Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN ENGELMANN

NAMA : DYKA RETRY RASYID (5)


HARITS AW (6) 
Percobaan Engelmann
Tujuan Percobaan : membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan klorofil,cahaya
matahari dan menghasilkan oksigen
Sejarah Engelmann
Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan
bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada
dalam proses fotosintesis. la melakukan percobaan
dengan ganggang hijau Spirogyra yang kloroplasnya
berbentuk pita melingkar seperti spiral. Dalam
percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya
kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang
mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari
banyaknya bakteri aerob yang bergerombol di sekitar
kloroplas yang terkena cahaya matahari
Penelitian Englemann: Kehidupan Itu dari
Cahaya dan Oksigen

• Englemann dalam penelitiannya menggunakan spirogyra untuk membuktikan jenis


cahaya yang diserap tumbuhan dan melibatkan bakteri oksigen (aerob) sebagai
indikatornya. Bakteri tersebut diltabur ke permukaan spirogyra dengan kondisi
separuh terkena cahaya matahari dan separuh lagi dihalangi oleh penutup permukaan,
sehingga ada Spirogyra yang memiliki klorofil menyerap cahaya dan melakukan
fotosintesis sedangkan spirogyra yang ditutup tidak dapat melakukan fotosintesis
karena tidak mendapat cahaya. Englemann juga menggunakan alat tambahan -prisme
untuk menentukan jenis cahaya dan panjang gelombangnya. Dan dari hasil penelitian
yang dilakukan, Englemann menyimpulkan bahwa Spirogyra yang terkena cahaya
dapat melakukan proses fotosintesis sehingga dapat mengeluarkan oksigen. Oksigen
yang dikeluarkan, menstimulus bakteri aerob yang ditabur di seluruh permukaan tadi
sehingga bakteri tersebut berkumpul seperti koloni di permukaan spirogyra yang
terkena cahay agar dapat memperoleh oksigen. Sementara permukaan spirogyra yang
tertutup, sepi para bakteri. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa proses
fotosintesis, selain menghasilkan glukosa (karbohidrat) ternyata juga menghasilkan
oksigen.
• percobaan Englemann dari hasil penelitian yang dilakukannya ternyata klorofil tumbuhan
efektif menyerap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 680 nm dan 450 nm. Panjang
gelombang 680 nm adalah jenis cahaya merah sedangkan panjang gelombang 450 nm
adalah jenis cahaya biru. Ini artinya bahwa klorofil menyerap warna merah dan biru sebagai
energy awal untuk melakukan fotosintesis. Sementara sinar-X, sinar gamma, sinar infra-red
ataupun sinar dengan warna-warna lainnya kurang efektif diserap dan tidak digunakan
untuk membantu proses fotosintesis yang terjadi di dalam spirogyra. Yang menjadi
indikator penentu jenis cahaya dan panjang gelombang ini adalah bakteri aerob tadi. Dari
hasil penelitian, bakteri aerob lebih banyak berada di daerah yang terkena cahaya biru dan
merah. Sementara bakteri paling sedikit berada di cahaya warna hijau (panjang gelombang
550 nm). Dan sebaliknya cahaya hijau tidak diserap melainkan dipantulkan ke lingkungan.
Itu sebabnya alasan tubuh spirogyra berwarna hijau disebabkan karena warna hijau yang
ada pada cahaya tidak diserap melainkan dipantulkan sehingga mata kita meliha spirogyra
berwarna hijau. Penguraian cahaya warna ini memanfaatkan prisma dalam pembiasan
cahaya sehingga Engelmann dapat melihat warna pada cahaya yang mengenai permukaan
spirogyra
• Penelitian Englemann memeberitahu kepada kita bagaimana
bakteri, hewan dan manusia membutuhkan oksigen untuk
mempertahankan hidup. Dan oksigen diperoleh dari tumbuhan.
Maka dari itu jika kita tidak menghargai eksistensi tumbuhan
(termasuk alga), maka akan menjadi malapetaka buat kita
sendiri. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Englemann
juga membantu para pengembang komunikasi seperti pesawat
radio yang menggunakan gelombang sebagai mediumnya.
• Penelitian Englemann menggambarkan bahwa cahaya
merupakan salah satu pendukung oksigen. Dan tumbuhan
adalah mesin penghasilnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai