konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah. Perpindahan gas antara alveolus dengan pembuluh darah kapiler pulmonal dipengaruhi oleh: Koefisien difusi gas terhadap membran
Luasnya daerah permukaan membran
Ketebalan membran respirasi
Perbedaan tekanan gas di dalam alveoli
Perfusi Perfusi yang terjadi pada paru-paru diartikan sebagai proses mengalirnya darah dari arteri pulmonal menuju kapiler pulmonal. Dalam keadaan normal jumlah aliran yang menuju kapiler pulmonal hampir sama dengan jumlah CO yang dihasilkan ventrikel kiri. Jika CO menurun atau adanya sumbatan pada kapiler pulmonal (emboli) maka perfusi menurun. Perfusi dipengaruhi juga oleh efek grafitasi. Transportasi
Transportasi oksigen didalam darah dibawa oleh
plasma dan hemoglobin (Hb). Didalam plasma dalam bentuk PO2 (tekanan) dan dengan Hb dalam bentuk saturasi oksigen (persen). Tekanan parsial oksigen didalam arteri (PO2) adalah 80-100 mmHg. PO2 Saturasi O2 VENTILATOR Ventilator atau ventilasi mekanik menggantikan fungsi paru dalam hal ventilasi. Dua prinsip utama ventilator dalam memberikan bantuan ventilasi yang harus dibedakan namun memiliki hubungan timbal balik adalah volume dan tekanan. Setiap diberikan volume udara ke dalam paru maka akan mengakibatkan bertambahnya tekanan dan juga bertambahnya volume udara didalam paru. Setiap diberikan tekanan udara ke dalam paru maka akan mengakibatkan bertambahnya volume dan juga tekanan udara di dalam ruang paru. Bantuan ventilasi yang diberikan mesin ventilator dapat berupa pemberian volume, tekanan (pressure) atau gabungan keduanya volume dan tekanan. Jumlah volume udara yang masuk paru setiap mesin memberikan 1x inspirasi disebut sebagai tidal volume (TV). Selain jumlah tekanan atau volume, ventilator dapat juga memberikan jumlah inspirasi (frekuensi nafas) sesuai yang kita tentukan. Perkalian tidal volume dengan frekuensi nafas ini menghasilkan ventilasi semenit (MV). ETT (Endotracheal Tube)
Merupakan jalan nafas buatan untuk
menghubungkan antara bronkhus dengan mesin ventilator. Penggunaan ETT tidak melebihi 21 hari dan jika demikian jalan nafas buatan harus diganti dengan tracheostomy tube. Intubasi Tindakan invasive untuk memasukkan ETT ke dalam trakhea dengan menggunakan alat laryngoscopy. Tujuan Mengembalikan asam basa dan kadar PO2
DBN. Memenuhi kebutuhan tidal volume (TV) atau
menit volume (MV) dengan tekanan puncak
(PIP) DBN. Indikasi Henti jantung (cardiac arrest) Henti nafas (respiratory arrest) Hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen non-invasive Asidosis respiratory yang tidak teratasi dengan obat- obatan dan pemberian oksigen non-invasive Gagal nafas atau dengan manifestasi klinis: takhipneu, penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, penurunan kesadaran, saturasi oksigen menurun drastis. Tindakan pembedahan yang menggunakan anestesi umum. Mode Ventilator Pengaturan ventilator meliputi 2 hal yaitu: pemilihan mode dan penentuan setting. Mode ventilator terbagi menjadi 3 target utama: Target volume
Target tekanan (pressure)
Gabungan volume dan tekanan
Target volume Besarnya volume udara yang masuk ke dalam paru- paru pasien tergantung pada jumlah tidal volume (TV) dan atau menit volume (MV) yang kita tentukan pada mesin ventilator. Mode-mode dengan target volume diantaranya: VC, CMV, IPPV, (S) CMV, SIMV, dan APV Target tekanan (pressure) Besarnya volume udara yang masuk ke dalam paru- paru pasien tergantung pada besarnya tekanan udara inspirasi atau IPL yang kita tentukan pada mesin ventilator. Pada mode ini, jumlah TV atau MV tidak perlu kita tentukan karena besarnya volume udara yang dihasilkan tergantung pada kecukupan IPL yang kita set pada mesin ventilator. Gabungan volume dan tekanan Besarnya volume dan tekanan udara di dalam paru- paru pasien tergantung pada TV dan IPL yang kita tentukan pada mesin. Karena ini merupakan mode gabungan maka nilai TV dan IPL harus ditentukan. Pemilihan mode ventilasi Pemilihan mode ventilator tidak mutlak harus menggunakan mode volume atau mode tekanan. Pertimbangan ??? Apakah pasien tampak nyaman (WOB tidak meningkat) Apakah kebutuhan TV atau MV optimal terpenuhi Apakah dengan mode volume yang diberikan tekanan PIP berada dalam batas aman Apakah dengan mode tekanan TV atau MV dapat dihasilkan dalam jumlah yang adekuat dan PIP dalam batas aman Apakah frekuensi napas pasien berada dalam batas yang diharapkan Apakah saturasi O2 dan nilai AGD menunjukkan perbaikan Apakah kebutuhan respirasi pasien dapat terpenuhi dengan mode bantuan sebagian atau sebaliknya harus dengan mode kontrol (full control) PROSES KEPERAWATAN Pengkajian TTV Hipoksia Frek dan pola pernafasan Bunyi nafas Status neurologis Kebutuhan suction Upaya ventilasi spontan pasien Status nutrisi Status psikologis Pengkajian kardiovaskuler
Perubahan curah jantung (tekanan positif)
Pneumothoraks Perhatikan tanda dan gejala hipoksemia dan hipoksia (takikardia, takipnea, pucat, gelisah, gugup, berkeringat, penurunan haluaran urine). Pengkajian peralatan Jenis ventilator Cara pengendalian Pengaturan volume tidal dan frek Pengaturan FIO2 Adanya air dalam selang, terlipat ataupun terlepas Humidifikasi Alarm PEEP Penting !!! Jika terjadi malfungsi sistem ventilator dan jika masalah tidak dapat diidentifikasi dan diperbaiki dengan cepat, perawat harus siap memberikan ventilasi dengan menggunakan bag recustitation manual. Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan fungsi paru AGD Kapasitas vital paru Tekanan inspirasi Sinar X dada Status nutrisi/elektrolit Diagnosa keperawatan Kerusakan pertukaran gas Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Resiko trauma/infeksi Kerusakan mobilitas fisik Kerusakan komunikasi verbal Koping individu tidak efektif Masalah kolaboratif Gangguan kardiovaskuler Pneumothoraks Infeksi paru Evaluasi Menunjukkan pertukaran gas, AGD, tekanan arteri pulmonal dan TTV adekuat Menunjukkan ventilasi yang adekuat Bebas dari cedera atau infeksi Berkomunikasi secara efektif Penyapihan Tes penyapihan; kapasitas vital 10-15 cc/Kg, volume tidal 4-5 cc/Kg, ventilasi menit 6-10 L, frek permenit <20 permenit Pengaturan ventilator; FiO2 <50%, PEEP 0 AGD; PaCo2 N, PaO2 60-70 mmHg, pH N Selang ETT; foto diatas karina pada foto rontgen, diameter 8.5 mm Obat-obatan; agen sedative/paralise dihentikan >24 jam