Anggota :
Aniqah Nur Rahmatika
Herdina
M. Ramadhan
Riska Aprilianti
PENGERTIAN TAAT
Artinya :
“Dan ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah
kepada Rasul, jika kamu berpaling maka
sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”
( Q.S. At - Tagabun [64] : 12 )
HANYA DENGAN MENTAATI AJARAN AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH KITA
AKAN DIBERIKAN GANJARAN SYURGA SEBAGAIMANA JANJI ALLAH:
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah…" (Al-Hasyr : 7).
"Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari nabi shalallahu 'alaihi walsallam
beliau bersabda: 'setiap umatku akan masuk surga kecuali orang- yang
enggan.' Para sahabat bertanya: 'wahai Rasulullah, siapakah orang yang
enggan itu? Rasulullah menjawab : 'barangsiapa yang taat kepadaku
maka dia masuk surga dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka
sungguh dia telah enggan'." (HR.Bukhari 13/214 dan Ahmad 2/361).
Dalam Asy-syifa' 2/6, Al-Qadhi Iyadh berkata : "Allah azza
wa jalla menjadikan ketaatan kepada Rasul-Nya seperti
ketaatan kepada-Nya dan menggandengkan ketaatan
kepada Ulil Amri dengan ketaatan dengan ketaatan
kepada rasul-Nya. Allah menjanjikan pahala yang besar
bagi orang-orang yang taat kepada rasul-Nya dan
mengancam orang-orang yang menyelisihi perintah
Rasul-Nya dengan adzab yang pedih. Allah juga
mewajibkan (kepada kaum mukminin) untuk mengerjakan
perintah rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya."
Allah melarang dan memerintahkan kaum mu'minin untuk
menyelisihi perintah Rasulnya shalallahu alaihi wasalllam
dan mengancam orang-orang yang berbuat demikian
(menyelisihi perintah Rasul-Nya) dengan firman-Nya:
"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah
Rasul takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adab yang
pedih." (An-Nur: 63)
Berkata Ibnu Katsier dalam tafsirnya : "Yakni hendaklan takut orang-
orang yang menyalahi syariat Rasul secara Dhohir dan Bathin takut
akan ditimpa fitnah dan dalam hatinya yang berupa kekufuran,
nifaq dan bid'ah atau ditimpa adzab yang pedih di dunia yang
berupa pembunuhan, hukum hadd, dipenjara atau yang lainnya."
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas baginya
kebenaran dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang mukmin,
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya
itu dan kami masukkan ia dalam jahannam, dan jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali." (An-Nisa: 115)
Dari Al-Irbadh bin Sariyyah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam bersabda : 'berpegang teguhlah kalian
dengan sunnahku dan sunnah Khulafa'ur Rasyidin yang mendapat
petunjuk setelahku. Pegang erat-erat sunnah itu, gigitlah sunnah itu
dengan gigi-gigi geraham dan hati-hatilah kalian dari perkara yang
di ada-adakan karena perkara yang diada-adakan itu adalah bidah
dan setiap bid'ah itu sesat." (HR. Tirmidzi 5/44 hadits ke 2676,
hadits hasan shahih, dan dishahihkan pula oleh Ibnu Hibban
dan Al-Hakim, disepakati oleh Imam Dzahabi)
TAAT KEPADA RASUL ALLAH
Perintah agar taat kepada Rasul Allah tidak berarti
bahwa Allah memberi ijin kusus kepada Rasul Allah
untuk memberikan perintah dalam agama. Yang berhak
memberikan perintah dalam agama hanya Allah saja
Taat kepada Rasul Allah berarti bahwa kita wajib taat
kepada Muhammad sebagai manusia yang ditunjuk-Nya
sebagai Utusan Allah.
Pertama, sebagai Rasul Allah, Muhammad adalah
seorang pemimpin umat sehingga yang dipimpinnya
wajib taat kepada beliau. Ketaatan manusia kepada
Muhammad adalah seperti ketaatan manusia kepada
manusia yang lain karena Muhammad adalah manusia
biasa. Setelah wafat, tentu saja beliau tidak bisa
memimpin lagi.
Kedua, taat kepada Rasul Allah bermakna bahwa
dalam beragama kita diperintahkan agar hanya
mengikuti ajaran yang dibawa manusia yang ditunjuk
Allah menjadi Rasul. Sudah diuraikan di depan bahwa
ajaran Rasul Allah adalah sama dengan ajaran Allah.
Ajaran Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad
tertulis dalam Al Qur’an. Dengan kata-kata lain, taat
kepada Rasul Allah bermakna bahwa kita hanya
diperintahkan agar menjalankan ajaran Allah dalam Al
Qur’an yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Jadi,
ketaatan kepada Rasul Allah diwujudkan dengan cara
beriman kepada Al Qur’an saja.
HADITS TAAT KEPADA RASUL
ت ع م س لَ اَ ق ه نَ ع هالل ي ض ر ر خ
ْ ص ن ب ن م ح الر د ب َ ع َ ة ر ي رُ ه ي بَ عَن أ
ُ ْ ِ َ : ُ ْ ُ َ ِ َ َ ِ ْ ِ َ ْ َّ ِ ْ َْ َ ِ ْ
ل ُ ْل اللهِ يَقُو َ ْ سو ُ ر: َ
ْ َ أjjjب ُ َ ماj و،تنِبوهjجjjف
(( اjه َم ن
jم
ُ ْ ِ ُ وا ت
jjف ه م
ِ ِ ْ ُْ َ كj
ت رم j
أ َ َ ُ ْ ُ َ ْه َ ا ُ ْ عنَ يْتُك ُ ْمjjن َا َ هjَم
َ َّ َ َ
هُ ْمjتِال َُفjخjْلِهِ ْم وَاjسا ِئ jم
َ َ ُ َ ة رj ْ ث
ك َ م
ْ ُْ ك ل
j ب
ق َ نjم ن jيj
ْ َ َ ِْ ذ
ل
ا ك َ له
ْ ما
j
أ َ jنjjف
ِ َّ َ إ،تَطَعْت ُ ْمj ْسjا
هِ ْمjبِيَا ِئjعلَى َْأن َ ))
[سلمjمjي وjبخار jه الj] روا
Dari Abū Hurayrah ‘Abd al-Rahmān bin Shakhr radhiallahu ‘anhu, dia
menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Apa yang kularang bagi kalian hendaklah kalian menghindarinya
dan apa yang kuperintahkan kepada kalian maka hendaklah kalian
laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kebinasaan orang-orang
yang sebelum kalian adalah karena ba-nyaknya pertanyaan mereka
(yang tidak berguna) dan merekapun banyak me-nentang nabi-nabi
mereka” (HR. al-Bukhāri dan Muslim)
KEWAJIBAN TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL
۟ َوأَ ِطيع
َ ُوا ٱهَّلل َ َوٱلرَّ سُو َل َل َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
ُون
“Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.”
ٓ ٰ
َ هَّلل
ين أن َع َم ٱ ُ َعلي ِْهم م َِّن ْ َ َ َو َمن ي ُِط ِع ٱهَّلل َ َوٱلرَّ سُو َل َفأ ُ۟ول ِئ َك َم َع ٱل ِذ
َّ َ
ًين ۚ َو َحس َُن أ ُ ۟و ٰ َٓل ِئ َك َر ِفيقا َ صلِ ِح َّ ٰ ين َوٱل ُّش َهدَ ٓا ِء َوٱل
َ ص ِّدي ِق َ ِّٱل َّن ِبي
ِّ ۦن َوٱل
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya),
mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
QS. Muhammad [47] : 33