Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

Workshop
Penyusunan SOP
Standar Operasional Prosedur
Bernotasi BPMN

22 Mei
Tujuan

1. Memberikan Gambaran Umum Proses Bisnis


2. Menyamakan persepsi dalam penyusunan Standar Operasional Prosedur
(SOP) di Lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran
3. Implementasi Notasi BPMN dalam menyusun Flow Chart dalam SOP sehingga
dalam pengajuan SOP ke depan sudah menggunakan Notasi yang ter-update
Latar Belakang

1. Penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 131 tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Proses Bisnis, Kerangka Pengambilan Keputusan, dan Standar Operasional
Prosedur di Lingkungan Kementerian Keuangan
2. Implementasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PermenPan-RB) nomor 12 tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business
Process)
3. Arahan dari Biro Organta Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan untuk mewajibkan
seluruh Unit Eselon I menggunakan Notasi BPMN dalam penyusunan Flow Chart sehingga
dapat diintegrasikan ke dalam server proses bisnis Kementerian Keuangan (Orbus i-Server )
Overview Proses Bisnis

1. SOP merupakan bagian dari Proses Bisnis, dalam PMK 131/2015, Letak SOP berdada pada
proses Bisnis Level 3.
2. Fungsi probis adalah sebagai acuan bagi staff/pejabat dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, sebagai baseline dalam perbaikan proses bisnis/business process improvement,
sebagai dasar mengimplementasikan tata kelola organisasi yang baik.
Notasi BPMN
(Business Process Modelling Notation)

1. BPMN merupakan pengembangan dari cara penggambaran Tugas, Fungsi, atau Kegiatan
di Kementerian Keuangan yang awalnya menggunakan notasi Flowchart
2. BPMN digunakan karena merupakan salah satu standar notasi yang paling dikenal, dapat
mengakomodir pemodelan yang sederhana sampai ke kompleks dan dapat dijadikan
bahan untuk otomasi proses bisnis
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai