Anda di halaman 1dari 17

PENELITIAN KUALITATIF

Definisi, Proses, Konstruksi & Masalah kualitatif

1
PENELITIAN

• “Suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung


oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian
terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap
suatu fenomena”. (Leedy (1997: 5)
• Kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
secara sistematik untuk memperoleh data, informasi atau
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian
kebenaran/ketidak benaran suatu asumsi dan atau hipotesis di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik
kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi

2
PENELITIAN
Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian, mempunyai delapan
macam karakteristik:
1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4) Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang
lebih dapat dikelola.
5) Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang
spesifik.
6) Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk
mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
8) Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya,
•  
3
Penelitian kualitatif
• Penelitian yang mengolah data kualitatif
• Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan pencarian
makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi
tentang suatu fenomena; fokus dan multimetoda, bersifat alami dan holistik;
mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara
naratif. Dari sisi lain dan secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan
penelitian kualitatif adalah untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena
atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan
menggunakan pendekatan kualitatif (Yusuf, 2013: 334).
• Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena
popularitasnya belum lama, dianamakan postpositivistik karena berlandaskan
pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik,
karena penelitian lebih bersifat sebi (kurang terpola), dan disebut sebagai metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi
terhadap data yang ditemukan di lapangan. Sugiyono (2013:7)
4
Pendekatan Kualitatif dan Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan Kualitatif Pendekatan Kuantitatif
• Klaim pengetahuan konstruktif/ transformatif • Klaim pengetahuan post-positivis
• Fenomenologi, grounded theory, etnografi, studi • Survei dan eksperimen
kasus, dan naratif.

• Pertanyaan-pertanyaan terbuka, pendekatan • Pertanyaan-pertanyaan tertutup, pendekatan yang


yang sedang muncul, data tekstual atau data ditentukan sebelumnya, data numerik
gambar

• Posisinya sendiri • Menguji atau memverifikasi teori atau penjelasan


• Mengumpulkan makna dari para partisipan • Mengindetifikasi variabel-variabel yang akan diteliti
• Fokus pada konsep atau fenomena tunggal • Menghubungkan variabel-variabel dalam rumusan
• Membawa nilai-nilai pribadi ke dalam penelitian masalah dan hipotesis penelitian
• Meneliti konteks atau seting partisipan • Menggunakan standar validitas dan reabilitas
• Memvalidasi akurasi temuan-temuan • Mengobservasi dan mengukur informasi secara
• Menginterpretasi data numerik / angka
• Membuat agenda untuk perubahan • Menerapkan pendekatan-pendekatan yang bebas
• Berkolaborasi dengan partisipan bias
• Menerapkan prosedur-prosedur statistik

5
Perbedaan Kuanti & Kuali Disain
  Penelitian Kuantitatif   Penelitian Kualitatif  
           
1. Permasalahan bersifat 1. Permasalahan penelitian
  sempit, spesifik       bersifat umum, terbuka  
2. Variabel dan indikator 2. Variabel/indikator operasional
  bersifat   spesifik dan  bukan hal penting, melainkan
  operasional (terukur)     isu atau konsep-konsepnya
3. Kerangka teori dibuat 3. Kerangka teori digunakan
  untuk membatasi ruang  hanya sebagai pijakan untuk
  lingkup penelitian     membuat abstraksi dan
              konseptualisasi data-data
              individual      
4. Kesimpulan merupakan 4. Kesimpulan   merupakan
  inferensi dari sampel ke  “konsensus” temuan dari
  populasi         kasus-kasus individual  
5. Prosedur penelitian baku 5. Prosedur fleksibel dan
  dan terstAnda atau peserta   bervariasi      
  diklatr                  
6. Metode pengumpulan data 6. Pengumpulan data bervariasi
  bersifat objektif dan non  dan seringkali peneliti menjadi
  personal         instrument utama    
7. Laporan tentang fakta dan 7. Laporan terseleksi dan 6

  tanpa bias       terfokus pada hal-hal khusus


Proses & Konstruksi
Penelitian Kualitatif

• Pada waktu memasuki obyek, peneliti tentu masih merasa asing terhadap
obyek tsb, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu
belum tahu pasti apa yang ada di tempat itu. Ia akan tahu setelah
memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis,
gambar-gambar, berfikir dan melihat obyek dan aktivitas orang yang ada di
sekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya.
• Tahapan Proses Penelitian Kualitatif
I. Tahap Orientasi Atau Deskripsi,
II. Tahap Reduksi/Fokus,
III. Tahap Selection.

7
Tahapan.......
I. peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan.
Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya. Pada
tahap ini data yang diperoleh cukup banyak, bervariasi dan belum tersusun secara
jelas.
II. peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap I untuk memfokuskan pada
masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini peneliti menyortir data dengan cara
memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa
tidak dipakai disingkirkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data
tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan
sebagai fokus penelitian
III. peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Pada tahap ini,
setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi
yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksi
data yang diperoleh menjadi sesuatu hubungan pengetahuan, hipotesis atau ilmu
yang baru

8
Masalah Penelitian

• Masalah penelitian adalah suatu kesenjangan yang yang terjadi, relevan


dan terdokumentasi yang pemecahan atau alternatif pemecahannya
memerlukan penelitian.
• Masalah penelitian dapat berupa common sense atau intuitif yang
identifikasi/pemecahannya hanya dapat dilakukan melalui penelitian.
• Kesenjangan dapat berupa belum ada informasi, informasi bertentangan
dengan teori, atau informasi belum lengkap atau kurang tajam

9
• Pada umumnya mahasiswa atau peneliti pemula mendapat kesulitan dalam
menemukan masalah penelitian. Bagi pemula dalam penelitian dapat
menggunakan langkah-langkah yang dapat mempermudah menemukan
masalah penelitian yang baik dan benar.
• Langkah 1. Tentukan Satu Topik
• Langkah 2. Uraikan Topik Tersebut ke Dalam Bentuk Pernyataan
• Langkah 3. Pilih Satu Topik dari Daftar
• Langkah 4. Evaluasi

10
Penentuan Masalah Penelitian
Harus Mengandung Unsur FINER
•  Fisibel berdasarkan biaya, waktu, alat, keahlian, subjek penelitian, dan
lainnya
• Interesting bagi peneliti, yang umumnya sesuai dengan bidang
kepakarannya
• Novel, yaitu hasil penelitian dapat menguatkan, membantah, melengkapi
atau berbeda dari penelitian sebelumnya
• Etika penelitian dipenuhi terutama dalam penelitian terhadap manusia
• Relevan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan mendukung program
atau kebijakan

11
Ciri Perumusan
Masalah Penelitian Yang Baik

• Orisinalitas ide, misalnya pengembangan teori, informasi atau metode


baru
•  Bermanfaat untuk bidang ilmiah maupun aplikatif
•  Pernyataan yang jelas tentang masalah penelitian
•  Aspek kelayakan dari segi biaya, waktu, alat, keahlian, subjek penelitian

12
Langkah-Langkah Perumusan Masalah

•  Latar belakang masalah berupa analisis situasi yang harus


menjelaskan mengapa penelitian perlu dilakukan.
•  Identifikasi masalah menjelaskan faktor-faktor yang diduga
berhubungan/penyebab terjadinya masalah, yang perlu ditunjang
data kuantitatif atau kualitatif yang berasal dari teori atau
penelitian sebelumnya.

13
Langkah.......
•  Pembatasan masalah penelitian berdasarkan justifikasi, adekuasi dan fisibilitas
penelitian yang akan dilakukan. Pembatasan masalah adalah upaya
membatasi/memfokuskan masalah dengan formulasi yang memuat antara lain:
• Kelayakan masalah
• Besar dan luas masalah
• Urgensi dari masalah
• Wilayah geografis yang terpengaruh,
• Karakteristik populasi/ sampel penelitian,
• Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah,
• Upaya yang pernah dilakukan untuk mengatasi masalah, serta keberhasilan
dan kekurangan upaya tersebut.
• Prediksi terhadap keberhasilan penelitian untuk menjawab masalah
penelitian
14
15 HAMBATAN ANALISIS PENELITIAN
• Fakta dan opini
• Persoalan yang sangat sering dijumpai dalam analisis penelitian adalah ketidakmampuan peneliti
untuk membedakan antara fakta dan opini. Banyak laporan hasil penelitian yang mengaburkan
kedua hal tersebut dan karenanya kemudian menjadikan opini sebagai fakta. Sebagai akibatnya,
hasil penelitian meskipun tampaknya menjawab pertanyaan penelitian, akan tetapi sesungguhnya
tidak memberikan penjelasan apapun tentang realitas yang diamati.
• Sebagai contoh, pada penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan penjelasan hubungan antara
variabel x dan variabel y, peneliti memberikan pertanyaan pada responden melalui pertanyaan,
“Menurut Bapak/Ibu, apakah variabel x mempengaruhi variabel y ?”. Jawaban responden atas
pertanyaan tersebut adalah opini mereka atas hubungan X dan Y, bukan fakta yang dapat dianalisis
oleh peneliti. Peneliti seharusnya menggali data tentang variabel x dan data tentang variabel y,
kemudian data kedua variabel tersebut dianalisis secara statistik untuk melihat hubungan
antarkeduanya.
• Demikian pula pada penelitian kualitatif, peneliti harus mengenali fakta pendukung dari pernyataan
narasumber. Sebagai contoh, ketika peneliti berniat mengetahui budaya kerja suatu instansi
pemerintah, maka tidak cukup baginya memberikan pertanyaan ke narasumber, “bagaimana budaya
kerja pada instansi Bapak/Ibu ?”. Dalam hal ini, peneliti perlu mendalaminya melalui aspek-aspek
budaya kerja serta data-data yang menjadi pendukung jawaban dari nara sumber.
HAMBATAN ANALISIS PENELITIAN
16
• Bias kognitif
• Bias kognitif terjadi ketika peneliti telah memiliki opini tertentu terhadap realitas yang
sedang diamati sebelum penelitian dilaksanakan. Opini tersebut kemudian dijadikan
landasan oleh peneliti dalam proses penelitian, sehingga opini tersebut mengarahkan
prosedur penelitian bahkan sampai tahap pengambilan kesimpulan. Data penelitian
yang tidak sejalan dengan opininya kemudian diabaikan, untuk membuka ruang yang
lebih luas bagi data-data yang sesuai dengan opini peneliti sendiri.
• Terkait dengan bias kognitif tersebut, maka peneliti sejak awal harus secara sadar
meniatkan diri untuk terbuka terhadap segala hal yang baru termasuk yang
bertentangan dengan opini pribadinya. Dengan demikian, proses analisis selanjutnya
akan dikendalikan oleh data-data yang akan membentuk gambaran komprehensif
tentang obtek penelitian. Dalam hal hasil analisis data menunjukan konfirmasi
terhadap opini awal peneliti, maka hasil penelitian ini mejadi dasar argumentasi bukan
lagi pada opininya. Sementara itu, untuk hasil penelitian yang berbeda dengan opini,
maka peneliti harus menerima fakta bahwa realitas berbeda dengan opininya.
17 TUGAS

1. Identifikasi jurnal kualitatif disain, berdasarkan:


1. Tahapan Proses Penelitian Kualitatif
2. Penentuan Masalah Penelitian / unsur FINER
2. Dibagi menjadi 4 kelompok: jurnal TIDAK boleh sama
3. Dikumpulkan 2 x 24 jam sejak akhir sesi e-learning di
penugasan classroom

Anda mungkin juga menyukai