Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 8

Nama anggota:
1. Fatmawati Wiji Hapsari 22164968A
2. Melisa Natalia 22164969A
3. Eka Kriswantari S.P 22164970A
4. Esti Ratnaningtyas D.S 22164971A
5. Januarisca Windiarti 22164972A
6. Assyifa Adelia F 22164973A
7. Angeline Tamara W 22164974A
8. Jausi Janah 22164976A
9. Indah Septi Wardani 22164977A

I. Judul : ENEMA/CLYSMA

II. Materi Tugas


1. Definisi
2. Contoh dimasyarakat
3. Cara penggunaan (beri gambar/video)
4. Cara pembuatan/kandungan/formula
5. Penyimpanan dan batas waktu penggunaan

III. Hasil Diskusi


1. Definisi
Enema/clysma adalah cairan yang pemakaiannya melaui rektum dan kolon yang
gunanya untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat sistemik.

2. Contoh enema/clysma dimasyarakat


 Fleet enema
 Microlax

 Rexall

 Enemax
 Pedia-lax enema

 Equate

3. Cara penggunaan enema/clysma

Metode 1 : Menyiapkan Enema

1. Tentukan lokasi untuk memberikan enema.


Tiga tempat yang paling umum digunakan adalah tempat tidur, lantai kamar
mandi atau bak mandi.
2. Tempatkan pengait di ketinggian yang tepat.
Pengait harus dipasang sekitar 18-24 inci (45 sampai 60 cm) di atas permukaan
tempat penerima enema berbaring, supaya kantong enema tergantung kurang lebih 12
sampai 18 inci (30 sampai 45 cm) di atas anus penerima. Ini letaknya cukup tinggi supaya
cairan enema akan mengalir keluar dari kantong secara bertahap.
 Meletakkan kantong enema terlalu tinggi akan meningkatkan tekanan yang masuk
dan dengan demikian menimbulkan ketidaknyamanan pada penerima enema.
Meletakkan kantong terlalu rendah akan menyebabkan cairan mengalir kembali
ke dalam kantong enema, sehingga hanya sedikit cairan yang masuk ke usus
besar.

3. Bersiap-siap jika ada tumpahan atau kebocoran.


Jika ingin memberikan enema di kamar tidur atau lantai kamar mandi, letakkan
pada penyerap yang tebal atau handuk di atas permukaan tempat penerima enema akan
berbaring. Jika memberikan enema di dalam bak mandi, Anda tidak memerlukan handuk,
meskipun Anda mungkin perlu menghapus tumpahan dari dubur atau kaki.
Metode 2 : Menyiapkan Cairan Enema

1. Gunakan suhu air yang sesuai.

Enema harus mendekati suhu tubuh manusia, yaitu antara 98 dan 105 derajat
Fahrenheit (37-40.5 derajat Celcius). Enema dapat diberikan dengan air sedingin 86
derajat Fahrenheit (30 derajat Celsius) atau air panas kira-kira 113 derajat Fahrenheit (45
derajat Celcius). Menggunakan air yang suhunya di bawah 86 derajat Fahrenheit dapat
menyebabkan kram, sementara menggunakan air dengan panas di atas 113 derajat
Fahrenheit dapat melepuhkan bagian dubur.

2. Tambahkan zat yang diperlukan pada enema.


Meskipun air keran cukup untuk enema, mungkin juga perlu menambahkan
substansi tertentu pada enema untuk membuatnya lebih efektif atau jika enema
diperuntukkan untuk tujuan lain selain pembersihan usus.
 Sabun yang lembut ditambahkan ke dalam larutan enema jika enema
dimaksudkan untuk mengatasi sembelit. Sabun Enema diformulasikan secara
khusus supaya cukup lembut untuk bayi, tetapi mampu menangani sembelit yang
paling parah. Sabun enema tersedia di sebagian besar toko pasokan medis atau
mungkin dibeli di toko obat setempat. Satu paket sudah cukup. (Deterjen cair
pencuci piring tidak boleh digunakan, karena akan mengiritasi usus dan dapat
menyebabkan kolitis.) Jika sabun enema tidak tersedia, Anda bisa menggunakan
baking soda sebagai pengganti.
 Garam ditambahkan ke enema untuk melunakkan tinja bukan sebagai pemicu
usus untuk mengeluarkannya. Umumnya, satu sendok teh garam harus
ditambahkan untuk setiap 473 ml air (10 mililiter / sentimeter kubik garam per
liter air). Minyak mineral juga melembutkan tinja dan melumasi usus besar, tetapi
dapat merembes keluar dari anus sampai 24 jam setelah pemberian enema.
 Natrium fosfat ditambahkan ke cairan enema yang diperdagangkan dan ia
bermanfaat untuk membersihkan usus sebelum kolonoskopi atau sigmoidoskopi.
Natrium fosfat menarik air dari aliran darah ke usus besar, tetapi dalam prosesnya
seringkali memicu kram yang intens.
 Obat-obatan tertentu yang lebih cepat diserap oleh tubuh tanpa melalui saluran
pencernaan, seperti obat-obatan kanker, arthritis dan degenerasi makula, serta
beberapa obat anti-mual, bisa ditambahkan ke dalam larutan enema.
 Larutan barium ditambahkan ke enema dan akan ditahan di dalam cukup lama
supaya sinar-X dapat menampilkan usus.

3. Mengisi kantong atau syringe enema.


Jumlah larutan enema yang dapat diterima oleh penerima bervariasi sesuai dengan
ukuran usus dan berapa banyak kotoran yang ada di dalam penerima. Seorang anak
berusia 11 tahun atau di atasnya rata-rata memiliki kapasitas usus yang sama
sebagaimana orang dewasa.
 Jika menggunakan larutan enema yang sudah terukur, seorang anak berusia 5
sampai 10 tahun dapat diberikan sebotol penuh enema ukuran anak-anak,
sementara anak berusia 2 sampai 4 tahun hanya membutuhkan setengah botol.
4. Menghubungkan kantong ke tabung.

Metode 3 : Memberikan Enema

1. Lumuri nosel tabung dengan pelumas.


2. Biarkan larutan enema mengalir secukupnya melalui tabung untuk memaksa udara
keluar.
Hal ini akan mengurangi kram saat enema diberikan.

3. Lumasi anus dan daerah dubur.


Pelumas harus dioleskan cukup banyak di bagian luar anus dan sampai daerah
dubur supaya tabung mudah dimasukkan sekaligus melindungi kulit di sekitar daerah
dubur. Setelah itu, bersihkan jari Anda dengan tisu. (Atau, Anda dapat memakai sarung
tangan karet atau lateks sebelum mengoleskan pelumas.)
4. Atur posisi penerima.
Meskipun ada variasi untuk posisi penerima enema yang dapat digunakan, 3
posisi yang paling umum adalah Sim, posisi lutut-dada serta berbaring terlentang dengan
lutut ditekuk.
 Posisi Sim dapat digunakan jika menerima enema dari orang lain atau
memberikan enema untuk diri sendiri. Untuk melakukan posisi Sim, berbaring
ke sisi kiri dengan kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk di lutut. Tempatkan
lengan kiri di belakang punggung dan tangan kanan di bawah bantal di kepala.
Jika memberikan enema untuk diri sendiri, penjepit yang mengatur aliran
harus dapat dijangkau oleh tangan kiri Anda.
 Posisi lutut-dada mungkin lebih nyaman bagi seseorang yang menerima
enema dari orang lain, terutama jika penerimanya sedang hamil, dan dapat
juga digunakan dalam kasus sembelit yang parah. Pada posisi ini, penerima
bersandar di atas tangan dan lutut, letakkan 1 bantal atau lebih di bawah dada
dan bersandar padanya sambil memutar wajah ke samping dan
mengistirahatkannya pada bantal lain yang dipeluk oleh tangan. Namun posisi
ini tidak menjadikan Anda mampu mengontrol aliran enema jika Anda
memberikannya untuk diri sendiri.
 Gunakan metode berbaring dengan posisi lutut tertekuk jika memberikan
enema untuk diri sendiri sambil berbaring di lantai kamar mandi atau di dalam
bak mandi. Letakkan bantal di bawah kepala dan pastikan Anda dapat
menjangkau penjepit yang mengatur aliran sebelum Anda mulai.
5. Masukkan tabung ke dalam rektum.
Putar tabung ke depan dan ke belakang sambil memasukkannya untuk
memudahkan. Tabung harus dimasukkan tidak lebih dari 3 sampai 4 inci (7,5-10 cm) ke
daerah dubur tanpa melakukan pemaksaan. Meminta penerima enema untuk "merejan"
seolah-olah sedang buang air besar dapat membantu proses pemasukan tabung.

6. Biarkan cairan enema mengalir ke usus besar perlahan-lahan.


Laju aliran yang disarankan adalah 4 sampai 8 ons (118-236 mililiter) per menit.
Minta penerima enema mengambil napas dalam secara perlahan; penerima mungkin akan
merasa perut menjadi agak melebar saat menerima enema, dan bagian perut juga akan
tampak penuh. Hentikan aliran jika muncul tanda-tanda kram lalu minta penerima
mengambil napas yang cepat dan pendek, kemudian lanjutkan aliran ketika
ketidaknyamanan berlalu. Hentikan aliran sesering yang diperlukan untuk kenyamanan
penerima enema. Biarkan selama 15 menit untuk memasukkan enema yang jumlahnya
cukup banyak.
7. Pijat perut perlahan dan dalam dengan berlawanan arah jarum jam.
Pijatan akan mendorong cairan enema lebih tinggi ke dalam usus besar dan juga
membantu pengeluaran feses dari dinding usus. Mulai dari sisi kiri bawah tubuh, terus
sampai ke tulang rusuk dan kemudian kembali lagi ke bagian bawah sisi sebelah kanan.

8. Jepit tabung setelah enema dihentikan.


Ini akan mencegah aliran balik ke kantong ketika tiba waktu untuk mengosongkan
perut.
9. Berikan waktu bagi enema untuk melakukan tugasnya.
Enema harus dibiarkan rata-rata antara 5 sampai 15 menit sebelum dikeluarkan,
dengan waktu lebih lama yang diperlukan untuk menghilangkan sembelit. Jika penerima
merasakan dorongan untuk mengeluarkan kotoran sebelum waktunya, minta dia untuk
mengambil napas dalam-dalam melalui mulut untuk menenangkan diri.

Metode 4 : Mengeluarkan Enema

1. Pergi ke toilet.
Jika penerima mengalami kesulitan menahan enema, tekan dubur
bersama-sama atau tekan waslap yang dilipat di bagian dubur untuk menahannya.

2. Melepaskan tabung enema.


3. Minta penerima berjongkok di atas toilet.
Posisi jongkok akan menyebabkan paha menekan perut,sehingga
membantu untuk mengeluarkan cairan enema pada saatnya. Jika terlalu sulit
untuk berjongkok maka biarkan penerima duduk di toilet seperti biasanya saat
buang air besar.
 Sebagai bantuan tambahan untuk mengeluarkan cairan enema, pijat
perut penerima searah jarum jam.

4. Membuang enema.
Cairan enema dan kotoran lain akan keluar dalam beberapa menit. Jika
tidak, minta penerima enema berbaring dengan posisi sim atau posisi lutut-dada,
tunggu sampai dorongan untuk mengeluarkan enema muncul kembali, dan coba
lagi. Biasanya, diperlukan beberapa kali pembuangan untuk membersihkan semua
cairan enema.
4. Cara pembuatan/kandungan/formula

 Enema minyak zaitun


1) Buat larutan minyak zaitun. Campurkan 2 sdm (30 ml) minyak
zaitun extra virgin dengan 1,5 liter air suling di dalam panci kecil.
2) Hangatkan larutan. Letakkan panci di kompor, lalu panaskan
dengan api sedang sampai mencapai suhu 40 derajat Celsius.
3) Alirkan larutan enema ke dalam usus besar dan tahan selama
beberapa menit. Alirkan larutan enema dan tunggulah selama
setidaknya 5-10 menit sebelum buang air besar.

 Enema Lactobacillus acidophilus


1) Hangatkan air suling. Tuang 2 liter air suling ke dalam panci atau
cerek, lalu panaskan di kompor dengan api sedang sampai bersuhu
37 derajat Celsius. Air boleh dipanaskan sampai mencapai suhu 40
derajat Celsius. Namun, jangan lebih dari 40 derajat Celsius karena
air yang sangat panas dapat melukai tubuh.
2) Campurkan bubuk L. acidophilus ke dalam air hangat.Masukkan 1
sdt (5 g) bubuk L. acidophilus ke dalam air hangat, lalu aduk
sampai larut.
3) Alirkan larutan enema ini ke dalam usus besar dan tahan selama 10
menit. Alirkan larutan enema seperti biasa dan tahan setidaknya
selama 10 menit sebelum buang air besar.

 Enema air garam


1) Panaskan air suling sampai mencapai suhu yang nyaman bagi
tubuh. Panaskan 2 liter air suling sampai mencapai suhu 37-40
derajat Celsius.
2) Larutkan garam ke dalam air. Masukkan 2 sdt (10 g) garam laut
murni ke dalam air hangat. Aduk sampai garam larut seluruhnya.
3) Alirkan larutan garam ke dalam usus besar dan tahan selama
mungkin. Alirkan larutan enema seperti biasa. Tahan selama
mungkin untuk memaksimalkan keefektifan larutan enema ini.

5. Cara Penyimpanan sediaan Enema/Clysma menurut Farmakope Edisi IV


 Wadah tertutup rapat
 Penyimpanan dilakukan dalam wadah tidak tembus cahaya.
 Dengan suhu kamar antara 15-30 ºC
 Simpan obat di tempat yang tidak panas atau tidak lembab
 Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Batas waktu Penggunaan

 Sediaan tube Pasta : 3 tahun


 Sediaan tube Gel : 6 bulan

IV. Daftar Pustaka


Farmakope Indonesia Edisi IV
Informasi Spesialite Obat Indonesia Edisi 50

Anda mungkin juga menyukai