Kondisi R/NR/N/A/
Departemen Room Aktivitas/ Proses/Mesin No Hazard Consequence
EM
1 Tersengat Listrik Kabel distribusi ke travo Las Pingsan, Kematian
2 Terpapar Radiasi Las Sakit Mata (Iritasi Mata)
3 Tabung Gas (Asitelin Oksigen) Meledak Cidera, Kematian
EMS Workshop Pengelasan
4 Terkena Bunga Api Las Sakit Mata (Iritasi Mata)
5
6
1 Terkena Serpihan alat yang patah Cidera
2 Terkena Serpihan material Cidera
3 Terkena alat pada posisi tidak ergonomis Cidera
EMS Workshop Menggunakan Handtools
4
1
2
EMS Workshop Menggerinda 3
4
1
2
EMS Workshop Gerinda 3
4
1
2
EMS Boiller Mengoprasikan/Maintenance 3
Boiler
4
Mengoprasikan/Maintenance
EMS Genset
Genset
EMS
1/25
STUDY HAZARD REPORT
Kondisi R/NR/N/A/
Departemen Room Aktivitas/ Proses/Mesin No Hazard Consequence
EM
EMS
Prepared by
NOTE 1: H=Health, S=Safety, E=Environment, R=Routine, NR=Non-routine, N=Normal, A=Abnormal, EM=Emergency, L=likelihood, S= Severity, RFN= Risk Factor Number
NOTE 2: Jika tingkat resiko nilai RFN > 6 (moderate keatas) maka tindakan pengendaliannya harus dituangkan dalam form penetapan pengendalian dan OTP, serta jika
diperlukan dibuat JSAnya.
2/25
Doc.No
Tersengat Listrik Kabel S Pingsan, Kematian Kepnakertrans No. Kep NR 4 3 12 Engineering: 2 2 4 Acceptable
distribusi ke travo Las 75/MEN/2002 Tentang Memasang grounding kabel
pemberlakuan SNI No. atau alat
SNI-04-0225-2000 Administrasi
mengenai PUIL 2000 di Electrical dan LOTO permit
tempat kerja pasang Rambu"Awas Bahaya
Listrik" dan standard temporari
panel, Inspection Panel,
Pengecekan Power Tools,
Menggunakan APD (Sarung
Tangan, Safety Shoes)
Radiasi dari Penggunaan H Menurunnya funsi UU No 01 Tahun 1970 R 3 3 9 Prosedur dan Instruksi Kerja 1 3 3 Acceptable
Monitor Komputer pengelihatan tentang Office Safety
1/25
Doc.No
Statis dalam waktu lama H Sakit, tidak nyaman Permen 02/MEN/1980 R 3 3 9 Prosedur dan Instruksi Kerja 1 3 3 Acceptable
dan alat kerja tidak tentang Office Safety
ergonomis
Perlengkapan Kerja H Sakit, tidak nyaman - R 3 3 9 Prosedur dan Instruksi Kerja 1 3 3 Acceptable
tidak Ergonomis tentang Office Safety
Debu pada File H Sakit Pernafasan Kep Menkes No R 2 3 6 Pembersihan Rutin 1 2 2 Trivial
1405/MENKES/SK/XI/200
2
Tersengat Listrik Kabel H Luka, Cidera Kepmentrans No NR 3 3 9 Prosedur dan Instruksi Kerja 2 2 4 Acceptable
distribusi terkelupas 75/MEN//2002 PUIL 2000 tentang Office Safety
2 Aktivitas Kantor
Tersandung Kabel Tidak H Luka, Cidera Kepmentrans No NR 2 3 6 Housekeeping perlengkapan 2 1 2 Trivial
kabel yg baik
Rapi 75/MEN//2002 PUIL 2000
Ruang Kerja tidak terang Sakit pada mata, kerja Kepnaker no NR 3 3 9 Prosedur dan Instruksi Kerja 1 3 3 Acceptable
tidak fokus 51/MEN/1999 tentang Office Safety
Bakteri di di udara S Penyebaran Penyakit PP Ri no. 41 Tahun 1999 R 2 3 6 Dilakukan Uji Intensitas 1 2 2 Trivial
dalam ruangan Menular bakteri di ruang
kerja/pemasangan AC dan
Exhaust
NOTE 1: H=Health, S=Safety, E=Environment, R=Routine, NR=Non-routine, N=Normal, A=Abnormal, EM=Emergency, L=likelihood, S= Severity, RFN= Prepared by Reviewed by Approved by
Risk Factor Number
NOTE 2: Jika tingkat resiko nilai RFN > 6 (moderate keatas) maka tindakan pengendaliannya harus dituangkan dalam form penetapan pengendalian
dan OTP, serta jika diperlukan dibuat JSAnya.
2/25
STANDARD Doc.No : SD-SHE-01
Page : 1 of 1
XYZ Co. Ltd
MATRIX ANALISIS RISIKO Date
Rev. No
: 1-Oct-2010
:0
Polusi dengan dampak pada tempat kerja tetapi Cidera/sakit sedang, perlu perawatan medis. Pekerja
tidak ada komplain dari pihak luar, memerlukan Gangguan kedalam sedang dan mendapatkan
2 pekerjaan perbaikan sedang dan dapat dipulihkan
100<X<500
perhatian dari manajemen / corporate / regional.
dapat bekerja kembali tetapi terjadi penurunan 2 4 6 8 10
dalam waktu 7 hari - 3 bulan. performa. No lost time injury.
Polusi berarti, berpengaruh keluar dan Gangguan kedalam serius, mendapatkan perhatian
mengakibatkan komplain, memerlukan pekerjaan dari masyarakat / LSM / media lokal, dapat Cidera/sakit yang memerlukan perawatan khusus
3 perbaikan sedang dan dapat dipulihkan dalam
500<X<5.000
merugikan bisnis, kemungkinan dapat sehingga mengakibatkan kehilangan waktu kerja.
3 6 9 12 15
waktu 3 - 6 bulan mengakibatkan tuntutan hukum.
Polusi berarti, berpengaruh keluar dan Gangguan sangat serius, berdampak kepada
mengakibatkan komplain, memerlukan pekerjaan 5.000<X<10.000 operasional perusahaan dan penjualan. Menarik Meninggal atau cacat fisik permanen karena
4 perbaikan besar dan dapat dipulihkan dalam waktu perhatian media Nasional. Proses hukum hampir pekerjaan. 4 8 12 16 20
6 bulan - 1 tahun. pasti
Katagori
RFN Tindakan yang diperlukan
Risiko
Trivial 1-2 Tidak diperlukan tindakan.
Acceptable 3-5 Tidak diperlukan tindakan tambahan. Memerlukan pemantauan (patrol) untuk memastikan pengendalian yang ada dipelihara.
Moderate 6-9 Harus melakukan tindakan untuk menurunkan tingkat risiko. Pengukuran pengurangan risiko harus diterapkan dalam periode waktu tertentu (12 bulan).
Substansial 10-15 Harus melakukan tindakan untuk menurunkan tingkat risiko. Pengukuran pengurangan risiko harus diterapkan dalam periode waktu tertentu (6 bulan)
Pekerjaan sebaiknya tidak dilakukan sampai tingkat risiko diturunkan. Penggunaan sumberdaya dapat dipertimbangkan untuk dialokasikan dalam menurunkan risiko. Bila risiko melibatkan pekerjaan yang sedang berlangsung, perlu diambil tindakan segera. Jika resiko
Unacceptable 16-25 tidak mungkin diturunkan sekalipun dengan sumberdaya yang tidak terbatas, pekerjaan dihentikan dan tidak boleh dilakukan (dalam waktu 7 hari, minimum pengendalian administratif harus dilakukan)
FORM Doc.No : FM-SHE-02
Page
XYZ Co.Ltd Date : 1-Oct-2010
PENETAPAN PENGENDALIAN Rev. No :0
PERATURAN
NO.
NOMOR JUDUL
UMUM
1 Permenaker RI No. Per04/MEN/1987 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Craa
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
2 Permenaker RI No. Per02/MEN/1992 Tata cara penunjukan, kewajiban dan wewenang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
KETENAGAKERJAAN
3 Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Ketenagakerjaan
tahun 2003
4 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Membahayakan
Transmigrasi RI No. Kep.235/MEN/2003
KESELAMATAN KERJA
5 Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
6 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1973 Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
KESEHATAN KERJA
8 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Transmigrasi No. Per.02/MEN/1980 Keselamatan Kerja
9 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Transmigrasi No.: Per.03/MEN/1982
KEBAKARAN
17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
Per.02/MEN/1983
18 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
Kep.186/MEN/1999
19 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
Ins.11/M/BW/1997
LAS
20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Kualifikasi Juru Las
Transmigrasi R.I. No. Per.02/MEN/1982
22 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Hubungan Industrial dan Pengawasan Pengawasan Ketenagakerjaan No.: Kep.311/BW/2002 tentang
Ketenagakerjaan No.: Kep.311/BW/2002 Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi
Listrik
23 Permenaker No. 33 tahun 2015 Perubahan atas Permenaker No.12 tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja
24 Permenaker No 31 tahun 2015 perubahan atas peraturan menteri tenaga kerja nomor 02 tahun
1989 tentang pengawasan instalasi penyalur petir
25 Permenaker-No-9-Tahun-2016 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Ketinggian
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
26 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. 37 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Tahun 2016 Keselamatan Kerja dan Kesehatan Bejana Tekan dan Tangki Timbun
KETERANGAN
am Penyelenggaraan
rja
ngan Kerja
aan Alat Pemadam Api
at Kerja
Kebakaran
ntang syarat-syarat
t Tenaga dan Produksi
di Tempat Kerja
tas (Confined Space)
PERATURAN
NO.
NOMOR JUDUL
UMUM
1 Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
tahun 2009
2 Permen LH Nomor 3 Tahun 2014 Program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup (PROPER)
7 Peraturan Menteri LHK Nomor : P.23 / Kriterian Perubahan Usaha dan/atau kegiatan dan tata cara
MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 7 / 2018 perubahan izin lingkungan
8 Peraturan Menteri LHK Nomor : P.24 / Pengecualian Kewajiban Menyusun Analisa Dampak Lingkungan
MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 7 / 2018 untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang berlokasi di daerah
Kabupaten/Kota yang telah memiliki rencana detail tata ruang
9 Peraturan Menteri LHK Nomor : P.25 / Pedoman Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 7 / 2018 wajib memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
10 Peraturan Menteri LHK Nomor : P.26 / Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen
MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 7 / 2018 Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik
16 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 07 Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap
Tahun 2007
17 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
PENGELOLAAN LIMBAH B3
23 PP No. 101 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)
24 Kep.Ka. Bapedal Nomor : Kep-02 /BAPEDAL/ Dokumen Limbah B3
09/1995
25 Kep.Ka. Bapedal Nomor : Kep-03 /BAPEDAL/ Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3
09/1995
26 Permen LH Nomor 03 Tahun 2008 Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan
27 Permen LH Nomor 14 Tahun 2013 Beracun
Tata Cara Pemberian Simbol Dan Label Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun
28 PP RI Nomor 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
29 Peraturan MENLHK Nomor Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
95/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018 Terintegrasi dengan Izin Lingkungan Melalui Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
KETERANGAN
n Hidup
FA Go Green
gan
elayanan Perizinan
menterian Lingkungan
sa Dampak Lingkungan
okasi di daerah
ana detail tata ruang
a Pemeriksaan Dokumen
ayanan Perizinan Berusaha
n pencemarna air
n Bermotor Lama
a Tentang Pengelolaan
3)
un
bahaya dan Beracun
lui Pelayanan Perizinan
dan Beracun
an Beracun
a Nomor 81 Tahun 2012
h Pengelolaan Sampah
h Tangga
FORM Doc.No
Page
XYZ Co. Ltd PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN & K3 Date
Rev. No
Departemen
Unit
Tujuan
Sasaran
No AI-HIRA
SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN
Biaya Waktu Penyelesaian
Falling from height Inadequate handrails/ working at height ( scaffolds, storage tanks, etc. )
Health hazard Workplace health H2S, Noise, Dust, Temperature, Illumination, Vibration, etc
hazard
Psychological Stress, fatigue at work
Ergonomics Work overloaded, abnormal work schedule, work station, computer, etc
Substance abuse Diseases caused by substance abuse eg.smoking, alcohol, etc
diseases
Hygiene & Sanitation Food poisoning, foodborne diseases
Inhalation Substances ( fumes, chemicals, dusts, etc ) that are toxic if inhaled/inadequate
ventilation
Lack of oxygen Substance that may reduce the oxygen content in the air/confined
space/inadequate ventilation
Eye contact Substances that are toxic to the eye/ chemical splashes/ mixing/ filling
Absorption Substance that are toxic via skin contact or absorption/handling acids, alkalis,
benzene, etc
Ingestion Substance that are toxic if ingested/ contaminated food, drink
Iritation Skin contacted
E - Environmental Spillage Hazardous substance/ chemical spillages, brine spill, waste spill
Impact Waste Surplus material, ex-container, by product (scaling, deposit)
Emission to air Steam discharge to environment, emission from genset operation
Water discharge Water pond discharge, Effluent from STP operation
Energy usage Electricity usage, Fuel usage
Resource material Paper usage, water usage
usage
Noise Noise from steam discharge, noise from vehicle to surrounding
LEGAL REFERENCE
Scaffold regulation
Kepmenakertrans No.68/MEN/IV/2004
Kepmenaker No.KEP-51/Men/1999 dan Kep-187/Men/1999
Permenakertrans No.03/MEN/1982
Permenaker No.05/Men/1996
Permenakertrans No.Per-11/MEN/2005