen menggunakan rumus:
yang masuk ke tempat pencucian tiap harinya sebesar
1.393 ton/shift/hari. Sedangkan target produksi dari PT 𝑊𝑐𝑏𝑥
Dinamika Sejahtera Mandiri adalah sebesar 2.000 𝐶𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 (𝐶𝐹 ) = 𝑥 100 % (1)
𝑊𝑤𝑏𝑥
ton/shift/hari dalam 1 shift kerja. Hal ini menunjukkan
bahwa target produksi di PT Dinamika Sejahtera
Mandiri tidak tercapai (Kurniawan, 2019). dengan: Wcbx = Berat Bauksit Kotor
Faktor yang menjadi penghambat tidak tercapainya Wwbx = Berat Bauksit Bersih
target kuantitas produksi di PT. Dinamika Sejahtera
Mandiri yaitu karena produktivitas alat angkut dan 2) Nilai Ketersediaan Alat
muat serta efisiensi kerja yang belum optimal. Selain
pemenuhan target kuantitas produksi, hal penting Tingkat ketersediaan dan pemakaian efektif alat
lainnya dari hasil produksi bauksit setelah proses dapat menjadi salah satu parameter dari efesiensi
pencucian yaitu memastikan kualitas kadar yang baik penggunaan alat yang telah beroperasi. Ketersediaan
sesuai target yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu alat dikatakan baik apabila sesuai dengan aturan
dilakukan penelitian dan pengkajian teknis pada proses Keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya
washing plant serta upaya-upaya yang dapat dilakukan Mineral Republik Indonesia Nomor 1827
untuk meningkatkan produktivitas baik dalam segi K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan
kuantitas maupun kualitas, seperti mengoptimalkan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik (Tabel 1).
produktivitas alat serta meningkatkan efisiensi kerja
unit pencucian dengan mengurangi waktu hambatan Tabel 1. Pedoman Nilai Ketersediaan Alat
sampai mengetahui perbedaan kadar kualitas bauksit. (Sumber: Keputusan Kementerian Energi
Semua proses yang dilakukan sebagai bentuk upaya dan Sumber Daya Mineral Republik
dalam peningkatan produktivitas bauksit. Indonesia)
Ketersediaan Alat Nilai Kerja Alat (%)
II. METODOLOGI DAN PUSTAKA
Metode penelitian yang digunakan dalam Physical Availability (PA) ≥ 90%
penelitian ini adalah metode kuantitatif dimana peneliti Mechanical Availability
≥ 85%
akan mengkaji berdasarkan data-data yang telah (MA)
Utilization of Availability
dikumpulkan oleh peneliti selama melaksanakan ≥ 75%
(UA)
penelitian di PT. Dinamika Sejahtera Mandiri. Data- effective utilization (EU) ≥ 65%
data tersebut yaitu berupa data primer dan data
sekunder. Data primer yang diambil yaitu berupa data a) Mechanical Availability (MA)
jumlah rit (nRit), waktu working (W), waktu repair Suatu cara untuk mengetahui kondisi peralatan
(R), waktu stand by hour unit pencucian (S), waktu yang sesungguhnya.
hambatan tidak dapat dihindari (Wtd), waktu
hambatan dapat dihindari (Wd), dan waktu edar alat 𝑊
(ct). Sedangkan untuk data sekunder berupa data 𝑀𝐴 = W−R 𝑥 100% (2)
litologi dan statigrafi, peta layout, spesifikasi unit

2
b) Physical Availability (PA) a) Produktivitas Alat Angkut (Dump Truck)
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik Produktivitas alat angkut dapat dihitung dengan
dari alat yang dipergunakan.
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑊+𝑆 60
𝑃𝐴 = W+R+S 𝑥 100% (3) Qa = Na x (𝐶𝑡 ) x Ca x E Ton/jam (8)

c) Use of Availability (UA)


Menyatakan berapa persen waktu yang
dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi Dengan: Qa =
Produktivitas Alat
pada saat alat tersebut dapat dipergunakan. angkut (Ton/jam)
Na = Jumlah alat angkut
𝑊 ct = Waktu edar alat
𝑈𝐴 = W+S 𝑥 100% (4)
angkut (menit)
d) Effective Utilization (EU) Ca = Kapasitas bak alat
Menunjukkan seberapa besar dari seluruh angkut (Ton)
waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan E = Efisiensi kerja alat
untuk bekerja secara produktif (effisiensi angkut %
kerja). b) Produktivitas Alat Muat (Excavator)
Produktivitas Alat muat dapat dihitung dengan
𝑊
𝐸𝑈 = W+R+S 𝑥 100% (5) menggunakan rumus sebagai berikut:
60
Qm = ( 𝐶𝑡 ) x Cb x E Ton/jam (9)
Dengan: W = Working
R = Repair Dengan: Qm = Produktivitas Alat
S = Stand By Hour gali muat (Ton/jam)
ct = Waktu edar alat gali
3) Efisiensi Kerja muat (menit)
Jam kerja efektif dapat dihitung dengan Cb = Kapasitas bucket
menggunakan rumus: alat gali muat (Ton)
E = Efisiensi kerja alat
We = Wt – (Wd + Wtd) (6) muat (%)

Dengan: We = Waktu kerja efektif 5) Produktivitas Bauksit Existing


(menit) Pada setiap perusahaan tentunya memiliki target
Wt = Waktu kerja tersedia produksi yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui
(menit) berapa produksi bauksit kotor dan bauksit bersih
Wd = Waktu hambatan dapat yang dihasilkan pada setiap jam, hari, bulan,
dihindari (menit) ataupun tahun. Maka, dapat diketahui dengan
Wtd = Waktu hambatan tidak rumus:
dapat dihindari (menit)
Q CBx = Qa x E (10)
Efisiensi kerja secara teoritis dapat dihitung
dengan menggunakan rumus: Qwbx existing/jam = Qcbx/jam x CF (11)
We
E = × 100% (7) Qwbx existing /hari = Qwbx/jam x Wt (12)
Wt

Dengan: E = Efisiensi kerja (%) Qwbx existing /tahun = Qwbx/hari x Hari


We = Waktu Efektif kerja/tahun (13)
(menit)
Wt = Waktu kerja tersedia 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑊𝐵𝑥/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
(menit) Qwbx existing /bulan= (14)
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

4) Produkstivitas Alat Angkut dan Alat Muat

3
Dengan: Qcbx = Produktivitas Bauksit 8) Perbandingan Kadar Produksi Bauksit Existing
Kotor (ton/jam) Produktivitas pada unit pencucian terbagi menjadi
Qwbx = Produktivitas Bauksit produktivitas secara kuantitas dan kualitas. Setelah
existing Bersih (ton/jam) mengetahui produktivitas pencucian bada unit
Qa = Produktivitas Alat pencucian selanjutnya yaitu mengetahui kualitas
Angkut (ton/jam) hasil produksi, apakah kadar hasil produksi bauksit
E = Efisiensi kerja (%) tersebut sudah mencapai kadar yang di targetkan
CF = Concretion Factor (%) atau belum.
Wt = Waktu Kerja Tersedia - Al2O3 aktual > Target dan RSiO2 aktual <
(jam) Target, maka kualitas bauksit existing baik.
6) Perbandingan Produkstivitas Bauksit Existing - Al2O3 aktual < Target dan RSiO2 aktual >
Setelah mengetahui hasil produksi, langkah Target, maka kualitas bauksit existing belum baik.
selanjutnya yaitu dapat menentukan apakah hasil terdapat banyak faktor penghambat baik dari alam
produksi pada perusahaan tersebut sudah atau terdapat kesalahan saat penafsiran hasil
memenuhi target produksi atau belum, melalui eksplorasi maupun saat proses pencucian, maka
perbandingan hasil produksi bauksit tersebut terdapat perbedaan kadar antara kadar yang di
dengan target produksi dari perusahaan. Hasil dari targetkan dengan kadar dari hasil produksi existing
perbandingan tersebut yaitu: di lapangan.
- Qwbx existing ≥ Qwbx target, maka sudah
memenuhi target produksi perusahaan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Qwbx existing < Qwbx target, maka belum Proses pengolahan bauksit bertujuan untuk
memenuhi target produksi perusahaan. meningkatkan kualitas bauksit. Berikut ini tahapan
dalam proses pengolahan bauksit:
Dengan: - Loading material dari front penambangan, loading
Qwbx = Tingkat Produksi Bauksit dilakukan dengan alat muat Excavator HITACHI
existing Bersih (ton/jam) 350H dengan kapasitas 4 ton melakukan pengisian
Qwbx = Target Produksi Bauksit muatan material ke dump truck.
target perusahaan (ton/jam) - Dumping dari alat angkut Dump Truck Hino 500
dengan kapasitas 28 ton yang ditumpahkan ke
Hopper dengan menyemprotkan air bertekanan
7) Alternatif Pencapaian Target Produksi tinggi pada material.
Setelah melakukan perbandingan antara hasil - Proses Pencucian meliputi:
produksi bauksit dengan target produksi bauksit - Material akan masuk kedalam trommel baby.
dari perusahaan, dapat diketahui bahwa jika hasil Ukuran material < 15 cm akan masuk kedalam
produksi belum memenuhi target produksi, maka trommel screen untuk dipisahkan dengan
perlu adanya alternatif dalam meningkatkan hasil tailing yang hasilnya diharapkan dapat
produksi tersebut agar mencapai target produksi meningkatkan kualitas produk yang telah
dari perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya dicuci, sedangkan ukuran > 15 cm akan tertahan
alternatif yang dapat dilakukan untuk di trommel baby dan keluar melalui chute.
meningkatkan target produksi, yaitu dengan: - Pada trommel screen terdapat dua penyaring
 Upaya peningkatan produktivitas alat angkut yaitu penyaring dalam memiliki diameter 2 cm
dengan mengoptimalkan efisiensi kerja dan dan penyaring luar memiliki diameter 0,5 cm.
pengurangan waktu hambatan pada alat angkut. Material yang berukuran < 0,5 cm berupa
 Upaya peningkatan efisiensi kerja unit tailing akan tersaring keluar menuju kolam
pencucian dengan mengurangi waktu hambatan tailing, sedangkan material 0,5 cm – 15 cm
yang dapat dihindari pada unit pencucian. akan menjadi produk akhir yaitu berupa bauksit
 Upaya peningkatan dengan menggabungkan bersih (Wbx).
kedua alternatif yaitu peningkatan 1) Waktu Kerja Tersedia
produktivitas alat angkut dan efisiensi kerja unit Waktu kerja yang diamati pada penelitian ini
pencucian. adalah waktu kerja hanya 1 shift dengan durasi kerja
10 jam, kecuali pada hari jumat durasi kerja 9 jam.
terdapat 22 orang pekerja. Data waktu kerja dapat
dilihat pada Tabel 2.

4
Mandiri dalam keadaan baik karena sesuai dengan
Tabel 2. Jadwal Kerja aturan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Shift
Kegiatan
Senin-kamis Jumat Sabtu-Minggu Mineral Republik Indonesia Nomor 1827
jam menit Jam menit Jam Menit K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Kerja
Produktif
07.00-
12.00
300
07.00-
11.00
240
07.00-
12.00
300 Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik (Tabel 1).
I
1 12.00- 11.00- 12.00-
Istirahat 60 120 60
13.00 13.00 13.00
Kerja
13.00- 13.00- 13.00- 4) Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut dan Alat
Produktif 300 240 300
18.00 18.00 18.00
II
Total Waktu Kerja
Muat
10 600 9 480 10 600
Tersedia

Tabel 5. Total Waktu Edar Alat Angkut dan Alat


Muat
Rata-rata waktu kerja tersedia menjadi :
Waktu Edar
10𝑗𝑎𝑚 6ℎ𝑎𝑟𝑖 9𝑗𝑎𝑚 1ℎ𝑎𝑟𝑖 Alat Angkut DT HINO Alat Muat Excavator
( ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 ) + ( ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢) 500 fm 260jd HITACHI 350H
= 50menit 1,8 menit
7ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
= 9,86 jam/shift/hari = 591,43 menit/shift/hari 5) Efisiensi Kerja Alat Angkut,Alat Muat, dan Unit
Jadi rata-rata waktu kerja yaitu 9,86 jam/shift/hari. Pencucian
2) Faktor Konkresi (Concretion Factor) Tabel 6. Data Waktu Hambatan Pada Alat
Dalam 1 jam kerja terdapat rata-rata 252,93 Angkut
ton/jam bauksit kotor dan 131,29 ton/jam untuk Hambatan dapat dihindari menit/shift/ Total
bauksit bersih. Setelah mengetahui berat bauksit total (Wd) hari (menit/shift/hari)
keterlambatan kerja alat
per jam, sehingga dapat diketahui faktor konkresi beroperasi
40,4
bauksit secara aktual di PT. Dinamika Sejahtera keperluan operator 10,77 75,97
Mandiri yaitu pada persamaan 4.8 sebagai berikut. Waktu alat berhenti beroperasi
24,8
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑐𝑢𝑐𝑖 lebih awal
𝐶𝐹 = 𝑥 100 % hambatan tidak dapat menit/shift/ Total
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑐𝑢𝑐𝑖
131,29 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚 dihindari (Wtd) hari (menit/shift/hari)
= 252,93 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚 𝑥 100 % = 52 % Hujan/Pengeringan Jalan 0
Jadi faktor konkresi di PT. Dinamika Sejahtera Mengisi Solar 18,63
Mandiri yaitu sebesar 52%. Standby Maintance 8 47,26
Menuju Lokasi 20,63
3) Ketersediaan Alat Kerusakan Alat 0
Tabel 3. Total Waktu Working, Repair, dan Stand Total (Σ Wd + Σ Wtd) (menit/hari) 123,23
By Unit pencucian Bauksit
Waktu Repair (R) Working (W) Stand By (S)
jam 11,73 229,53 68,71
Tabel 7. Data Waktu Hambatan Pada Alat Muat
menit 703,8 13.771,8 4.122,6 Hambatan dapat dihindari menit/shift/ Total
(Wd) hari (menit/shifthari)
Dari data waktu Tabel 3 dapat dicari besarnya nilai
keterlambatan kerja alat
ketersediaan alatnya sehingga didapatkan nilai beroperasi
40,4
ketersediaan alat berupa MA, PA, UA, dan EU pada keperluan operator 6,63 71,83
unit pencucian bauksit. Hal tersebut dapat diuraikan Waktu alat berhenti
sebagai berikut: 24,8
beroperasi lebih awal
hambatan tidak dapat menit/shift/ Total
Tabel 4. Nilai Ketersediaan Alat Pada Unit dihindari (Wtd) hari (menit/shifthari)
Pencucian Bauksit Hujan/Pengeringan Jalan 0
Mechanical Physiccal of Used of Effective Mengisi Solar 18,53
Availability Availability Availability Utilization
Standby Maintance 8 51,4
(MA) (PA) (UA) (EU)
95% 96% 77% 74% Menuju Lokasi 24,87
Kerusakan Alat 0
Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa untuk Total (Σ Wd + Σ Wtd)
123,23
(menit/shift/hari)
nilai ketersediaan alat di PT Dinamika Sejahtera

5
Kemudian dapat dihitung efisiensi kerja alat angkut Qwbx /hari = 190,168 x 9,86 =1.875,06
dan alat muat yaitu dengan mengetahui terlebih dahulu ton/shift/hari
waktu efektif: Qwbx /bulan = Qwbx/hari x 30
Waktu Kerja Efektif Alat Angkut: Qwbx /bulan = 1.875,06 x 30 = 55.771,8
We = Wt – (Wd + Wtd) ton/shift/bln
We = 591,43 – (75,97 + 47,26)
= 468,2 menit/shift/hari Setelah mengetahui hasil produksi, langkah
selanjutnya yaitu dapat menentukan apakah hasil
Waktu Kerja Efektif Alat Muat:
produksi pada perusahaan sudah memenuhi target
We = Wt – (Wd + Wtd) produksi atau belum, melalui perbandingan hasil
produksi bauksit dalam 1 shift kerja pada washing
We = 591,43 – (71,83 + 51,4) plant dengan target produksi dari perusahaan. Hasil
= 468,2 menit/shift/hari dari perbandingan tersebut yaitu:
1.875,06 ton/shift/hari < 2.000 ton/shift/hari arget,
Efisiensi Kerja Alat Angkut:
maka belum memenuhi target produksi perusahaan
We sehingga masih harus ditingkatkan. Secara teoritis
E = × 100%
Wt bahwa produktivitas washing plant yaitu dapat
468,2 mencapai 80-150 m3/h atau 1.498,72 – 2.810,1
E = × 100% ton/shift/hari.
591,43
= 79,16 % 8) Alternatif Peningkatan Kuantitas Produktivitas
Setelah mengetahui hasil produksi bauksit existing,
Efisiensi Kerja Alat Muat:
diketahui bahwa hasil produksi belum memenuhi
We target produksi. Diketahui bahwa berdasarkan hasil
E = × 100% akhir bauksit existingnya masih perlu adanya alternatif
Wt
468,2 dalam meningkatkan hasil kuantitas produksi tersebut
E = × 100% agar mencapai target produksi dari perusahaan. Upaya-
591,43 upaya tersebut dilakukan dengan:
= 79,16 %  Upaya peningkatan produktivitas alat angkut
dengan mengoptimalkan efisiensi kerja dan
Jadi besar efisiensi kerja pada alat angkut sebesar
pengurangan waktu hambatan pada alat
79,16% dan alat muat yaitu sebesar 79,16%.
angkut.
6) Produktivitas Alat Angkut dan Alat Muat  Upaya peningkatan efisiensi kerja unit
1. Produktivitas Alat Angkut pencucian dengan mengurangi waktu
60 hambatan yang dapat dihindari pada unit
Qa = Na x (𝐶𝑡 ) x Ca x E
60 pencucian.
Qa = 17 x ( ) x 28 x 79,16 %
50  Upaya peningkatan dengan menggabungkan
= 452,16 ton/jam kedua alternatif yaitu peningkatan
2. Produktivitas Alat Muat produktivitas alat angkut dan efisiensi kerja
60
Qm = ( 𝐶𝑡 ) x Cb x E unit pencucian.
60
Qm = (1,18) x 3,2 x 79,16 % Tabel 8. Pengaruh Upaya-Upaya Yang Dilakukan
= 128,80 ton/jam Untuk Peningkatan Kuantitas
7) Produktivitas Bauksit Existing Produktivitas Pencucian Bauksit
Produktivitas Alat Persent
Efisiensi WP Bauksit Existing
Dapat diketahui produktivitas bauksit existing 1 shift No
Upaya yang
dilakukan
(E) (%)
Angkut (Qa)
(ton/jam)
(ton/jam) ase
Kenaik
kerja yaitu dengan rumus: Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir an (%)
Peningkatan
Q CBx = Qa alat angkut x E 1
Produktivitas
- -
452,1 553,0 1.875,0 2.293,6 23,51
Alat Angkut 6 9 6 3 %
Q CBx = 452,16 x 80,88% = 365,707 (Qa)
Peningkatan
ton/shift/jam Efisiensi Kerja
Unit 80,8 93,7 1.875,0 2.174,1 17,07
Qwbx /jam = Qcbx/jam x CF 2
Pengolahan 8 8
- -
6 3 %
(Washing
Qwbx /jam = 365,707 x 52% = 190,168 ton/jam Plant)
Qwbx /hari = Qwbx/jam x Wt

6
Peningkatan
total efisiensi kerja alat angkut dan alat muat 79,16%,
(Peningkatan
Produktivitas 80,8 93,7 452,1 553,0 1.875,0 2.659,4 43,21
produktivitas alat angkut dan alat muat 452,16
3
alat Angkut
dan Efiseinsi
8 8 6 9 6 4 %
ton/jam.
Kerja Unit
Pengolahan
2) Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa
PT Dinamika Sejahtera Mandiri menghasilkan
produktivitas bauksit existing 1.875,06
9) Perbandingan Kadar Produksi Bauksit Existing ton/shift/hari dengan waktu kerja efektif unit
pencucian 478,34 menit/shift/hari dan efisiensi
kerja unit pencucian 80,88%.
Kadar Kualitas Bauksit Existing 3) Dari upaya-upaya yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
- Upaya peningkatan produktivitas alat angkut
Kadar aktual dibawah
7% kadar rencana dan alat muat dari 452,16 ton/jam menjadi
kadar aktual diatas
553,09 ton/jam dengan waktu kerja efektif
40% 53% kadar rencana 572, menit/shift/hari dan efisiensi kerja
tidak memproduksi 96,83% dapat meningkatkan produktivitas
bauksit existing
bauksit existing sebesar 23,51% yaitu
2.293,63 ton/shift/hari.
- Upaya peningkatan efisiensi kerja unit
Gambar 1. Jumlah Persen Kadar Kualitas Bauksit pencucian dari 80,88% menjadi 93,78%
Existing dengan waktu kerja efektif 554,67
menit/shift/hari dapat meningkatkan
Pada tabel 8, bahwa terdapat perbedaan antara produktivitas bauksit existing sebesar
kadar target dengan hasil produksi aktual di lapangan. 17,07% yaitu 2.174,13 ton/shift/hari.
Dapat diketahui pada gambar 1 terdapat 53% untuk - Penggabungan pada kedua alternatif
kadar Al2O3 yang rendah dari target dan kadar SiO2 (alternatif peningkatan produktivitas alat
lebih besar, 40% untuk kadar Al2O3 yang tinggi dari angkut dan efisiensi kerja unit pencucian)
target dan kadar SiO2 lebih rendah, 7% tidak terdapat dapat meningkatkan kuantitas produktivitas
kadar karena tidak memproduksi bauksit existing. bauksit existing sebesar 43,21% atau
Untuk kadar Al2O3 yang rendah dari target dan kadar 2.659,44 ton/shift/hari.
SiO2 lebih besar disebabkan karena proses pencucian 4) Dari perhitungan dan analisa data yang didapat
yang kurang baik yaitu masih tidak konsisten mengatur bahwa terdapat 53% untuk kadar Al2O3 yang
putaran pada trammel screen dengan 10-12 putaran rendah dari target dan kadar RSiO2 lebih besar,
dan juga masih tidak konsisten mengatur kekuatan 40% untuk kadar Al2O3 yang tinggi dari target
penyemprotan dengan kekuatan full. dan kadar SiO2 lebih rendah, 7% tidak terdapat
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar proses kadar karena tidak memproduksi bauksit
pencucian menjadi lebih baik yaitu pada trommel existing. Perbedaan kualitas kadar antara kadar
screen diatur dengan pemutaran 10-12 putaran dan rencana dan aktual di lapangan yaitu kandungan
kekuatan penyemprotan air full dengan kekuatan Al2O3 sebesar 0,822% dan SiO2 sebesar 0,035%.
pompa 1.600 – 1.700 rpm agar proses pencucian jauh
lebih baik sehingga tailing tersaring keluar dan hanya
menyisakan bauksit bersih dengan kandungan yang UCAPAN TERIMAKASIH
baik. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ir. Azwa Nirmala, MT.
dan Hendri Sutrisno, ST., MT. sebagai pembimbing
IV. KESIMPULAN utama dan pembimbing pendamping yang telah
Berdasarkan hasil pembahasan dan uraian memberikan bimbingan, masukan, dan diskusi yang
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan intensif khususnya tentang peningkatan produktivitas
sebagai berikut: pencucian bauksit pada washing plant. Terima kasih
1) Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa disampaikan pula kepada PT. Dinamika Sejahtera
PT Dinamika Sejahtera Mandiri menghasilkan Mandiri yang telah mengizinkan untuk melakukan
produktivitas bauksit existing 1.875,06 penelitian di perusahaan tersebut.
ton/shift/hari dengan waktu kerja efektif alat
angkut dan alat muat 468,2 menit/shift/hari,

7
REFERENSI
Bagaskara, R. (2018). Kajian Teknis Unit Pencucian
Bauksit di PT. ANTAM (PERSERO) Tbk.
UBPB Tayan, Kecamatan Tayan Hilir,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan
Barat.
Ilahi, R. R., Ibrahim, E., & Swardi, F. R. (2013).
Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat
(Excavator) dan Alat Angkut (Dump Truck)
Pada Pengupasan Tanah Penutup Bulan
September 2013 di Pit 3 Banko Barat PT.
Bukit Asam (PERSERO) TBK UPTE.
Jurnal Penelitian, 1.
Kurniawan, M. Z. (2019). Kajian Teknis Kinerja Alat
Gali Muat dan Angkut Untuk Mencapai
Target Produksi Pada Penambangan Bijih
Bauksit di PT. Dinamika Sejahtera Mandiri
Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan
Barat. Skripsi.
Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor 1827
K/30/MEM/2018. Pedoman Pelaksanaan
Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik .

Anda mungkin juga menyukai