Anda di halaman 1dari 21

2.

4 Contoh Beban Gempa Tingkat


Cara ASE (Analisa Statik Ekuivalen)
Cara ASE ini adalah cara menghitung gaya gempa
yang bekerja pada masing-masing level tingkat
struktur portal yang masih kondisi elastis (first mode)
atau Mode ke-1.
Syarat-syarat pemakaian Cara ASE:
a. Konfigurasi struktur beraturan, simetris, sederhana
b. Tinggi bangunan < 40 m’,
c. Massa tingkat bangunan seragam,
d. Selisih kekakuan antar tingkat < 15%,
e. Rasio tinggi bangunan total H terhadap lebar
terkecil Bmin < 3,0,
f. Bagian tonjolan pada denah ≤ 25% x lebar yang
ditinjau.
Peranc. Bangunan Sipil - B 1
FLOW-CHART HITUNGAN GAYA GEMPA CARA ASE :

START

Syarat bangunan :
1. H < 40 m’
2. Selisih kekakuan Antar Tkt < 15%
3. Rasio (H/Bmin) < 3
4. Tonjolan denah ≤ 0,25 arah lebar yg
ditinjau.
5. Konfig.Struktur beraturan.
6. Massa per-tkt ≈ seragam.

I. Data :
1. Lokasi bangunan dan Wilayah gempa (WG)
II. Menghitung berat 2. Tanah keras, lunak atau sedang.
masing-masing tingkat (lantai) 3. Denah, pot-pot., dimensi balok, kolom, tebal
Yaitu = W1, W2, ...., Wn lantai (dimensi parameter)
4. Mutu beton – Baja tul. & kegunaan struktur.
5. Konfig.Struktur beraturan.

Penentuan Koef. Gempa Dasar C


III. Penetapan waktu getar T; fak.Keutamaan I; fak.reduksi R.
Gunakan Kurva ASCE 7-19 Lih. Kurva T-C & tabel I & R  C

A
Peranc. Bangunan Sipil - B 2
Lanjutan Flow chart :
A Distribusi gaya geser total dasar V
Gunakan Rumus :
Perhitungan gaya geser total dasar V
Gunakan Rumus :

V=

Simbol :
1. H = tinggi total bangunan, m’
2. Kekakuan Tkt. ke i, ki =
3. p = jumlah kolom pada Tkt. Ke i, yaitu = 1 s.d. p
4. hi = tinggi tingkat ke i.
5. E = Mod. Elastis kol, & I = Momn. Inersia penamp. Kol.
6. n = Jumlah lantai (tingkat = Tkt.).
7. B = Lebar pada denah ; Bmin = bagian lebar yang
minimum.
8. T = waktu getar bangunan ( sec.).
9. V = Vtot =gaya geser gempa total dasar V
10. i = lantai (tingkat) ke i,
11.  = Berat total bangunan =
12. C = Ci = Koef. Gempa Dasar stop
13. R = Faktor daktilitas reduksi gaya gempa.
14. Fi = Gaya Gempa tingkat ke i.

Peranc. Bangunan Sipil - B 3


Diketahui : Suatu rencana bangunan kantor beton tul.
biasa bertingkat 3 dengan data-data sbb.:
 Daerah WG (Wilayah Gempa) 5
 Tanah lokasi tanah keras;
 Beton f’c = 20 Mpa; Baja tulangan fy = 250 MPa
 Denah dan potongan serta ukuran seperti pada gbr.
dibawah ini.
 Tebal pelat atap = 10 cm; Lantai tebal = 12 cm.
 Beban hidup atap100 kg/m2;
 Beban hidup lantai = 250 kg/m2.
 Gambar denah dan potongan (lihat Gambar berikut).

Peranc. Bangunan Sipil - B

4
Gambar Denah
& Potongan

Peranc. Bangunan Sipil - B 5


Diminta : Acara Analisa Statis Ekuivalen)

Penyelesaian :
--- Prosedur Umum Perhitungan ASE:
1. Perhitungan berat masing-masing lantai Tkt ( I, II, III );
2. Penetapan Waktu Getar T, detik (Kurva 1.);
3. Penetapan Koefisien Koefisien gempa dasar (C 1) Kurva
2 dan Kurva 3) ; Faktor keutamaan (I) Tabel 2 dan R;
4. Perhitungan Gaya Geser Total V;
5. Perhitungan Distribusi V menjadi Gaya Gempa pada
masing-masing Tingkat F i

Peranc. Bangunan Sipil - B


6
Gaya Gempa Tingkat Dengan Cara ASE
1. Perhitungan berat masing-masing lantai-Tkt ( III, II, I );

Peranc. Bangunan Sipil - B 7


Peranc. Bangunan Sipil - B 8
Peranc. Bangunan Sipil - B 9
2. Perhitungan Waktu Getar T ASCE 7 - 10:
Digunakan : FEMA P-750, 2009 ; ASCE 7 – 10

Peranc. Bangunan Sipil - B 10


Dengan menggunakan grafik diatas  (FEMA P-750, 2009 ; ASCE 7 – 10)

Dengan tinggi total bangunan hn = 12,00 meter, maka


diperoleh waktu getar T = 0,350 sec.
Sehingga dapat diperoleh : nilai C1, I, yaitu :
C1 = faktor respon gempa dari Spektrum Respons gempa
dasar rencana;
I = faktor keutamaan gedung – bangunan.
Gunakan nilai C1 dan I dari tabel berikut :
Peranc. Bangunan Sipil - B 11
 I=1

 R = 5,5

Peranc. Bangunan Sipil - B 12


Respons spektrum C (tdk berdimensi)

Peranc. Bangunan Sipil - B


13
Respons spektrum C
(tdk berdimensi)

Peranc. Bangunan Sipil - B


14
3. Penetapan Koefisien Koefisien gempa dasar (C 1) dan
Faktor keutamaan (I), dan Daktilitas R.
Koefisien C1.
Bangunan diatas tanah keras, zone 5.
Dengan nilai T = 0.35 detik pada grafik 2 SNI 1726.:
Diperoleh C1 = 0.7,
Koefisien Keutamaan I, Daktilitas R.
Katagori gedung  f. Keutamaan I = 1; dan beradasar
daktilitas struktur  R = 5.5.
4. Perhitungan Gaya Geser Total V 
V = gaya Geser Dasar Total pada dasar bangunan;
C1 = faktor respon gempa dari Spektrum Respons gempa (0,7)
I = faktor keutamaan gedung – bangunan (1);
R = Faktor daktilitas reduksi gaya gempa (5,5);
Wtot = Berat total gedung – bangunan.
Peranc. Bangunan Sipil - B 15
Diperoleh :

5. Perhitungan Distribusi V menjadi Gaya Gempa Tingkat F i

Fi = gaya gempa tingkat ke i (kg); i = 1,2,3


hi = tinggi tingkat dari penjepitan dasar
s.d tingkat yang bersangkutan (m’)
Vtot = V = gaya geser dasar total (kg)

Peranc. Bangunan Sipil - B 16


Perhitungan Gaya Tingkat Fi secara tabelaris :

Peranc. Bangunan Sipil - B 17


GAYA GEMPA TINGKAT (E) PADA 1 PORTAL

Peranc. Bangunan Sipil - B 18


DENGAN BEBAN-BEBAN PORTAL
KOMBINASI BEBAN
DAN GAYA-GAYA DALAM FRAME
M, D & N
DESAIN DAN ANALISIS STRUKTUR
DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA STRUKTUR
ATAU PROGRAM SAP 2000 V- 14

19
Peranc. Bangunan Sipil - B
Peranc. Bangunan Sipil - B 20
Peranc. Bangunan Sipil - B 21

Anda mungkin juga menyukai