Anda di halaman 1dari 37

SISTEM SARAF 2

NAMA KELOMPOK :
1.RIZQIANI (201641500105)
2.RINA DEWI PUSPITASARI (201641500021)
3.OKTAVIANA RAHAYU (201641500149)
4.SEPTIANI NURIMA SARI(201641500132)
4 POINT :

1
Perambatan impuls (jarak pendek dan
panjang )

2
Periode refraktor absolut dan periode
refraktor relatif

3
Prinsip all or none. Perambatan impuls
melalui sinapsis (IPSP Dan EPSP)

4 Kelainan dan cara pencegahannya


POINT Pertama:

Proses Mekanisme Jalanya Impuls atau


Perambatan Impuls
(Jarak Pendek & Jarang Panjang)
Apa itu Impuls ???

Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh


reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron
atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. 
Contoh impuls, yaitu perubahan suhu, tekanan, bau, aroma,
suara, benda yang menarik perhatian, dan berbagai rasa (asin,
manis, asam, dan pahit).
Impuls yang diterima oleh reseptor kemudian disampaikan oleh
efektor yang menyebabkan terjadinya Gerakan atau perubahan
pada efektor.
Gerakan Tersebut Adalah ,,

GERAK SADAR

&

GERAK REFLEKS
GERAK SADAR
Gerak sadar (gerak biasa) Merupakan gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari.

Penjalaran impuls pada gerak sadar relative lama, melewati jalur panjang melalui
otak.

Contohnya gerakan memegang buku saat ingin belajar, atau mengambil pensil saat
ingin menulis.

Rangsangan Saraf sensoris otak

Sumsum tulang belakang

Saraf motorik Rangsangan


GERAK REFLEKS
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.

Penjalaran impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak
melalui otak, tetapi melalui sumsum tulang belakang.

Contohnya terangkatnya kaki saat menginjak paku, menutupnya kelopak mata ketika benda
asing masuk ke mata, dan gerakan tangan saat memegang benda panas.

Rangsangan Saraf sensoris

Sumsum tulang belakang

Saraf motorik efektor


Next to Video:

POINT Kedua:

PERIODE REFRAKTORI ABSOLUT


DAN
PERIODE REFRAKTORI RELATIF
SKEMA :

Periode Refraktori Absolut


Aktifitas Listrik
dan Periode Refraktori Relatif
pada Otot Jantung

POTENSIAL
REPOLARISASI
AKSI

Periode Refraktor
Absolut
REFRAKTER
Periode Refraktor
Relatif
PERIODE REFRAKTER

Periode Refrakter adalah waktu antara akhir


kontraksi dan kembalinya sel jantung ke keadaan
siap.

Sementara sel pulih, atrium dan ventrikel mengisi


darah bersiap untuk berkontraksi lagi.
PERIODE REFAKTER

Periode Refraktori Absolut

Periode Refraktori Relatif


Periode Refraktori Absolut

Sel jantung belum menyelesaikan repolarisasinya


dan tidak dapat dirangsang untuk menghantarkan
impuls listrik dan berkontraksi lagi (Depolarisasi).
Periode Refraktori Relatif

sel jantung telah berepolarisasi sampai suatu saat


beberapa sel dapat di rangsang lagi untuk
berdepolarisasi, jika rangsangan cukup.

Namun, jika sel ini di rangsang selama periode ini,


sel tersebut mungkin akan menghantarkan impuls
listrik dengan pola lambat (Abnormal).
Perambatan impuls saraf
IMPULS SARAF (POTENSIAL AKSI)

• Potensial aksi adalah aliran ionik positif dan


negatif yang bergerak di membran sel
• Semakin besar diameter akson semakin cepat
penghantaran potensial aksi, karena tahanan
arus listrik berbanding terbalik dengan luas
penampang penghanr arus tersebu
IMPULS SARAF (POTENSIAL AKSI)
PRINSIP ALL OR NONE.

Dimana apabila rangsangan saraf itu kuat


atau cukup akan menimbulkan respon,
demikian juga sebaliknya jika rangsangan
saraf tidak kuat tidak akan menimbulkan
respon
Jenis-jenis sinapsis 
a. Dendritik sinapsis ( dendritic synapse ) 
Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson
dari neuron pre-sinapsis dengan dendrit dari neuron
post-sinapsis.

b. Somatik sinapsis ( somatic synapse ) 


Sinapsis jenis terbentuk akibat bertemunya akson dari
neuron pre-sinapsis dengan badan sel dari neuron
post-sinapsis.

c. Akson sinapsis ( axonal synapse ) 


Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson
dari neuron pre-sinapsis dengan akson dari neuron
post-sinapsis.
Perambatan impuls melalui sinaps

Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson


salah satu neuron dengan neuron lainnya
Perambatan impuls melalui sinaps
• Membran akson terminal
yang menebal karena
peningkatan
densitas(masa jenis)
sitoplasma disebut
membran prasinaptik.
• Prasinaptik banyak
mengandung vesikel-
vesikel yang berisi
neurotransmitter.
Perambatan impuls melalui sinaps
• Potensial aksi
menyebabkan influks K+
maka yang terjadi
adalah vesikel sinaptik
bergabung dengan
membran prasinaptik.
• Kemudian
neurotransmitter di
keluarkan melaui celah
sinaptik
Perambatan impuls melalui sinaps
• Protein reseptor pada
membran sinaptik mengikat
neurotransmitter dan
melakukan penyesuaian
dengan membuka kanal ion,
membangkitkan Excitory
Postsynaptic Potential (EPSP)
dan Inhibitory Postsynaptic
Potential (IPSP).
• Selanjutnya impuls mengalir
ke neuron berikutnya.
EPSP
• Excitatory Post Synaptic Potential (EPSP)
adalah perubahan potensial pascasinaps yang
terjadi di sinaps eksitatorik (terbukanya
saluran-saluran gerbang perantara kimia
apabila saluran Na dan Ka terbuka) dimana
fluks-fluks ion menyebabkan timbulnya
depolarisasi kecil yang membawa sel
pascasinaps mendekati ambang. 
IPST
• Inhibitor Past Synaptic Potential (IPST) terjadi
apabila saluaran-saluran gerbang perantara
kimia yang terbuka adalah saluran Ka dan Cl,
akibatnya akan terjadi hiperpolarisasi kecil
sehingga neuron pascasinaps akan mencapai
ambang lenyap
EPSP & IPST

Frekuensi potensial aksi pada sinaps


eksitatorik dan sinaps inhibitor mencerminkan
keadaan sinaps yang mempengaruhi kerja
membran apakah sedang melakukan tansmisi
impuls atau sedang dalam keadaan istirahat.
faktor yang mempengaruhi kerja sinaps
dan efektivitas sinaps
• Modifikasi jumlah transmiter pada neuron
• Perubahan mekanisme sinaps yang
dipengaruhi oleh pengaruh obat-obatan yang
di konsumsi oleh individu.Ada dua
kemingkinan yang terjadi yaitu: penghantaran
impuls semakin cepat atau semakin lambat.
• Faktor ketidaksengajaan. Dipengaruhi dan
rentan terhadap sejumlah proses penyakit dan
racun yang ada di dalam tubuh.
Kelainan dan cara pencegahannya
Suatu kondisi
1. Amnesia memori yang
terganggu
disebabkan oleh
kerusakan pada otak
dan psikologis

Pencegahan : tidak ada cara pencegahan


khusus untuk amnesia, yg harus dilakukan
untuk meminimalisir terjadinya amnesia
adalah dengan menghindari penyebab
terjadinya amnesia seperti :
1.Jangan terlalu banyak mengonsumsi alkohol
2.Gunakan helm pada saat bersepeda atau
bersepeda motor dan pakai sabuk pengaman
saat mengendarai mobil
3.Segera berobat jika mengakami infeksi
otak,sehingga tidak menyebar ke otak
Kelainan dan cara pencegahannya
Disebabkan oleh
2. Epilepsi adanya gangguan
penghantar impuls
listrik pada sel-sel
saraf,

Pencegahan :
- Perbanyak jam tidur setiap malam, cobalah
untuk mengatur jadwal tidur yang teratur, dan
melakukan dengan disiplin
- Anda bisa mencoba untuk mengatur stress
dan mempelajari teknik relaksasi yang bisa
menenangkan otak, tubuh serta pikiran guna
mencegah epilepsi muncul.
- Hindari mengonsumsi narkoba dan alkohol
- Hindari cahaya yang terang, lampu kelap-
kelip, dan rangsangan visual lainnya yang bisa
memicu kaget
Kelainan dan cara pencegahannya
Merupakan penyakit yang
3. Stroke terjadi karena penyumbatan
atau pecahnya pembuluh
darah didalam otak sehingga
otak menjadi rusak

Pencegahan :
- menjaga pola makan
- berolahraga secara teratur
- berhenti merokok
- menghindari minuman beralkohol
- hindari menggunakan NAPZA
Kelainan dan cara pencegahannya
Pada umumnya
4. Sakit Kepala disebabkan karena
melebarnya pembuluh
darah pada daerah
selaput otak

Pencegahan :
- hindari stress
- istirahat yang cukup
- kurangi kafein
- hindari penyebab sakit kepala
- makan secara teratur
- kurangi konsumsi obat
- olahraga secara teratur
Kelainan dan cara pencegahannya
Disebabkan karena infeksi
5. Polio virus polio pada sumsum
tulang belakang. Pada
umumnya virus ini
menyerang anak-anak
Pencegahan :
•Anak-anak harus diberikan empat dosis vaksin
polio tidak aktif, yaitu pada saat mereka
berusia 2 bulan, 4 bulan, antara 6 – 18 bulan,
dan yang terakhir adalah pada usia antara 4 - 6
tahun.
•Dosis vaksinasi polio pada orang dewasa
adalah dua dosis pertama dengan jarak waktu
antara 4-8 bulan, dan dosis ketiga antara 6-12
bulan setelah pemberian dosis kedua. Selain
itu, vaksinasi pada orang dewasa juga dapat
dilakukan jika akan berpergian ke negara
dengan kasus polio aktif atau berinteraksi
dengan penderita polio.
Daftar pustaka
• http://andriwempede.blogspot.com/2011/03/perambatan-impulse-saraf.html
• http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/pengertian-refrakter-absolut-dan.html
• http://lita-artiyani190.blogspot.com/2010/10/fisiologi-saraf.html
• http://andriwempede.blogspot.com/2011/03/perambatan-impulse-saraf.html
• http://susipurwati.blogspot.com/2010/10/penghantaran-impuls.html
• https://www.halodoc.com/cara-pencegahan-trigeminal-neuralgia-yang-perlu-
dipahami
• https://lms.ipb.ac.id/pluginfile.php/85932/mod_resource/content/1/Sistem
%20Saraf-FKH-Rev-2015.pdf

Anda mungkin juga menyukai