Anda di halaman 1dari 46

DELEGASI DAN SUPERVISI

By Romiko

PSIK Reguler B SMT VI


STIKes Muhammadiyah
Palembang
DELEGASI
DEFINISI DELEGASI
Encarta Dictionary
“Giving of responsibility to somebody else or condition of
being given responsibility”
Oxford Dictionary
“entrust (a task or responsibility) to another person”
Webster Dictionary
“The act of investing with authority to act for another”
Marquis & Huston
“Getting work done through others or directing the
performance of one or more people to accomplish
organizational goals.”
DELEGASI
Penyelesaian pekerjaan melalui orang lain
atau pelimpahan suatu tugas kepada
seseorang atau kelompok dalam
menyelesaikan tujuan organisasi.
( Marquis dan Haston, 1998)
KONSEP DELEGASI
1. Tanggung jawab ( Responsibility)
2. Kemampuan (Accountability)
3. Wewenang (Authority)
Konsep Delegasi (Vestal, 1994:91)

TANGGUNG
JAWAB KEMAMPUAN

OTORITAS
KONSEP DELEGASI
1. Tanggung jawab: suatu rasa tanggung
jawab terhadap penerimaan tugas.
2. Akuntabilitas: Kemampuan seseorang
dalam melaksanakan tugas limpah.
3. Wewenang: Pemberian hak dan
kekuasaan penerima tugas limpah u/
mengambil suatu keputusan terhadap
tugas yg dilimpahkan.
KONSEP DELEGASI
KONSEP DASAR DELEGASI YG EFEKTIF
Delegasi bukan suatu sistem u/ mengurangi tanggung
jawab, tetapi cara membuat tanggung jawab tersebut
menjadi bermakna. Misal: Dalam MPKP, perawat primer
memberikan tanggung jawab penuh kepada perawat
pelaksana dalam merawat klien.
Tanggung jawab & otoritas harus didelegasi secara
seimbang. Misal: Perawat primer menetapkan tujuan
asuhan kepada pasien, tanggung jawab untuk
melaksanakan tujuan tersebut dilimpahkan kepada staf.
Kemudian perawat primer memberikan wewenang
kepada staf untuk mengambil semua keputusan
menyangkut keadaan klien dalam mencapai tujuan.
KONSEP DASAR DELEGASI YG EFEKTIF

– Pengkajian kebutuhan klien


– Identifikasi tugas yg dapat dilaksanakan dg bantuan
orang lain
– Mendidik & memberikan pelatihan supaya tugas dpt
dilaksanakan dg aman & kompeten
– Proses menentukan kompetensi dlm membantu
seseorang
– Ketersediaan supervisi yg cukup oleh RN/PP
– Proses evaluasi terus menerus
– Proses komunikasi ttg keadaan klien antara Ners &
penerima limpah
KONSEP DASAR DELEGASI YG
EFEKTIF
Proses pelimpahan membuat seseorang
melaksanakan tanggung jawabnya,
mengembangkan wewenang dan kemampuan
dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan
delegasi ditentukan oleh:
– Intervensi keperawatan yg diperlukan
– Siapa yg siap & sesuai dalam melaksanakan
tugas
– Bantuan apa yg diperlukan
– Hasil apa yg diharapkan.
KONSEP DASAR DELEGASI YG
EFEKTIF
Konsep ttg dukungan perlu diberikan kepada
semua staf. Dukungan yg penting 
menciptakan suasana yg asertif dg “trust”.
Melibatkan empowering yg meliputi pemberian
wewenang seseorang u/ melakukan tugas
secara kritis, otonomi, menciptakan kemudahan
dlm melaksanakan tugas, & membangun rasa
kebersamaan & hubungan yg serasi.
Penerima tugas limpah harus aktif dg
menganalisis otonomi yg dilimpahkan melalui
keterbukaan manajer-staf.
PEDOMAN PELIMPAHAN WEWENANG YG EFEKTIF

1. Tujuan spesifik
2. Target waktu
3. Identifikasi & petunjuk mengenai asuhan yg
tepat bagi klien  tahap pengkajian & decision
making harus didiskusikan sebelum
memberikan asuhan.
MISAL:
 Pelaksanaan tugas  Kebersihan jalan napas
setiap 30 menit (informasi yg minimal
diperlukan dalam melaksanakan tugas)
PEDOMAN PELIMPAHAN WEWENANG YG
EFEKTIF
Berikan rasional/alasan  suara napas tambahan tidak
jelas, perlu terus diobservasi sampai 2 jam (Informasi
tambahan diperlukan u/ memberikan alasan thd tugas yg
dilimpahkan)
Jelaskan hasil yg diharapkan  Hari ke-3 asuhan, klien
harus dapat bernapas normal sebelum hari ke-5
(Informasi diperlukan u/ delegasi tanggung jawab &
menciptakan kompetensi dlm mencapai tujuan)
Delegasi penuh  Sewaktu suara napas klien normal,
lakukan latihan napas dalam & batuk (PP telah
melimpahkan wewenang kepada PA)
PRINSIP PENDELEGASIAN
1. Seleksi & susun tugas
a. Susun daftar tugas yg akan dilimpahkan secara rasional
b. Siapkan laporan
c. Menjawab pertanyaan
d. Menyiapkan jadwal
e. Memesan alat
f. Presentasi pada komisi yg bertanggung jawab
g. Melaksanakan asuhan & tugas teknis lain
KRITERIA DAFTAR YG DISUSUN: Waktu & pentingnya
bagi institusi. TENTUKAN TUGAS LIMPAH &
WEWENANG SCR BERTAHAP u/ MENGHINDARI
PENYELEWENGAN.
PRINSIP PENDELEGASIAN
2. Seleksi orang yg tepat berdasarkan
kompetensi & persyaratan pendukung. Tepat
tidaknya memilih staf bergantung pada
kemampuan manajer menganalisis kinerja
staf, kelebihan & kelemahan, & perilaku staf.
3. Berikan arahan & motivasi staf.
4. Lakukan supervisi yg tepat
• Overcontrol  staf tidak akan memikul tanggung
jawab & hanya berfokus pada tugas yg tidak
didelegasikan
• Undercontrol  staf tidak produktif, pemborosan
waktu & anggaran
KAPAN & DIMANA PENDELEGASIAN?

Tugas rutin
Tugas yg tidak cukup waktu
Penyelesaian masalah  menjadi tantangan staf.
Diperlukan perhatian & bimbingan khusus kepada
penerima limpah
Peningkatan kemampuan  proses pembelajaran
Kapan tidak perlu didelegasikan
– Disiplin dlm pemberian wewenang (mis. Deadline)
– Bertanggung jawab thd pembinaan moral staf
– Kontrol
– Hindari kesalahan dlm penyampaian pendelegasian
KEGAGALAN DELEGASI & RESISTENSI STAF
(W. Umiker dikutip oleh Rowland & Rowland, 1997)

GAGAL?
– Manajer perfeksionis
– Ketakutan: delegasi gagal, akan lebih baik
bila dilakukan sendiri, penumpukan kerja
– Tidak senang thd pendelegasian itu
– Tidak berpikir bhw stafnya
siap/mengharapkan pendelegasian
– Pengalaman buruk dg pendelegasian
– Tidak tahu cara pendelegasian
KEGAGALAN DELEGASI & RESISTENSI STAF

RESISTEN?
– Tidak punya kemampuan u/ mengerjakan
– Upaya pertama pernah gagal
– Aktivitasnya takut tidak disetujui manajer
– Tidak punya waktu
– Tidak senang thd apa yg didelegasikan
– Tidak punya otonomi
– Kurang confidence/pesimis supervisor akan
mendukungnya
– Berpikir akan dimanipulasi/dikerjai oleh atasan
KEBERHASILAN DELEGASI
1. Komunikasi yg jelas & lengkap
2. Ketersediaan sumber & sarana
3. Monitoring  PP menjadi konsultan &
problem solver
4. Pelaporan kemajuan tugas limpah serta
melakukan tindak lanjut/memberi
masukan thd laporan itu.
STUDI KASUS
Saudara sebagai perawat primer melimpahkan tugas
tentang pemberian asuhan keperawatan 4 pasien
(dengan tingkat ketergantungan 2 parsial dan 2 total)
kepada perawat associate/pelaksana (D3 dan SPK).
Pada waktu saudara tidak ada, ada pasien baru heart
attack yang datang dengan kondisi kritis.
Q: Buat suatu pengelolaan pendelegasian yg tepat
berdasarkan skenario dg memerhatikan prinsip
responsibilty, accountability, & authority).
Lalu presentasikan dg pendekatan konsep manajemen
(pengumpulan data, identifikasi masalah – SWOT
analysis, rencana strategik)
SUPERVISI
Fungsi Actuating (fungsi Pelaksanaan)
Pengerakan merupakan upaya menggerakan
semua kegaitan program untuk mencapai
tujuan organisasi (Muninjaya, 2004; Wijoyo,
1997).

Supervisi
Penanganan Konflik
Berkomunikasi Efektif, Asertif
Memotivasi
Mendorong upaya perubahan
Kepemimpinan
DEFINISI
 "supervise" means to oversee, superintend
execution or performance of (thing), or
movements of work (person). While "clinical"
means  at the sick bed especially of lectures and
teaching.
 Farrington (1995 A) clinical supervision is being
misinterpreted as being part of a management
role or "within the context of mentorship,
assessor or preceptor scheme" (Farrington
1995A:874)
DEFINISI
 Suatu Praktek yang difokuskan pada
hubungan profesional yang memungkinkan
seseorang memperoleh gambaran tentang
prakteknya melalui dukungan kemampuan
seorang supervisor

 Melalui supervisi seseorang dapat


meningkatkan skill,pengetahuan dan
meningkatkan pemahaman tentang praktek
keperawatan (nursing & Midwifery Counsil
2003)
Tujuan Umum Supervisi
Support
Kepuasan kerja,
Kompetensi
Skill dan Etik
Aspek Etik dalam Supervisi
Responsibility
Dignity (Kesungguhan)
Caring
Virtue (Kebaikan)
Efek dari Supervisi
 Mencegah Burnout
 Mencegah stress psikologis
Signifikansi Supervisor dalam
Pengambilan keputusan etis
 Keselamatan
 Integrasi teori dan Praktek
 Demontrasi substansi keperawatan
 Sharing bagi perawat yang disupervisi
 Tantangan
 Refleksi
 Menumbuhkan keadilan dan respek
terhadap integritas
Sasaran
Pelaksaan tugas keperawatan
Penggunaan Alat secara efektif dan
efisien
Penggunaan Sistem dan prosedur
Pebagian tugas dan wewenang
Penyelewengan kekuasaan: Posisi/
Keuangan
Supervisor kEPERAWATAN
Karu
Pengawas Keperawatan
Ka Bid Keperawatan
Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam :
1. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan.
2. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf/pelaksana keperawatan
3. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf dan pelaskanaan keperawatan

4. Proses kelompok (dinamika kelompok)


5. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan pelaksanaan keperawatan
6. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat
7. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan lebih baik.
 
F. FUNGSI
1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang telah disepakati.
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support (supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).
 
G. PRINSIP
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan.
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing.
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan.
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
 
H. KARAKTERISTIK
Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki karekteristik :
1. Mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yang sesungguhnya
2. Mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan yang ada
3. Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala Ruangan atau penanggung jawab yang ditunjuk).
5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
 
I. CARA SUPERVISI
Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
Pengarahan harus lengkap
Mudah dipahami
Menggunakan kata-kata yang tepat
Berbicara dengan jelas dan lambat
Berikan arahan yang logis
Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
Pastikan bahwa arahan dipahami
Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
 
J. KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR
Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya adalah sebagai berikut:
Sebelum pertukaran shift (15-30 menit) 
Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu
Mengecek jadwal kerja
Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
Mengecek personil yang ada
Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan
Mengatur pekerjaan
Mengidentifikasi kendala yang muncul
Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan.
Sepanjang hari dinas (6-7 jam):
Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi, mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya.
Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera membantu apabila diperlukan
Mengecek pekerjaan rumah tangga
Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama untuk personil baru.
Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal-hal yang terkait.
Mengatur jam istirahat personil
Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan mencari cara memudahkannya.
Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi operasional
Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya
Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja
Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.
Sekali dalam sehari (15-30 menit)
Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15 menit.
Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti : Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya.  
Sebelum pulang
Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya.
Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya.
Lengkapi laporan harian sebelum pulang
Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali.
 
K. SUPERVISOR KEPERAWATAN
Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:
Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.
Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan lain-lain.
Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.
Dengan demikian supervisi berikatan dengan struktur organisasi yang menggambarkan garis tanggung jawab, siapa yang menjadi supervisor dan siapa yang disupervisi.
 
 
 
L. PERAN DAN FUNGSI KEPALA RUANGAN
Pada kesempayan ini yang akan dibahas lebih lanjut adalah peran dan fungsi kepala ruangan dalam meningkatkan asuhan keperawatan, melalui supervisi.
Menutur Depkes RI 1994, “ Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawat profersional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat.”
Tanggung jawab kepala rungan dapat diidentifikasi sesuai dengan perannya meliputi:
Manajemen personalia/ketenagaan, meliputi penerimaan, seleksi, orientasi, pengembangan tenaga, penilain penampilan kerja, promosi dan penyediaan ketenagaan staf keperawatan.
Manajemen operasional, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan dalam pelayanan keperawatan.
Manajemn kuliatas pelayan, meliputi pengembangan standar asuhan keperarawatan, program kendali mutu, program evaluasi team dan persiapan untuk akreditasi pelayanan keperawatan.
Manajemen finansial, meliputi budget, cost control dalam pelayanan keperawatan.
 
M. PERAN SUPERVISOR DAN FUNGSI SUPERVISI KEPERAWATAN
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah :
a) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.
c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :
a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yg tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan anggaran keperawatan.
c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
Tehnik Supervisi meliputi
1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati
 
N. PENERAPAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
Pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai maka diperlukan berbagai kegiatan dalam menerapkan kepeminpinan khususnya bagi kepala rungan menurut Kron (1981) kegiatan tersebut meliputi: Perencanaan dan pengorganisasian, membuat penugasan dan memberi pengarahan, pemberian bimbingan, mendorong kerja sama dan berpartisipasi, melakukan koordinasi kegiatan dan melakukan evaluasi hasil penampilan kerja.
Melalui kegiatan-kegiatan ini diharapkan kepala ruangan dapat melakukan tanggung jawabnya sebagai manajer dan pemimpin yang efektif.
Dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan kepala ruangan sebagai pemimpin bertanggung jawab dalam :
Membantu perawat lain mencapai tujuan yang ditentukan
Mengarahkan kegiatan-kegiatan keperawatan
Bertanggung jawab atas tindakan keperawatan yang dilakukan
Pelaksanaan keperawatan sebagai standar
Penyelesaian pekerjaan dengan benar
Pencapaian tujuan keperawatan
Memperhatikan kesejahteraan bawahan
Memotivasi bawahan
 
O. PELAKSANA SUPERVISI
1. Kepala Ruangan :
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang perawatan
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada di instalasinya.
Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
 
P. LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
1. Pra supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b) Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c) Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associste untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e) Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat Primer dan Perawat Associate
f) Supervisor memberikan masukan dan solusi pada Perawat Primer dan Perawat Associate
g) Supervisor memberikan reinforcement pada Perawat Primer dan Perawat Associate.
 
4. Proses kelompok (dinamika kelompok)
5. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan pelaksanaan keperawatan
6. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat
7. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan lebih baik.

 
F..
F..
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support (supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).
 
G. PRINSIP
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan.
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing.
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan.
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
 
H. KARAKTERISTIK
Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki karekteristik :
1. Mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yang sesungguhnya
2. Mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan yang ada
3. Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala Ruangan atau penanggung jawab yang ditunjuk).
5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
 
I. CARA SUPERVISI
Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
Pengarahan harus lengkap
Mudah dipahami
Menggunakan kata-kata yang tepat
Berbicara dengan jelas dan lambat
Berikan arahan yang logis
Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
Pastikan bahwa arahan dipahami
Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
 
J. KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR
Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya adalah sebagai berikut:
Sebelum pertukaran shift (15-30 menit) 
Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu
Mengecek jadwal kerja
Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
Mengecek personil yang ada
Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan
Mengatur pekerjaan
Mengidentifikasi kendala yang muncul
Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan.
Sepanjang hari dinas (6-7 jam):
Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi, mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya.
Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera membantu apabila diperlukan
Mengecek pekerjaan rumah tangga
Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama untuk personil baru.
Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal-hal yang terkait.
Mengatur jam istirahat personil
Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan mencari cara memudahkannya.
Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi operasional
Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya
Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja
Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.
Sekali dalam sehari (15-30 menit)
Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15 menit.
Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti : Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya.  
Sebelum pulang
Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya.
Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya.
Lengkapi laporan harian sebelum pulang
Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali.
 
K. SUPERVISOR KEPERAWATAN
Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:
Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.
Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan lain-lain.
Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.
Dengan demikian supervisi berikatan dengan struktur organisasi yang menggambarkan garis tanggung jawab, siapa yang menjadi supervisor dan siapa yang disupervisi.
 
 
 
L. PERAN DAN FUNGSI KEPALA RUANGAN
Pada kesempayan ini yang akan dibahas lebih lanjut adalah peran dan fungsi kepala ruangan dalam meningkatkan asuhan keperawatan, melalui supervisi.
Menutur Depkes RI 1994, “ Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawat profersional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat.”
Tanggung jawab kepala rungan dapat diidentifikasi sesuai dengan perannya meliputi:
Manajemen personalia/ketenagaan, meliputi penerimaan, seleksi, orientasi, pengembangan tenaga, penilain penampilan kerja, promosi dan penyediaan ketenagaan staf keperawatan.
Manajemen operasional, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan dalam pelayanan keperawatan.
Manajemn kuliatas pelayan, meliputi pengembangan standar asuhan keperarawatan, program kendali mutu, program evaluasi team dan persiapan untuk akreditasi pelayanan keperawatan.
Manajemen finansial, meliputi budget, cost control dalam pelayanan keperawatan.
 
M. PERAN SUPERVISOR DAN FUNGSI SUPERVISI KEPERAWATAN
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah :
a) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.
c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :
a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yg tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan anggaran keperawatan.
c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
Tehnik Supervisi meliputi
1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati
 
N. PENERAPAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
Pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai maka diperlukan berbagai kegiatan dalam menerapkan kepeminpinan khususnya bagi kepala rungan menurut Kron (1981) kegiatan tersebut meliputi: Perencanaan dan pengorganisasian, membuat penugasan dan memberi pengarahan, pemberian bimbingan, mendorong kerja sama dan berpartisipasi, melakukan koordinasi kegiatan dan melakukan evaluasi hasil penampilan kerja.
Melalui kegiatan-kegiatan ini diharapkan kepala ruangan dapat melakukan tanggung jawabnya sebagai manajer dan pemimpin yang efektif.
Dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan kepala ruangan sebagai pemimpin bertanggung jawab dalam :
Membantu perawat lain mencapai tujuan yang ditentukan
Mengarahkan kegiatan-kegiatan keperawatan
Bertanggung jawab atas tindakan keperawatan yang dilakukan
Pelaksanaan keperawatan sebagai standar
Penyelesaian pekerjaan dengan benar
Pencapaian tujuan keperawatan
Memperhatikan kesejahteraan bawahan
Memotivasi bawahan
 
O. PELAKSANA SUPERVISI
1. Kepala Ruangan :
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang perawatan
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada di instalasinya.
Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
 
P. LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
1. Pra supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b) Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c) Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associste untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e) Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat Primer dan Perawat Associate
f) Supervisor memberikan masukan dan solusi pada Perawat Primer dan Perawat Associate
g) Supervisor memberikan reinforcement pada Perawat Primer dan Perawat Associate.
 
Fungsi
 Mengatur dan mengorganisir proses pemberian
pelayanan keperawatan dn pelaksanaan SAK
 Menilai dan memperbaiki faktor-faktor proses
pemberian pelayanan keperawatan
 Fungsi utama dalam supervisi keperawatan:
Mengkoordinasikan dan mendorong
peningkatan kualia asuhan.
 Membantu atau assistensi dan supporting
dalam kegiatan serring untung peningkatan
kualitas.
PRINSIP
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
1.Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2.Kegiatan yang direncanakan secara matang
3.Bersifat edukatif, supporting dan informal
4.Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan
keperawatan
5.Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara
supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan.
6.Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7.Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan
kelebihan masing-masing.
8.Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan
dengan kebutuhan.
9.Meningkatan Kinerja bawahan – Kualitas Askep
KARAKTERISTIK
Dalam keperawatan, supervisi yang baik
apabila memiliki karekteristik :
1. Mencerminkan kegiatan asuhan
keprawatan yang sesungguhnya
2. Mencerminkan pola organisasi/struktur
organisasi keperawatan yang ada
3. Kegiatan yang berkesinambungan yang
teratur atau berkala
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung
(Kepala unit/Kepala Ruangan atau
penanggung jawab yang ditunjuk).

5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan


dan peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.
 
CARA SUPERVISI

Langsung
Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
• Pengarahan harus lengkap
• Mudah dipahami
• Menggunakan kata-kata yang tepat
• Berbicara dengan jelas dan lambat
• Berikan arahan yang logis
• Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
• Pastikan bahwa arahan dipahami
• Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik
tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung kejadian di lapangan,
sehingga mungkin terjadi kesenjangan
fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.
KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR

Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh


supervisor setiap harinya adalah sebagai
berikut:
Sebelum pertukaran shift (15-30 menit) 
1. Mengecek kecukupan
fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu
2. Mengecek jadwal kerja
 Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
1. Mengecek personil yang ada
2. Menganalisa keseimbangan personil dan
pekerjaan
3. Mengatur pekerjaan
4. Mengidentifikasi kendala yang muncul
5. Mencari jalan supaya pekerjaan dapat
diselesaikan.
 Sepanjang hari dinas (6-7 jam):
1. Mengecek pekerjaan setiap personil,
dapat mengarahkan, instruksi,
mengoreksi atau memberikan latihan
sesuai kebutuhannya.
2. Mengecek kemajuan pekerjaan dari
personil sehingga dapat segera
membantu apabila diperlukan
3. Mengecek pekerjaan rumah tangga
4. Mengecek kembali pekerjaan personil
dan kenyamanan kerja, terutama untuk
personil baru.
5. Berjaga-jaga di tempat apabila ada
pertanyaan, permintaan bantuan atau
hal-hal yang terkait.
6. Mengatur jam istirahat personil
7. Mencatat fasilitas/sarana yang rusak
kemudian melaporkannya
8. Mengecek adanya kejadian kecelakaan
kerja
9. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin
mengenai pekerjaan.
10.Mendeteksi dan mencatat problem yang
muncul pada saat itu dan mencari cara
memudahkannya.
11.Mengecek kembali kecukupan
alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi opra.
12.Sekali dalam sehari (15-30 menit)
13.Mengobservasi satu personil atau area
kerja secara kontinu untuk 15 menit.
14.Melihat dengan seksama hal-hal yang
mungkin terjadi seperti : Keterlambatan
pekerjaan, lamanya mengambil barang,
kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya. 
 Sebelum pulang
1. Membuat daftar masalah yang belum
terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan
persoalan tersebut keesokan harinya.
2. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan
sepanjang hari dengan mengecek hasilnya,
kecukupan material dan peralatannya.
3. Lengkapi laporan harian sebelum pulang
4. Membuat daftar pekerjaan untuk harinya,
membawa pulang memperlajari di rumah
sebelum pergi bekerja kembali.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai