Anda di halaman 1dari 106

SISTEM AKUNTANSI

DR. SUYATMINI, S.E., M.Si

PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

1
PENGERTIAN SISTEM
Sistem adalah sekelompok elemen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi tersebut dapat dirinci sbb:
1. Setiap sistem terdiri dari elemen-elemen
2. Elemen-elemen tersebut merupakan bagian terpadu
sistem yang bersangkutan
3. Elemen sistem bekerja sama untuk mencapai tujuan
sistem
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang
lebih besar.

2
Untuk apa suatu sistem diciptakan?
• Suatu sistem diciptakan untuk menangani
sesuatu yang berulangkali terjadi atau secara
rutin terjadi.

• Sistem akuntansi : organisasi formulir, catatan


dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.

3
Elemen akuntansi pokok
• Formulir
• Catatan:
jurnal,
buku besar,
buku pembantu
• Laporan

4
Pengertian masing-masing elemen
sistem akuntansi
• Formulir: dokumen yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi
• Jurnal: catatan akuntansi pertama yang
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan
dan meringkas data keuangan dan data lainnya
yang sumber informasinya berasal dari formulir.
• Buku Besar (general Ledger): rekening-rekening
yang digunakan untuk meringkas data keuangan
yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal

5
• Buku Pembantu (Subsidiary Ledger):
rekening-rekening pembantu yang merinci
data keuangan yang tercantum dalam
rekening tertentu dalam buku besar
• Laporan: hasil akhir dari proses akuntansi
adalah laporan keuangan, terdiri dari:
neraca, laporan laba, rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas dll.

6
Perbedaan Pengertian Sistem dan
Prosedur
• Sistem: suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan
• Prosedur: suatu urutan kegiatan klerikal,
biasanya melibatkan beberapa orang dalam
suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan yang seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Kesimpulan: Suatu sistem terdiri dari jaringan
prosedur sedangkan Prosedur merupakan
urutan kegiatan klerikal.
7
Kegiatan Klerikal(clerical operation)
• Terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk
mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku
besar:
a. Menulis
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Memberi kode
e. Mendaftar
f. Memilih
g. Memindah
h. Membandingkan

8
KOMPONEN UTAMA SISTEM INFORMASI

• Sistem akuntansi adalah salah satu sistem


informasi dari berbagai sistem informasi
digunakan oleh manajemen dalam
mengelola perusahaan.
• Setiap sistem informasi terdiri dari blok-
blok bangunan yang membentuk sistem
tersebut.

9
Komponen bangunan sistem informasi
(information system building block):
• Masukan
• Model
• Keluaran
• Teknologi
• Basis Data
• Pengendalian

10
Blok Bangunan Sistem Informasi

MASUKAN MODEL KELUARAN

TEKNOLOGI BASIS DATA PENGENDALIAN

11
Blok bangunan sistem informasi

• Blok masukan (Input Block): data yang


dimasukkan dalam sistem informasi
beserta metode dan media yang
digunakan
• Blok Model (Model Block): terdiri dari
logico mathematical models yang
mengolah masukan data yang disimpan
dengan berbagai macam cara, untuk
memproduksi hasil yang dikehendaki

12
• Blok keluaran (Output Block). Produk suatu
sistem informasi adalah keluaran yang berupa
informasi yang bermutu dan dokumen untuk
semua pemakai informasi.
• Blok Teknologi ( Tecknology Block). Teknologi
ibarat mesin untuk menjalankan sistem
informasi. Teknologi menangkap masukan,
menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan keluaran dan
mengendalikan seluruh sistem.
13
• Blok Basis data (Data Base Block): tempat
untuk menyimpan data yang digunakan
untuk melayani kebutuhan pemakai
informasi.
• Blok Pengendalian (Control Block). Semua
sistem informasi harus dilindungi dari
segala macam ancaman.

14
Sistem Akuntansi Dalam Perusahaan
Manufaktur
1. Sistem Akuntansi Pokok
2. Sistem akuntansi Penjualan
3. Sistem Akuntansi pembelian
4. Sistem akuntansi Penggajian dan
Pengupahan
5. Sistem akuntansi Pengawasan produksi
dan Sistem Biaya
6. Sistem Akuntansi kas
15
Komponen Utama Sistem Informasi
 terdiri dari 6 blok (information system building block)

Masukan Model Keluaran


Teknologi Basis Data Pengendalian

Sistem Akuntansi Dalam Perusahaan Manufaktur


Gambar : unsur sistem akuntansi pokok

Dokumen
Pendukung

Dokumen
Sumber Buku Laporan
Jurnal Besar Keuangan

Buku
Pembantu 16
Gambar : rerangka sistem akuntansi
Sistem Penyusunan
Anggaran
Umpan Balik

Sistem Akuntansi
Penjualan Kredit
Sistem Akuntansi
Piutang Sistem Akuntansi Pokok

Sistem Akuntansi
Pembelian Dokumen
Pendukung
Sistem Akuntansi Jurnal Laporan
Utang Dokumen Keuangan
Buku Besar
Sistem Akuntansi Sumber
Penggajian dan Buku Pembantu
Pengupahan
Sistem Akuntansi
Biaya
Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas
Sistem Akuntansi
Persediaan
Sistem Akuntansi
17
Aktiva Tetap
Tujuan penyusunan Sistem
Akuntansi
1. Untuk menyediakan informasi bagi
kegiatan usaha baru
2. Untuk memperbaiki informasi yang
dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
3. Untuk memperbaiki pengendalian
akuntansi dan pengecekan intern
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam
penyelenggaraan catatan akuntansi.
18
Tipe Penugasan Penyusunan
Sistem Akuntansi
1. General Assignment: apabila sistem
yang disusun itu mencakup seluruh
sistem yang ada dalam perusahaan.
2. Special assignment: apabila sistem yang
disusun tidak seluruh sistem yang ada
dalam perusahaan, misal hanya sistem
produksi saja.

19
Siapa yang harus mengerjakan pekerjaan
penyusunan sistem akuntansi?
• Ahli Sistem yang bekerja dalam
perusahaan atau profesi akuntan publik
• Dalam perusahaan besar biasanya
dibentuk departemen sistem informasi
• Profesi akuntan publik

20
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
SISTEM AKUNTANSI
1. Melakukan survai pendahuluan
2. Menganalisis transaksi yang dilaksanakan oleh organisasi
3. Mempelajari catatan pertama (book of original entry)
4. Mempelajari catatan terakhir (books of final entry)
5. Menganalisis laporan-laporan yang dibuat dari catatan
akuntansi
6. Menyusun rancangan sistem akuntansi
7. Mendiskusikan rancangan sistem akuntansi tsb
denganklien.
8. Menerapkan sistem akuntansi dibawah pengawasan
perancang sistem
9. Menyusun laporan penerapan sistem akuntansi
10. Membuat buku pedoman sistem akuntansi

21
SIMBOL UNTUK PEMBUATAN
BAGAN ALIR (FLOWCHART)
• Untuk menggambarkan aliran dokumen dalam
sistem tertentu, digunakan simbol-simbol dalam
suatu bagan alir (flowchart)
• Arus dokumen digambarkan berjalan dari kiri
kekanan dan dari atas ke bawah.
• Arah perjalanan dokumen dapat diikuti dengan
melihat nomor dalam simbol penghubung pada
halaman yang sama (on-page connector) atau
nomor dalam simbol penghubung pada halaman
yang berbeda (off-page connector).

22
Dokumen Kegiatan manual

Catatan Mulai/Berakhir

Penghubung pada halaman yang sama


(on-page connector)

Keying(typing,ferfying)
Penghubung pada Pemasukan data ke dlm
halaman yang berbeda Komputer melalui on-line
(Off-page Connector) terminal

Arsip Sementara Arsip Permanen


A
r 23
On–Line computer
Keputusan
process

On-line storage
Dokumen dengan
Arsip komputer D
tembusan
o
Yg berbentuk on-line
(di dalam memori computer)
Pita magnetik(arsip komputer
Yang berbentuk pita magnetik)

Keterangan Garis alir

24
Manfaat Penggunaan Flowchart
1. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih
mudah diperoleh dengan menggunakan bagan
alir
2. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan
dengan menggunakan bagan alir
3. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan
identifikasi bidang-bidang yang memerlukan
perbaikan lebih mudah ditemukan dengan
bagan alir
4. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan
dengan menggunakan bagan alir

25
CONTOH : Document Flowchart sistem penjualan tunai di toko buku

Bagian Order penjualan Bagian Kasa

Mulai 1

FPT 1 Menyetorkan Setiap


Menerima uang ke
order dari hari
bank
pembeli

Menerima uang Bukti


dan Setor
Mengisi
mengoperasikan
FPT
register kas

5
3 Membubuhkan
2 cap “lunas”
FPT 1 pada FPT
N

Pita Register
Kas
Diserahkan Bersama dgn FPT 1
kepada penyerahan
pembeli untuk barang ke
pembayaran 1 2 Bagian
Diserahkan ke
ke Bagian Pembungkusan
pembeli untuk
Kasa
pengambilan barang
3 26
FPT = Faktur Penjualan Tunai
Bagian Pembungkusan Bagian Akuntansi

2 3 4 5
Via
pembeli
FPT 2 Pita Register Pita Register Bukti
Kas Kas Setor
FPT 1 FPT 1

Membungkus Membubuhkan cap


barang “sudah diambil”
pada FPT lb. 2

Mencatat
FPT N
Menyerahkan Memban
barang kepada dingkan
pembeli bukti
setor dgn
Membandingkan Jurnal Jurnal jumlah
FPT lb. 1 dan lb. 2 Penjualan Penerimaan rupiah
Kas FPT

Pita Register
Kas
T
1
FPT 2

Bersamaan Selesa
dgn i
penyerahan
barang Kepada 27
4
pembeli
Bagian Pemeriksaan Intern

Melakukan Setiap Menerima Setiap


pembacaan hari rekening bulan
register kas koran bank

Pita Register Rekening


Kas koran bank

Membuat
T rekonsiliasi
bank

Rekonsiliasi
bank

T
28
FORMULIR
Formulir adalah secarik kertas yang mempunyai ruang
untuk diisi.
Manfaat Formulir:
1. Menyampaikan informasi dari pihak yang satu pada
pihak lain
2. Mengurangi kemungkinan kesalahan
3. Merekam data mengenai transaksi bisnis perusahaan
4. Menetapkan tanggung jawab mengenai timbulnya
transaksi bisnis perusahaan
5. Sebagai dasar untuk menyusun catatan/ laporan

29
Golongan Formulir Menurut
Sumbernya
1. Formulir yang dibuat dan disimpan dalam
perusahaan
2. Formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada
pihak luar perusahaan
3. Formulir yang diterima dari pihak luar
perusahaan
4. Formulir yang dibuat dan di siapkan oleh
perusahaan, dikirimkan kepada pihak luar dan
pada saatnya akan diterima kembali oleh
perusahaan (turn-around document)

30
Golongan Formulir Menurut Tujuan
Penggunaannya
1. Formulir yang dibuat untuk meminta
dilakukannya suatu tindakan
Contoh: Formulir permintaan
pengeluaran barang gudang, surat
permintaan penawaran harga,memo
kredit dan memo debet
2. Formulir yang mencatat tindakan yang
sudah dilaksanakan. Contoh: Faktur
Penjualan, Faktur pembelian
31
Kapan Formulir diperlukan?
1. Jika suatu kejadian harus dicatat
2. Jika informasi tertentu harus dicatat
berulangkali
3. Jika informasi yang saling berhubungan
perlu disatukan dalam tempat yang
sama, untuk memudahkan pengecekan
4. Jika dibutuhkan untuk menetapkan
tanggung jawab terjadinya transaksi.
32
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam merancang formulir
1. Cantumkan nama formulir
2. Beri nomor untuk identifikasi formulir
3. Buatlah rancangan formulir seringkas mungkin
4. Cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir
5. Sedapat mungkin menggunakan tembusan
6. Hindari duplikasi dalam pengumpulan data
7. Masukkan unsur internal chek.
8. Cetaklah garis pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi
dengan tangan
9. Rancanglah formulir sedemikian rupa sehingga pengisi
tinggal membubuhkan tanda v ataux atau dengan menjawab
ya atau tidak untuk menghemat waktu pengisiannya
10. Buatlah formulir berganda denganmenggunakan tembusan

33
JURNAL
• Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama,
yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan perusahaan yang bersumber/
berasal dari bukti transaksi
Jenis Jurnal:
1. Jurnal penjualan
2. Jurnal Pembelian
3. Jurnal Penerimaan Kas
4. Jurnal Pengeluaran Kas
5. Jurnal Umum
34
Mengapa Jurnal Umum di pecah-
pecah menjadi jurnal khusus
1. Untuk mengumpulkan dan menggolongkan
transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya
tinggi
2. Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke
dalam buku besar dan untuk menggolongkan
transaksi yang dicatat
3. Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan
transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh
beberapa orang
4. Untuk menciptakan pengendalian intern

35
Prinsip-prinsip yang melandasi
Perancangan jurnal
1. Harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai
2. Untuk mengurangi pekerjaan pembkuan yang terinci,
harus digunakan kolom-kolom khusus dalam jurnal.
3. Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama
rekening yang bersangkutan dalam buku besar
4. Kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk
mengumpulkan angka yang akan diringkas dalam
rekening yang bersangkutan di dalam buku besar
5. Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber
tertentu dengan jurnal sehingga pertanggungjawaban
kebenaran informasi dapat ditentukan.
6. Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian
rupa, sehingga pekerjaan menyalin informasi dari
dokumen sumbernya sangat minim.
36
Metode Pencatatan Data Ke dalam
Jurnal
1. Metode Pena (pen and ink).
2. Dengan mesin pembukuan
3. Dengan Arsip dokumen sumber yang
berfungsi sebagai jurnal
Metode Pena
Bukti
Jurnal Buku
Transaksi
Besar

37
Pencatatan dalam Jurnal dengan
Mesin Pembukuan

Buku Besar

Jurnal
B Pemb. Jurnal diperoleh dari tembusan
Bukti Transaksi dan posting
Bukti ke dalam buku pembantu
Transaksi

38
Dokumen Sumber sebagai Jurnal

Secara
Periodik
Membuat
Rekap Buku
Bukti Pemb.
Besar
Bukti
Transaksi

Arsip Bukti Transaksi


Secara Kronologis
T Sebagai Jurnal
39
Langkah Perancangan Jurnal
1. Mengumpulkan informasi mengenai
karakteristik transaksi yang terjadi dalam
perusahaan
2. Membuat jurnal standar (standard
Journal Entries) untuk setiap jenis
transaksi yang frekuensi terjadinya
tinggi.
3. Merancang jurnal berdasarkan jurnal
standar tersebut
40
Buku Besar dan Buku Pembantu
Buku Besar (General Ledger): merupakan
kumpulan rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas informasi
yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal
Buku Pembantu (subsidiary ledger): Rincian
dari rekening-rekening yang ada dalam
buku besar

41
Formulir Rekening Buku besar
1. Rekening dengan debit lebar (wide debit
ledger)
2. Rekening Biasa (regular ledger)
3. Rekening berkolom saldo di tengah (center
balance ledger)
4. Rekening berkolom saldo (balance ledger)
5. Rekening ganda berkolom saldo (double
ledger with balance ledger)
6. Rekening dengan saldo lama dan saldo baru
(old and new balance ledger)
42
KODE REKENING

• Kode Rekening: suatu kerangka yang


menggunakan angka atau huruf atau
kombinasi keduanya untuk memberi
tanda terhadap klasifikasi yang
sebelumnya telah dibuat.
• Tujuan pemberian kode rekening:
untuk mempermudah identifikasi dan
pembedaan elemen-elemen yang
ada dalam suatu klasifikasi 43
METODE PEMBERIAN KODE
REKENING

1. Kode Angka atau alfabet urut


2. Kode Angka Blok (Block Code)
3. Kode Angka Kelompok (Group Code)
4. Kode Angka Desimal (Decimal Code)
5. Kode Angka Urut didahului dengan Huruf

44
Kode Angka atau Alphabet Urut
Rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang
berurutan
Kelemahan: jika terjadi perluasan jumlah rekening akan
mengakibatkan perubahan menyeluruh tehadap kode
rekening yng mempunyai kode angka yang lebih besar
Contoh: 1. Kas dan Bank
2. Investasi sementara
3. Piutang
4. Cadangan Kerugian piutang
5. Persediaan Produk jadi
6. Persediaan Produk dalam proses
7 Persediaan Bahan baku dan Bahan Penolong
dsb
45
Karakteristik Kode Angka Urut:
1. Rekening diberi kode dengan angka urut,
dari angka kecil ke angka besar
2. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak
sama
3. Perluasan klasifikasi pada suatu
rekening akan mengakibatkan
perubahan kode semua rekening yang
kodenya lebih besar dari rekening yang
mengalami perluasan
46
Kode Angka Blok
Rekening buku besar dikelompokkan menjadi beberapa
golongan dan setiap golongan disediakan satu blok
angka yang berurutan untuk memberi kodenya.
Contoh: 1-24 Aktiva Lancar
25-39 Investasi Jangka Panjang
40-69 Aktiva Tetap Berujud
70-79 Aktiva tak Berujud
80-99 Aktiva lain-lain
100-124 Hutang Lancar
125-129 Hutang jangka Panjang
130-139 Modal

47
Karakteristik kode angka Blok:
1. Rekening diberi kode dengan blok angka
yang berurutan, dari angka kecil ke angka
besar
2. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak
sama
3. Perluasan klasifikasi pada suatu rekening
ditampung dengan menyediakan angka
cadangan dalam setiap blok yang
diperkirakan akan mengalami perluasan
klasifikasi.
48
Kode Angka Kelompok
Karakteristik:
1. Rekening diberi kode angka
2. Jumlah angka dalam kode adalah tetap
3. Posisi angka dalam kode mempunyai arti
tertentu
4. Perluasan klasifikasi dilakukan dengan
memberi cadangan angka ke kanan

49
Kode Angka Desimal
Desimal: persepuluhan
Kode Angka Desimal: memberi kode angka
terhadap klasifikasi yang membagi
kelompok menjadi maksimum 10
subkelompok dan membagi sub kelompok
menjadi maksimum 10 golongan yang
lebih kecil dari sub kelompok tersebut.

50
Karakteristik kode Angka Desimal:

1. Rekening diberi kode dengan angka yang


berurutan, dari angka kecil ke angka besar
2. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama.
Klasifikasi besar memiliki jumlah angka yang
lebih sedikit bila dibandingkan dengan
klasifikasi rinciannya.
3. Perluasan klasifikasi pada suatu rekenig
dilakukan dengan maksimum pemecahan tidak
lebih dari 10. Pemberian kode perluasan
dilakukan dengan menambahkan 2 angka
disebelah kanannya.
51
Kode Angka Urut didahului dengan
Huruf
Metode ini menggunakan kode berupa
kombinasi angka dengan huruf.
Contoh: AL 101
AT 112
MO 245

52
BUKU PEMBANTU (SUBSIDIARY
LEDGER)
Adl: sekelompok rekening yang merupakan rincian
rekenig tertentu dalam buku besar
Jenis buku pembantu:
1. Buku Pembantu persediaan
2. Buku Pembantu Piutang
3. Buku Pembantu Utang
4. Buku Pembantu HargaPokok Produk
5. Buku pembantu Biaya
6. Buku pembantu Aktiva Tetap

53
PENGENDALIAN INTERN
(INTERNAL CONTROL)
Pengertian menurut AICPA:
Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi
dan semua cara-cara dan alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan dalam
perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
memajukan efisiensi didalam operasi dan
membantu menjaga dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
54
Manfaat Sistem Pengendalian
intern yang baik:
1. Menjaga keamanan harta milik
organisasi
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi
3. Memajukan efisiensi dalam operasi
4. Membantu menjaga dipatuhinya
kebijakan manajemen

55
Ciri-ciri Pokok pengendalian Intern:
1. Struktur organisasi yang memisahkan
tanggung jawab fungsional dengan tepat
2. Suatu sistem wewenang dan prosedur
pembukuan yang baik
3. Praktek-praktek yang sehat
4. Tingkat kecakapan pegawai

56
Beberapa pengawasan tambahan:
1. Laporan: merupakan alat bagi suatu
bagian dalam perusahaan untuk
mempertanggungjawabkan tindakan
yang telah dilaksanakan
2. Standar atau Budget: alat untuk
mengukur realisasi
3. Staff Audit Intern: bagian atau pegawai
perusahaan yang tugasnya mengawasi
jalannya prosedur yang telah ditetapkan

57
SISTEM PENJUALAN
Prosedur Penjualan Tunai:
1. Prosedur Order Penjualan
2. Prosedur Penerimaan Kas
3. Prosedur Penyerahan Barang
4. Prosedur Pencatatan Kas
Prosedur Penjualan Kredit:
1. Prosedur Order Penjualan
2. Prosedur Persetujuan Kredit
3. Prosedur Pengiriman Barang
4. Prosedur Penagihan
5. Prosedur Pencatatatan Piutang
6. Prosedur Distribusi Penjualan
58
Organisasi Yang Terkait:
Unit org. Yang terkait dalam sistem
penjualan Tunai:
• Bagian Order Penjualan
• Bagian Kasa
• Bagian Gudang
• Bagian Pengiriman Barang
• Bagian Akuntansi

59
Unit Org. yang terkait dalam sistem penjualan
kredit:
1. Bagian Order Penjualan
2. Bagian kredit
3. Bagian Gudang
4. Bagian Pengiriman Barang
5. Bagihan Penagihan
6. Bagian Piutang
7. Bagian Kartu Persediaan dan kartu Biaya
8. Bagian Akuntansi

60
Elemen Sistem Pengawasan
Akuntansi:
1. Organisasi:
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3. Praktek yang Sehat

Dokumen:
1. Penjualan Tunai : Faktur Penjualan Tunai
2. Penjualan Kredit:
a. Surat Order Pengiriman
b. Faktur

61
Tembusan Surat Order Pengiriman:
1. Surat Order pengiriman
2. Tembusan kredit (credit copy)
3. Surat Pengakuan(acknowledgement copy)
4. Surat Muat (bill of lading)
5. Slip Pembungkus (packing Slip)
6. Tembusan Gudang (warehouse copy)
7. Arsip Pengawasan Pengiriman (sales order
follow-up copy)
8. Arsip Index silang (cross-index file copy)

62
Tembusan Faktur:
1. Faktur Penjualan (customer’s copies)
2. Tembusan Piutang (account Receivable
copy)
3. Tembusan Jurnal Penjualan (sales
journal Copy)
4. Tembusan Analisis (analysis copy)
5. Tembusan Pramuniaga (salesperson
copy)
63
Catatan Akuntansi:
1. Jurnal penjualan
2. Jurnal penerimaan kas
3. Kartu Piutang
4. Kartu Persediaan
Laporan:
1. Laporan Penjualan menurut jenis produk
2. Laporan Penjualan menurut daerah pemasaran
3. Laporan penjualan menurut besarnya order
4. Laporan penjualan menurut Langganan
5. Pernyataan Piutang

64
Kombinasi Prosedur pengiriman
dengan Prosedur Penagihan:
1. Prosedur order pengiriman dan prosedur
penagihan terpisah (separate order and
billing procedure)
2. Prosedur pengiriman satuan (unit shipping
order procedure)
3. Prosedur pra-penagihan lengkap
(complete pre-billing procedure)
4. Prosedur penagihan tidak
lengkap( incomplete pre-billing procedure)
65
Sistem Pengawasan Produksi dan
Sistem Biaya
Sistem pengawasan Produksi ditujukan untuk
mengawasi pelaksanaan produksi yang
dikeluarkan oleh departemen produksi
Jaringan Prosedur yang membentuk sistem
pengawasan produksi:
1. P. Order produksi
2. P. Permintaan dan pengeluaran barang
gudang
3. P. Pencatatan jam tenaga kerja langsung
4. P. Produk selesai
66
Prosedur order produksi menurut
Karakteristik Produksi
- Prosedur order produksi khusus
Produksi Pesanan
- Prosedur produksi berulang kali
Produksi massa
Sistem Biaya: jaringan prosedur yang
digunakan untuk mengumpulkan dan
menyajikan biaya

67
Jaringan prosedur sistem biaya
1. P. Pencatatan biaya bahan baku
2. P. pencatatan biaya tenaga kerja
langsung
3. P. produk selesai dan pencatatan
pembebanan biaya overhead pabrik
4. P pencatatan biaya overhead pabrik
sesungguhnya, biaya adm. & umum dan
biaya pemasaran
68
Elemen sistem pengawasan akuntansi
sistem pengawasan produksi
1. Organisasi
Fungsi pencatat biaya terpisah dengan fungsi produksi
Fungsi penyimpan barang terpisah dengan fungsi
produksi
2. Sistem Otorisasi dan prosedur pembukuan
Semua bukti harus diotorisasi dan pelaksanaannya
dipertanggung jawabkan
3. Praktek yang sehat
Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya
dengan rekening kontrol biaya dalam buku besar
Semua bukti harus bernomor urut tercetak
Secara periodik dilakukan perhitungan persediaan yang
ada dengan catatan pada kartu persediaan
69
Unit Organisasi yang terkait
1. Bagian order produksi
2. Bagian produksi
3. Bagian perencanaan dan pengawasan
produksi
4. Bagian gudang
5. Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
6. Bagian pencatatan

70
Dokumen sistem pengawasan
produksi
1. Surat order produksi
2. Daftar kebutuhan bahan
3. Daftar kegiatan produksi
4. Kartu jam kerja
Dokumen sistem biaya:
1. Surat order produksi
2. BPPBG
3. Bukti pengembalian barang ke gudang
4. Kartu jam kerja
5. Bukti memorial
6. Bukti kas keluar
71
Catatan Akuntansi
1. Jurnal pemakaian bahan baku
2. Jurnal umum
3. Kartu harga pokok produk
4. Kartu biaya
5. Register bukti kas keluar
Laporan:
1. Lap. Order produksi belum selesai
2. Lap. Order produksi yang telah selesai
3. Lap. Pengawasan biaya
4. Lap. Harga pokok produk
5. Lap. Biaya produksi perdepartemen
72
Sistem penggajian dan
Pengupahan
Sistem penggajian dan pengupahan melibatkan:
Departemen personalia dan umum
Dep. Keuangan
Dep. Akuntansi
Dep. Personalia bertanggung jawab:
- Pengangkatan karyawan
- Penetapan jabatan
- Penetapan tarif gaji dan upah
- Mutasi karyawan
- Penghentian karyawan
- Penetapan berbagai tunjangan
- Penghitungan gaji dan upah
73
Bagian keuangan:
- Pelaksanaan pembayaran gaji dan upah
- Pelaksanaan pembayaran berbagai
tunjangan kesejahteraan
Bagian Akuntansi:
- Pencatatan biaya tenaga kerja
- Distribusi biaya tenaga kerja untuk
kepentingan perhitungan HPProduk dan
penyediaan informasi guna pengawasan
biaya tenaga kerja
74
Sistem penggajian terdiri dari
jaringan prosedur:
1. P. Pencatatan waktu hadir
2. P. pembuatan daftar gaji
3. P. Pembayaran gaji
4. P distribusi gaji
Sistem Pengupahan:
P. Pencatatan waktu hadir
P. Pencatatan waktu kerja
P pembuatan daftar upah
P pembayaran upah
P distribusi upah
75
Elemen sistem pengawasan
Akuntansi
1. Organisasi
2. Sistem Otorisasi dan prosedur pembukuan
3. Praktek yang sehat
Dokumen:
1. Kartu jam hadir
2. Kartu jam kerja
3. Daftar gaji dan upah
4. Rekap daftar gaji dan upah
5. Amplop gaji dan upah
6. Bukti kas keluar
7. Surat pernyataan gaji dan upah Dokumen pendukung
perubahan gaji dan upah

76
Catatan akuntansi
1. Jurnal umum
2. Kartu harga pokok
3. Kartu Biaya
4. Kartu penghasilan karyawan
Laporan:
Laporan biaya tenaga kerja

77
SISTEM PEMBELIAN
• TRANSAKSI PEMBELIAN
Pembelian Lokal
Pembelian Impor
Prosedur Sistem pembelian:
1. Prosedur Permintaan pembelian
2. Prosedur Permintaan penawaran harga dan pemilihan Pemasok
3. Prosedur order pembelian
4. Prosedur Penerimaan barang
5. Prosedur pencatatan Utang
6. Prosedur Distribusi pembelian

78
ORGANISASI YANG TERKAIT DALAM
SISTEM PEMBELIAN
1. Bagian Gudang
2. Bagian Pembelian
3. Bagian Penerimaan
4. Bagian Akuntansi
5. Bagian Kartu Persediaan dan kartu Biaya
6. Bagian Utang

79
Elemen Sistem Akuntansi Dalam Sistem
Pembelian
1. Organisasi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pembukuan yang baik
3. Praktek yang Sehat
DOKUMEN DALAM SISTEM PEMBELIAN:
1. Surat permintaan pembelian
2. Surat permintaan penawaran harga
3. Surat Order pembelian
4. Laporan Peneriimaan Barang
5. Surat Perubahan order
6. Bukti kas keluar

80
CATATAN AKUNTANSI
DALAM SISTEM PEMBELIAN
• Register bukti kas keluar
• Kartu Utang
• Kartu persediaan
LAPORAN DALAM SISTEM PEMBELIAN:
1. Laporan tentang kegiatan bagian pembelian
2. Laporan Distribusi pembelian (berbagai jenis
barang yg dibeli, berbagai jenis biaya yang
terjadi)

81
PROSEDUR PENCATATAN
UTANG
1. Account payable procedures
2. Voucher payable procedures
Ad, 1. Account Payable procedures
Dokumen yg digunakan:
1. Faktur dari pemasok
2. Kwitansi tanda terima yg ditanda tangani
pemasok atau tembusan surat pemberitahuan
(remitance advice) yg dikirim pemasok

82
Catatan Akuntansi yg digunakan dalam
account payable procedures
1. Kartu utang
2. Jurnal Pembelian
3. Jurnal Pengeluaran kas
PROSEDUR PENCATATAN UTANG DENGAN ACCOUNT
PAYABLE PROCEDURES
Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui:
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian diposting
kedalam kartu utang yg diselenggarakan untuk setiap
kreditur

83
Pada saat jumlah rupiah dalam faktur
dibayar:
3. Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
4. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas
yang bersangkutan dengan pembayaran
utang diposting ke dalam kartu utang
Ad.2. Voucher Payable Procedures
1.Pencatatan utang dalam register bukti kas
keluar (voucher register)
2.Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas
84
Dokumen yg digunakan dalam
voucher payable procedures
1. Buktti Kas keluar
2. Voucher chek (kombinasi bukti kas keluar
dengan cek)
Catatan Akuntansi:
1. Register bukti kas keluar
2. Register Chek (cek register)

85
Prosedur Pencatatan dengan
voucher payable procedures:
1. One-time voucher procedurs: untuk setiap
faktur dari pemasok dibuatkan satu set voucher
(terdiri dari 3 lembar). DIBAGI:
a. One- Time voucher payable dengan dasar tunai (cash
basis) yaitu faktur yang diterima oleh bagian utang dari
pemasok disimpan dalam arsip sementara menurut
tanggal jatuh temponya. Pada saan jatuh tempo faktur
tersebut bagian utang membuat bukti kas keluar dan
kemudian mencatatnya dalam jurnal pengeluaran kas.
Dalam prosedur ini tidak diselenggarakan catatan
formal mengenai faktur yang belum dibayar
86
b. One-time voucher procedures dengan
dasar waktu (accrual basis)
• Dalam prosedur ini, pada saat faktur diterima
oleh bagian utang dari pemasok langsung
dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang
yang kemudian dilakukan pencatatan transaksi
pembelian dalam register bukti kas keluar
(voucher register)
2. Built-up Voucher Procedures yaitu satu set
voucher dapat digunakan untuk menampung
lebih dari satu faktur dari pemasok.

87
SISTEM KAS
1. Sub sistem penerimaan kas, jaringan
prosedurnya:
a. P. Penerimaan kas dari penjualan
b. P. Penerimaan kas dari piutang
c. p. Penyetoran kas ke bank
d. P. Pencatatan penerimaan kas

88
2. Sub sistem Pengeluaran kas
a. P. Pembuatan bukti kas keluar
b. P. Pembayaran kas
c. P. Pencatatan Pengeluaran kas
3. Sub Sistem Kas Kecil
a. P. Pembentukan dana kas kecil
b. P. Permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil
c, P. Pengisian kembali dana kas kecil

89
Tiga syarat yg harus dipenuhi
dalam sistem kas:
1. Semua penerimaan kas harus disetor penuh
ke bankpada hari yg sama atau jam kerja
berikutnya
2. Semua pengeluaran kas dilakukan dengan
cek
3. Pengeluaran kas yg tidak dapat dilakukan
dengan cek karena jumlahnya kecil dilakukan
dengan pembentukan dana kas kecil yg
diselenggarakan dengan sistem imprest.

90
Penyelenggaraan dana kas kecil dapat
dilakukan dengan 2 cara:
1. Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system)
2. Sistem imprest (imprest system)
Dalam sistem saldo berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas
kecil dilakukan sbb.:
1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebet
rekening dana kas kecil
2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit
rekening dana kas kecil sehingga setiap saat saldo ini
berfluktuasi
3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah
sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebet
rekening Dana Kas Kecil
91
Dalam sistem imprest, penyelenggaraan
dana kas kecil dilakukan Sbb.:
1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebet rekening Dana Kas kecil Saldo tidak boleh
berubah dari yg telah ditetapkan. Kecuali ada perubahan kebijakan
dinaikkan atau diturunkan
2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti-bukti
pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip
sementara yg diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil/
3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yg
tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran dana kas kecil.
Pengisian kembali dilakukan dengan cek dan dicatat dengan
mendebet rekening biaya dan mengkredit rekening kas. Rekening
dana kas kecil tidak terpengaruh dengan pengeluaran dana kas
kecil

92
Elemen sistem pengawasan
akuntansi
1. Organisasi
2. Sistem otorisasi dan prosedur
pembukuan
3. Praktek yang sehat

93
Unit organisasi yang terkait
1. Bagian order penjualan
2. Bagian Piutang
3. Bagian sekretariat
4. Bagian kasa
5, Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
6. Bagian akuntansi
7. Bagian utang
8. Pemegang dana kas kecil
9. Bagian pemeriksaan intern
94
DOKUMEN
1. Faktur penjualan tunai
2. Bukti kas masuk
3. Surat pemberitahuan dari debitur
4. Daftar surat pemberitahuan
5. Bukti setor bank
6. Bukti kas keluar
7. Permintaan pengeluaran kas kecil
8. Bukti pengeluaran kas kecil
9. Permintaan pengisian kembali kas kecil
95
Catatan Akuntansi
1. Jurnal penerimaan kas
2. Jurnal pengeluaran kas

LAPORAN:
Laporan Kas baik harian mingguan dan
bulanan.

96
LAPORAN PENYUSUNAN
SISTEM AKUNTANSI
• Tujuan Laporan ini: untuk memberitahukan
kepada klien, bahwa SA telah disusun dan
telah dioperasikan
• Isi Laporan SA:
Bagian 1 Surat penyerahan (Letter of Transmittal)
isinya bahwa tugas penyusunan sistem akt
telahdiselesaikan sesuai dengan instruksi dari
perusahaan yg memberi perintah dan terimakasih
kpd beberapa karyawan karyawan perusahaan yg
telah memberikan bantuannya
97
• Bagian 2.Garis besar dari sistem akuntansi
yg telah disusun:
a. Bagan perkiraan2 buku besar
b. Daftar dan uraian dari buku jurnal, buku
besar dan formulir formulir yang dikehendaki.
Oleh akuntan atau perusahaan klien.
. Bagian3 Daftar Pendapatan dan daftar
Neraca Pro Forma

98
Secara rinci isi Laporan Akhir penyusunan
SA dalam suatu penugasan umum

1. Surat penyerahan ( Leter of Transmittal)


2. Laporan2
3. Klasifikasi rekening besertakodenya
4. Penjelasan debit dan kredit tiap2 rekening
5. Jurnal standar
6. Formulir
7. Pedoman Sistem Akuntansi

99
Ad. Isi surat penyerahan
1. Tujuan dari sistem akt baru, yg
menunjukkan:
a. perubahan2 kualitas dan kuantitas data
yg dihasilkan oleh sistem
b. Perbaikan pengawasan akuntansi
c. penghematan2 yg diharapkan
2. Gambaran sistem lama yg dirubah dan
alasan perubahannya.
100
Isi surat penyerahan lanjutan
3. Laporan mengenai penyusunan,
pengetrapan dan pekerjaan2 memeriksa
kembali yg masih harus diselesaikan,
siapa yg mau mengerjakan
4. Pengecualian2 yg tidak menjadi tanggung
jawab penyusun sistem
5. Rencana peninjauan sistem baru setiap
periode
101
Ad.2 .Laporan
Neraca
Laporan laba Rugi
Laporan Laba ditahan
Laporan harga Pokok Produksi dan penjualan
Laporan BOP
Laporan biaya penjualan
Laporan Biaya Administrasi dan Umum
Laporan Pendapatan dan diluar usahaBiaya
102
Ad.3 Klasifikasi Rekening
Beserta Kodenya
• Tujuannya: untuk memudahkan
penyusunan laporan- laporan keuangan

Ad.4 Penjelasan Debit dan kredit Tiap2


rekening
. Tujuannya agar rekening2 yg disusun
dalam klasifikasi dpt digunakan untuk
melakukan pencatatan dengan benar
103
Ad.5 Jurnal Standard
• Jurnal standar termasik didalamnya jurnal
penyesuaian( Adjustment). Dalam
perusahaan yang besar laporan sistem
juga menunjukkan jurnal penutupan buku
(closing entries) dan bagian2 yang
bertugas untuk menyusun jurnal tersebut.

104
Ad.6 Formulir
• Formulir yg digunakan biasanya jenisnya
cukup banyak dan bisa dikelompokkan sbb:
• Formulir dokumen transaksi
• Formulir buku jurnal
• Formulir Rekening
Dlm laporan penyusunan sistem perlu
ditunjukkan semua formulir yg digunakan
disertai penjelasan penggunaannya
105
Lanjutan Formulir….
• Penjelasan penggunaannya minimal
menunjukkan fungsi dari tiap2 formulir,
pembagian tembusannya, sumber datanya dan
instruksi2 khusus kalau ada.
Ad. 7 Pedoman Sistem Akuntansi
Apbl dlm sistem yg disusun tdpt beberapa hal yg
dpt dipecahkan dg beberapa metode, maka dlm
laporan penyusunan sistem perlu ditunjukkan
perbandingan metode2 yg dpt digunakan

106

Anda mungkin juga menyukai