Anda di halaman 1dari 22

TUGAS AGAMA

TAAT KEPADA RASUL


Kelompok 3

Anggota :
Aniqah Nur Rahmatika

Dhea Intan Sari

Herdina

M. Ramadhan

Najmiatun Nisa El Husna

Riska Aprilianti
PENGERTIAN TAAT

Taat secara bahasa artinya senantiasa


tunduk dan patuh. Maksud menaati Rasul-
Nya adalah mengerjakan perintah beliau
dan meninggalkan segala larangan tatkala
beliau masih hidup atau pun setelah beliau
wafat, maka menaati beliau itu berarti
mengikuti segala sunnahnya. Karena Allah
memerintahkan untuk menaati beliau
secara umum dan tidak
mengkhususkannya pada suatu keadaan
tertentu
Artinya :
”Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan
ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.” ( Q.S. An - Nisa [4] : 59 ).
Taat kepada Rasul yaitu setiap muslimin harus
melaksanakan ajaran - ajaran yang terdapat
dalam hadist Nabi Muhammad SAW.

Artinya :
“Dan ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah
kepada Rasul, jika kamu berpaling maka
sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”
( Q.S. At - Tagabun [64] : 12 )
HANYA DENGAN MENTAATI AJARAN AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH KITA
AKAN DIBERIKAN GANJARAN SYURGA SEBAGAIMANA JANJI ALLAH:

 Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, akan


dimasukkan oleh Allah ke dalam Syurga yang mengalir dari
bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya; dan
itulah kejayaan yang amat besar. [al-Nisa’ 4:13].
Mereka yang taat kepada al-Qur’an dan al-Sunnah akan
bergembira di dalam Syurga bersama-sama para Nabi, Siddiqin,
Syuhada dan Salihin

 Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka


mereka akan (ditempatkan di syurga) bersama-sama orang
yang telah dikurniakan nikmat oleh Allah kepada mereka,
iaitu Nabi-nabi, dan orang Siddiqiin, dan orang yang
syahid, serta orang yang salih. Dan amatlah eloknya
mereka itu menjadi teman rakan (kepada orang yang taat).
[al-Nisa’ 4:69].
Lebih dari itu hanya dengan mentaati ajaran al-Qur’an dan al-
Sunnah kita dijanjikan Rahmat oleh Allah sebagaimana janji-Nya
 Dan taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, supaya
kamu diberi rahmat. [‘Ali Imran 3:132].
Dengan mengikuti dan mencontohi sunnah Hadis Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, kita akan memperolehi keampunan
Allah Subhanahu wa Ta‘ala sebagaimana firman-Nya

 Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika benar kamu


mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah
mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu.”
[‘Ali Imran 3:31].
Dengan mentaati dan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam kita juga dijanjikan hidayah petunjuk oleh Allah
Subhanahu wa Ta‘ala

 Dan jika kamu taat kepadanya (Muhammad) niscaya kamu


beroleh hidayah petunjuk. [al-Nur 24:54].
Dengan mentaati al-Qur’an dan al-Sunnah dengan sebenar-benar
taat dan ikhlas, seseorang muslim itu akan beroleh kejayaan dan
kemenangan yang hakiki sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah
Subhanahu wa Ta‘ala melalui firman-Nya
 Sesungguhnya perkataan yang diucapkan oleh orang
yang beriman ketika mereka diajak kepada Kitab Allah
dan Sunnah Rasul-Nya, supaya menjadi hakim
memutuskan sesuatu di antara mereka, hanyalah mereka
berkata: “Kami dengar dan kami taat”; dan mereka itulah
orang yang beroleh kejayaan. Dan sesiapa yang taat
kepada Allah dan Rasul-Nya, dan takut melanggar
perintah Allah serta menjaga dirinya jangan terdedah
kepada azab Allah maka merekalah orang yang beroleh
kemenangan. [al-Nur 24:51-52]
Dalam memberikan perintah dan peringatan kepada umat Islam
untuk mentaati-Nya dan Rasul-Nya, yakni al-Qur’an dan al-
Sunnah, Allah ‘Azza wa Jalla juga memberikan amaran serta
ancaman keras kepada sesiapa yang enggan melakukan
sedemikian. Antara amaran tersebut ialah firman-Nya
Dan tidaklah harus bagi orang yang beriman, lelaki dan
perempuan - apabila Allah dan Rasul-Nya menetapkan keputusan
mengenai sesuatu perkara - (tidaklah harus mereka) mempunyai
hak memilih ketetapan sendiri mengenai urusan mereka.
 Dan sesiapa yang tidak taat kepada hukum Allah
dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat
dengan kesesatan yang jelas nyata. [al-Ahzab
33:36].
Allah ‘Azza wa Jalla juga mengingatkan umat Islam
yang sengaja beramal dengan sesuatu yang tidak
dianjurkan oleh al-Qur’an dan al-Sunnah bahawa
amalan mereka itu akan menjadi batal. Amaran Allah
dalam al-Qur’an

 Wahai orang yang beriman! Taatlah kepada Allah


dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu
batalkan amal-amal kamu! [Muhammad 47:33].
Allah Ta‘ala juga mengingatkan umat Islam yang
mengingkari ajaran serta perintah Rasul-Nya dengan
amaran
 Oleh itu, hendaklah mereka yang mengingkari perintahnya
(Muhammad), beringat serta berjaga-jaga jangan mereka
ditimpa bala bencana, atau ditimpa azab seksa yang tidak
terperi sakitnya. [al-Nur 24:63].
Amaran ini diteruskan kepada balasan api neraka kepada mereka
yang tetap berdegil dan enggan bertaubat.

 Dan sesiapa yang menentang (ajaran) Rasulullah sesudah


terang nyata kepadanya kebenaran petunjuk (yang
dibawanya) dan dia pula mengikut jalan yang lain dari jalan
orang yang beriman, kami akan memberikannya kuasa
untuk melakukan (kesesatan) yang dipilihnya dan (pada
Hari Akhirat kelak) Kami akan memasukkannya ke dalam
Neraka Jahanam dan Neraka Jahanam itu adalah seburuk-
buruk tempat kembali. [al-Nisa’ 4:115].

Demikianlah peritnya azab yang dijanjikan Allah kepada mereka


yang enggan mentaati ajaran al-Qur’an dan sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
PERINTAH UNTUK TAAT KEPADA RASUL
DAN PERINGATAN UNTUK MENYELISIHINYA
Allah subhanahu wata'ala mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya untuk
taat kepada Rasul-Nya dan menjadikan ittiba' (mengikuti) Rasul-Nya
sebagai dalil (bukti) kecintaan hamba kepada Rabb-Nya. Allah ta'ala
berfirman :

" Katakanlah : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,


niscaya allah akan mencintai dan mengampuni dosa-dosamu, dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Ali Imran : 31)

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah…" (Al-Hasyr : 7).
 
"Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari nabi shalallahu 'alaihi walsallam
beliau bersabda: 'setiap umatku akan masuk surga kecuali orang- yang
enggan.' Para sahabat bertanya: 'wahai Rasulullah, siapakah orang yang
enggan itu? Rasulullah menjawab : 'barangsiapa yang taat kepadaku
maka dia masuk surga dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka
sungguh dia telah enggan'." (HR.Bukhari 13/214 dan Ahmad 2/361).
 
Dalam Asy-syifa' 2/6, Al-Qadhi Iyadh berkata : "Allah azza
wa jalla menjadikan ketaatan kepada Rasul-Nya seperti
ketaatan kepada-Nya dan menggandengkan ketaatan
kepada Ulil Amri dengan ketaatan dengan ketaatan
kepada rasul-Nya. Allah menjanjikan pahala yang besar
bagi orang-orang yang taat kepada rasul-Nya dan
mengancam orang-orang yang menyelisihi perintah
Rasul-Nya dengan adzab yang pedih. Allah juga
mewajibkan (kepada kaum mukminin) untuk mengerjakan
perintah rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya."
Allah melarang dan memerintahkan kaum mu'minin untuk
menyelisihi perintah Rasulnya shalallahu alaihi wasalllam
dan mengancam orang-orang yang berbuat demikian
(menyelisihi perintah Rasul-Nya) dengan firman-Nya:
 "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah
Rasul takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adab yang
pedih." (An-Nur: 63)
Berkata Ibnu Katsier dalam tafsirnya : "Yakni hendaklan takut orang-
orang yang menyalahi syariat Rasul secara Dhohir dan Bathin takut
akan ditimpa fitnah dan dalam hatinya yang berupa kekufuran,
nifaq dan bid'ah atau ditimpa adzab yang pedih di dunia yang
berupa pembunuhan, hukum hadd, dipenjara atau yang lainnya."
 
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas baginya
kebenaran dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang mukmin,
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya
itu dan kami masukkan ia dalam jahannam, dan jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali." (An-Nisa: 115)
 
Dari Al-Irbadh bin Sariyyah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam bersabda : 'berpegang teguhlah kalian
dengan sunnahku dan sunnah Khulafa'ur Rasyidin yang mendapat
petunjuk setelahku. Pegang erat-erat sunnah itu, gigitlah sunnah itu
dengan gigi-gigi geraham dan hati-hatilah kalian dari perkara yang
di ada-adakan karena perkara yang diada-adakan itu adalah bidah
dan setiap bid'ah itu sesat." (HR. Tirmidzi 5/44 hadits ke 2676,
hadits hasan shahih, dan dishahihkan pula oleh Ibnu Hibban
dan Al-Hakim, disepakati oleh Imam Dzahabi)
TAAT KEPADA RASUL ALLAH
 
Perintah agar taat kepada Rasul Allah tidak berarti
bahwa Allah memberi ijin kusus kepada Rasul Allah
untuk memberikan perintah dalam agama. Yang berhak
memberikan perintah dalam agama hanya Allah saja
Taat kepada Rasul Allah berarti bahwa kita wajib taat
kepada Muhammad sebagai manusia yang ditunjuk-Nya
sebagai Utusan Allah.
Pertama, sebagai Rasul Allah, Muhammad adalah
seorang pemimpin umat sehingga yang dipimpinnya
wajib taat kepada beliau. Ketaatan manusia kepada
Muhammad adalah seperti ketaatan manusia kepada
manusia yang lain karena Muhammad adalah manusia
biasa. Setelah wafat, tentu saja beliau tidak bisa
memimpin lagi.
Kedua, taat kepada Rasul Allah bermakna bahwa
dalam beragama kita diperintahkan agar hanya
mengikuti ajaran yang dibawa manusia yang ditunjuk
Allah menjadi Rasul. Sudah diuraikan di depan bahwa
ajaran Rasul Allah adalah sama dengan ajaran Allah.
Ajaran Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad
tertulis dalam Al Qur’an. Dengan kata-kata lain, taat
kepada Rasul Allah bermakna bahwa kita hanya
diperintahkan agar menjalankan ajaran Allah dalam Al
Qur’an yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Jadi,
ketaatan kepada Rasul Allah diwujudkan dengan cara
beriman kepada Al Qur’an saja.
HADITS TAAT KEPADA RASUL

‫ت‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ل‬َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ن‬َ ‫ع‬ ‫ه‬‫الل‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫خ‬
ْ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫الر‬ ‫د‬ ‫ب‬ َ ‫ع‬ َ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ر‬ُ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ب‬َ ‫عَن أ‬
ُ ْ ِ َ : ُ ْ ُ َ ِ َ َ ِ ْ ِ َ ْ َّ ِ ْ َْ َ ِ ْ
‫ل‬ ُ ْ‫ل اللهِ يَقُو‬ َ ْ ‫سو‬ ُ ‫ر‬: َ
ْ ‫ َ أ‬jjj‫ب‬ ُ َ ‫ما‬j‫ و‬،‫تنِبوه‬j‫ج‬jj‫ف‬
(( ‫ا‬j‫ه َم‬ ‫ن‬
j‫م‬
ُ ْ ِ ُ ‫وا‬ ‫ت‬
jj‫ف‬ ‫ه‬ ‫م‬
ِ ِ ْ ُْ َ ‫ك‬j
‫ت‬ ‫ر‬‫م‬ j
‫أ‬ َ َ ُ ْ ُ َ ْ‫ه َ ا‬ ُ ْ ‫عن‬َ ‫يْتُك ُ ْم‬jj‫ن‬ َ‫ا َ ه‬j‫َم‬
َ َّ َ َ
‫هُ ْم‬j‫تِال َُف‬j‫خ‬jْ‫لِهِ ْم وَا‬j‫سا ِئ‬ j‫م‬
َ َ ُ َ ‫ة‬ ‫ر‬j ْ ‫ث‬
‫ك‬ َ ‫م‬
ْ ُْ ‫ك‬ ‫ل‬
j ‫ب‬
‫ق‬ َ ‫ن‬j‫م‬ ‫ن‬ j‫ي‬j
ْ َ َ ِْ ‫ذ‬
‫ل‬
‫ا‬ ‫ك‬ َ ‫ل‬‫ه‬
ْ ‫ما‬
j
‫أ‬ َ j‫ن‬jj‫ف‬
ِ َّ ‫ َ إ‬،‫تَطَعْت ُ ْم‬j‫ ْس‬j‫ا‬
‫هِ ْم‬j‫بِيَا ِئ‬j‫علَى َْأن‬ َ ))
[‫سلم‬j‫م‬j‫ي و‬j‫بخار‬ j‫ه ال‬j‫] روا‬
Dari Abū Hurayrah ‘Abd al-Rahmān bin Shakhr radhiallahu ‘anhu, dia
menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Apa yang kularang bagi kalian hendaklah kalian menghindarinya
dan apa yang kuperintahkan kepada kalian maka hendaklah kalian
laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kebinasaan orang-orang
yang sebelum kalian adalah karena ba-nyaknya pertanyaan mereka
(yang tidak berguna) dan merekapun banyak me-nentang nabi-nabi
mereka” (HR. al-Bukhāri dan Muslim)
KEWAJIBAN TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL

Ada keterkaitan yang jelas dalam syariat al-Qur’an


antara iman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan
kewajiban taat kepada Allah dan Rasul. Setiap orang
yang mempercayai sesuatu dan mencintainya, maka
pasti mematuhinya dan menghormati perintah-
perintahnya. Tidak diragukan bahwa iman merupakan
sumber kebaikan sehingga kemudian menjadi faktor
pendorong kepada setiap kebaikan. Di antara
konsekuensi adanya sesuatu itu baik adalah
penerimaan terhadapnya dan selalu disertainya. Maka
dari itu, dalam ayat-ayat al-Qur’an selalu disampaikan
secara berdampingan antara firman yang mengungkap
tentang sifat iman dengan apa yang menjadi
konsekuensi dan implikasinya yaitu mematuhi dan
mencintai yang memerintahkan
Para pakar al-Qur’an menerangkan bahwa apabila
perintah taat kepada Allah dan Rasul-Nya digabung
dengan menyebut hanya sekali perintah taat, itu
mengisyaratkan bahwa ketaatan dimaksud adalah
ketaatan dalam hal yang diperintahkan Allah
Subhanahu Wa-Ta’ala, baik yang diperintahkan-Nya
secara langsung dalam al-Qur’an maupun perintah-Nya
yang dijelaskan oleh Rasul melalui hadits-hadits beliau.
Perintah taat kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam
di situ adalah menyangkut hal-hal yang bersumber dari
Allah Subhanahu Wa-Ta’ala, bukan yang beliau
perintahkan secara mandiri. Ada pun bila perintah taat
diulangi seperti dalam QS an-Nisaa’ 4: 59, di situ Rasul
shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki wewenang serta
hak untuk ditaati walaupun tidak ada dasarnya dari al-
Qur’an.
DALIL
QS. 'Ali `Imran [3] : 132

۟ ‫َوأَ ِطيع‬
َ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوٱلرَّ سُو َل َل َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم‬
‫ُون‬
“Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.”

QS. An-Nisa' [4] : 69

ٓ ٰ
َ ‫هَّلل‬
‫ين أن َع َم ٱ ُ َعلي ِْهم م َِّن‬ ْ َ َ ‫َو َمن ي ُِط ِع ٱهَّلل َ َوٱلرَّ سُو َل َفأ ُ۟ول ِئ َك َم َع ٱل ِذ‬
َّ َ
ً‫ين ۚ َو َحس َُن أ ُ ۟و ٰ َٓل ِئ َك َر ِفيقا‬ َ ‫صلِ ِح‬ َّ ٰ ‫ين َوٱل ُّش َهدَ ٓا ِء َوٱل‬
َ ‫ص ِّدي ِق‬ َ ِّ‫ٱل َّن ِبي‬
ِّ ‫ۦن َوٱل‬
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya),
mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
QS. Muhammad [47] : 33

۟‫ْطلُ ٓوا‬ ُ ‫اَل‬ ۟ َ ‫هَّلل‬ ۟ َ ۟ ُ َ ٓ


َ ‫ٰ َيأ ُّي َها ٱل ِذ‬
ِ ‫ين َءا َمن ٓوا أ ِطيعُوا ٱ َ َوأ ِطيعُوا ٱلرَّ سُو َل َو تب‬ َّ
‫أَعْ ٰ َم َل ُك ْم‬
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala)
amal-amalmu.”

QS. At-Taghabun [64] : 12

۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوأَ ِطيع‬


‫ُوا ٱلرَّ سُو َل ۚ َفإِن َت َولَّ ْي ُت ْم َفإِ َّن َما َع َل ٰى‬ ۟ ‫َوأَ ِطيع‬
ْ ُ َ ٰ
ُ‫َرسُولِ َنا ْٱل َبلغ ٱلم ُِبين‬
“Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya,
jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami
hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”
HIKMAH DAN FUNGSI BERIMAN KEPADA
RASUL ALLAH SWT
Beriman kepada rasul Allah mempunyai hikmah yang
sangat penting bagi kehidupan kita. Beberapa Hikmah
beriman kepada rasul Allah, antara lain:

1. Mendapat rahmat Allah


2. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat
kesempurnaan-Nya.
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat
selamat dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat
4. Memberikan petunjuk dan suri teladan sehingga akan
mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi
manusia yang bertakwa kepada Allah swt.
6. Kita dapat membedakan antara yang benar dan yang
salah (buruk).
7. Sebagai prioritas untuk mencapai kebenaran yang hakiki
karena mendapat petunjuk dari Allah dan menjadi tahu
tentang hakikat dirinya sendiri. Sehingga akan bertambah
iman kepada Allah dan juga kepada Rasul Allah.
8. Kita mengetahui adanya kehidupan sesudah mati

 Fungsi Beriman Kepada Rasul

Dengan beriman kepada Rasul, dapat menyadarkan kepada


umat manusia bahwa:

1. Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak


membiarkan umat manusia tersesat hidupnya.
2. Pada setiap umat pasti ada Rasul sebagai teladan hidup yang
harus diikuti ajarannya dan diteladani jejaknya, yang
membawa ketentraman dan kesejahteraan pengikutnya.
3. Mempercayai kebenaran ajaran yang dibawa para Rasul
sebagai pedoman hidup yang dapat dipertanggungjawabkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai