Anda di halaman 1dari 24

Taksonomi Hewan

Phylum Porifera
Oleh:
Puspa Regina Putri / 4401417049
A. Pengertian

Porifera (porus=pori=lubang
kecil sehingga dapat diartikan
porifera adalah hewan yang
berpori (spons).
B. Ciri-ciri Porifera
• Multiseluler
• Tubuhnya berpori
• Tidak mempunyai sistem pernapasan,
pencernaan, ekskresi dan sistem peredaran
darah, namun digantikan oleh sistem aliran air
• Tidak dapat bergerak (sesil) & asimetri
• Reproduksi seksual dengan pembentukan zigot
dari sperma dan sel telur, sedangkan reproduksi
aseksual dengan pembentukan tunas/gemulae
• Memiliki penyokong tubuh yang tersusun atas
bentuk-bentuk kristal yang disebut spikula.
C. Struktur Tubuh

Ektodermis

Mesenkim

Endodermis
C. Struktur Tubuh
Epidermis:
• Sel pipih / pinakosit
• Ostium yang dibatasi sel yang
disebut porosit.
• Spongocoel.
• Osculum
C. Struktur Tubuh
Mesenkim
1. Scleroblast, yaitu sel yang berfungsi
membuat spikula
2. Spikula, sel yang menjadi penyusun
kerangka tubuh porifera.
3. Sel amebosit, berfungsi menyerap
makanan
4. Archeocyt, sel-sel yang mempunyai ciri
khas amoeboid yang berfungsi
membuat elemen reproduksi: ovum,
sperma, dan gemulae.
5. Spongioblast, sel yang berfungsi
membuat spongin
C. Struktur Tubuh
Macam bentuk spikula:
C. Struktur Tubuh
Endodermis:
• Tersusun dari sel leher
(choanosit) berbentuk oval
atau bulat. Dari leher ini
keluar flagelum yang panjang
dan bergerak sehingga selalu
ada aliran masuk melalui ostia
spongocoel dan keluar melalui
osculum.
D. Tipe Sistem Saluran Air pada
Porifera
Tipe Ascon

Tipe Sycon

Tipe Leucon
D. Tipe Sistem Saluran Air pada
Porifera
1. Tipe ascon
merupakan tipe sederhana, dinding tubuh
yang tipis dengan saluran pendek dan
lurus dari ostia langsung masuk ke dalam
spongocoel yang dibatasi sel choanocyt.
D. Tipe Sistem Saluran Air pada
Porifera
2. Tipe sycon
Misalnya pada Scypha mempunyai 2 macam
saluran horizontal, tetapi hanya saluran radial
yang dibatasi sel-sel choanocyt.
Masuknya air melalui ostium ke saluran
incurrent lalu masuk ke saluran radial kemudian
menuju spongocoel dan keluar melalui
osculum.
D. Tipe Sistem Saluran Air pada
Porifera
3. Tipe leucon
Mempunyai tubuh dengan mesenkim yang
tebal dan terdapat saluran yang bercabang-
cabang, dengan sel-sel choanocyt hanya pada
rongga yang membulat.
E. Klasifikasi Porifera
Berdasarkan bahan pembentuk kerangkanya, phylum porifera dibagi
menjadi 3 kelas yaitu:

Calcarea Hexactinellida Demospongiae


Klasifikasi: • Spicula dari kalsium karbonat
Calcarea • Mengandung zat kapur CH3COOH
• Monaxon atau cabang 3 atau cabang 4
• Memiliki saluran air tipe askonoid,
sikonoid dan leukonoid

Grantia sp. Sycon sp.


Kelas
Hexactinellida
• Spicula dari bahan silikat (SiO2)
atau kaca.
• Spicula bercabang 6 (hexatine)
• Bentuk tubuh seperti vas bunga
atau mangkuk.
• Saluran air tipe sikonoid.

Euplectella sp.
Kelas • Spikula dari serabut spongin saja atau

Demospongiae
campuran sponge dan silikat.
• Kelompok dengan jumlah spesies terbesar
80%
• Bentuknya tidak beraturan
• Tipe saluran air leukonoid

Hippospongia sp.

Xestospongia testudinaria
Kelas
Demospongiae

Spongilla lacustris Callyspongia sp.


F. Peranan Porifera
• Penyusun biodiversitas dalam lingkungan
• Tubuh porifera yang sudah mati dapat dimanfaatkan sebagai
penggosok ketika mandi ataupun mencuci
• Sebagai hiasan
Struktur Komunitas Spons Laut (Porifera)
di Pantai Pasir Putih, Situbondo
Iwenda Bella Subagio dan Aunurohim
Jurnal Sains dan Seni POMITS Vol. 2 No. 2
2013
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komunitas spons laut
(porifera) yang terdapat di perairan Pantai Pasir Putih Situbondo pada
kedalaman 7 dan 14 meter. Data spons laut diambil dengan metode
transek kuadran dengan panjang transek 100 meter di setiap stasiun
pengambilan sampel. Hasil dari data yang didapatkan dianalisis dengan
menggunakan Indeks Keanekaragaman Shanon-Weinner, Dominansi,
Kemerataan Pielou, serta kesamaan komunitas Morisita-Horn.
Hasil:
Hasil dari observasi yang dilakukan diketahui bahw terdapat 11 spesies
porifera dengan nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 1,17 – 2,33 dan
dominansi berkisar 0,15 – 0,35, sedangkan untuk kemerataan spesies
berkisar antara 0,24 – 0,67.
Spesies yang mendominasi di kedalaman 7 meter adalah Aaptos
suberitoides, sedangkan pada kedalaman 14 meter adalah Xetospongia
testudinaria dan spesies yang tersebar merata di semua transek adalah
Petrosia (strongylophora) corticata.

Aaptos suberitoides Xetospongia testudinaria Petrosia (strongylophora)


corticata
Pertanyaan:
• Diyas (4401417047)
Kalsium carbonat = CaCO3
Struktur pada tipe sycon? Flagela pada sel coanosit
• Aditya Putri (4401417031)
Cara mengklasifikasikan kelas porifera saat dilapangan?
• Anissa W. (4401417065)
Gemulae di sebelah mana?
• Farah(4401417053)
Mengapa air masuk melalui ostium?
Yang menjawab pertanyaan:
• Puspa Regina Putri (4401417049)

Anda mungkin juga menyukai