HARITS AW (6) Percobaan Engelmann Tujuan Percobaan : membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan klorofil,cahaya matahari dan menghasilkan oksigen Sejarah Engelmann Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis. la melakukan percobaan dengan ganggang hijau Spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya bakteri aerob yang bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari Penelitian Englemann: Kehidupan Itu dari Cahaya dan Oksigen
• Englemann dalam penelitiannya menggunakan spirogyra untuk membuktikan jenis
cahaya yang diserap tumbuhan dan melibatkan bakteri oksigen (aerob) sebagai indikatornya. Bakteri tersebut diltabur ke permukaan spirogyra dengan kondisi separuh terkena cahaya matahari dan separuh lagi dihalangi oleh penutup permukaan, sehingga ada Spirogyra yang memiliki klorofil menyerap cahaya dan melakukan fotosintesis sedangkan spirogyra yang ditutup tidak dapat melakukan fotosintesis karena tidak mendapat cahaya. Englemann juga menggunakan alat tambahan -prisme untuk menentukan jenis cahaya dan panjang gelombangnya. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan, Englemann menyimpulkan bahwa Spirogyra yang terkena cahaya dapat melakukan proses fotosintesis sehingga dapat mengeluarkan oksigen. Oksigen yang dikeluarkan, menstimulus bakteri aerob yang ditabur di seluruh permukaan tadi sehingga bakteri tersebut berkumpul seperti koloni di permukaan spirogyra yang terkena cahay agar dapat memperoleh oksigen. Sementara permukaan spirogyra yang tertutup, sepi para bakteri. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa proses fotosintesis, selain menghasilkan glukosa (karbohidrat) ternyata juga menghasilkan oksigen. • percobaan Englemann dari hasil penelitian yang dilakukannya ternyata klorofil tumbuhan efektif menyerap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 680 nm dan 450 nm. Panjang gelombang 680 nm adalah jenis cahaya merah sedangkan panjang gelombang 450 nm adalah jenis cahaya biru. Ini artinya bahwa klorofil menyerap warna merah dan biru sebagai energy awal untuk melakukan fotosintesis. Sementara sinar-X, sinar gamma, sinar infra-red ataupun sinar dengan warna-warna lainnya kurang efektif diserap dan tidak digunakan untuk membantu proses fotosintesis yang terjadi di dalam spirogyra. Yang menjadi indikator penentu jenis cahaya dan panjang gelombang ini adalah bakteri aerob tadi. Dari hasil penelitian, bakteri aerob lebih banyak berada di daerah yang terkena cahaya biru dan merah. Sementara bakteri paling sedikit berada di cahaya warna hijau (panjang gelombang 550 nm). Dan sebaliknya cahaya hijau tidak diserap melainkan dipantulkan ke lingkungan. Itu sebabnya alasan tubuh spirogyra berwarna hijau disebabkan karena warna hijau yang ada pada cahaya tidak diserap melainkan dipantulkan sehingga mata kita meliha spirogyra berwarna hijau. Penguraian cahaya warna ini memanfaatkan prisma dalam pembiasan cahaya sehingga Engelmann dapat melihat warna pada cahaya yang mengenai permukaan spirogyra • Penelitian Englemann memeberitahu kepada kita bagaimana bakteri, hewan dan manusia membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidup. Dan oksigen diperoleh dari tumbuhan. Maka dari itu jika kita tidak menghargai eksistensi tumbuhan (termasuk alga), maka akan menjadi malapetaka buat kita sendiri. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Englemann juga membantu para pengembang komunikasi seperti pesawat radio yang menggunakan gelombang sebagai mediumnya. • Penelitian Englemann menggambarkan bahwa cahaya merupakan salah satu pendukung oksigen. Dan tumbuhan adalah mesin penghasilnya. TERIMA KASIH