(BBM) KELOMPOK 3 D E A P R I D A O K TAV I A ( 1 8 0 8 0 1 5 1 1 4 ) MUHAMMAD RAJU SAHRI ART IA (18080151102) E N R I C O TA M B U N A N ( 1 8 0 8 0 1 5 1 1 2 3 ) BASMAH SALSABILA NOOR (18080151194) GUSTI BIMANTORO (1808015125) D A F TA R M1.AT ERI Pengertian PBBKB 2. Dasar Hukum 3. PBBKB Objek dan Subjek PBBKB 4. Wajib PBBKB 5. Dasar Pengenaan PBBKB6. Tarif 7. CaraPBBKB Perhitungan PBBKB 8. Masa PBBKB 9. Saat Terutang 10. Wilayah PBBKB Pemungutan PBBKB TERIMA KASIH UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH • Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) adalah pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah semua jenis bahan bakar cair atau gas yang digunakan untuk kendaraan bermotor.Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dipungut pajak atas bahan bakar kendaraan bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di atas air. DASAR HUKUM PBBKB • Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah • Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah • Peraturan Daerah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah • Peraturan daerah provinsi yang mengatur tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor • Keputusan Gubernur yang mengatur tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebagai aturan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor pada provinsi dimaksud OBJEK DAN SUBJEK PAJAK PBBKB S UB J E K PA J A K P B B K B O BJ E K PAJ A K P BBK B
• Subjek Pajak Bahan Bakar • Objek Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Kendaraan Bermotor adalah Bermotor adalah bahan bakar kendaraan bermotor yang disediakan atau dianggap konsumen bahan bakar kendaraan digunakan untuk kendaraan bermotor, bermotor. termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di air. Bahan bakar tersebut diperoleh melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seperti bensin (premium, premix, bensin biru, dan super TT), solar, dan bahan bakar gas, dan juga stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan di atas air. WAJIB PAJAK PBBKB Wajib Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah: – Orang pribadi; – Badan; yang menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor, terbagi dua lagi: • OP atau Badan yang memperoleh atau membeli bahan bakar kendaraan bermotor langsung dari penyedia bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu Pertamina dan/atau produsen lainnya; atau • OP atau Badan yang memperoleh atau membeli bahan bakar kendaraan bermotor melalui lembaga penyalur • Pemungutan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dilakukan oleh penyedia bahan bakar kendaraan bermotor. • Penyedia Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud diatas adalah produsen dan/atau importer bahan bakar kendaraan bermotor, baik untuk dijual maupun untuk digunakan sendiri. • Dalam menjalankan kewajiban perpajakannya, Wajib Pajak dapat diwakili oleh pihak terteentu yang diperkenankan oleh UU dan Perda tentang PBBKB. Wakil WP bertanggung jawab secara pribadi dan/atau secara tanggung renteng atas pembayaran pajak terutang. Selain itu, WP dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya (Bab 2 Ketentuan Umum Pajak Daerah) DASAR PENGENAAN PAJAK PBBKB • Dasar pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebelum dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. PBBKB dikenakan atas nilai jual bahan bakar kendaraan bermotor. TARIF PAJAK PBBKB • Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ditetapkan sebesar 5%(UU Nomor 34 Tahun 2000) • Tarif PBBKB ditetapkan paling tinggi sebesar 10%(Ps 19 ayat 1 UU No 28 Tahun 2009) • Khusus tarif PBBKB untuk bahan bakar kendaraan umum dapat ditetapkan paling sedikit 50% lebih rendah dari tarif PBBKB untuk kendaraan pribadi(Ps 19 ayat 2 UU No 28 Tahun 2009) • Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dapat diubah oleh Pemerintah dengan Peraturan Presiden, dalam hal: – Terjadi kenaikan harga minyak dunia melebihi 130% (seratus tiga puluh persen) dari asumsi harga minyak dunia yang ditetapkan dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan belanja Negara tahun berjalan;atau – Diperlukan stabilisai harga bahan bakar minyak untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (Ps 19 ayat 4 UU No 28 Tahun 2009) • Dalam hal harga minyak dunia sebagaimana dimaksud diatas sudah normal kembali, Peraturan Presiden dicabut dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan. (Ps 19 ayat 5 UU No 28 Tahun 2009) CARA PERHITUNGAN PAJAK • Besaran pokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak yaitu 5% dengan dasar pengenaan pajak yaitu Nilai Jual Bahan Bakar kendaraan bermotor sebelum dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. • Jika harga jual bahan bakar kendaraan bermotor tidak termasuk PPN, namun sudah termasuk PBBKB (tarif 5%): Nilai jual = 100/105 x harga jual • Jika harga jual bahan bakar kendaraan bermotor sudah termasuk PPN (tarif 10%) dan PBBKB (tarif 5%): Nilai jual = 100/115 x harga jual • Perhitungan PBBKB: Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Nilai Jual Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebelum dikenakan PBBKB MASA PAJAK • Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan takwim atau ditetapkan dengan keputusan Gubernur. • Bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh. SAAT TERUTANG PAJAK • Saat terutang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah pada saat pembayaran atas pembelian bahan bakar kendaraan bermotor kepada penyedia bahan bakar kendaraana bermotor. WILAYAH PEMUNGUTAN PBBKB • PBBKB yang terutang dipungut di wilayah provinsi tempat lembaga penyalur, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU), Stasiun Bahan Bakar untuk ABRI (SPBA), Agen Premium dan Minyak Solar (APMS), Premium Solar Packed Dealer (PSPD), Satsiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), dan stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan di atas air, serta konsumen langsung bahan bakar kendaraan bermotor berada.