Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI DAN HAKEKAT

EVALUASI PEMBELAJARAN
THIRD MEETING
REVIEW PREVIOUS MATERIAL (DEFINISI EVALUASI)

• Evaluasi selalu dikaitkan dengan prestasi siswa pada awal muncul


evaluasi
• Pertama kali dikembangkan oleh Ralph Tyler di tahun 1950 yang
menyatakan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan data yang
digunakan untuk menentukan sejauh mana pencapain siswa, dalam hal
apa dan bagian mana dari tujuan pendidikan yang telah dicapai. Jika
belum, bagian mana yg belum tercapai dan apa penyebabnya.
• Definisi evaluasi kemudian dikembangkan secara lebih luas oleh
Cronbach dan Stufflebeam yang berpendapat bahwa evaluasi tidak
hanya bertujuan untuk mengukur sejauh mana pencapaian siswa,
melainkan juga digunakan untuk menentukan keputusan.
(Arikunto, 2016, p. 3)
REVIEW PREVIOUS MATERIAL (DEFINISI EVALUASI)

• Evaluasi =
Penilaian: kualitatif
Pengukuran: kuantitatif
REVIEW PREVIOUS MATERIAL (PRINSIP EVALUASI)

• Objektif
• Akuntabilitas
• Valid
• Kesinambungan
• Koherensi
REVIEW PREVIOUS MATERIAL (TUJUAN)

• Untuk memberi informasi tentang kemajuan siswa.


• Menjadi bahan pertimbangan untuk langkah selanjutnya
• Menjadi bahan untuk memotivasi siswa
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN

• Hakikat secara bahasa:


intisari atau dasar
kenyataan yang sebenarnya
Hakikat adalah makna sesungguhnya atau paling dasar dari
sesuatu
• Hakikat evaluasi pembelajaran adalah untuk menilai dan mengukur
sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
PERBEDAAN EVALUASI, PENGUKURAN DAN TEST
• Evaluasi = proses yang sistematis dalam mengumpulkan data
atau informasi yang digunakan untuk menentukan sejauh mana
siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
• Pengukuran = proses pengumpulan data dalam bentuk angka
• Test= instrument atau alat atau prosedur yang sistematis yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi.
• Dalam test ada namanya backwash effect/washback effect yakni efek dari tes.
It can be harmful or beneficial. When test is regarded as an important point,
then the teacher prepares many thing for it until all the learning activities
dominated by test, it gives harmful backwash effect. Another example when the
test is to find the students’ writing skill and the test is multiple choice items, it
cannot help to inform the students writing skill. Jadi berlaku prinsip valid,
dimana test yang dilakukan harus mampu mengukur atau mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan. While beneficial memberi manfaat pada siswa,
gives for eq. when you want to test oral ability, then give oral test. Kemudian,
sample yang digunakan harus mampu mencakup semua aspek yang ingin
dicapai. Misalnya jika test tertulis hanya compare/contrast atau
describe/interprate, maka kempuan siswa hanya sampai di dua bentuk tes ini.
Maka, tambah lagi seperti, essay, giving short statement, fill in the blank.
• Sekolah diumpamakan sebagai tempat mengelolah sesuatu dan
siswa sebagai bahan yang diolah dari mentah menjadi siap
digunakan. Maka ada 3 hal yang dapat digambarkan dalam
proses olahan
Transformasi
Output (hasil
(proses
akhir/siswa
Input (siswa) pengubahan
lulus atau naik
bentuk/belajar
tingkat)
)

• Output ada dalam bentuk nilai siswa yang baik. Output saja
tidak menentukan apakah kinerja siswa saat terjut dimasyarakat
akan bagus. Eq. nilai bahasa inggrisnya di sekolah 8 atau 9,
tetapi ketika di lapangan siswa harus menggunakan bahasa
inggris katakanlah oral, dan siswa tersebut tidak mampu, maka
hanya outputnya saja yang bagus, tetapi outcomenya belum.
Harapan lembaga pendidikan baik output maupun outcome
keduanya bagus.
• Dalam proses belajar, tidak hanya siswa sebagai input, tetapi
ada 2 input lain, yakni input yang membantu lancarnya proses
belajar dan input yang mempengaruhi proses belajar berupa
lingkungan.
Input pertama disebut juga instrumental, yakni (1) guru, (2)
materi, (3) saran pendidikan, (4) dan pengelolaan, manajemen
atau pengaturan yang berperan aktif membantu proses
transformasi.
Input kedua berupa lingkungan, seperti benda, alam, manusia.
Ada yang dirancang untuk berperan aktif, misalnya prilaku guru.
Prilaku guru di kelas dapat mempengaruhi siswa disadari atau
tidak. Misal, guru yang terlalu killer mengakibatkan siswa takut,
dan tidak bisa menikmati proses belar karena sudah takut
duluan.
MENGAPA MENILAI?
• Makna bagi siswa: mengetahui sejauh mana mereka berhasil
mengikuti pelajaran. Jadi ada dua kemungkinan:
Memuaskan = jika hasilnya memuaskan dan menyenangkan
bagi siswa, akibatnya, dia akan termotivasi untuk belajar lebih
giat lagi agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Tidak memuaskan= jika hasilnya tidak memuaskan, siswa akan
berusaha lebih agar keadaan tersebut tidak terulang lagi. Tapi,
ada siswa yang kemauannya lemah, justru akan putus asa.
MENGAPA MENILAI?

• Makna bagi guru:


 dari hasil penilaian, guru dapat mengetahui, siswa mana yang
sudah bisa melanjutkan ke pelajaran berikutnya dan mana yang
belum. Sehingga guru dapat memberi perhatian lebih pada siswa
yang belum berhasil. Dan akan lebih baik jika guru mengetahui apa
penyebabnya.
Akan mengetahui apakah materi yg diajarkan sudah tepat bagi
siswa sehingga guru bisa melanjutkan ke materi berikutnya pada
pembelajaran yang akan dating.
Akan mengetahui, apakah metode yang digunakan sudah tepat
atau belum.
MENGAPA MENILAI?

• Makna bagi sekolah:


Dengan diadakannya evaluasi, sekolah dapat mengetahui hasil belajar
siswa, dan unutk mengetahui apakah kondisi pembelajaran yang
dilaksanakan sudah sesuai harapan atau belum. Sebab, hasil belajar
mencerminkan kualitas sekolah.
Informasi dari guru tentang sudah tepat atau belum kurikulum yang
digunakan dapat jadi pertimbangan untuk perencanaan sekolah di masa
yang akan datang.
Informasi hasil penilaian dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai
pedoman bagi sekolah. Apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah
memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari
bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa.
FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN

Fungsi = berperan, berkedudukan, atau bertugas


Fungsi evaluasi pembelajaran = peran evaluasi pembelajaran ada 4
• Fungsi Selektif (dengan melalui seleksi atau penyaringan; secara
dipilih; mempunyai daya pilih) yang bertujuan:
Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu (eq. tes
masuk sekolah)
Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
( eq. ujian akhir semester)
Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan
sebagainya (eq. ujian akhir sekolah, UN, USBN
• Fungsi Diagnostik (ilmu untuk menentukan jenis penyakit
berdasarkan gejala yang ada). Dalam proses pembelajaran penyakit
disini sama dengan kelemahan. Dengan evaluasi, guru mendiagnosa
kelemahan siswa sekaligus penyebabnya. Dengan mengetahui
penyebab, guru dapat menentukan apa yang harus dilakukan oleh guru
untuk mengatasi kelemahan siswa. Namun, diagnosa tidak melulu
tentang kelemahan siswa, tetapi juga kebaikan atau kelebihan siswa.
• Fungsi Penempatan. Misalnya placement test. Fungsi ini timbul
karena adanya pengakuan tentang kemampuan individu yang berbeda-
beda. Namun, keterbatasan sarana dan tenaga, pembelajaran individu
sulit dilaksanakan. Oleh karenanya, diadakan lah evaluasi untuk
menentukan kemampuan siswa, dan mengumpulkan siswa yang
memiliki kemampuan yang sama dalam satu kelompok belajar. (eq.
digunakan di tempat kursus bahasa inggris, sekolah yang memiliki
kelas unggulan, atau kelas yang berdasarkan hasil tes masuk)
• Fungsi pengukuran keberhasilan. Evaluasi dilaksanakan
untuk mengetahui sejauh mana program telah berhasil
diterapkan. Program yang dimaksudkan disini adalah rencana
dan proses pembelajaran.
• Arikunto, Suharsimi. (2016). Dasar-dasar evaluasi pendidikan.
Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara
• Hughes, Arthur. (2003). Testing for language teachers. 2nd
Edition. UK: Cambridge University Press.

Anda mungkin juga menyukai