Anda di halaman 1dari 35

BAB II

Analisis Beban Gempa

• Analisis Beban Statis Ekivalen

• Analisis Dinamis
- Analisis Ragam Spektrum Respon
- Analisis Respon Riwayat waktu
ANALISIS BEBAN STATIS EKIVALEN
Merupakan suatu cara analisis statis struktur dimana pengaruh
gempa pd struktur dianggap sbg beban-beban statis
horisontal utk menirukan pengaruh gempa yg
sesungguhnya akibat gerakan tanah.

Dgn batasan-batasan sbb :


1. Denah struktur hrs beraturan, simetris & sederhana
(persyaratan gbr. 2.3 (hal II-6)
2. Perbandingan H/B < 5
3. Tinggi maks struktur 10 tingkat atau 40 M
4. Struktur dgn Loncatan Bidang Muka ( Set Back ) yg Kecil
5. Semua kolom portal hrs menerus dalam satu garis sumbu,
Kekakuan tingkat struktur gedung harus seragam sepanjang
tinggi gedung sampai pd pondasinya.
SIMETRI

• Unsur-unsur penahan gempa diletakkan


sesimetris mungkin terhadap pusat massa

• Panjang dari tonjolan-tonjolan pada denah tidak


boleh melampaui 0,25 dari ukuran terbesar
bagian inti denah
(perhatikan gambar 2.3; hal II-6; HO)
Bentuk Umum
Plan Irregularity
Plan Irregularity
Elevation Irregularity
Tahanan puntir rendah Tahanan puntir tinggi
Sistem Vertikal
Hybrid System
Tube System – Framed Tube
Tube System – Trussed Tube
Tube System – Bundled Tube
LONCATAN BIDANG MUKA (SET BACK)

• Ukuran denah dari bagian yang menjulang


dalam masing-masing arah adalah paling
sedikit 75% dari ukuran terbesar denah
yang bersangkutan untuk bagian sebelah
bawahnya.
KESERAGAMAN KEKAKUAN TINGKAT

• Yang harus dihindari ialah apabila tingkat yang


paling bawah dari suatu struktur gedung lebih
fleksibel dari tingkat-tingkat di atasnya (tingkat-
tingkat di atasnya lebih kaku)
Mekanisme goyang dengan pembentukan
sendi plastis pada kolom

• Pemencaran energi terpusat pada kolom

Diagram
momen • Kolom sulit mencapai daktilitas struktur
lentur
kolom sebesar 4
 pc  pc

• Simpangan yang terjadi cukup besar

• Timbul efek p delta (ketidakstabilan


struktur)
Mekanisme goyang dengan
pembentukan sendi plastis pada balok

• Pemencaran energi terjadi di


balok (banyak unsur)
Diagram momen
lentur balok
• Bahaya ketidakstabilan akibat
 pb
efek P-delta lebih kecil
 pb
• Terjadinya rotasi-rotasi plastis
 pc

• Daktilitas struktur sebesar 4 pada


umumnya mudah dipenuhi
DAKTILITAS
• Kemampuan suatu struktur untuk melakukan perubahan bentuk
(menyimpang) dengan memencarkan energi dan membatasi gaya
gempa yang masuk ke dalam struktur.
• Tidak merencanakan struktur gedung tahan gempa secara elastis
melainkan berperilaku elasto-plastis dengan membentuk sendi
plastis.
• Suatu struktur gedung hendaknya mempunyai kemampuan untuk
menyimpang paling sedikit 4 kali dari simpangannya pada leleh
pertama tanpa kehilangan kekuatan yang berarti dengan kata lain
mempunyai faktor daktilitas sebesar 4 (empat).
Beban Geser Dasar Akibat Gempa
Gedung hrs drencanakan utk menahan beban geser akibat gempa (V), dgn
rumus :

Vn = Ve/R Ve = C . I . Wt
Dimana : Vn = pembebanan gempa nominal akibat pengaruh
Gempa Rencana
Ve = pembebanan maksimum akibat pengaruh Gempa Rencana yang dapat
diserap oleh struktur bangunan gedung yang bersifat elastik penuh dalam
kondisi di ambang keruntuhan
R = Faktor Reduksi Gempa
Wt = berat total gedung (Kombinasi dari beban mati seluruhnya dan
beban hidup vertikal yang direduksi yang bekerja di atas taraf penjepitan
lateral
C = Koefisien Gempa dasar…(gambar 2.3)
I = Faktor Keutamaan gedung….(tabel 2.1)
Faktor Reduksi Gempa (R)
Faktor Reduksi Gempa (R)
PEMBEBANAN STRUKTUR
KOEFISIEN GEMPA DASAR (C)
Tergantung dr wilayah gempa dan jenis tanah
KOEFISIEN GEMPA DASAR (C)
FAKTOR KEUTAMAAN (I)
Koefisien yg diadakan utk memperpanjang waktu
ulang dari kerusakan struktur-struktur
 
Kategori gedung Faktor Keutamaan

I1 I2 I
     
Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan
dan perkantoran. 1,0 1,0 1,0

Monumen dan bangunan monumental 1,0 1,6 1,6


     
Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit,
     
instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat 1,4 1,0 1,4
penyelamatan dalam keadaan darurat, fasilitas radio dan
televisi
     
Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti gas, 1,6 1,0 1,6
produk minyak bumi, asam, bahan beracun.

Cerobong, tangki di atas menara 1.5 1,0 1,5


Waktu Getar Alami Gedung
• a. Untuk struktur-struktur gedung berupa portal-portal tanpa unsur-unsur pengaku yang
membatasi simpangan :

T = 0,085 H ¾ untuk portal baja,


T = 0,06 H ¾ untuk portal beton
b. Untuk struktur-struktur gedung lainnya :

0,09 H
T =
B
H = Ketinggian sampai puncak dari bagian utama struktur
gedung, diukur dari tingkat penjepitan lateral.
B = Panjang seluruh dari denah struktur pada alasnya
dalam arah yang ditinjau
Waktu Getar Alami Gedung
• Waktu getar alami struktur gedung setelah direncanakan dengan
pasti harus ditentukan dari rumus :

T = 6,3 Wi .di ²


g .Fi.di
W i= Beban-beban vertikal yang bekerja pada tingkat i pada
peninjauan gempa (kg).
Fi = Beban gempa horisontal dalam arah yang ditinjau yang bekerja
pada tingkat i (kg).
di = Simpangan horisontal pusat massa pada tingkat i akibat beban
gempa horisontal Fi (mm),
g = Percepatan gravitasi (mm/dt² ).

Apabila waktu getar alami tersebut kurang dari 80% terhadap nilai yang dipakai
pada perhitungan pendahuluan, maka beban-beban gempa harus dihitung kembali.
TABEL PERHITUNGAN WAKTU GETAR ALAMI GEDUNG

tingkat (i) Wi (kg) Fi (kg) di (mm) Wi.di²(kg mm²) Fi di (kg mm)

Wi di2 Fi di


DISTRIBUSI GAYA GESER (V)
Beban geser dasar (V), hrs didistribusi kan dsepanjang tinggi
gedung menjd beban-beban horisontal terpusat, yg bekerja pd
msg-msg tingkat.

Dengan rumus : Fi = Wi.hi. Vn


Σ(Wi.hi)

dmn : hi adalah ketinggian tiingkat i yg diukur dr


penjepit lateral.
Wi adalah berat lantai pd ketinggian i
TABEL DISTRIBUSI GAYA GESER
TINGKAT Wi Hi Wi.hi Fi Vi
(i) (kg) (m) (kg.m) (kg) (kg)

ΣWi.hi
DISTRIBUSI GAYA GESER AKIBAT GEMPA DISEPANJANG TINGGI GEDUNG
Pembagian Gaya Geser Tingkat Akibat Gempa Diantara Masing-
masing Kolom Portal
• Dalam suatu tingkat i tertentu gaya geser yang ditahan oleh suatu
kolom portal j harus ditentukan menurut rumus :

Dij
Vij =
 Dijj

Vi adalah gaya geser tingkat i yang nilainya adalah sama dengan


jumlah dari semua beban horisontal terpusat yang menangkap
pada taraf lantai-lantai yang berada di atas taraf i yang ditinjau

Dij adalah nilai D dari kolom portal j pada taraf i yang ditinjau.
Nilai D ditentukan menurut rumus :
D = a . Kc

kc adalah kekakuan kolom yaitu momen inersia kolom tersebut


dibagi oleh tingginya.
TABEL PERHITUNGAN DEFLEKSI HORISONTAL

Tingkat i = Vi/ki di = i


Dij 0,75. E 12/h2 Ki Vi (kg)
(i) (cm) (cm)

Anda mungkin juga menyukai