Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

KONSEP PENDELEGASIAN

Dosen Pembimbing:
Yesi Hasneli, SKp., MNS

Disusun Oleh:

Nama: Novitasari Wijayanti Silalahi


Nim : 1711113771

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
1. Pengertian Pendelegasian
Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa pendelegasian adalah
penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga diartikan sebagai suatu pemberian
suatu tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan manajemen profesional
yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab secara
struktural(Swanburg, RC., 2000).

Delegasi (Delegation) secara singkat dapat dikatakan bahwa delegasi adalahpemberian


sebagaian tanggung jawab dan kewibawaan kepada orang lain (Charles J. Keating : hal. 1991).
Lebih lanjut lagi Taiylor, (1993 : 68) Mengatakan bahwa pendelegasian adalah suatu proses
untuk mengembangkan  pegawai pegawai anda. P. Jenks (1991: 45) Dalam bukunya Delegas
kunci management menyatakan bahwa  Menjadi seorang delegator yang baik adalah merupakan
suatu proses belajar maupun sebagai suatu cara untuk memperoleh hasil yang spesifik
Definisi pendelegasian secara sederhana adalah menyelesaikan tugas melalui orang lain atau
mengarahkan tugas kepada satu orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi. Namun,
definisi yang lebih komplek dari pendelegasian, superfisi, dan penugasan telah dibuat
oleh American Nurses Association (ANA) dan National Council of State Boards of Nursing
(NCBSN) sebagai respon terhadap adanya kompleksitas pendelegasian di area pelayanan
kesehatan dewasa ini, yaitu meningkatnya jumlah pekerja, yang relative tidak terlatih dan tidak
memilik izin, yang merawat pasien secara langsung. NCBSN (1995) mendefinisikan
pendelegasian sebagai pemberian wewenang kepada individu yang kompeten untuk melakukan
aktivitas keperawatan tertentu pada situasi yang ditentukan. ANA (1996) mendefinisikan
pendelegasian sebagai pemindahan tanggung jawab dalam melakukan tugas dari satu orang ke
orang lain.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi
pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi
lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya.(Handoko.1997).

1. Alasan Melakukan Pendelegasian


Ada alasan delegasi itu diperlukan,di antaranya :
a. Memungkinkan atasan dapat mecapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas
sendiri
b. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
c. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan
d. Dapat mengembangkan keahlihan bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.
e. Karena atsan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan
keputusan.
f. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat mencapai hasil yang lebih baik dari pada
semua kegiatan ditangani sendri.
g. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
h. Ppendekatan memungkinkan manajer perawatvdapat memusatkan perhatian terhadap
tugas tugas prioritas yang lebih penting.
i. Dengan pendelegasian,memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang,bahkan
dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau
kerberhsilan.

2. Aspek Penting Dalam Pendelegasian

a. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya
menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
b. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan
dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang "berharga", serta
memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja
dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja.
c. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang
berikut :
- Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau diinginkan pada
waktu depan yang telah ditentukan ("desired results").
- Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai, bukan
bagaimana mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.
- Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban
membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.
- Pelaksanaannya dilandasi pedoman / petunjuk ("guidelines") yang jelas, baik bagi
tugas maupun pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan pedoman-
pedoman, larangan-larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus
bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini menolong setiap orang untuk bekerja
dengan baik/patut.
- Melibatkan sumber-sumber daya ("resources") yang pasti. Pendelegasian
menyatakan (disertai dengan pernyataan) akan adanya sumber-sumber daya,
antara lain sumber daya manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat
dipakai seseorang untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya.
- Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban
("responsibility" dan "accountability"). Pendelegasian menyatakan patokan yang
akan digunakan untuk menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan
adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan
dengan membuat/memberi pelaporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir
tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.
- Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi atau ditindaki
("consequences"). Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat yang akan
terjadi, yang baik maupun yang tidak baik, sebagai hasil dari suatu pekerjaan atau
tugas yang didelegasikan. Akibat-akibat ini dapat diukur melalui
evaluasi/pengkajian yang dilakukan dengan meneliti deskripsi tugas dan hasil
kerja atau produk yang telah dilakukan atau dihasilkan. Dengan menanyakan
apakah semuanya ini telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan rencana,
ketentuan dan prosedur, ataukah malah sebaliknya.

3. Teknik Melakukan Pendelegasian


a. Seleksi Dan Susun Tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tugas yang harus
dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap berikutnya yang harus
dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan laporan yang kontinu, menjawab semua
pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan, memesan alat-alat, presentasi pada komisi yang
bertanggung jawab, dan melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis lainnya.
Menyusun suatu daftar secara berurutan dengan dua kriteria, yakni waktu yang diperlukan
dan pentingnya bagi institusi. Hal yang terpenting dalam mendelegasikan tugas adalah
menentukan suatu tugas pendelegasian dan wewenang secara bertahap. Hal ini akan
menghindari terjadinya suatu penyalahgunaan wewenang.
b. Seleksi Orang Yang Tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan kemampuan dan
persyaratan lainnya. Tepat atau tidaknya dalam memilih staf tergantung dari kemampuan
meneger mengenal kinerja staf, kelebihan, kelemahan, dan perilakunya.
Hati-hati terhadap pendelegasian yang berlebihan atau yang terlalu sedikit. Jika kita
memberikan pendelegasian terlalu berlebih maka staf tidak akan siap untuk menerima
keadan tersebut dan akan berdampak terhadap kegagalan staf dalam melaksanakan tanggung
jawab ntuk tugas yang pertama kali diterimanya. Sebaliknya, pendelegasian yang terlalu
sedikit akan menjadi hal yang sangat buruk efeknya terhadap staf maupun institisi.
Pendelegasian jenis ini akan menghabiskan waktu dan sering berakibat terhadap beban bagi
staf.
c. Berikan Arahan Dan Motifasi Bagi Staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas. Lebih
baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula bagaimana melaksankan tugas
tersebut. Jika anda sudah siap untuk memberikan pendelegasian, mka anda harus mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah saya sudah menjelaskan alasan pendelegasian dan mengpa tugas ini penting
dilakuakan?
b. Apakah semua tugas sudah jelas dalam ingatan kita? Haruskah saya menuliskan
secara rinci?
c. Jika kawabanya ya, dapatkah saya memberikan instruksi dan prosedur secara rinci
terhadap tingkatan pemehaman staf?
d. Apakah tugas yang dilimpahkan dapat memberikan staf kesempatan untuk
berkembang dan memotivasi staf secara tepat?
e. Apakah staf anda sudah mendapatkan latihan, pengalaman, dan keterampilan yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut?

Hal penting dalam pendelegasian adalah kesepakatan antara meneger keperawatan dan
staf mengenai hasil yng diharapkan.

4. Kesalahan Pendelegasian Yang Sering Terjadi

Pendelegasian dalam praktik keperawatan profesional sering ditemukan mengalami


masalah, dimana proses pendelegasian tidk dilaksanakan secara efektif. Ketidakefektifan
atau kesalahan yang sering ditemukan dapat dibedakan menjadi tiga hal, yaitu under-
delegation, over-delegation, dan improper-delegation.
a. Pendelegasian Yang Terlalu Sedikit (Under-Delegation)
Meneger keperawatan sering beramsumsi bahwa jika mereka melakukannya
sendiri,maka akan menjadi lebih baik dan lebih cepat daripada didelegasikan
keoranglain. Misalnya, meneger yang sering berfikir “saya bisa mengerjakan ini
lebih baik, bila staff yang mengerjakan akan memerlukan waktu yang lama”.
Keadaan ini berdampak terhadap proses pendelegasian wewenang, dimana orang
yang menerima tugas hanya diberikan wewenang yang sangat terbatas dan sering
terjadi ketidakjelasan wewenang yang harus dilakukan, sehingga tugas tersebut tidak
dapat diselesaikan dengan baik.
Masalah lain adalah kakhawatiran seseorang bahwa mereka tidak mampu
melakukan seperti apa yang dilakukan staf atau orang yang didelegasikan, karena
tanggung jawab yang diberikan hanya sedikit dan sering merasa bosan, malas, dan
tidak efektif. Pendelegasian yang tepat akan dapat meningkatkan kepuasaan kerja
dan meningkatkan hubungan yang kondusif antara meneger dan staf.
b. Pendelegasian Yang Berlebihan (Over-Delegation)
Pendelegasian yang berlebihan kepada staf, akan berdampak terhadap
penggunaan waktu yang sia-sia. Hal ini disebabkan karena keterbatasan meneger
untuk memonitor dan menghabiskan waktu dalam tugas organisasi. Staf akan merasa
terbebani dan sering ditemukan penyalahgunaan wewenang yang diberikan.
Mislanya staf sering bertanya “saya tidak tahu apa yang meneger harapkan” atau
“saya lebih senang bantuan supervisi dari meneger terus-menerus”.
c. Pendelegasian Yang Tidak Tepat (Improper- Delegation)
Pendelegasian menjadi tidk efektif bila diberikan kepada orang yang tidak
tepat, karena alasan faktor suka atau tidak suka. Pendelegasian tersebut tidak akan
memperoleh hasil yang baik karena adanya kecenderungan meneger menilai
pekerjaan staf berdasarkan unsur subjektivitas.

Masalah pendelegasian

Dalam pendelegasian, sering kali timbul masalah yang bersumber pada fakta berikut :
 Tugas yang didelegasikan terlampau banyak, atau terlalu sedikit, yang dalam
kenyataannya tidak sesuai dengan kapasitas bawahan.
 Tidak ada pelatihan bagi tugas, baik pelatihan tugas, atau latihan di dalam tugas
("in-service training").
 Informasi yang kabur. Yang bersumber dari pemimpin yang "kurang jelas" dalam
berkomunikasi dengan para bawahan, atau gengsi dari bawahan, yang walaupun
tidak memahami suatu informasi, tetapi malu untuk bertanya.
 Komando dari atas yang datang dari dua sumber yang berbeda. Ini menciptakan
kebingungan bagi dan di antara para bawahan yang dihadapkan dengan
pertanyaan, "perintah yang mana yang harus dituruti?"
 Bawahan tidak mengerti nilai dari tugas yang diinformasikan. Apakah tugas
tersebut sangat mendesak karena bernilai primer atau dapat ditunda karena
sifatnya yang kurang penting, dsb.
 Harapan pemimpin yang berlebihan, tanpa mengetahui dengan jelas akan
kemampuan para bawahannya dengan pasti.
 Motivasi dan harapan para bawahan yang bersifat kompleks terhadap pemimpin,
tugas, imbalan, situasi/kondisi, dsb.

Anda mungkin juga menyukai