PENATALAKSANAAN NYERI
DEFINISI
Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP)
mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan baik aktual maupun
potensial atau yang digambarkan dalam kerusakan tersebut.
Nyeri dapat diekspresikan melalui menangis, pengutaraan, atau isyarat
perilaku (Mc Caffrey & Beebe, 1989 dikutip dari Betz & Sowden, 2002).
KLASIFIKASI
Nyeri akut
NYERI
Nyeri akut didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung
beberapa detik hingga enam bulan (Brunner & Suddarth,
1996).
Nyeri kronis
Nyeri kronis sering didefenisikan sebagai nyeri yang
berlangsung selama enam bulan atau lebih (Brunner &
Suddarth, 1996 dikutip dari Smeltzer 2001).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Budaya
4. Ansietas
5. Pengalaman masa lalu dengan nyeri
6. Keluarga dan Support Sosial
7. Pola koping
PENGUKURAN SKALA NYERI
Distraksi adalah teknis memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada nyeri
(Brunner & Suddarth, 1996).
Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri (Brunner & Suddarth, 1996).
MANAJEMEN NYERI NON-
FARMAKOLOGI: TEKNIS DISTRAKSI
Menurut Taylor (1997), cara-cara yang dapat digunakan pada teknik distraksi
antara lain:
(1) penglihatan: membaca, melihat pemendangan dan gambar, menonton TV
(2) pendengaran: mendengarkan musik, suara burung, gemercik air
(3) taktil kinestik: memegang orang tercinta, binatang peliharaan atau
mainan, pernafasan yang berirama,
(4) projek: permainan yang menarik, puzzle, kartu, menulis cerita, mengisi
teka-teki silang.
JURNAL PENELITIAN
TERAPI HIPNOSIS TERHADAP PENURUNAN SENSASI NYERI PASCABEDAH
ORTOPEDI
ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh hipnosis dalam menurunkan sensasi
nyeri pasien pascabedah ortopedi. Sampel penelitian sebanyak 32 responden,
terdiri dari 16 responden pada kelompok kontrol dan intervensi. Nyeri diukur
dengan numeric pain intensity scale skala 0-5. Prosedur terapi hipnosis
dikembangkan dalam bentuk rekaman pita kaset. Pengumpulan data dilakukan
di dua rumah sakit.
Hasil uji dengan independent t-test menunjukkan ada perbedaan signifikan
rerata selisih tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah terapi baik pada
kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,020, = 0,05). Kelompok intervensi
mempunyai rerata selisih tingkat sensasi nyeri yang lebih besar dari kelompok
kontrol. Hasil yang sama juga ditunjukkan dengan paired sample t-test bahwa
ada perbedaan signifikan rerata tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah
terapi pada kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,000, = 0,05). Kombinasi
terapi analgesik dan hipnosis lebih efektif dibandingkan analgesik sebagai
terapi tunggal untuk menurunkan tingkat sensasi nyeri pascabedah ortopedi.
UPAYA UNTUK MENGATASI NYERI
1. Distraksi: Mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Ex Bernafas lambat dan teratur,
Menyanyi, Mendengarkan musik, Mendorong untuk mengkhayal, massage.
2. Teknik relaksasi: Teknik ini didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespons pada ansietas
yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya. Teknik relaksasi dapat
menurunkan ketegangan fisiologis.
UPAYA UNTUK MENGATASI NYERI
3. Hipnotis: suatu teknik yang menghasilkan suatu keadaan tidak sadar diri yang dicapai melalui
gagasan-gagasan yang disampaikan oleh pehipnotisan.
4. Obat analgesik: Pemberian obat analgesik dilakukan guna mengganggu atau memblok transmisi
stimulus nyeri agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri.
UPAYA UNTUK MENGATASI NYERI
5. Pemberian stimulator listrik: Memblok atau mengubah stimulus nyeri dengan stimulus yang
kurang dirasakan
6. Prosedur invasif: Prosedur invasif yang biasanya dilakukan adalah dengan memasukan opioid
ke dalam ruang epidural atau subarakhnoid melalui intraspinal.
TEKNIK MENGATASI NYERI
Mengusap otot
bahu, dapat
dilakukan bila
nyeri pd daerah
bahu
TEKNIK MASASE DG GERAKAN MENGGOSOK & MENGGESEK
Teknik masase ini dg gerakan menggosok dan menggesek dg menggunakan ibu jari
dan gerakan memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri di daerah punggung dan
pinggang
TEKNIK
EFLURASI
Teknik eflurasi
dg kedua tangan,
dpt dilakukan
bila nyeri di
daerah punggung
dan pinggang
TEKNIK TEKANAN
MENYIKAT
DENGAN
MENGGUNAKAN
UJUNG JARI
Digunakan pada
akhir masase
daerah pinggang
TEKNIK
PETRISASI
Dengan menekan
punggung secara
horizontal
MEKANISME
KOMPRES
HANGAT DAN
DINGIN
KOMPRES
HANGAT
Kompres Hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk
TUJUAN:
1. menurunkan suhu tubuh
2. mengurangi kongesti
3. mengurangi perdarahan setempat
4. mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
5. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar
6. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat
PRINSIP PEMBERIAN
KOMPRES DINGIN
Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang
dicelupkan ke dalam air dingin.Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh
yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara
otak dan lokasi nyeri. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-
10 menit dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan
bengkak .Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup),
penurunan metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma,
mengurangi nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.
PROSEDUR PELAKSANAAN KOMPRES PANAS
DENGAN BULI-BULI PANAS (WWZ)
Betz, L.C. & Sowden, A.L. (2002). Keperawatan Pediatric: alih bahasa, Yan Tambayong; editor edisi bahasa Indonesia,
Sari Kurnia Ningsih. Monica Este, Jakarta: EGC
A. Tamsuri,2007, Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri EGC, Jakarta
Berger & Williams. (1992). Fundamental of nursing: collaborating for optimal health, USA: Apleton & Lange.
Torrance, C. & Serginson. E. (1997). Surgical nursing. Bridgend, midglamorgan: WBC Bokk Manufacturers Ltd Smeltzer,
Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002,Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah Brunner dan Suddarth(Ed.8, Vol. 1,2), Alih
bahasa oleh AgungWaluyo(dkk), EGC, Jakarta.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa
: Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005
Whaley’s dan Wong, (2001). Psikologi Pekembangan Anak dan Remaja.