PV = Fn/ ( 1 + r ) n
Dimana :
Fn = Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
PV = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r = Suku bunga
n = Jumlah Waktu ( tahun )
Sedangkan pengambilan keputusan terhadap kelayakan dapat dilihat dari nilai BCR yang ditentukan sebagai berikut :
Jika BCR ≥ 1, maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih besar daripada pengorbanan yang dikeluarkan.
Sehingga proyek tersebut dapat diterima atau layak (feasible).
Sebaliknya jika BCR <1 maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih kecil daripada pengorbanannya atau proyek
tersebut tidak layak (not feasible).
Sebuah klinik sedang mempertimbangkan untuk membeli beberapa peralatan medis baru dengan harga Rp.25.000.000.
Dengan adanya peralatan medis tersebut diperkirakan klinik tersebut dapat melakukan penghematan sebesar Rp.500.000 per
tahun dengan jangka waktu selama 5 tahun. Pada akhir tahun ke 5 peralatan tersebut memiliki nilai jual sebesar 40.000.000.
Dengan tingkat pengembalian investasi sebesar 9% per tahun apakah pembelian peralatan medis akan menguntungkan bagi
klinik tersebut ataukah tidak?
Perhitungan : Melalui persamaan berikut maka akan dapat kita input nilai-nilainya menjadi :
BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Pengorbanan atau biaya)
= (500.000 (P/A, 9%,5) + 40.000.000 (P/F,9%,5) / 25.000.000
=((500.000(3,88966) + 40.000.000(0,64993))/25.000.000
BCR =1,17
Karena nilai BCR yang dihasilkan nilainya lebih dari 1 maka investasi pembelian peralatan medis baru tersebut dianggap
layak dan menguntungkan bagi klinik di masa yang akan datang. Jika demikian, maka disimpulkan bahwa klinik dapat
membeli peralatan medis tersebut.
Analisa manfaat biaya
Analisa Manfaat – Biaya (Benefit cost analysis) adalah analisis yang sangat umum digunakan untuk mengevaluasi proyek-
proyek pemerintah dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkos-ongkos maupun manfaat yang
disumbangkannya.
Suatu proyek dikatakan layak atau bisa dilaksanakan apabila rasio antara manfaat terhadap biaya yang dibutuhkannya lebih
besar dari satu.Oleh karena itu dalam melakukan analisis manfaat biaya harus dikuantifikasi dan bila perlu dalam bentuk
mata uang.
Secarra matematis rumus B/C = manfaat terhadap umum / ongkos yang dikeluarkan pemerintahKedua ukuran tersebut sama-
sama dinyatakan dalam nilai present worth atau nilai tahunan dalam bentuk nilai uang
Apabila rasio B/C sama dengan 1, maka nilai rupiah yang ekuivalen dengan manfaat sama dengan nilai rupiah yang
ekuivalen dengan ongkos.B/C = manfaat ekuivalen/ ongkos ekuivalen dimana manfaat ekuivalen = semua manfaat setelah
dikurangi dengan dampak negatif, dinyatakan dengan nilai uang. Sedangkan ongkos ekuivalen adalah semua ongkos setelah
dikurangi besarnya penghematan yang bisa didapatkan oleh sponsor proyek (pemerintah)
Onkos-ongkos yang harus ditanggung oleh suatu proyek terdiri atas ongkos ongkos investasi dan ongkos operasi dan
perawatan. Maka dapat dirumuskan untuk analisis ini:B/C = (manfaat netto bagi umum – ongkos operasi dan perawatan) /
ongkos investasi proyekJika rasio B/C lebih dari 1 maka proyek tersebut bisa diterima dan jika kurang dari 1 maka proyek
tersebut ditolak.Jika rasio B/C sama dengan 1 maka kondisi proyek tidak berbeda antara bisa diterima atau tidak.
Contoh Kecelakaan fatal per orang
Karena banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sebuah jalan raya maka pemerintah melalui departemen
PU sedang mempertimbangkan untuk membuka jalur baru. Diestimasikan bahwa ongkos pembangunan jalur
balu per mil adalah Rp. 900 juta dengan perkiraan umum 30 tahun dan ongkos-ongkos perawatan tahunannya
diperkirakan 3 % dari ongkos awal. Kepadatan lalu lintas paada jalan ini adalah kendaraan per hari dan analisis
dilakukan dengan tingkat bunga 7%. Dengan dibukanya jalur baru diestimasikan tingkat kecelakaan akan turun
dari 8 menjadi 4 per 100 juta mil kendaraan. Ongkos-ongkos yang ditimbulkan dari adanya kecelakaan meliputi
ongkos kerugian properti, pengeluaran untuk keperluan medis, dan hilangnya upah bagi orang yang mengalami
kecelakaan. Dari data yang diperoleh informasi bahwa rata-rata ada 35 kecelakaan ringan dan 240 kerusakan
properti untuk setiap satu kecelakan fatal. Ongkos ekuivalen saat ini dari setiap klasifikasi kecelakan tersebut
adalah sbb:
Dengan metode b/C tentukanlah apakah usulan pembukaan jalur baru tersebut bisa diterima atau tidak
Kecelakaan fatal per orang
Kecelakaan ringan
Kerusakan property
Rp. 400 juta
Rp. 14 juta x 35 = Rp. 490 jutaRp. 3 juta x 240 = 720 juta
Solusi Manfaat ekuivalen tahunan
• Benefit adalah semua manfaat positif yang akan dirasakan oleh masyarakat umum dengan
terlaksananya suatu proyek
• Disbenefit adalah manfaat atau dampak negative yang menjadi konsekuensi bagi
masyarakat umum dengan adanya proyek tersebut
• Ongkos :
Biaya – biaya awal proyek
Biaya – biaya tahunan
Bentuk-Bentuk Benefit
1. Upah atau Gaji
Upah merupakan imbalan dalam bentuk uang yang diterima oleh buruh dan biasanya diberikan secara harian. Sedangkan gaji
merupakan imbalan yang diberikan secara mingguan, bulanan atau bahkan tahunan.
2. Insentif
Insentif berupa tambahan-tambahan yang diperoleh dari luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Umumnya
pemberian insentif dilakukan berdasarkan pada produktifitas, keuntungan-keuntungan, penjualan, atau upaya-upaya
pemangkasan biaya.
3. Tunjangan
Setiap perusahaan biasanya memberikan tunjangan kepada para karyawannya. Tunjangan yang diberikan diantaranya adalah
meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, program pensiun, liburan yang ditanggung perusahaan, dan tunjangan lainnya yang
terkait dengan kepegawaian.
4. Fasilitas
Bagi pegawai tertentu, biasanya perusahaan akan memberikan fasilitas khusus seperti mobil operasional, tempat parkir khusus,
keanggotaan klub, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Benefit