PCR Dan RAPD

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

PCR Polymerase Chain Reaction

PCR adalah prosedur yang digunakan untuk


mengamplifikasi (membuat banyak copi) dari
sekuens DNA yang spesifik

1
Amplifikasi : selective in vitro amplification
- Produknya spesifik
- Produknya random

 Sintesis DNA
- Tahapan:
- Pemanasan utk denaturasi (1 min at 95°C)
- Didinginkan utk hibridisasi primer: annealing
(antara 45°C and 60°C)
- Pemanjangan : 72C

Diulangi 30x 2
Yang diperlukan

- DNA template
- dNTP (dATP, dTTP, dCTP, dGTP)
- Primer
- Taq polymerase
Temperature-resistant DNA polymerase
Thermus aquaticus
Heat resistant
<2 kb target
-MgCl2
-Buffer
-H2O

3
4
5
6
7
8
Click
Animasi

9
10
11
12
Random Amplified Polymorphic
RAPD DNA

• RAPD marker menggunakan “single short


oligonucleotide primer of abitrary sequence”,
typically 10-mers.

• RAPD markers bersifat dominan. RAPD


polymorphism dihasilkan dari ada atau tidak ada
amplicon.

• Annealing cycles are performed at low


temperatures (about 36C, 37C)

13
14
RAPD Polymorphisms

Sequences of 10-mer Nama Sekuens


RAPD primers
OP A08 5’ –GTGACGTAGG- 3’
OP A15
M 5’ –TTCCGAACCC- 3’
OP A 17 5’ –GACCGCTTGT- 3’
OP A19 5’ –CAAACGTCGG- 3’
OP D02 5’ –GGACCCAACC- 3’
Polimorphisme DNA antar individu dapat
terjadi karena:
• Ketidakcocokan situs primer (rearrangements
atau delesi pada atau di antara binding sites
primer)
• Munculnya situs primer baru
• Panjang area yang diamplifikasi (panjang antara 2
situs primer)
Reproducibility
• Harus ada pengulangan
• Sensitif terhadap konsentrasi DNA dan
komponen reaksi lainnya (MgCl2)
18
Kons. MgCl2
Kons. DNA
1 1.5 2.5 3.5 5 mM
5 ng 10 25

19
Click
Animasi
20
21
22
Kegunaan RAPD Analisis biodiversitas
Hubungan kekerabatan
Deteksi variasi somaklonal
Identifikasi kultivar
Resistensi

Brassica – resisten blackleg


23

Anda mungkin juga menyukai