Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP FARMAKOKINETIKA

OKTA ASRI NAIMAH, S.FARM


PERJALANAN OBAT DALAM TUBUH
Fase Biofarmasi
Fase mulai penggunaan obat melalui mulut sampai
pelepasan zat aktifnya ke dalam cairan tubuh
Fase Farmakokinetik
Fase yang meliputi semua proses yang dilakukan
tubuh, setelah obat dilepas dari bentuk sediaannya
yang terdiri dari ADME
Fase Farmakodinamik
Fase dimana obat telah berinteraksi dengan sisi
reseptor dan siap memberikan efek
CARA- CARA PEMBERIAN OBAT
Efek Sistemis :
1. Oral
Kelebihan : Mudah diberikan, murah, nyaman, lazim, dan praktis pemakaiannya, dapat diguna
kan untuk mencapai efek lokal dalam usus, digunakan untuk sterilisasi lambung usus pada infe
ksi atau sebelum oprasi menggunakan antibiotik
Kekurangan : Tidak untuk pasien tidak sadar dan yang mengalami mual, muntah, maupun gan
gguan menelan. Sebaiknya tidak digunakan untuk obat yang bersifat merangsang atau yang di
uraikan oleh getah lambung atau yang dapat mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan m
untah, dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum diedarkan ketempat kerjanya
2. Oromukosal
Pemberian melalui mukosa dirongga mulut, ada dua macam cara yaitu:
Sublingual: Diletakkan dibawah lidah
Terjadi resorpsi oleh selaput lendir ke vena- vena lidah yang sangat banyak. Obat langsung ma
suk ke peredaran darah tanpa melalui hati. Efek yang diinginkan tercapai lebih cepat. Efektif u
ntuk serangan jantung, asthma. Kurang praktis untuk digunakan terus menerus karena dapat
merangsang selaput lendir mulut, bentuk tablet kecil
Bucal : Obat diletakkan diantara pipi dan gusi. Saat ini sudah jarang digunakan
INJEKSI

Adalah pemebrian obat secara parenteral yaitu dibawah atau menembus kulit/ selaput
lendir. Suntikan atau injeksi digunakan.
1. Memberikan efek secara cepat
2. Terutama untuk obat-obat yang merangsang atau dirusak oleh getah lambung
3. Diberikan pada pasien yang tidak sadar atau tidak mau bekerjasama

Kekurangan:
4. Sakit
5. Mahal
6. Sulit digunakan
7. Ada bahaya infeksi
8. Dapat merusak pembuluh darah atau saraf
MACAM- MACAM JENIS SUNTIKAN
1. Subkutan/ hipodermal (s.c)
2. Intra muscular (i.m)
3. Intra Vena (i.v)
4. Intra Arteri (i.a)
5. Intra Cutan (i.c)
6. Intra Lumbal
7. Intra Peritonial
8. Intra Cardial
9. Intra Pleural
10. Intra Articuler
• IMPLANTASI
• REKTAL
• TRANSDERMAL
EFEK LOKAL

1. KULIT
2. INHALASI
3. MUKOSA MATA, HIDUNG, TELINGA
4. INTRA VAGINAL
5. INTRANASAL
FARMAKOKINETIKA
DEFINISI

Adalah segala proses yang


dilakukan tubuh terhadap obat
berupa absorbsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresi
Tubuh kita adalah ruang besar
yang terdiri dari kompartemen
dipisahkan oleh membran-
membran sel

Obat bekerja melalui lintasan


membran sel
MEKANISME PENGANGKUTAN OBAT
MELALUI MEMBRAN SEL

SECARA PASIF SECARA AKTIF

Tanpa menggunakan energi: Menggunakan energi


a. Filtrasi melalui pori-pori
Dengan cara mengikat zat
kecil dari membran
misalnya air dan zat hidrofil
hidrofil pada enzim
b. Difusi zat melarut dalam pengikut spesifik, setelah
lapisan lemak dari melalui membran obat
membran sel dilepaskan lagi
SISTEM TRANSPOR OBAT
ABSORBSI
01

DISTRIBUSI
02

03 METABOLISME

ESKRESI
04
ABSORPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORPSI

a. Kelaruta obat
Absorpsi artinya b. Kemampuan difusi
diserap c. Konsentrasi obat
Absorpsi sangat d. Sirkulasi pada letak absorpsi
penting dalam e. Luas permukaan obat
menentukan efek f. Bentuk sediaan obat
obat g. Cara pemakaian obat
Obat yang tidak
diabsorpsi tidak
menimbulkan efek
DISTRIBUSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORPSI
Molekul yang mudah melintasi membran sel akan
mencapai ke semua cairan tubuh baik intra sel maupun
Setelah diabsorpsi ekstra sel.
obat tersebar melalui Obat yang sulit menembus membran sel
sirkulasi peredaran penyebarannya terbatas pada cairan ekstra sel.
darah keseluruh
tubuh dan harus Beberapa obat daya larut nya lebih besar dalam lemak.
melalui membran sel Distribusi obat ke susunan syaraf pusat dan janin harus
agar tercapai tepat menembus sawar khusus yaitu sawar darah otak dan
pada efek aksi sawar uri.
HAL YANG MEMPENGARUHI EFEK OBAT
METABOLISME
1. Fungsi hati
Bertujuan untuk 2. Usia
pengubahan yang 3. Faktor genetik
sedemikian rupa 4. Adanya pemakaian obat lain bersamaan
sehingga mudah
Pada proses metabolisme obat dapat berubah sifat
dieskresi ginjal,
menjadi lebih polar
menjadikan lebih
Metabolit yang lebih polar ini menjadi tidak larut dalam
hidrofil
lemak sehingga mudah dieskresi oleh ginjal
Obat dimetabolisme Yang terjadi pada metabolit obat:
oleh enzim mikrosom 1. Bioaktivasi (obat lebih aktif dari obat asal)
di retikulum 2. Detoksifikasi/ in bioaktivasi( tidak/ kurang aktif atau
endoplasma sel hati. sama saja dari obat asal)
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai