FOTOSINTESIS
Nama:
IDA AYU RATIH DWI NUGRAHA PUTRI
1208505001
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2012 / 2013
dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan memerlukan suhu optimum (tidak
terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah) agar fotosintesis berjala secara efisien
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi, dengan reaksi:
Warna oranye, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang
antara 590-630 nm.
6. Warna merah, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang
antara 630-700 nm
Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Dan ini
berhubungan dengan reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu
fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa
fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan
fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang
gelombang 680 nm.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat:
- Satu set alat untuk melakukan fotosintesis, di antaranya:
o Spite, toples, buret, tabung, pipa diameter 1 mm
o Lampu berwarna merah, hijau, biru, kuning
Bahan:
- Tanaman Hydrilla verticillata
- Buffer Carbonat
E. CARA KERJA
1. Persiapkan alat seperti pada gambar yang terdapat pada lampiran,
2. Sinari toples yang di dalamnya terdapat tumbuhan Hydrilla verticillata dengan warna
hijau Jarak lampu dengan tumbuhan kurang lebih 30 cm
3. Setelah beberapa menit akan timbul gelembung yang keluar dari tanaman Hydrilla
4. Tarik gelembung tersebut menggunakan spite hingga mencapai pipa dan ukur panjang
gelembung tersebut.
5. Setelah selesai mengukur gelembung, tarik gelembung tersebut menggunakan spite
hingga keluar dari pipa,
6. Pada saat menarik gelembung keluar dari pipa ingat tambahkan larutan buffer
carbonat pada cairan yang terdapat dalam toples
7. Lakukan hal tersebut selama 30 menit
8. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan penyinaran lampu berwarna
merah, kuning, dan hijau masing-masing selama 30 menit. Jarak lampu dengan
tumbuhan dibuat sama yaitu 30 cm.
F. HASIL
Warna
Merah
Biru
Hijau
Kuning
27,475
mm3
25,12
mm3
127,95
mm3
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan tersebut, dihasilkan volume Oksigen yang berbeda-beda untuk
setiap warna lampu yang digunakan. Dari percobaan tersebut warna kuning yang
menghasilkan volume Oksigen paling besar, sedangkan warna hijau yang menghasilkan
volume oksigen paling kecil.
Berdasarkan teori yang ada, seharusnya yang menghasilkan oksigen paling banyak
adalah tanaman Hydrilla verticillata yang disinari oleh lampu yang berwarna merah,
kemudian warna biru, lalu warna kuning, dan terakhir adalah hijau. Hal tersebut karena
panjang gelombang merah dan biru merupakan panjang gelombang yang optimal diserap oleh
klorofil b, di mana klorofil b merupakan jenis klorofil yang berperan dalam fotosintesis. Hal
ini dikarenakan warna merah yang memiliki panjang gelombang 630-700 nm dan warna biru
yang memiliki panjang gelombang 450-480 nm merupakan panjang gelombang optimal yang
mampu diserap oleh klorofil b sebagaimana yang disebutkan dalam teori bahwa klorofil b
menyerap cahaya maksimal dengan panjang gelombang 453 nm dan 642 nm. Selain itu warna
merah yang berada pada panjang gelombang 630-700 nm sesuai dengan Fotosistem I yang
optimal menangkap cahaya dengan spektrum 700 nm.
Ketidaksesuaian hasil percobaan dengan teori yang ada mungkin disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya:
a. Intensitas cahaya yang digunakan setiap lampu mungkin tidak sama. Pada percobaan,
warna biru yang digunakan kurang terang (pucat) jika dibandingkan warna lainnya.
b. Adanya pengaruh cahaya matahari yang masuk ke ruangan. Pada percobaan, tumbuhn
Hydrilla verticillata yang disinari dengan lampu warna kuning melakukan percobaan
di tempat yang lebih terang (terkena cahaya matahari lebih banyak) jika dibandingkan
dengan percobaan yang disinari oleh lampu lainnya. Hal ini menyebabkan cahaya
matahari dapat ikut serta melakukan fotosintesis sehingga gelembung yang dihasilkan
oleh tumbuhan yang disinari oleh lampu kuning menjadi lebih banyak
c. Mungkin terjadi kesalahan penghitungan panjang gelembung (pengukuran yang
kurang akurat) sehingga hasil yang didapat menjadi tidak sesuai dengan yang
diharapkan
d. Kondisi tumbuhan Hydrilla yang berbeda-beda pada setiap percobaan juga dapat
mempengaruhi. Kondisi tumbuhan Hydrilla verticillata yang layu akan menyebabkan
terganggunya proses fotosintesis
Berdasarkan percobaan, warna hijau menghasilkan volume oksigen yang paling
sedikit, yang sesuai dengan teori. Hal ini dikarenakan pigmen kloroplas memantulkan atau
meneruskan cahaya hijau, cahaya hijau yang diserap sangat sedikit bahkan pigmen hampir
tidak menyerap cahaya hijau tersebut. Hal inilah yang menyebabkan volume oksigen yang
dihasilkan paling sedikit jika dibandingkan tumbuhan yang disinari oleh lampu yang
berwarna lainnya.
Untuk mengukur volume oksigen yang dihasilkan menggunakan rumus tabung,
karena tempat mengukur gelembungnya adalah pipa yang berbentuk tabung, sehingga rumus
yang digunakan adalah:
V = r2
Di mana :
r2 t
DAFTAR PUSTAKA
Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.
Firmansyah, Rikky dan Agus Mawardi Hendrawan. 2007. Mudan dan Aktif Belajar Biologi.
Bandung: PT. Setia Purna Invers.
Kimball,
John.
W.
1992.
Biologi
Umum.
Erlangga,
Jakarta.
LAMPIRAN
Tampak depan
Tampak samping