Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu
yang masuk ke dalam melalui hidung. anpa penyaringan ini mungkin debu
ini dapat mencapai paru!paru. Bagian depan dari r"ngga hidung terdapat
rambut hidung yang ber#ungsi menahan butiran debu kasar$ sedangkan debu
halus dan bakteri menempel pada muk"sa hidung. Dalam r"ngga hidung udara
dihangatkan sehingga ter%adi kelembaban tertentu.
&uk"sa hidung tertutup "leh suatu lapisan yang disebut epitel
respirateris yang terdiri dari sel!sel rambut getar dan sel 'leher(. )el!sel
rambut getar ini mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga merupakan
suatu lapisan tipis yang melapisi muk"sa hidung dimana debu dan bakteri
ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali dikeluarkan ke
arah berla*anan dengan %urusan tengg"r"kan. +ang mend"r"ng adalah
rambut getar hidung dimana getarannya selalu mengarah keluar. ,erakannya
seperti cambuk$ %adi selalu mencambuk keluar$ dengan demikian bagian yang
lebih dalam dari lapisan bulu getar ini selalu bersih dan 'steril(. Biasanya
pada pagi hari hal ini dapat dicapai.
Bila kedinginan pH lendir hidung akan cenderung naik$ sebaliknya
bila kepanasan cenderung pH menurun. Pada *aktu pilek$ pH lendir alkalis$
sehingga te"ri sebenarnya dapat disembuhkan denan mudah dengan cara
menurunkan pHnya$ yaitu kearah asam. -adi pemberian "bat dengan tu%uan
mengembalikan k"ndisi n"rmal dari r"ngga hidung akan men"l"ng.
.bat hidung biasanya diberikan dengan empat cara /
1. +ang biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang
hidung dengan menggunakan pipet tetes.
0. Dengan cara disempr"tkan$ alatnya ada yang %enis untuk mendapatkan
hasil sempr"tan beruba kabut 1at"mi2er3 ada %uga yang agak halus
1neuli2er3 artinya lebih halus dari at"mi2er.
4. Dengan cara mencucikan dengan alat 'nasal d"uche(
5. Dapat %uga dengan cara 'inheler($ diisap!isap
I.0 &aksud dan u%uan Perc"baan
I.0.1 &aksud Perc"baan
&engetahui dan memahami cara pembuatan tetes hidung
.6ymetha2"lin H7l
I.0.0 u%uan Perc"baan
&embuat sediaan tetes hidung .6ymetha2"lin H7l
I.3 Prinsip Percobaan
Pembuatan tetes hidung .6ymetha2"lin H7l dengan menggunakan alat dan
bahan yang telah disterilkan dimana 2at akti# .6ymetha2"lin H7l dilarutkan
dalam larutan dapar sebagai pemba*a yang telah mengandung Ben2alk"nium
kl"rida sebagai penga*et dan Na7l sebagai pengis"t"nis.
BAB II
IN-AUAN PU)A8A
II.1 e"ri Umum
a. -enis!%enis sediaan hidung
! D.& 8ing / 19:
Larutan (Spray, tetes hidung, collunaria)
Banyak sediaan sediaan untuk penggunaan l"kal pada hidung adalah
larutan berair *alaupun cairan petr"latum luas digunakan pada
beberapa dekade sebelumnya$ larutan minyak %arang digunakan dan
#aktanya tidak direk"mendasikan untuk digunakan pada hidung.
&inyak khususnya minyak mineral berbahaya$ telah dibuktikan
menyebabkan lip"id atau pneum"nia inspirasi dan aspirasi dari cairan
! )c";ille<s / 090
Larutan hidung digunakan umumnya melalui satu dari tiga met"de.
&et"de yang paling umum melalui pemasukan ke dalam lubang
hidung atau lebih tetesan "bat dari penetes.
Nasal Douches atau pencuci %uga digunakan tetapi kurang
dibandingkan tahun sebelumnya digunakan kant"ng irigasi$ b"t"l atau
*adah l"gam untuk menyimpan larutan dimana kemudian dimasukkan
secara perlahan ke dalam hidung melalui penutup karet.
Nasal Tampons %uga digunakan terdiri dari kapas yang lembab
dengan larutan "bat dan dimasukkan secara hati!hati ke dalam r"ngga
hidung.
! D.& king / 19=
Salep dan elly > antibakteri$ pr"tekti# dan salep t"pikal kadang
digunakan untuk peng"batan in#lamasi$ dermat"l"gi dan celah hidung
pada bagian depan. -elly larut air %arang digunakan untuk
;as"k"ntrikt"r atau anastetik l"kal k"nsentrasi tinggi dalam kanal
hidung ketika digunakan pada aksi yang diperpan%ang diinginkan.
Inhalants adalah "bat atau k"mbinasi "bat dengan penguapan yang
tinggi yang dapat diba*a "leh udara ke dalam hidung. &ent"l$
eucalipth"l dan tim"l digunakan dalam pr"duk .7. Pr"pylhe6aarine
adalah ;as"k"ntrikt"r merupakan bahan akti# dalam sediaan hidung
digunakan secara luas.
Nasal Pressura!ed inhaler beberapa pr"duk inheler bertekanan dapat
per"leh untuk penggunaan k"rtik"ster"id untuk membran hidung.
Pharmacist sebaiknya berhati!hati dalam memberikan instruksi pada
pasien dalam penggunaan bentuk sediaan untuk men%amin e#ek dan
kelengkapannya. Hidung sebaiknya dibersihkan dan inhaler dik"c"k
segera sebelum digunakan. Umumnya inhaler dimasukkan bagian
kepalanya dibalik dan u%ungnya dengan hati!hati dimasukkan ke
dalam satu lubang hidung$ lubang yang lainnya ditutup dengan
menggunakan tekanan %ari$ kemudian berna#as melalui lubang hidung$
*adah dilekatkan ke ba*ah diantara %ari dan ibu %ari untuk melepaskan
"bat kemudian pasien berna#as melalui mulut. Pr"sedur ini diulangi
sampai semua lubang hidung dibuat baik$ dik"c"k sebelum digunakan
b. Anat"mi hidung
! D.& &artin / =10
Pr"et2 dan yang lain yang ahli dalam bidang #isi"l"gi hidung
menyatakan bah*a 'semua in#eksi pada r"ngga hidung bagaimanapun
sumbernya hanya satu yaitu kegagalan sistem penyaringan dari hidung
itu sendiri($ Dia menekankan sekali lagi bah*a kelembaban 1m"isture3
memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanan hidung yaitu
gerakan cilia yang bergerak secara bertahap mend"r"ng semua yang
lengket pada mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung tertutup
dengan membran mucus respirat"ri. Epitel bagian respirat"ri terdiri dari
sel silia yang diantaranya ada sel!sel g"blet. )el!sel g"blet merupakan
kelen%ar mucus dan setiap kelen%ar ini mukusnya secara teratur
did"r"ng keluar "leh aksi cambukan cilia. Dibagian ba*ah mucus
tersebut ter%alin %aringan pembuluhan darah ;ena yang mengatur
peredaran darah di hidung.
Hingga sekarang gerakan cilia dipengaruhi syara# atau tidak belum
diketahui dengan %elas. Namun demikian studi Burn menyatakan adanya
asetilkh"lin yang terbentuk di situ dan bah*a k"nsentrasi kh"linesterase
sudah ditetapkan. ernyata k"nsentrasi kh"linesterase yang sangat kecil
menghambat mempercepat cilia$ sedangkan k"nsentrasi yang lebih
besar memperlambat gerakan. Atr"pin dan kurare memperlambat
gerakan cilia. E#eknya adalah berla*anan.
8elen%ar mucus nampaknya keluar terus!menerus karena akti;itas
kelen%ar bukan karena sesuatu yang pasi#$ sebagaimana terdahulu
diduga. Untuk membuktikan ge%ala #isi"l"gis tersebut dilakukan
perc"baan penyuntikan #lu"recein secara intra;ena. Ingelstedt dan
I;stam memperlihatkan bah*a #lu"recein ini tidak terdeteksi pada
sekresi hidung yang n"rmal$ *alaupun sekresi ini %uga di trans#er dari
darah ke cairan lendir hidung. Penderita alergi rhinitis kr"nik$ %uga
memperlihatkan hal yang sama. etapi pada rhinitis akut atau sinusitis
pe*arna tadi 1#lu"recein3 terdeteksi pada sekresi dengan mengu%i
eksudat. Pada rhinitis akut eksudat keluar secar pasi# 1dgn sendirinya3.
&ukus 1lendir3 melindungi muk"sa dari pengaruh larutan histamin$
namun bila mucus dihilangkan maka$ #lu"recein dapat terdeteksi.
)untikan antihistamin %uga ternyata memacu in#lamasi tersebut.
! D.& 8ing / 19?
@"ngga hidung pan%ang$ sempit$ kanal tinggi$ dibagi dalam dua bagian
"leh sekat hidung. Beberapa r"ngga dapat dibuka ke dalam hidung
disebut 8"llec;iteli paranasal dan termasuk bermacam!macam sinus.
Banyak r"ngga hidung dilindungi "leh membran mukus yang sangat
kaya akan %aringan kapiler dan mengandung beberapa gland mukus.
&ukus dipr"duksi terus dan dapat berpindah ke #aring$ melalui aksi
pemukulan silia$ pr"teksi rambut tipis yang melapisi r"ngga hidung.
Pr"et2 se"rang penulis #isi"l"gi hidung mengatakan 'semua in#eksi
pada hidung dari satu sumber yaitu kegagalan #ilter untuk
membersihkan. 8elembaban merupakan elemen yang paling penting
untuk mekanisme pertahanan dari perpindahan silia hidung yang ditarik
"leh selimut mukus ke nas"#aring.
&ukus adalah ;isk"se$ pseud"plastik$ sistem muk"pr"tein yang
menyediakan perlindungan pada muk"sa dimana partikel akan
terperangkap$ di ba*ah k"ndisi n"rmal. Aat asing seperti debu$ serbuk$
bakteri dan tetesan minyak ditelan dalam lapisan mukus dan diba*a ke
nas"#aring dimana massa ini dapat ditelan atau dikeluarkan.
Aksi silia yang e#ekti# atau pengeluarannya tergantung pada ;isk"sitas
mukus. -ika sangat ;isk"se atau sangat cair$ cilia tidak dapat pindah ke
lapisan mukus. Banyak ge%ala yang tidak nyaman pada hidung
disebabkan "leh peningkatan ;isk"sitas dan sekresi dehidrasi. Banyak
keadaan dapat meningkatkan atau menurunkan ;isk"sitas mukus. )uhu$
kelembaban$ debu$ serbuk dari "ksigen lainnya$ banyak "bat$ bakteri
dan ;irus dapat menyebabkan in#eksi.
c. De#inisi etes Hidung
! )c";ille<s / 090
Larutan untuk digunakan pada hidung disebut %uga spray atau
c"llunaria atau tetes hidung. Dapat dide#inisikan sebagai larutan berair
atau berminyak yang dimaksudkan untuk penggunaan t"pikal atau
daerah nas"#aring.
! BI III / 1C
etes hidung adalah "bat yang digunakan untuk hidung dengan cara
meneteskan "bat ke dalam r"ngga hidung dapat mengandung 2at
pensuspensi$ pendapar dan penge*et.
! @P)
1Dth
/ 190?
Larutan untuk hidung adalah umumnya larutan berair yang dirancang
untuk digunakan pada hidung sebagai tetes atau dapar.
d. )yarat!syarat tetes hidung
! )c";ille<s / 094!095
Isotonisitas digunakan larutan berair di#"kuskan pertahanannya pada
pertanyaan tentang t"nisitas karena ditemukan bah*a keduanya sangat
encer dan sangat pekat menyebabkan iritasi pada muk"sa hidung
dimana ketika is"t"nis atau sedikit is"t"nis.
"onsentrasi ion hidrogen. Pabrikan telah menemukan bah*a pH
hidung pada anak!anak tidak tetap antara 9$9!?$9 dimana pH ini
cenderung berubah ke arah alkali yang menyebabkan rinitis akut.
8etika in#lamasi akut ter%adi %ika sangat asam. Larutan dengan sedikit
asam sangat e#ekti# dalam peng"batan #lu dan in#eksi sinus. Ini
tergantung pada peng"batan alkali cenderung menaikkan sekresi alkali
dimana penggunaan larutan asam untuk meningkatkan keasaman
sekresi. )ekresi yang bersi#at asam tiap digunakan tetes hidung yang
alkali selama rinitis akut dan rinisin"sis akut direk"mendasikan se%ak
sekret alkali tidak n"rmal pada penggunaan alkali atau pada k"ndisi
pemakaian yang diperpan%ang.
8"nsentrasi i"n hidr"gen pada larutan hidung %uga penting untuk
alasan lainnya$ asam rendah tidak disukai untuk pertumbuhan bakteri.
pH %uga penting dengan aksi silia yang n"rmal dan menghambat aksi
perlindungan silia yang tidak diinginkan.
! D.& &artin / =14
#is$ositas
Eisk"sitas dari aksi sekret sangat penting untuk aksi silia. -ika sangat
tipis silia tidak dapat memindahkan lapisan mukus. Huds"n dan 8"bin
mempercayai bah*a kurang dari 0C F dari semua ge%alanya
disebabkan "leh peningkatan ;isk"sitas sampai kering. Adanya banyak
;ariasi yang meningkatkan dan menurunkan ;isk"sitas pr"duksi
mukus.
p%
pH n"rmal dari sekresi mukus dari 9$9!?$9. pH kadang ber;ariasi
banyak lap"ran sekret hidung pHnya sangat alkali dibandingkan nilai
di atas. Perbedaannya ini disebabkan "leh perbedaan dalam penilaian.
Tonisitas
"nisitas di sekret hidung telah dilap"rkan dalam literatur secara
langsung ketidakhadiran t"nisitas hidung$ diasumsikan bah*a larutan
is"t"nis dengan darah 1Na7l C$= F3 akan menghasilkan t"nisitas pada
hidung.
e. )yarat!syarat Pemba*a
D.& 8ing / 19:
Pemba*a pada larutan hidung harus /
1. &emiliki pH pada range 9$9!:$9
0. &emiliki kapasitas bu##er yang rendah
4. Is"t"nis atau mendekati is"t"nis
5. idak membatasi ;isk"sitas n"rmal mukus
9. Dapat c"c"k dengan pergerakan silia n"rmal dan k"nstituen i"n pada
sekret hidung
?. 7"c"k dengan bahan akti#
:. 7ukup stabil untuk menahan akti;itas selama pasien menggunakannya
sendiri
D. &engandung penga*et untuk menekan pertumbuhan bakteri yang ada
selama penggunaan tetes hidung.
#. @esp"ns silia 1D.& &artin / =143
Larutan Na&l baik cilia manusia maupun pada kelinci tetap akti# untuk
%angka *aktu yang lama dalam larutan C$= F Na7l pada suhu antara 09!
4CG7. bila k"nsentrasi Na7l dinaikkan pada bagian tertentu cilia berhenti
bergerak$ beberapa %am kemudian tempat lain dan seterusnya. Pada
k"nsentrasi 5!5$9 F semua silia berhenti. Bila membran dicuci dengan
k"nsentrasi air suling dan diganti Na7l C$= F cilia akti# kembali. Bila
k"nsentrasi berkurang akti;itasnya$ pada C$0!C$4 F cilia berhenti.
Halaupun sama!sama tidak akti#$ namun ke%adian belakangan tidak dapat
diperbaiki dengan menaikkan k"nsentrasi Na7l %adi kerusakan cilia pada
keadaan encer permanen
Pengurangan ion $alsium$ penggunaan senya*a tartrat$ citrat$ "ksalat
dan bahan penghelat 7a lainnya akan menghentikan gerakan cilia.
"omponen tahan air $ ketika digunakan dalam "bat hidung dipela%ari
penggunaan P, sebagai pembatas untuk melarutkan garam sul#at dan
menghilangkan alkali yang tinggi pada sul#"namid
'inya$$ akan tinggal lama melengket pada #ilm mucus dan akan
mempengaruhi akti;itas n"rmal dari cilia. &inyak tidak baik untuk
pemba*a$ karena menimbulkan lip"id pneum"nia. &inyak tumbuhan
yang bebas asam lemak dikatakan tidak menimbulkan masalah$ namun
minyak mineral atau he*an tetap tidak c"c"k.
Protein pera$ lemah . 8etika k"l"idal terpr"t"nisasi untuk penggunaan
mukus respirasi $ gerakan silia a*alnya tertahan tetapi diperbaiki kembali
dengan adanya larutan garam hangat
Larutan pera$ dan (in$$ %uga demikian. Larutan perak nitrat C$9 F
sudah menghancurkan cilia begitu %uga 2ink sul#at.
Larutan cocain$ larutan lebih besar dari 0$9 F menyebabkan paralisisi
cilia$ begitu %uga e#edrin H7l lebih besar dari 1F
"am)er, Timol, 'enthol, *u$aliptol dan senya+a eteris lainnya
menyebabkan penurunan kecepatan gerak cilia. 8urang dari 1 F. Dalam
bentuk uap tidak mempengaruhi 1inheler3
,ntibioti$ $ )"da penisilin tidak merusak cilia bila diberikan dalam
bentuk larutan 09C!9CC unitIml 1dalam larutan Na7l is"t"ni3. Pada
k"nsentrasi 9CCC unit ter%adi penurunan kecepatan cambukan cilia dengan
diselingi berhenti. )uspensi tir"trisina dalam air 11 / 0CCC dan 1/9CCC3
menekan sama sekali akti;itas cilia.
,tropin $ pemberian "ral atr"pin menyebabkan kekeringan atau
penghentian gerakan cilia. Pemberian l"cal mereduksi pr"duksi mucus.
g. Abs"rpsi .bat
D.& &artin / =19
Beberapa instansi dimana kecepatan "bat diinginkan diba*ah dimana "bat
parenteral in%eksi atau pemberian rektal adalah tidak praktis. Pemberian
"ral untuk nausea dan muntah tidak menguntungkan karena sulit ditelan
dan "bat tertahan dan abs"rpsinya relati# lambat. @ute intranasal c"c"k
untuk tu%uan ini karena ;isk"sitasnya dan mudah digunakan. andr"# dan
asistennya mempela%ari abs"rpsi hy"scinebdan atr"pin dari muk"sa hidung
manusia. Digunakan dera%at penghasil pr"duksi sali;a sebagai tes untuk
"bat yang diserap. Ditemukan keseragaman pada permukaan "bat. Paling
penting pada pemberian adalah indikasinya yang %elas.
1CC
DC
?C
5C
C
!1C C 19 4C ?C =C 10C
,ambar 05.1C kecepatan abs"rbsi C.?9F sc"p"lamin melalui berbagai
rute$ dicatat perubahan dalam %umlah pr"duksi sali;a. A. )ubkutan B.
anpa peng"ntr"lan 7. 8apsul "ral D. Larutan "ral E. etes Hidung
h. &engapa etes Hidung harus steril
! D.& &artin / =10
Pr"et2 dan yang lain yang ahli dalam bidang #isi"l"gi hidung
menyatakan bah*a 'semua in#eksi pada r"ngga hidung bagaimanapun
sumbernya hanya satu yaitu kegagalan sistem penyaringan dari hidung
itu sendiri($ Dia menekankan sekali lagi bah*a kelembaban 1m"isture3
memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanan hidung yaitu
gerakan cilia yang bergerak secara bertahap mend"r"ng semua yang
lengket pada mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung tertutup
dengan membran mucus respirat"ri. Epitel bagian respirat"ri terdiri dari
sel silia yang diantaranya ada sel!sel g"blet. )el!sel g"blet merupakan
kelen%ar mucus dan setiap kelen%ar ini mukusnya secara teratur
did"r"ng keluar "leh aksi cambukan cilia. Dibagian ba*ah mucus
tersebut ter%alin %aringan pembuluhan darah ;ena yang mengatur
peredaran darah di hidung.
i. pH hidung
)c";ille<s / 094
Pabrikan telah menemukan bah*a pH sekresi hidung pada "rang de*asa
tidak k"nstan tetapi n"rmalnya ber;ariasi dari 9$9 > ?$9. pH hidung pada
anak!anak rangenya dari 9!?$:.
II.0 B"rmula Asli
etes Hidung .6ymetha2"line
II.4. Alasan Penggunaan Bahan
1. .6ymetha2"line H7l
! Indikasi
a. ..P / 59=
Deri;at ini beker%a langsung terhadap resept"r al#a tanpa e#ek pada
resept"r beta. )etelah ditetesi pada hidung dalam *aktu 9!1C menit
ter%adi ;as"k"ntriksi muk"sa yang bengkak dan kemampatan.
b. B / :4
Al#a!ag"nis banyak digunakan sebagai dek"ngestan nasal pada
penderita rinitis alergika atau rinitis ;as"m"t"r dan pada penderita
in#eksi saluran na#as atas dari rinitis akut.
c. @P)
1Dth
/ DD4
)impat"mimetik langsung dengan hanay mempunyai akti;itas al#a!
ag"nis digunakan hanya t"pical sebagai nasal dek"ngestan
d. &D
40 th
/ 1C??
.6ymeta2"lin adalah simpat"mimetik aksi langsung dengan
akti;itas al#a!adrenergik . ;as"k"ntrikt"r yang mengurangi
penyumbatan digunakan pada muk"sa membran.
e. A&A D@U,) / 9C:
.6ymeta2"lin dapat digunakan untuk nasal dek"ngestan umumnya
untuk rinitis musiman atau tidak musiman$ DA@E) atau sinusitis.
! &ekanisme 8er%a
B / :4
.bat!"bat g"l"ngan ini menyebabkan ;as"k"ntriksi pada
muk"sa hidung dengan resept"r al#a!1 sehingga mengurangi
;"lume muk"sa dan dengan mengurangi penyumbatan hidung.
! E#ek samping
a. ..P E / 5?C
Dapat berupa rasa terbakar dan iritasi dari selaput lendir
dengan menimbulkan bersin
b. A&A D@U,) / 9C=
E#eknya ringan dibandingkan aksi dek"ngestan nasal termasuk
rasa terbakar$ kering pada nasal muk"sa$ bersin$ sakit kepala
ringan$ ins"mnia dan bersin
c. &D
40 th
/ 1C?9
Dapat menyebabkan iritasi $ reb"und c"ngers$ mungkin ter%adi
setelah pengunaan yang lama
! D"sis
a. ..P E / 5?C
Anak!anak diatas 10 tahun dan de*asa 1!4 dd 0!4 tetes larutan
C$C9 F 1H7l3 disetiap lubang hidung. Anak!anak 0!1C tahun
larutan C$C09 F
b. A&A D@U,) / 9C:
De*asa dan anak!anak ? tahun ke atas 0!4 tetesI0!4 kali spray
k"nsentrasi C$C9 F tiap 1C %am. Anak diba*ah ? tahun tidak
dian%urkan untuk anak diba*ah ? tahun pabrik mengan%urkan
k"nsentrasi C$C09F
c. &D
40 th
/ 1C?9
8"nsentrasi C$C9 F larutan "6ymeta2"lin H7l digunakan untuk
t"pikal sebagai tetes hidung atau disempr"tkan tiap lubang
hidung 0 kali sehari disarankan
! pH dan 8estabilan
a. &D
40 th
/ 1C?9
pH 5$C ! ?$9
b. BI IE / ?C=
pH 5$C ! ?$9
c. @P)
1Dth
/ DD4
)tabil dengan cahaya dan pemanasan
0. Ben2alk"nium kl"rida
! Alasan penggunaan penga*et
Pemba*a untuk sediaan hidung harus mengandung bahan antimikr"ba
yang dapat masuk ke dalam sediaan melalui pelekatan penetes "bat.
Penelitian "leh ,reen *"l$ menun%ukkan e#ek merusak terhadap gerakan
silia meski pada k"nsentrasi 1 / 1CCCC
! 8"nsentrasi 2at penga*et untuk tetes hidung umumnya digunakan
ben2alk"nium kl"rida C$C1F! C$1 F bI; 1BI III / 1C3
! Penga*et antimikr"ba digunakan untuk penga*et sama dengan "bat
mata 1Ansel / 9:?3
4. Dapar B"s#at
! D.& &artin / =14
8apasitas bu##er pada sekret hidung tidak diragukan lagi sangat rendah
! Ansel / 9:1
Preparat berair paling banyak dipakai pada hidung yang mampat$ dibuat
is"t"nis terhadap cairan hidung didapar untuk men%aga stabilitas "bat
sedangkan pH n"rmal cairan hidung diperkirakan sekitar 9$9!?$9 dan
ditambahkan sesuai kebutuhan.
! D.& &artin / =1:
Dapar #"s#at untuk "bat tetes hidung 1pH ?$93 dapat digunakan dan
dibuat seperti tersebut diba*ah ini
NaH
0
P.
5
. H
0
. C$?9
NaH
0
P.
5
. : H
0
. C$95
Na7l C$59
Ben2alk"nium kl"rida C.C1!C$1CF
Air suling secukupnya 1CC ml
! )c";ille<s / 00D
Dapar #"s#at untuk "bat tetes hidung 1pH ?$93 dapat digunakan dan
dibuat seperti tersebut diba*ah ini
NaH
0
P.
5
. C$9?C g
Na
0
HP.
5
. C$0D5 g
Na7l C$9 g
Ben2alk"nium kl"rida 1 / 1CCCC
Air steril secukupnya 1CC ml
II.4 Uraian Bahan
1. .6ymeta2"lin H7l 1BI IE J ?4:3 1 @P) 1D
th
J DD43
Nama @esmi / .6ymeta2"lini Hydr"chl"ridum
)inn"nim /
/
.ksimeta2"lin H7l
@& I B& 7
1?
H
0?
N
0
. H7l I 0=?$D5
@umus Bangun /
.H
17H
4
3
4
7 7H
4
K H7l
7H
0
N
7H
4
NH
Pemerian / Hablur halus$ berbentuk %arum atau lempeng
meman%angJ putih hingga putih kelabu atau putih
kekuningan$ larutan praktis netral terhadap
lakmus P$ stabil dalam larutan netral atau larutan
agak asam.
8elarutan / Larut dalam air dan etan"l$ praktis tidak larut
dalamben2ene$ kl"r"#"rm dan eter
Penyimpanan / Dalam *adah tertutup rapat.
8egunaan / Aat akti#
)tabilitas / )tabil dengan cahaya dan pemanasan
pH / Larutan dalam air memiliki pH 5$C!?$9
)terilisasi / )ediaan akhir disterilkan dgn aut"kla#
0. Natrium #"s#at anhidrat 1BI III J :1C3
Nama @esmi / Dinatrium hydr"gen #"s#at anhidrat
)inn"nim /
/
Natrium Bas#at anhidrat
Pemerian )erbuk putih higr"sk"pis
8elarutan / Larut dalam 10 bagian air$ praktis tidak larut
dalam etan"l
Penyimpanan / Dalam *adah tertutup rapat.
8egunaan / Pendapar
4. Ben2alk"nium kl"rida 1BI IE J 14C3
Nama @esmi / Ben2alk"nii 7hl"ridum
)inn"nim / Ben2alk"nim kl"rida
/ Pemerian ,el kental atau p"t"ngan seperti gelatine putih
atau putih kekuningan
8elarutan / )angat mudah larut dalam air dan etan"l$ bentuk
anhidrat mudah larut dalam ben2enedana agak
sukar larut dalameter
Penyimpanan / Dalam *adah tertutup rapat.
8egunaan / Penga*et
BAB III
&E.DE 8E@-A
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
Alat!alat yang digunakan dalam perc"baan ini
1. Erlenmeyer
0. ,elas ukur
4. )end"k tanduk
5. Batang pengaduk
9. B"t"l kaca
?. 7"r"ng kaca
:. Beker gelas
D. Hadah tetes hidung
=. Pipet tetes
1C. Pipit ;"lume
11. pH meter
III.1.0 Bahan
Bahan!bahan yang digunakan /
1. Aluminium #"il
0. 8ertas saring
4. 8ertas timbang
5. .6ymeta2"lin H7l
9. Ben2alk"nium kl"rida
?. Dapat #"s#at
:. Air destilasi steril
D. Natrium 8l"rida
III.0 Perhitungan
a. Perhitungan bahan
Dibuat 1 b"t"l L 19 ml
Pembilasan dan penyaringan 5 ml
1= ml M 0C ml
.6ymeta2"lin H7l N C$C9 F 6 0C ml N C$C1 g N 1C mg
NaH
0
P.
5
. C$9?C F 6 0C ml N C$110 g N 110 mg
Na
0
HP.
5
. C$0D5 F 6 0C ml N C$C9?D g N 9?$D mg
Ben2alk"nium kl"rida C$C1 F 6 0C ml N C$CC0 g N 0 mg
Air steril secukupnya ad 0C ml
b. Perhitungan Pengenceran
-.ymeta!olin %&l
9C mg 9 ml
1 ml
/en!al$onium $lorida
9C mg 09 ml
1 ml
c. Perhitungan Is"t"nisitas
! PB
PB .ksimeta2"lin H7l C$10 7N C$C9 F
PB Ben2alk"nium 7l C$C= 7NC$C1 F
PB Na
0
HP.
5
C$05 7N C$0D5 F
PB NaH
0
P.
5
C$1? 7NC$9? F
C$90! O1C$C9 6 C$103K1C$0D56C$053K1C$9?6C$1?3K1C$C16C$C=3P
gI1CC ml N
C$9:?
C$90 > C$1?5??
N
C$9:?
N K C$?1? gI1CCml 1Hip"t"nis3
Untuk 19 ml N 19I1CC 6 C$?1?
N C$C=05 g
N =0$5 mg
! 7atelyne
F bI; &<
gI1CC ml N O C$C41 ! 6 8P
& 8
gI1CCml N Q C$C41!1C$C9I0=?$D5 6 13 K 1C$C1I4?C 6 03K 1C$0D5I151$=? 6 43K
1C$9?I11=$DD 6 03R 19D$9I03
N 1C$C41 > C$C199?D4?43 6 0=$00
N C$C19541?4? 6 0=$00
N C$59C=1054 gI1CC ml
untuk 19 ml N 19I1CC 6 C$59C=1054 N C$C?:?4= g N ?:$?4= mg
III.4 7ara 8er%a
1. Disiapkan alat dan bahan
0. Hadah gelas dibebas alkalikan dengan cara merendam dalam H7l panas
C$1 N selama 4C menit lalu dibilas dengan aSuades
4. utup karet dibebas sul#urkan$ dipanaskan selama 19 menit dengan0C
F larutan natrium karb"nat yang mengandung C$1 F deter%en seperti
Natrium Lauril sul#at. utup karet kemudian dibilas dengan aSuades
5. Alat dan bahan yang akan digunakan disterilkan sesuai dengan caranya
masing!masing.
9. Dibuat dapar #"s#at dan dicek pHnya dengan pH meter ?$9 yang telah
mengandung ben2alk"nium kl"rida dan Na7l
?. .6ymeta2"lin H7l dilarutkan dalam pendapar adkan ;"lume
:. Larutan disaring$ sedikit saringan pertamanya dibuang
D. Dimasukkan 19 ml di dalam b"t"l tetes hidung
=. )ediaan akhir di sterilkan di aut"kla# 101G 7 selama kurang lebih 1 %am
1C. Di beri etiket dan dimasukkan dalam *adah
BAB IE
HA)IL DAN PE&BAHA)AN
EI.1 Hasil Pengamatan
.rgan"leptis Pengamatan
Harna
Partikulat
)erat
Busa
Bening
erdapat sedikit partikulat
idak ada serat
idak ada busa$ kecuali di k"c"k
EI.0 Pembahasan
Dalam perc"baan ini dibuat tetes hidung "6ymeta2"lin H7l
sebanyak 19 ml. .6ymeta2"lin dapat digunakan untuk nasal dek"ngestan
umumnya untuk rinitis musiman atau tidak musiman$ atau sinusitis.
.bat!"bat g"l"ngan imida2"lin menyebabkan ;as"k"ntriksi pada
muk"sa hidung dengan resept"r al#a!1 sehingga mengurangi ;"lume muk"sa
dan dengan mengurangi penyumbatan hidung.
etes hidung adalah "bat yang digunakan untuk hidung dengan cara
meneteskan "bat ke dalam r"ngga hidung dapat mengandung 2at
pensuspensi$ pendapar dan penge*et.
etes hidung harus dibuat steril karena didalam r"ngga hidung yang
memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanannya yaitu gerakan
cilia yang bergerak secara bertahap mend"r"ng semua yang lengket pada
mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung tertutup dengan membran
mucus respirat"ri. Epitel bagian respirat"ri terdiri dari sel silia yang
diantaranya ada sel!sel g"blet. )el!sel g"blet merupakan kelen%ar mucus dan
setiap kelen%ar ini mukusnya secara teratur did"r"ng keluar "leh aksi
cambukan cilia. Dibagian ba*ah mucus tersebut ter%alin %aringan
pembuluhan darah ;ena yang mengatur peredaran darah di hidung. .leh
karena kesensiti#an dari cilia dan mukus di hidung maka harus dibuat dalam
keadaan steril.
Penga*et dibutuhkan karena pemba*a untuk sediaan hidung harus
mengandung bahan antimikr"ba yang dapat masuk ke dalam sediaan melalui
pelekatan penetes "bat. -uga dibutuhkan bu##er karena kapasitas bu##er pada
sekret hidung tidak diragukan lagi sangat rendah. etes hidung %uga harus
is"t"nis agar tidak mengganggu pergerakan cilia dan mukus pada sekret
hidung
&ula!mula semua bahan dan alat yang akan digunakan disetrilkan$
dimana tetes hidung ini harus dalam keadaan steril mulai dari pembuatannya
sampai pada penyimpanannya.
Alat!alat gelas perlu dibebas alkalikan karena dapat ter%adi
pengendapan pada larutan akibat adanya k"mp"nen alkali dari kaca %uga
dapat ter%adi peningkatan pH sediaan .Larutan yang mengandung #"s#at$
sitrat atau tartrat akan terpencar pada reaksi dengan bahan!bahan kaca %uga
penutup karet %uga dibebas sul#urkan karena penutup karet tersusun dari
beberapa bahan tambahan c"nt"hnya adalah karet alam dan p"limer sintetik
yang dapat menyebabkan Bahan!bahan ini biasanya mengandung bahan
;ulkanisat"r berupa sul#ur yang dapat mempercepat satu atau beberapa
campuran "rganik akti# 1@P)
1Dth
/ 15:C3. )ul#ur dalam bentuk sul#ida
menyebabkan e#ek an"ksid dan kerusakannya pada sisitem sara# pusat secara
langsung. 8arb"n disul#ida merusak sebagian besar sistem sara# pusat$
peri#er dan haem"patik 1P"is"n / 0D03. Dibebas sul#urkan dengan cara
dipanaskan selama 19 menit dengan 0C F larutan natrium karb"nat yang
mengandung C$1 F deter%en seperti Natrium Lauril sul#at. utup karet
kemudian dibilas dengan aSuades.
.6ymeta2"ilin H7l sedikit dilarutkan dengan dapar #"s#at pH ?$9
ini dipilih sesuai dengan pH hidung manusia. Dimana dalam dapar ini telah
ditambahkan ben2alk"nium kl"rida sebagai penga*et dan Na7l sebagai
pengis"t"inis$ dih"m"genkan dan disaring$ #iltrat a*al dibuang sedikit untuk
menghindari adanya serat dari kertas saring yang tadi digunakan. 8emudian
dimasukkan dalam b"t"l$ disetrilisasikan dengan aut"kla# pada suhu 101G
selama kurang lebih 1 %am dan dikemas dalam *adah
BAB E
PENUUP
E.1 8esimpulan
Dari perc"baan ini telah dibuat 19 ml tetes hidung .6ymeta2"lin H7l yang
diindikasikan sebagai nasal dek"ngestan
E.0 )aran
!
0,N&,N1,N 2-0'3L,
iap ml mengandung
.6ymeta2"line H7l C$C9F
NaH
0
P.
5
. C$9?C F
NaH
0
P.
5
. C$0D5 F
Ben2alk"nium kl"rida C$C1 F
Na7l C$9?: F
Air steril secukupnya ad 19 ml
',ST*0 2-0'3L,
Nama Pr"duk / &uth.6y
T
etes Hidung
-umlah Pr"duk / 1 b"t"l L 19 ml
N". @egistrasi / D8L C?C00104 AI
N". Batch / , C?4C0
PT. ,ira4
2,0',
&uth.6y
T
etes Hidung
anggal B"rmulasi/
4 &aret 0CC?
anggal Pr"duksi/
10 mei 0CC?
Dibuat "leh/
8el"mp"k E
Disetu%ui "leh/
Henny +L ).)i
Apt
"ode /ahan Nama /ahan "egunaan erdosis Per /atch
,) ! C1
8B ! C0
A ! C4
P7 > C5
E8!C9
AP!C?
.6ymeta2"line H7l
NaH
0
P.
5
.
NaH
0
P.
5
.
Ben2alk"nium 7l
Natrium 8l"rida
Air Pr" In%eksi
Aat akti#
Pendapar
Pendapar
Penga*et
Pengis"t"nis
Pelarut
1C mg 1C mg
C$100 g C$110 g
C.C9?D g C$C9?D g
C$CC0 g C$CC0 g
C$1 g C$1 g
ad 0C ml ad 0C ml
DABA@ PU)A8A
1. ,ennar"$ @.A dkk 11=DC3$ '@emingt"n Pharmaceutical )cience( 1D th editi"n$
Phyladelpia 7"llage "# Pharmacy and science
Muthoxy

tetes Hidung
Netto : 15 ml
Komposisi :
Tiap ml tetes hidung mengandung :
Oxymetazolin HCl.0,05
!ahan tam"ahan......... #s
Farmakologi
Muthoxy

tetes hidung mengandung oxymetazolin HCl


menye"a"$an %aso$ont&i$si pada mu$osa hidung dengan
&esepto& al'a(1 sehingga mengu&angi %olume mu$osa dan dengan
mengu&angi penyum"atan hidung
Indikasi :
)e$ongestan nasal
Kontraindikasi :
*ende&ita hipe&sensiti' te&hadap oxymetazolin HCl dan golongan
imidazol
Efek Samping :
)apat "e&upa &asa te&"a$a& dan i&itasi da&i selaput lendi& dengan
menim"ul$an "e&sin
Aturan Pakai :
1(+ tetes seha&i, tetes$an pada hidung
Penyimpanan :
,impan di tempat se-u$, $e&ing, te&lindung da&i .ahaya mataha&i
langsung.
/emasan : "otol 0 15 ml
1eg. : )/2 030++1+441 56
No. !at.h : 7 0340+
)ip&odu$si Oleh:
PT AIRA FARMA
8a$assa&(6ndonesia
KETERANGAN LENGKAP
LIHAT BROSUR
,impan di tempat yang se-u$,
$e&ing, dan hinda&$an da&i sina&
mataha&i langsung
T9T9, H6):N7 ,T9162
Komposisi :
Tiap ml tetes hidung mengandung :
Oxymetazolin HCl..0,05
!ahan tam"ahan......... #s
Indikasi :
)e$ongetan nasal.
Aturan Pakai :
1(+ tetes seha&i, tetes$an pada
hidung
1eg. : )/2 030++1+441 56
No. !at.h : 7 0340+
MuthOxy

Tetes
hidung
Berat Bersih : 15 ml
Diproduksi Oleh:
PT. AIRA FARMA
Makassar-Indonesia
H51:, )9N75N 19,9*
)O/T91
Untuk keterangan lebih
lengkap, lihat brosur
Nett" 19 ml
Indikasi :
)e$ongestan nasal.
Kontraindikasi :
*ende&ita hipe&sensiti'
te&hadap Oxymetazolin
dan golongan imidazol.
Efek Samping :
)apat "e&upa &asa
te&"a$a& dan i&itasi da&i
selaput lendi& dengan
menim"ul$an "e&sin
PT. AIRA- FARMA
Pharmaceutical Industries
MAKASSAR-INDONESIA
%,03 D*N1,N 0*S*P
D-"T*0
No Reg : DTL
05925003 37 A1
No.Bets : F
050503
PT. AIRA FARMA
Pharmaceutical Industries
MAKASSAR-INDONESIA
Komposisi :
Tiap ml mengandung:
Oxymetazolin HCl0,05
!ahan tam"ahan.....#s.
Aturan Pakai :
1-2 tetes sehari, teteskan pada
hidung
SI'P,N DIT*'P,T
S*3", "*0IN1 D,N
T*0LIND3N1 D,0I
&,%,5,
Untuk keterangan
lebih lengkap, lihat
brosur
Nett" 19 ml
Indikasi :
)e$ongestan nasal
yang dihu"ung$an
dengan 'lu, demam
atau &initis dan sinusitis.
Kontraindikasi :
*ende&ita hipe&sensiti'
te&hadap Oxymetazolin
dan golongan imidazol.
Efek Samping :
)apat "e&upa &asa
te&"a$a& dan i&itasi da&i
selaput lendi& dengan
menim"ul$an "e&sin
PT. AIRA- FARMA
Pharmaceutical Industries
MAKASSAR-INDONESIA
Nett" 19 ml
No Reg : DTL
05925003 37 A1
No.Bets : F
050503
PT. AIRA FARMA
Pharmaceutical Industries
MAKASSAR-INDONESIA
Komposisi :
Tiap ml mengandung:
Oxymetazolin HCl0,05
!ahan tam"ahan.....#s.
Aturan Pakai :
)e;asa +(4 tetes 4(< $ali
seha&i,
5na$(ana$ 3(1+ tahun 1(+
ttetes 4(< $ali seha&i, tetes$an
pada hidung
SI'P,N DIT*'P,T
S*3", "*0IN1
D,N T*0LIND3N1
D,0I &,%,5,
%,03S D*N1,N 0*S*P
D-"T*0

Anda mungkin juga menyukai