Anda di halaman 1dari 40

Enema

Rifa’atul Mahmudah
Enema.....
• Ada berbagai alasan mengapa seseorang membutuhkan enema.
Selain itu, ada berbagai larutan yang bisa digunakan. Anda bisa
membeli enema siap pakai di apotek atau menggunakan
kantong enema. Apa pun yang Anda pilih, proses
pemberian enema tetap sama; Anda harus memasukkan larutan yang
akan digunakan ke kolon bagian bawah melalui rektum. Konsultasikan
dengan dokter sebelum Anda melakukan enema untuk mengetahui
apakah ini pilihan yang baik untuk Anda dan memutuskan
jenis enema yang harus digunakan.
Metode 1 dari 2:
Melakukan Enema
1. Siapkan enema.
Pikirkan waktu yang tepat. Anda harus melakukan enema pada waktu
yang tepat. Apa pun tujuan enema, metode pemberiannya tetap sama.
Namun, jika Anda melakukan enema untuk tujuan retensi,
sebaiknya enema diberikan setelah BAB normal. Untuk tujuan
mengatasi sembelit, enema diberikan untuk membantu buang air besar.
• Kosongkan kandung kemih sebelum melakukan enema untuk
mengurangi ketidaknyaman yang berhubungan dengan bertambahnya
cairan di dalam usus.
• Belilah kantong enema di apotek atau botol enema Fleet. Untuk
kantong enema, Anda harus mengisinya dengan cairan yang disiapkan
sendiri di rumah, sementara botol enema Fleet dijual berikut isinya.
• Pasang alas plastik di area yang akan digunakan sebagai tempat
berbaring untuk mengantisipasi kemungkinan cairan keluar secara
tidak sengaja sebelum Anda sampai di kamar mandi.
2. Jika Anda menggunakan kantong enema,
sekarang saatnya untuk mengisinya.
• Kantong harus dibersihkan dengan air panas dan sabun setiap kali
selesai digunakan. Jangan pernah berbagi kantong enema meski
sudah dibersihkan. Setiap anggota keluarga harus memiliki kantong
sendiri. Isi kantong dengan larutan yang direkomendasikan oleh
dokter dan air hangat (lihat Bagian 2). Pastikan klem terpasang
dengan baik untuk menahan cairan. Setelah terisi penuh, pegang
kantong dengan ujung slang menghadap ke bawah, dan buka klem
sejenak untuk membiarkan cairan mendorong gelembung udara dari
slang sehingga tidak masuk ke dalam usus dan menyebabkan kolik.
Setelah itu, kembali pasang klem.
• Secara umum, Anda menggunakan jumlah air yang lebih sedikit untuk
tujuan retensi sehingga rektum tidak terlalu penuh dan Anda dapat
mempertahankannya tanpa menimbulkan ketidaknyamanan. Dokter
akan memberi tahu berapa jumlah cairan yang dibutuhkan.
• Pastikan Anda memiliki perangkat untuk menggantungkan kantong
sehingga tidak perlu meminta seseorang untuk memeganginya.
Pemberian cairan melalui kantong enema memanfaatkan gravitasi.
Strategi terbaik adalah menggantung kantong di dekat tempat Anda
akan melakukan enema. Posisi kantong harus cukup tinggi sehingga
cairan bisa mengalir dengan mudah, biasanya sekitar 60 cm di atas
rektum, tetapi tidak lebih dari satu meter.
3. Siapkan tube enema.
• Ukur dan buat tanda 10 cm pada tube untuk memastikan Anda tidak
memasukkannya lebih dari 10 cm ke rektum
• Lumasi ujung tube dengan vaselin atau jeli pelumas agar tidak
menimbulkan ketidaknyamanan saat disisipkan.
4. Berbaringlah.
• Berbaringlah miring ke kiri, sementara lutut ditarik ke arah dada. Hal
ini akan mengubah posisi kolon bagian bawah sehingga bisa
menerima lebih banyak cairan dari rektum. Posisi anatomis bagian
bawah kolon dan gravitasi akan membantu cairan masuk lebih tinggi
di dalam kolon. Miringkan kepala dan letakkan tangan kiri di bawah
kepala
5. Masukkan tube enema ke rektum.
• Buka belahan bokong untuk menemukan anus atau bagian luar
rektrum yang akan menjadi pintu masuk untuk tube. Dengan lembut
dorong ujung tube enema, atau ujung botol enema Fleet yang sudah
diolesi pelumas ke dalam rektum sekitar 7,5 cm.
• Saat Anda mendorong tube ke dalam anus, mengejanlah seolah ingin
buang air besar.
• Jangan memasukkan tube dengan paksa. Jika Anda tidak berhasil
mendorong tube ke dalam anus, berhentilah. Hubungi dokter untuk
mendiskusikan apa yang harus dilakukan.
6. Biarkan cairan mengalir ke rektum
• Jika Anda menggunakan kantong enema, buka klem dan biarkan
cairan mengalir ke usus besar. Jika Anda menggunakan
botol enema Fleet, tekan botol dengan lembut. Gulirkan botol
perlahan dari bawah ke atas sehingga cairan tidak mengalir kembali ke
botol.
7. Tunggu sampai semua cairan masuk ke
rektum.
• Bernapaslah melalui mulut jika Anda merasa mulas (kolik). Tutup klem
sejenak sampai rasa mulas mereda, kemudian lanjutkan
prosedur enema. Perhatikan kantong sampai benar-benar kosong,
kemudian cabut tube. Jika Anda menggunakan botol enema Fleet,
teruslah menggulirkan botol dan perlahan lepaskan tube
8. Pergilah ke kamar mandi dan buanglah air besar
• Jika Anda menderita sembelit, cobalah terus berbaring setidaknya
selama beberapa menit dan paling lama satu jam sebelum ke kamar
mandi untuk buang air besar.
• Jika Anda melakukan enema untuk tujuan retensi dan penyerapan,
sebaiknya tetaplah berbaring miring ke kiri selama 10 menit, lalu
telentang selama 10 menit, dan miring ke kanan selama 10 menit
untuk membantu cairan mencapai usus besar.
9. Perhatikan efek samping.
• Seperti halnya perawatan medis lainnya, ada kemungkinan Anda mengalami
beberapa efek samping setelah melakukan enema. Selama berlangsungnya
prosedur enema, Anda mungkin merasa begah dan tidak nyaman. Kolik dan
gas juga mungkin berlanjut selama beberapa jam setelah enema. Jika gejala
ini berlanjut lebih dari beberapa jam setelah enema, segera hubungi dokter.
• Jika terlalu sering melakukan enema, Anda bisa mengalami dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit. Meskipun dapat menyerap cairan melalui
rektum, tubuh juga berisiko kehilangan elektrolit darah jika cairan di rektum
bersifat hipotonik (atau mengandung lebih sedikit elektrolit dibanding yang
terdapat di dalam darah) atau dapat mengiritasi kolon dan mengeluarkan
lebih banyak kotoran daripada seharusnya.
• Dehidrasi dapat menyebabkan efek samping yang serius untuk
jantung dan ginjal. Menurunnya frekuensi buang air kecil, mulut
kering, rasa haus yang meningkat, berkurangnya air mata, pusing,
pening, atau kulit pucat dan berkerut dapat menjadi gejala dehidrasi.
• Reaksi alergi yang timbul akibat obat-obatan yang digunakan
untuk enema terbilang jarang. Namun, jika ini terjadi, misalnya Anda
mengalami ruam, gatal-gatal, pembengkakan, pusing yang parah, atau
kesulitan bernapas, sebaiknya segera menghubungi dokter.
Metode 2 dari 2:
Memahami Enema
1. Pahami tujuan enema.
• Kebanyakan orang menggunakan enema untuk menangani sembelit.
Jika Anda tidak bisa buang air besar secara tuntas, enema dapat
merangsang kolon untuk berkontraksi dan memaksa tinja
keluar. Enema juga dapat membantu melunakkan tinja sehingga lebih
mudah dikeluarkan. Akan tetapi, sembelit bukan satu-satunya alasan
seseorang memerlukan enema dan tidak boleh dianggap sebagai
metode kontinyu untuk mengatasi masalah ini.
Penggunaan enema jangka panjang untuk meringankan sembelit
dapat menyebabkan kerusakan parah pada usus dan juga kemampuan
buang air besar secara alami.
• Terapi Gerson juga menggunakan enema. Terapi Gerson adalah
pendekatan terapeutik untuk membersihkan racun dari tubuh yang
tidak didukung oleh penelitian ilmiah yang solid. Metode ini bertujuan
mengobati kanker melalui asupan makanan dan gizi, dan juga
mencakup penggunaan enema kopi, yang merupakan bagian
mendasar dari terapi ini.[10]
• Enema retensi adalah enema jenis lain yang telah lama digunakan
untuk memberikan obat-obatan (termasuk antibiotik dan obat
antikonvulsan) dan cairan ke dalam tubuh ketika pemberian obat
secara oral tidak memungkinkan. Rektum adalah rongga di dalam
tubuh yang mampu menyerap nutrisi dan cairan.[11] Obat dapat
diberikan secara supositoria, tetapi tubuh lebih mudah menyerap
cairan dibanding supositoria berbahan dasar minyak. Jika pemberian
infus tidak memungkinkan, enema retensi bisa menjadi pilihan untuk
menangani dehidrasi yang disebabkan oleh muntah.
• Enema pembersih digunakan untuk membantu tubuh menyingkirkan
kotoran di usus bagian bawah atau untuk memberikan ramuan herbal
tertentu yang bisa diserap tubuh. Enema pembersih bisa
menggunakan jumlah air yang banyak (volume besar) atau sedikit
(volume kecil) dan dirancang untuk menghasilkan gerakan peristalsis
dan mendorong kotoran dari rektum dan usus besar.
2. Kenali berbagai larutan yang digunakan
untuk enema.
Anda bisa menyiapkannya sendiri di rumah atau membelinya di apotek.
Cairan yang digunakan bisa diberi obat atau air biasa, tergantung
tujuan enema. Tanyakan kepada dokter apa pilihan terbaik untuk Anda.
Berikut beberapa jenis larutan yang bisa digunakan untuk enema:
a. Enema yang dilakukan dengan air keran selalu menggunakan volume
kecil karena cairan ini bersifat hipotonik, yang berarti mengekstrak
elektrolit dari darah sebelum mengeluarkannya bersama cairan enema.
Kondisi ini meningkatkan risiko ketidakseimbangan elektrolit.
b. Enema air sabun dapat digunakan, tetapi harus dibuat dengan sabun
Kastilia murni. Sabun lain yang lebih keras bisa berbahaya jika digunakan
untuk enema.
c. Enema retensi menggunakan minyak dilakukan untuk melunakkan tinja
di rektum sehingga lebih mudah dikeluarkan. Orang dewasa dapat
menggunakan volume enema hingga 150 ml dan anak-anak sampai 75
ml. Enema harus ditahan selama 30-60 menit untuk memberi
kesempatan agar minyak dapat menembus dan melapisi tinja.
d. Susu bubuk dan sirop molase digunakan untuk enema yang lebih
nyaman dan merupakan salah satu perawatan terbaik untuk mengatasi
sembelit yang parah. Enema ini bisa dilakukan hingga 4 kali sehari.
Tambahkan 85 gr susu bubuk ke dalam 180 ml air panas dan aduk
sampai tercampur rata. Kemudian tambahkan 130 ml sirop molase dan
aduk sampai warnanya tersebar merata
• Enema kopi digunakan untuk mendetoksifikasi dan membersihkan
usus. Kopi yang diberikan secara rektal dapat merangsang produksi
empedu (bile) dan aktivitas hati. Gunakan kopi yang telah direbus
selama 10 menit, kemudian dinginkan sampai mencapai suhu kamar
atau gunakan bubuk kopi yang direndam semalaman. Sebelum
digunakan air kopi harus disaring terlebih dahulu. Cobalah untuk
menggunakan kopi organik untuk mengurangi paparan pestisida.
Perlu diketahui bahwa enema kopi tidak menyebabkan tubuh
menerima kafeina seperti jika Anda meminum kopi secara oral
3. Waspadai kontradiksi
• Penting untuk mengetahui kontradiksi penggunaan enema, yaitu kondisi atau
faktor yang membuat perawatan enema tidak tepat atau berbahaya untuk
tubuh. Secara umum, enema tidak berbahaya. Namun, ada kelompok individu
yang tidak boleh menggunakan enema, terutama dengan cairan yang
mengandung obat.
• Jangan menggunakan enema yang mengandung obat jika Anda menderita
penyakit ginjal serius, gagal jantung kongestif, obstruksi perut atau usus, ileus
paralitik, megacolon atau penyakit radang usus aktif. Jika Anda mengalami
dehidrasi, sebaiknya tidak menggunakan enema.
• Wanita hamil atau menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum
menggunakan enema yang mengandung obat untuk memastikan obat tersebut
aman untuk bayi
TIPS
• Enema bisa menjadi metode yang efektif untuk mengatasi sembelit
atau memberi cairan pada tubuh.
Peringatan
• Enema adalah pengobatan yang sebaiknya dilakukan sesekali saja. Jika
dilakukan secara terus-menerus, Anda berisiko kehilangan
kemampuan buang air besar secara alami.
Referensi
• ↑https://www4.mdanderson.org/pe/index.cfm?pageName=opendoc&docid=31
•↑
http://www.nursingtimes.net/nursing-practice/specialisms/gastroenterology/how-to-administer-an-enema
/203226.article
•↑
http://www.nursingtimes.net/nursing-practice/specialisms/gastroenterology/how-to-administer-an-enema
/203226.article
•↑
http://www.nursingtimes.net/nursing-practice/specialisms/gastroenterology/how-to-administer-an-enema
/203226.article
•↑
http://www.nursingtimes.net/nursing-practice/specialisms/gastroenterology/how-to-administer-an-enema
/203226.article
•↑
http://www.nursingtimes.net/nursing-practice/specialisms/gastroenterology/how-to-administer-an-enema
/203226.article
• ↑http://www.raw-wisdom.com/coffee-enemas
• ↑http://www.webmd.com/drugs/2/drug-14831/fleet-enema-rectal/details#side-effects
• ↑http://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/cam/hp/gerson-pdq#section/_9
• ↑http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6126289
• ↑http://www.listentoyourgut.com/symptoms/46/the-flu-vomiting-gastroenteritis.html
•↑
http://www.atitesting.com/ati_next_gen/skillsmodules/content/enemas/accepted-practice/types_of_enemas.
html
•↑
http://www.atitesting.com/ati_next_gen/skillsmodules/content/enemas/accepted-practice/types_of_enemas.
htm
•↑
http://www.atitesting.com/ati_next_gen/skillsmodules/content/enemas/accepted-practice/types_of_enemas.
html
• ↑https://www4.mdanderson.org/pe/index.cfm?pageName=opendoc&docid=31
• ↑http://www.raw-wisdom.com/coffee-enemas
• ↑http://www.hindawi.com/journals/isrn/2013/147238/
• ↑http://www.drugs.com/mtm/fleet-enema-rectal.html
• ↑http://drbenkim.com/articles-enema.htm

Anda mungkin juga menyukai