Anda di halaman 1dari 15

Prarancangan- Pabrik

Aseton dari Isopropil


Alkohol

Disusun oleh :

Farah Azizah A 21030117120023


Nicola Ardana S.G 21030117130145
Rara Umma A.Y 21030117120009
Sandi Estrada 21030117130157

“ChE Undip for better life”


Jenis-Jenis Proses
1. Proses Cumene Hydroperoxide
Reaksi utama yang terjadi :
O2 Acid
C6H5CH(CH3)2 C6H5C(CH3)2OOH C6H5OH + CH3COCH3

“ChE Undip for better life”


Berikut merupakan Kelebihan dan Kekurangan
dari proses Cumene Hydroperoxide.
Kelebihan Kekurangan

Menghasilkan produk aseton dengan Aseton bukan sebagai hasil main product.

kemurnian yang cukup tinggi (±94%).

Melalui proses yang cukup panjang untuk


.Bahan baku relative mudah didapat. menghasilkan produk akhir.
  Bahan baku tidak langsung menghasilkan aseton,
tetapi melewati proses pembentukan produk antara
terlebih dahulu

“ChE Undip for better life”


2. Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Reaksi utama yang terjadi:
(CH3)2CHOH ——> (CH3)2CO + H2
Reaksi samping yang terjadi :
(CH3)2CHOH ——> CH3CH=CH2 + H2O
Kelebihan Kekurangan
Pengaturan suhu reaktor lebih mudah. Reaksi berjalan secara endotermik sehingga
membutuhkan panas yang cukup besar
(66,5kJ/mol pada suhu 327oC).
Aseton dihasilkan sebagai reaksi utama Karena reaksi berjalan pada suhu cukup tinggi,
katalis perlu diganti secara berkala (± 6 bulan).

Menghasilkan Aseton dengan kemurnian yang  


cukup tinggi (± 95%).

“ChE Undip for better life”


3. Proses Oksidasi Isopropil Alkohol
Reaksi utamanya adalah :
Katalis
CH3CHOHCH3 + 1/2 O2 H2O + CH3COCH3
Kelebihan Kekurangan

Bahan baku cukup mudah untuk didapat. Reaksi sangat eksotermik (180 kJ/mol
pada suhu 295oC).

  Aseton sebagai by product (bukan hasil


akhir), karena hasil akhirnya berupa
gliserol.

“ChE Undip for better life”


Analisa Swot Proses
Proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol dipilih karena memiliki
alasan sebagai berikut:
•Proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol tidak memerlukan unit
pemisahan O2 dari udara sebelum diumpankan ke dalam reaktor.
•Dengan jumlah Isopropil Alkohol yang sama, konversi pada
proses dehidrogenasi lebih besar sehingga hasil Aseton yang
diperoleh lebih banyak.
•Pada proses oksidasi timbul masalah terjadinya korosi sehingga
dapat mengganggu jalannya proses, sedangkan pada proses
dehidrogenasi, hal tersebut dapat dikurangi.

“ChE Undip for better life”


Sintesa Proses
Eliminasi Perbedaan Molekul

(CH3)2(CO)
CH3CH=CH2
(CH3)2CHOH Reaktor H2
H2O

(CH3)2CHOH (CH3)2(CO) + H2
(CH3)2CHOH (CH3CH=CH2 + H2O

“ChE Undip for better life”


Distribusi Senyawa Kimia
Isopropil Alkohol (IPA) dan air masuk dari feed dengan suhu 25 oC
tekanan 120 kPa menuju ke reaktor dehidrogenasi dan produk yang
keluar memiliki suhu 51oC dan tekanan 101 kPa. Namun sebelum
masuk ke dalam reaktor dehidrogenasi perlu adanya pump dan
preheater hingga suhu dan tekanan menjadi 325 oC dan 235 kPa.

“ChE Undip for better life”


Eliminasi perbedaan komposisi
Pada tahap ini, setelah IPA dan Air didhidrogenasi gas yang keluar dipisahkan
dengan cara distilasi untuk memperoleh aseton dengan kemurnian yang
tinggi. Sisa IPA dan air pada distilator dikembalikan ke feed pada proses ini
dihasilkan pula gas hidrogen. Isopropil Alkohol : 15.78
kmol/jam
Air : 52.48 kmol/jam
Isopropil Alkohol T = 79 oC
88.66 kmol/jam P = 235 kPa
T = 25oC P = 120 kPa  
 
  Reaktor Aseton : 105.32 kmol/jam
T = 325 oC Isopropil Alkohol : 15.78 kmol/jam
P = 235 kPa Hidrogen : 105.32 kmol/jam
Air : 52.48 kmol/jam
Air T = 51oC P = 235 kPa
190.24 kmol/jam  
T = 25oC P = 120 kPa

Distilator 1 Distilator 1I
T = 15 oC T = 79 oC
P = 235 kPa P = 235 kPa
   

Aseton : 105.32
Hidrogen : 105.32 kmol/jam kmol/jam
  T = 79 oC
P = 235 kPa
 
 
“ChE Undip for better life”
Eliminasi Perbedaan Suhu, Tekanan, dan Fasa
Pada tahap ini sebelum memasuki reaktor hidrogenasi feed dinaikan tekanan
nya dan suhu nya menjadi 329 kPa dan 41 oC lalu suhu dinaikan menjadi 325 oC.
Selain itu sebelum masuk distilator 1 suhunya diturunkan menjadi 15 oC, dan
sebelum masuk distilator 2 suhunya dinaikan menjadi 79 oC. hasil sisa isopropil
alhokol diubah tekanan dan suhu nya menjadi sama dengan feed lalu kemudian
di recycle kembali.

“ChE Undip for better life”


“ChE Undip for better life”
• Heuristik 1
Heuristic pada Proses
Perancangan proses produksi aseton dari isopropil alkohol ini sesuai dengan heuristic 1 dimana pemilihan bahan
baku atau raw material yang tidak beracun dan berbahaya digunakan dalam prosesnya.
• Heuristik 3
Impuritas dipisahkan di akhir. Flash drum berfungsi untuk memisahkan antara fase gas dan fase cairnya.
Kemudian gas yang keluar dari flash drum diumpankan ke absorber dan diserap dengan media penyerap air,
produk atas berupa gas H2 yang dapat dijual. Produk bawah yang keluar dari alat absorber berupa cairan
(aseton, isopropil alkohol, air), diumpankan ke menara distilasi I yang sebelumnya melewati heat exchanger
sebagai fluida pendingin. Setelah masuk menara distilasi I diperoleh hasil produk atas adalah 99% berat
aseton dan 1% berat isopropil alkohol. Produk tersebut ditampung dalam tangki II. Adapun hasil bawah
menara distilasi I selanjutnya diumpankan ke manara distilasi II untuk memisahkan isopropil alkohol dari
impuritas air. Isopropil alkohol merupakan produk samping dalam reaksi ini. Hasil atas menara distilasi II
berupa produk komposisi 88% isopropil alkohol dan 12% air.
• Heuristik 9
Memisahkan larutan yang keluar dari absorber dengan menggunakan kolom distilasi.
• Heuristik 23
Pemanasan dilakukan dengan menggunakan reaktan excess karena reaksi dalam pembuatan aseton sangat
endotermis.
• Heuristik 25
Gunakan heat exchanger untuk menaikkan atau menurunkan suhu. Untuk menaikkan suhu dengan menggunakan
HE maksimal 400 0C, dan gunakan furnace untuk suhu di atasnya. Fungsi HE-1 dalam proses pembuatan
aseton adalah untuk memanaskan umpan hingga 325 0C. Fungsi HE-2 adalah untuk mendinginkan stream
yang keluar dari reaktor hingga suhunya 119 0C. Fungsi HE-3 adalah untuk memanaskan stream untuk
mencapai titik didih material yang harus dipisahkan, hingga 79 0C. Karena suhu operasi produksi aseton
masih dibawah 400 oC maka cukup menggunakan HE.

“ChE Undip for better life”


Heuristic pada Alat
• Reaktor
Mereaksikan isopropil alkohol menjadi aseton dengan katalis CuSiO2 . Reaktor yang
digunakan adalah CSTR dengan suhu 598.1 K dan tekanan 235 kPa dengan reaksi
yang berjalan adalah endotermis.
• Heat Exchanger
Fungsi HE-1 adalah memanaskan umpan hingga 598.1 K dan tekanan 235 kPa. Fungsi
HE-2 adalah untuk mendinginkan Stream yang keluar dari reaktor, karena suhu
tinggi yaitu 623.15 K. Suhu perlu dikurangi karena unit berikutnya setelah reaktor
adalah kolom destilasi. Fungsi HE-3 adalah untuk memanaskan Stream, dihangatkan
untuk mencapai titik didih material yang harus dipisahkan, dari 288,15 K hingga
352,15 K. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan air panas melalui HE -2.
Outlet dari HE-3 akan memasuki kolom distilasi kedua. Fungsi HE-4 adalah
memanaskan sebelum campuran memasuki kolom destilasi ketiga dengan HE-4
untuk mencapai titik didih alkohol. Fungsi HE ini sesuai dengan heuristik 25.Pompa
Pompa pada hal ini digunakan untuk memompa feed stream. Pump untuk
menaikkan tekanan campuran feed dari tekanan 120 kPa menjadi 329 kPa. Hal ini
sesuai dengan heuristik 43.

“ChE Undip for better life”


• Kolom Distilasi
Reaktor biasanya diikuti oleh unit pemisahan. Dalam proses ini, kolom destilasi digunakan untuk
memisahkan komponen karena titik didih material yang sangat berbeda. Pada Distilasi-1, suhu
campuran lebih besar daripada titik didih hidrogen, yang menghasilkan penguapan hidrogen. Ketika
suhu distilasi mencapai titik didih H2, H2 dipindahkan ke bagian atas distilasi dan kemudian
dikondensasi. Pada Distilasi-2, Aliran memasuki kolom destilasi kedua pada 352,15 K. Suhu operasi
kolom destilasi mencapai titik didih aseton, pada 329,2 K (56,2 ° C). Aseton diuapkan dengan sejumlah
kecil alkohol isopropil, dan sebagian kecil alkohol isopropil dipisahkan dari aseton dan dinaikkan ke
bagian atas distilasi. Nantinya, isopropil alkohol kembali ke distilasi sebagai bahan refluks melalui
kondensor. Air dan isopropil alkohol meninggalkan kolom dari bawah. Kolom distilasi ini juga memiliki
boiler di bagian bawah dan kondensor di bagian atas. Pada Distilasi-3 Isopropil alkohol dipisahkan dari
air setelah suhu operasi mencapai titik didih alkohol isopropil. Hal ini sesuai dengan heuristik 9.
• Boiler
Pada distilasi pertama, suhu operasi harus lebih besar dari titik didih H 2. Boiler diperlukan untuk
menghangatkan campuran. Boiler menguapkan jumlah H 2 yang tidak diuapkan melalui langkah distilasi
pertama karena sistem kontinu. Fungsi boiler-2 adalah untuk memanaskan sisa aseton untuk mencapai
titik didihnya. Aseton kemudian terpisah dari campuran. Suhu operasi kolom distilasi kedua ditetapkan
berdasarkan boiler. Fungsi boiler-3 adalah untuk menghangatkan campuran dan mempertahankan suhu
operasi Distilasi-3 untuk mencapai titik didih alkohol isopropil. Ketel ini menghangatkan campuran pada
titik didih alkohol isopropil, dan kemudian isopropil alkohol menguap dan dipindahkan ke bagian atas
kolom destilasi.
• Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mencairkan bahan untuk kembali ke distilasi dalam fase cair. Kondensor
mendinginkan campuran uap sebagai bahan refluks. Fungsi kondensor untuk mendinginkan campuran
uap aseton dan isopropil alkohol.
“ChE Undip for better life”
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai