Anemia
Anemia
CIPTANINGSIH 33510910
DEWI RAHMAYANTI 3351091070
NUNUNG YULIA 3351091057
DEFINISI
Anemia (Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan
dimana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada dibawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari
paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian
tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel
darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel
darah merah, sehingga darah tidak dapat
mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh.
HEMOGLOBIN
Hemoglobin (Hb), suatu protein dengan BM
= 64.500, adalah zat warna merah dari
eritrosit, yang berdaya mengikat oksigen
dalam paru-paru dengan membentuk
oxihemoglobin. Melalui sirkulasi darah, zat ini
mencapai semua organ dan jaringan, dan
oksigen dilepaskan lagi. Hb adalah senyawa
haem dengan protein globin.
Hemoglobin melakukan fungsi utama dari sel
darah merah dengan mengangkut oksigen
(O2) ke jaringan dan mengembalikan
karbondioksida (CO2) dari jaringan ke paru-
paru.
Kekurangan darah atau anemia merupakan
suatu keadaan kronis dimana kadar
hemoglobin dan/atau jumlah eritrosit
berkurang. Seseorang dianggap menderita
anemia bila kadar Hb < 8 mmol /L pada
pria atau < 7 mmol/L pada wanita.
PREVALENSI
Data dari negara sedang berkembang di Afrika maupun di
Asia menunjukkan prevalensi defisiensi besi pada subyek
anemia hanya sekitar 50%. Selebihnya anemia terjadi
karena berbagai penyebab, seperti defisiensi zat gizi
makro (terutama protein) maupun zat gizi mikro selain
besi (vitamin A, seng, folat dsb), infeksi, malaria,
kecacingan atau sebab-sebab lainnya yang harus
diperhitungkan dalam upaya penanggulangannya.
Hemoglobinopati lainnya)
3. Anemia normositik
Hemolisis
Kehilangan darah
Gagal ginjal
Kelainan endokrin
Anemia mieloplastik
Etiologi
1. Defisiensi
Besi
Vitamin B12
Asam folat
Piridoksin
2. Pusat, disebabkan gangguan fungsi sumsum
tulang
Anemia penyakit kronis
Anemia pada lansia
Kanker sumsum tulang
3. Periferal
Pendarahan
Hemolisis (anemia hemolitik)
Patofisiologi
1.Kehilangan darah berebihan
2.Pendarahan kronis
3.Destruksi sel darah merah berlebihan
4.Factor intrakorpuskular
5.Produksi SDM dewasa tidak cukup
Defisiensi nutrient (vitamin B12, asam folat, besi,
protein)
Defisiensi eritroblast (anemia aplastik, antagonis asam
folat, antibody)
Kondisi ilfiltrasi sumsum tulang (leukemia,
mielofibrosis, karsinoma)
Abnormalitas endokrin (hipotiroid, insufisiensi adrenal)
Penyakit hati
Berdasarkan penyebabnya,
Anemia Megaloblaster (Anemia Primer)
Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan vitamin
B12 atau asam folat, dan bercirikan sel-sel darah
abnormal dan besar (makrositer) dengan kadar Hb
per eritrosit yang normal atau lebih tinggi
(hiperkrom) dan MCV (Mean Corpuscular Volume)
tinggi.
I Tidak diindikasikan -
IIa HMG Co-ARI (gol. Statin) Niacin atau resin asam empedu
(BAR)
ERT/HRT *
Kelompok Resiko Sasaran LDL Batas LDL terapi Non Batas LDL
(mg/dL) farmakologi pertimbangan
(mg/dL) terapi
farmakologi
(mg/dL)