Anda di halaman 1dari 53

BAGAN

AKUN
STANDAR
Dasar Hukum
1. PMK No. 214/PMK.05/2013 tentang BAS
2. Kepdirjen Perbendaharaan No. KEP-211/PB/2018
tentang Kodefikasi Segmen Akun pada BAS
3. Kepdirjen Perbendaharaan No. KEP-531/PB/2018
tentang Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun pada
BAS
4. Kepdirjen Perbendaharaan No. KEP-154/PB/2019
tentang Perubahan Perdirjen Kep-531/PB/2018
tentang Kodefikasi Segmen Akun pada BAS
BAS Mobile
ISI STRUKTUR BAS
No KLASIFIKASI DIGIT PENJELASAN ATRIBUT PELAPORAN
1 SATKER 6 Kode satker BA, Eselon1, Konsolidasi Satker

2 KPPN 3 Kode KPPN Kode Kanwil Ditjen


Perbendaharaan
3 AKUN 6 Kode Akun
4 PROGRAM 3+2+2 Kode BA, Eselon I, Program

5 OUTPUT 4+3 Kode Kegiatan, Output Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,


Satuan
6 DANA 1+1+8 Kode Sumber Dana, Cara Tarik, No. No Register
Register
7 Bank 1+4 Kode Tipe Rekening, No. Rekening, Kode KPPN
Bank
8 Kewenangan 1 Kode Kewenangan

9 Lokasi 2+2 Kode Propinsi, Kab/Kota


10 Tipe Anggaran 1 Kode Tipe Anggaran

11 Antar entitas 6 Kode Antar Entitas


12 Cadangan 6 Kode Cadangan Belum digunakan

Jumlah (minus 56
cadangan)
POIN-POIN UTAMA
KEP-531/PB/2018 KEP-211/PB/2018

10) PENAMBAHAN AKUN PENDAPATAN


1) PEMBEDAAN AKUN AKRUAL DAN AKUN
DARI PENERIMAAN KLAIM ASURANSI
BMN BLU (424951)
KAS (beberapa dengan kodefikasi yg sama
11) PENAMBAHAN AKUN PENDAPATAN namun uraian yang berbeda )
DARI PENERIMAAN KLAIM ASURANSI 2) AKUN BELANJA BARANG PERSEDIAAN
BMN (425173) SESUAI DENGAN KODEFIKASI AKUN
12) PENAMBAHAN AKUN PENDAPATAN PERSEDIAAN DI NERACA
DARI SISA DANA KAMPANYE (425983) 3) PEMISAHAN AKUN PENGEMBALIAN
13) PENAMBAHAN BEBERAPA AKUN BELANJA TAYL
BELANJA KONTRIBUSI (5217XX)
14) AKUN BELANJA BARANG FISIK TUGAS 4) PENAMBAHAN BEBERAPA AKUN
PEMBANTUAN UNTUK DISERAHKAN PENDAPATAN, BELANJA, PERBAIKAN
KEPADA PEMDA (52622X) URAIAN, DAN PENJELASAN

BAS
5) AKUN PNBP BARU (semula 423 menjadi
425)
6) AKUN BELANJA BARANG UNTUK
DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PEMDA DALAM BENTUK
UANG DAN DALAM BENTUK BARANG
15) AKUN BELANJA MODAL LAINNYA (PMK 168/PMK.05/2015 jo. PMK
(53611X), ANTARA LAIN BELANJA 173/PMK.05/2016)
MODAL BAHAN BAKU, SEWA ASET 7) AKUN BELANJA BANTUAN SOSIAL DALAM
TETAP, UPAH TENAGA KERJA DAN BENTUK UANG, DALAM BENTUK BARANG,
HONOR PENGELOLA TEKNIS. DALAM BENTUK JASA
PERENCANAAN DAN KEP-154/PB/2019
8) Akun Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa
PENGAWASAN, PERIZINAN, DAN
(UU No. 14 Tahun 2015, Terdapat Perubahan
PERJALANAN
Postur APBN TA 2016 Terkait Transfer Ke
Daerah Dan Dana Desa)
9) Akun-akun Yang Dinonaktifkan/Disable
Struktur Akun PNBP Baru
42
42
Pendapatan PNBP

421
421 422
422 425
425
Pendapatan dari Pendapatan PNBP
Pendapatan SDA KND Lainnya

Fungsional
Fungsional Umum
Umum

4251 (sebagian) 4251 (sebagian)


4252, 4253, 4254, 4257, 4258, 4259
4255, 4256
AKUN BELANJA

1. 51 BELANJA PEGAWAI
2. 52 BELANJA BARANG
3. 53 BELANJA MODAL
4. 54 BELANJA UTANG (BA-BUN)
5. 55 BELANJA SUBSIDI (BA-BUN)
6. 56 BELANJA HIBAH (BA-BUN)
7. 57 BELANJA BANSOS
8. 58 BELANJA LAIN-LAIN (BA-BUN)
51 - BELANJA PEGAWAI
Kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk
uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada
pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar
negeri) sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan selama periode akuntansi, kecuali
pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Pembayaran kepada pekerja yang dipekerjakan
sendiri, dan pekerja lain yang bukan karyawan
pemerintah tidak termasuk dalam kelompok belanja
pegawai tetapi dalam kelompok belanja barang dan
jasa.
52 - BELANJA BARANG
Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun
tidak dipasarkan, barang dan jasa yang digunakan untuk
riset dan pengembangan, pelatihan staf, riset pasar
termasuk.
• ATK dan operasional kantor lainnya;
• Biaya pemeliharaan;
• Biaya perjalanan;
• Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau
dijual kepada masyarakat.
Struktur Belanja Barang

52
521 522 523 524 525 526 527
Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja
Barang Jasa Pemeliharaan Perjalanan BLU Barang Barang
untuk untuk
Diserahka Diserahka
n Kpd n Kpd
Masy./ Mantan
Pemda Presiden/
Wakil
Presiden
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
TERKAIT BELANJA BARANG (1)
a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai kebutuhan
operasional kantor (barang dan jasa), pemeliharaan
kantor dan aset tetap lainnya serta biaya perjalanan.
b. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk
pembayaran honor-honor bagi para pengelola anggaran
(KPA, PPK, Bendahara dan Pejabat Penguji/
Penandatangan SPM, termasuk Petugas SAI/ SIMAK-
BMN).
c. Selanjutnya sesuai dengan penerapan konsep nilai
perolehan maka pembayaran honor untuk para
pelaksana kegiatan menjadi satu kesatuan dengan
kegiatan induknya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
TERKAIT BELANJA BARANG (2)

d. Selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal :


• Pengadaan Aset Tetap yang nilai persatuannya di bawah nilai
minimum kapitalisasi: Update untuk RKA 2018 (PMK
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan BMN)
• 2017: P/M < Rp300.000,-/unit, 2018 : P/M< Rp1.000.000,-/unit
• 2017: G/B < Rp10jt/unit, 2018: G/B < Rp25jt/unit
• Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umur
ekonomis, manfaat atau kapasitas;
• Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang pakai habis.
e. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk kegiatan
operasional Satker BLU (gaji dan operasional pelayanan Satker
BLU).
Akun belanja persediaan
KABA PERSEDIAAN – PENDEKATAN ASET:
BELANJA BARANG YG MENGHASILKAN PERSEDIAAN
DICATAT SESUAI DENGAN JENIS AKUN PERSEDIAANNYA

www.perbendaharaan.go.id
PENGELOMPOKAN AKUN BELANJA
BARANG PERSEDIAAN
Secara garis besar Belanja yang menghasilkan
persediaan dikelompokkan dalam kategori sbb:
1. Belanja Barang Persediaan dalam Rangka
Operasional;
2. Belanja Barang Persediaan dalam Rangka
Pemeliharaan;
3. Belanja Barang untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemda;
4. Belanja Bantuan Sosial dalam Bentuk
Barang.
Contoh perubahan Akun terkait Persediaan
521111
521116 Barang Persediaan Konsumsi Belanja Barang
521119 521811 Persediaan
521211 Konsumsi
521219
Tidak menghasilkan barang persediaan,
Tetap di akun dimaksud
523111
523119 523112
523121 523122 Belanja Barang
523129 523134 Persediaan dalam
523131 Barang Persediaan untuk 523135 Rangka
523132 Pemeliharaan 523136 Pemeliharaan
523133 523191
523199
Tidak menghasilkan barang persediaan,
Tetap di akun dimaksud
SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (1)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN
5218 Belanja Barang Persediaan
  52181 Belanja Barang untuk Persediaan
    521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
    521812 Belanja Barang Persediaan Amunisi
    521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan
Leges
  52182 Belanja Barang Persediaan untuk proses produksi
    521821 Belanja Barang Persediaan bahan baku
    521822 Belanja Barang Persediaan barang dalam proses
  52183 Belanja Barang Persediaan Bahan Lainnya
    521831 Belanja Barang Persediaan untuk tujuan strategis/
berjaga-jaga
    521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya
SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (2)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN DALAM RANGKA PEMELIHARAAN (1)
5231 Belanja Pemeliharaan
52311 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
    523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan

52312 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin


523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
523122 Belanja Bahan Bakar Minyak dan Pelumas
(BMP) dan Pelumas Khusus Non Pertamina
    523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (3)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN DALAM RANGKA PEMELIHARAAN (2)

52313 Belanja Pemeliharaan Jalan, Irigasi dan Jaringan


523131 Belanja Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
523132 Belanja Pemeliharaan Irigasi
523133 Belanja Pemeliharaan Jaringan
  523134 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
  523135 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Irigasi
  523136 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Jaringan
52319 Belanja Pemeliharaan Lainnya
  523191 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Lainnya
523199 Belanja Pemeliharaan Lainnya
SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (4)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PEMDA (1)
526 BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/ PEMDA
5261 Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/
Pemda
52611 Belanja Barang untuk diserahkan kepada
masyarakat/ Pemda
526111 Belanja Tanah Untuk Diserahkan
kepada Masyarakat/Pemda
526112 Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
526113 Belanja Gedung Dan Bangunan Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
526114 Belanja Jalan, Irigasi Dan Jaringan
Untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
526115 Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (5)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PEMDA (2)
5262 Belanja Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan untuk Diserahkan kepada Pemerintah Daerah
52621 Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada
Pemerintah Daerah
526211 Belanja Barang Penunjang Kegiatan
Dekonsentrasi Untuk Diserahkan
Kepada Pemerintah Daerah
526212 Belanja Barang Penunjang Tugas
Pembantuan Untuk Diserahkan Kepada
Pemerintah Daerah
5263 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
52631 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
526311 Belanja Barang Lainnya Untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda
Mana yang masuk Persediaan
(Surat Direktur APK Nomor S-6478/PB.6/2015)

1. Persediaan tidak dapat dilihat dari bentuk barangnya,


melainkan niat awal (intention) pada saat penyusunan
perencanaan kegiatan dan penyusunan RKAKL-nya,
sehingga untuk barang-barang yang memang direncanakan
habis pada satu kegiatan tidak dialokasikan dari Belanja
Barang Persediaan dan tidak menjadi persediaan. Suatu
barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan apabila
perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat kontinu
atau berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali kegiatan saja.
2. Suatu barang dapat dikategorikan sebagai persediaan bukan
terbatas hanya pada satu Output Layanan Perkantoran saja,
namun bisa terdapat pada output lain sepanjang memenuhi
kriteria tersebut di atas.
Mana yang masuk Persediaan
(Surat Direktur APK Nomor S-6478/PB.6/2015)
Uraian Klasifikasi Keterangan
Pengadaan seminar kit untuk peserta diklat oleh Belanja Barang Persediaan - perencanaan pengadaan secara
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang Konsumsi (521811) kontinu/ berkelanjutan
dapat dipakai untuk beberapa kali kegiatan diklat.
- tidak habis dalam sekali
kegiatan diklat
Pengadaan seminar kit untuk kegiatan Sosialisasi Belanja Bahan (521211) - perencanaan pengadaan hanya
Aplikasi SAIBA oleh KPPN Jakarta II. untuk satu kali kegiatan saja

- habis dalam sekali kegiatan


sosialisasi
Pengadaan perlengkapan gedung seperti engsel Belanja Barang Persediaan - tidak habis dalam sekali pakai,
pintu, kunci, lampu, dll untuk pemeliharaan gedung untuk Pemeliharaan sifatnya cadangan atau berjaga-
kantor oleh KPPN Klaten. Gedung dan Bangunan jaga
(523112)
Service rutin dan ganti oli untuk kendaraan dinas di Belanja Pemeliharaan - habis dalam sekali pakai
bengkel resmi oleh Sekretariat Ditjen SDPPI. Peralatan dan Mesin
(523121)
Pembelian oli pelumas dan BBM untuk peralatan Belanja Barang Persediaan - tidak habis dalam sekali pakai,
genset oleh pengelola Gedung Keuangan Negara. untuk Pemeliharaan sifatnya cadangan atau berjaga-
Peralatan dan Mesin jaga
(523123)
Akun belanja barang untuk
diserahkan kepada masyarakat/
pemda
526 - BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN
KEPADA MASYARAKAT/PEMDA (1/2)
Sebelumnya jenis alokasi yang akan diserahkan
kepada masyarakat/pemda menggunakan akun 521219
(Belanja Barang Non Operasional Lainnya), sehingga
tidak nampak informasi modal/investasi pemerintah yang
diberikan kepada publik.

Dengan adanya kelompok akun 526, maka


terinformasikan bahwa terdapat pengalihan berupa
modal/investasi dari pemerintah pusat kepada
masyarakat/pemda dalam kerangka mendukung arah
kebijakan fiskal pemerintah.
Akun belanja perjalanan dinas
dalam negeri

www.perbendaharaan.go.id
Peraturan Perjadin
• PMK No.113/PMK.05/2012 tgl. 3 Juli 2012
tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai
Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap
• Surat Menkeu No. S-2056/MK.5/2013 tgl. 18 Maret 2013
Hal Langkah2 dalam Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Belanja
Perjadin
• Perdirjen Perbendaharaan No. PER-22/PB/2013 tgl. 30 Mei 2013
tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjadin DN bagi Pejabat
Negara, PN dan PTT
• Surat Dirjen Perbendaharaan No. S-4599/PB/2013 tgl. 3 Juli 2013
Hal Penjelasan Lebih Lanjut penggunaan akun Perjadin Berdasarkan Surat
Menkeu No. S-2056/MK.5/2013

26
Akun Perjalanan Dinas Dalam Negeri

1
• 524111 Belanja Perjalanan Biasa

2
• 524112 Belanja Perjalanan Tetap

3 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota


• 524113
4 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
• 524114
Kota
• 524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar
9
Kota

27
BELANJA MODAL
Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan,
dan aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).
Struktur Belanja Modal

Belanja Modal
(53)

Belanja Modal Belanja Modal Belanja Modal Belanja Modal


Gedung dan Belanja Modal
Tanah Peralatan dan Jalan, Irigasi dan Lainnya
Mesin Bangunan Jaringan
(531) (536)
(532) (533) (534)
Konsep Nilai Perolehan
• Komponen belanja modal untuk perolehan aset tetap
meliputi:
– Harga beli aset tetap
– Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT
siap digunakan, termasuk:
* biaya perjalanan dinas;
* ongkos angkut;
* biaya uji coba;
* biaya konsultan.
Definisi Aset Tetap

• Dimiliki dan Berwujud;


• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan;
• Digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum;
• Memenuhi kriteria nilai satuan minimum
kapitalisasi.
Kriteria Pengakuan Aset Tetap
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan;
• Biaya perolehan dapat diukur secara
andal;
• Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
operasi normal entitas;
• Diperoleh atau dibangun dengan maksud
untuk digunakan.
Penggunaan Akun sesuai Nilai Kapitalisasi Aset Tetap 2018

PMK Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara

Peralatan dan Mesin (Termasuk Aset Tetap Renovasi


Peralatan & Mesin)
2002 sd 2017 BERUB
Mulai 2018
AH

Belanja ●
Sama Dengan atau Lebih dari ●
Sama Dengan atau Lebih dari
Barang Rp.300.000,- Rp.1.000.000,-
atau Bel
Modal? Gedung dan Bangunan (Termasuk Aset Tetap Renovasi Gedung
& Bangunan)

2002 sd 2017 Mulai 2018


BERUBAH
• Sama Dengan atau Lebih • Sama Dengan atau Lebih
dari Rp.10.000.000,- dari Rp.25.000.000,-
Belanja Barang atau Belanja Modal?

Pemilihan Memenuhi
antara Belanja Memenuhi
Nilai Min.
Kriteria
Barang dan Y kapitalisasi:
Pengakuan
Belanja Modal Aset
P/M ≥
dalam 300.000
Tetap/Aset
pengadaan G/B ≥
Lainnya?
10.000.000
awal
T
T Y
Belanja Barang
sesuai
peruntukannya

Belanja Modal
sesuai
peruntukannya
Kriteria Kapitalisasi Setelah Perolehan
RKA-KL

BELANJA MODAL BELANJA BARANG

TERPENUHINYA SALAH SATU


KRITERIA KAPITALISASI

1. BERTAMBAHNYA MASA MANFAAT/ UMUR


EKONOMIS; TIDA
2. BERTAMBAHNYA KAPASITAS,
PENINGKATAN STANDAR KINERJA ATAU K
VOLUME ASET
dan

NILAI MINIMUM KAPITALISASI:


YA PM ≥ 300.000 (2017), ≥ 1jt (2018) TIDA
GB ≥10jt (2017), ≥25jt (2018) K
Pengecualian
Kapitalisasi
(Pasal 40 ayat 5) Tanah, jalan, irigasi,
dan jaringan ,
keseluruhan
terkapitalisasi
konstruksi dalam
/intrakomptabel
pengerjaan

Nilai satuan
minimum
kapitalisasi BMN
tidak diperlukan koleksi
untuk perpustakaan dan
barang bercorak
kesenian

aset Tetap lainnya


hewan, ikan, dan
tanaman yang
digunakan dalam
rangka tugas dan
fungsi, tidak
dilakukan
kapitalisasi
Penggunaan Akun
Sebagai Implikasi atas Perubahan Batasan Nilai Minimum Kapitalisasi

37
PERUBAHAN NILAI MINIMUM KAPITALISASI

Dasar Hukum : PMK-181/PMK.06/2016 tentang


Penatausahaan BMN 1. Masih terjadi keterlanjuran
Keterangan Sebelumnya Menjadi ketidaktepatan penggunaan
Peralatan dan Mesin ≥ Rp300 ribu ≥ Rp1 juta
akun sehingga idealnya perlu
dilakukan revisi anggaran dan
ATR berupa Peralatan dan Mesin Tidak diatur ≥ Rp1 juta
ralat dokumen realisasi.
Gedung dan Bangunan ≥ Rp10 juta ≥ Rp25 juta 2. Namun demikian, jika revisi
ATR berupa Gedung dan Tidak diatur ≥ Rp25 juta anggaran dan ralat dokumen
Bangunan
realisasi tidak dapat
dilaksanakan, maka perlu
Dengan perubahan tersebut, jika terdapat pengadaan atau
pengembangan atas aset: dilakukan jurnal manual:
a. Peralatan dan Mesin dengan nilai:
• ≥ Rp1 juta: dianggarkan dan direalisasikan dengan akun
Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532xxx) Beban Aset Ekstrakomptabel (D)
• < Rp1 juta: dianggarkan dan direalisasikan dengan akun Aset Tetap Belum Diregister
Belanja Barang (52xxxx)
b. Gedung dan Bangunan dengan nilai: (K)
• ≥ Rp25 juta: dianggarkan dan direalisasikan dengan akun
Belanja Modal Gedung dan Bangunan (533xxx)
• < Rp25 juta: dianggarkan dan direalisasikan dengan akun
Belanja Barang (52xxxx)

38
Implikasi Perubahan Batas Minimum
Kapitalisasi
 Pengadaan
Peralatan dan
2017 Belanja Modal
Mesin Rp300 ribu
2018
 Pengadaan Gedung Belanja Barang
dan Bangunan Rp10 jt

Di tahun 2018 masih banyak satker yang melanggar, sehingga


BPK menetapkannya sebagai salah satu risiko audit tahun 2018.
 Apa akibatnya? Salah satunya muncul Aset Yang Belum Diregister
 Bagaimana penyelesaianya? Tidak dengan menjurnal, tetapi
dengan melakukan koreksi SPM / revisi DIPA

39
Belanja barang atau belanja modal?

 Pengadaan printer harga 700rb, menggunakan


belanja apa?
 Pengadaan toner harga 1,5 jt menggunakan
belanja apa?
 Pembangunan toilet dengan harga 15jt
menggunakan belanja apa?

Bagaimana
Menggunakan belanja barang Merumuskannya ?

40
Rumusan Penggunaan Belanja Modal

Suatu barang dikategorikan Aset Tetap bila :


1. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, dan
2. Nilainya memenuhi batas minimal kapitalisasi

Pengadaannya dialokasikan melalui belanja modal

 printer 700rb, menggunakan belanja barang, karena tidak memenuhi


syarat kedua, nilainya dibawah batas minimum kapitalisasi
 toner 1,5 jt menggunakan belanja barang, karena tidak memenuhi
syarat pertama, merupakan barang habis pakai yang masa manfaatnya
kurang dari satu tahun
 toilet 15jt menggunakan belanja barang, karena tidak memenuhi
syarat yang kedua, nilainya dibawah batas minimum kapitalisasi
41
Belanja barang atau belanja modal?

1. Pembangunan partisi ruangan pada sebuah ruangan kosong,


sehingga terbentuk beberapa ruangan rapat dan ruangan kerja
dengan nilai kontrak 100jt
2. Pengecatan gedung dengan nilai kontrak 50jt
3. Penambahan kapasitas hardisk PC menjadi 2 TB senilai 2 juta
4. Penggantian layar LCD laptop 1 juta

Jawaban:
1. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
2. Belanja Barang Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
3. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
4. Belanja Barang Pemeliharaan Peralataan dan Mesin

42
Pemeliharaan atas suatu aset dianggap menambah nilai aset (sehingga harus
dialokasikan dari belanja modal) apabila memenuhi 2 persyaratan sbb:
1. Atas pemeliharaan tersebut akan menambah masa manfaat/kapasitas/mutu
produksi/kinerja
2. Nilainya memenuhi batas minimal kapitalisasi

Sehingga:

3. Pembangunan partisi ruangan dgn nilai Rp100jt, memenuhi syarat pertama


menambah kualitas gedung dan memenuhi batas minimum kapitalisasi
Rp25jt ke atas. Sehingga apabila harga gedung semula Rp2M, maka
dengan pembangunan partisi dgn belanja modal tsb akan menaikkan nilai
gedung menjadi Rp2,1M. Atas transaksi tersebut harus direkam di aplikasi
SIMAK BMN melalui menu Pengembangan.

4. Pengecatan dengan nilai Rp50jt dialokasikan dari belanja barang karena


tidak memenuhi syarat pertama, pengecatan tidak menambah masa
manfaat/kapasitas/mutu/kinerja. Meskipun memenuhi persyaratan kedua,
nilainya di atas batas minimum kapitalisasi Rp25jt ke atas, pengecatan
tetap dialokasikan dari belanja barang..

43
3. Penggantian hardisk PC menjadi 2 Terra dengan nilai Rp2jt memenuhi
syarat pertama, menambah kapasitas penyimpanan. Serta memenuhi
syarat kedua Rp1jt ke atas, sehingga penggantian hardisk harus
dialokasikan dari belanja modal akun 532xxx. Transaksi harus direkam di
aplikasi SIMAK  BMN menggunakan menu pengembangan. Atas
perekaman transaksi ini akan menaikkan nilai PC dari semula Rp10jt
menjadi Rp12jt.

4. Penggantian layar LCD laptop Rp1,5 jt tidak memenuhi syarat pertama,


penggantian tidak menambah masa manfaat/kapasitas/kualitas laptop.
Meskipun nilai transaksi melebihi batas minimum kapitalisasi Rp1jt ke
atas, penggantian layar  LCD tsb tetap tidak dialokasikan dari belanja
modal, tetapi dialokasikan dari belanja barang 523xxx. Atas peneliharaan
tersebut tidak perlu dicatat pada aplikasi SIMAK BMN.

44
Diskusi

1. Pengadaan Printer dengan nilai Rp700rb yang dialokasikan dari belanja


barang apakah perlu dicatat di aplikasi SIMAK BMN?

Printer seharga Rp700rb yg dialokasikan dari belanja barang tetap


harus dicatat pada aplikasi SIMAK BMN, mengapa? Agar ada
pengendalian atas printer tsb.
Apakah dari perekaman tsb tidak akan menimbulkan munculnya akun
Peralatan dan Mesin Yang Belum Diregister?
Atas perekaman tersebut tidak akan memunculkan akun Peralatan dan
Mesin Yang Belum Diregister karena dari SAIBA tidak menghasilkan
akun tsb, demikian juga dari SIMAK BMN juga tidak menghasilkan akun
tsb. Pada saat printer direkam di SIMAK, maka printer tidak akan tersaji
di neraca tetapi akan tersaji di Daftar Barang Ekstrakomtabel, sehingga
tidak ada jurnal yang dikirim oleh SIMAK ke SAIBA, sehingga tidak akan
muncul akun Peralatan dan Mesin Yang Belum Diregister.

45
Diskusi

2. Terdapat sebuah kursi yang diperoleh dari pengadaan tahun 2017


dengan nilai Rp300rb yang terlewat dicatat di aplikasi SIMAK BMN dan
baru disadari bulan Desember 2018, apa yang harus dilakukan? apakah
kursi perlu dicatat di aplikasi SIMAK BMN? 

Kursi pengadaan tahun 2017 yang terlewat dicatat harus segera dicatat
di SIMAK BMN tahun 2018 melalui menu Saldo Awal. Meskipun harga
kursi Rp300rb dibawah nilai batas minimum kapitalisasi tahun  2018
sebesar Rp1jt ke atas, kursi tsb akan tetap tersaji di neraca, karena
perolehan printer yang dari tahun 2017 maka aplikasi SIMAK BMN akan
menggunakan formula nilai kapitalisasi tahun 2017 yaitu Rp300rb ke
atas.

46
PENGEMBALIAN BELANJA TAYL
• Pengembalian Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu diakui sebagai
pendapatan periode berjalan, dan dicatat menggunakan akun:
Kode Uraian Keterangan
Akun
4259 Pendapatan Lain-lain Kode Akun

42591 Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu II


425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL Sebagai alat kontrol
Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL
dengan pengurangan
425912
nilai Aset di Neraca
425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL
Penerimaan Kembali Belanja Pembayaran Kewajiban Utang TAYL
Kode Akun dan
425914
Uraian Akun
425915 Penerimaan Kembali Belanja Subsidi TAYL
Baru
425916 Penerimaan Kembali Belanja Hibah TAYL

425917 Penerimaan Kembali Belanja Bantuan Sosial TAYL

425918 Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL

425919 Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa TAYL


POSTING RULES DALAM SAIBA (1)
1. Akun Belanja yang menghasilkan Persediaan
dicatat menggunakan pendekatan aset, yaitu
pada saat terjadi realisasi belanja dengan
menggunakan akun tersebut di atas, maka akan
timbul aset berupa persediaan.
2. Akun Belanja Barang yang menghasilkan
persediaan hanya dicatat dalam buku besar kas,
sementara di buku besar akrual akan dicatat
adanya persediaan.
3. Atas penggunaan persediaan akan dicatat sebagai
beban pada Buku Besar Akrual pada akhir
periode.
KORELASI BAS DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (1)
a. Ketidaktepatan dalam penggunaan Akun akan
mempengaruhi penyajian laporan keuangan
b. studi kasus, Pembelian peralatan dan mesin sebesar Rp 12
juta, pembebanan akun 532111 dengan rincian sbb:
1. Pembelian 6 meja @ Rp 1,5 juta (intrakomptabel)
2. Pembelian 6 kursi @ Rp 500 rb (ekstrakomptabel)
SAIBA SIMAK BMN
DR Peralatan dan Mesin 12 juta DR Peralatan dan Mesin 9 juta
Belum Diregister
CR Ditagihkan Kepada 12 juta CR Peralatan dan Mesin 9 juta
Entitas lain Belum Diregister
Aset Belum
diregister dalam LK
tahunan tidak
diperbolehkan,
PENGIRIMAN SIMAK BMN KE SAIBA solusi satker
melakukan jurnal
DR Peralatan dan Mesin 9 juta penyesuaian pada
aplikasi SAIBA yang
berdampak sebagai
DR Peralatan dan Mesin Belum Diregister 3 juta jurnal tidak lazim

CR Ditagihkan Kepada Entitas lain 12 juta


KORELASI BAS DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (2)
c. Analisis kasus:
1. Pembelian peralatan dan mesin yang sesuai nilai
kapitalisasi (PMK 181/PMK.06/2016) menggunakan akun
532xxx sesuai KEP-211/PB/2018, jika tidak memenuhi nilai
kapitalisasi menggunakan akun 521111
2. Apabila revisi DIPA/ralat SPM/SP2D tidak dimungkinkan
atau keputusan manajerial, maka satker melakukan jurnal
penyesuaian pada aplikasi SAIBA sbb:
Beban Aset
SAIBA Ekstrakomptabel
DR Beban Aset Ekstrakomptabel 3 juta dijelaskan dalam
CaLK secara
CR Peralatan dan Mesin 3 juta memadai
Belum Diregister

d. Ketidaktepatan penggunaan akun berpotensi menjadi


temuan atau rekomendasi BPK
TELAAH LAPORAN
KEUANGAN (1)
a) Terdapat aset belum diregister,
data persediaan/SIMAK BMN
belum input/lebih kecil dari data
SAIBA

b) Terdapat aset tak berwujud yang


tidak digunakan dalam operasi
kegiatan pemerintah. Usulkan
penghapusan ke pihak yang
berwenang
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
a. Melakukan verifikasi saldo awal 2019
b. Kelengkapan input dokumen sumber di tahun berjalan
c. Melakukan rekonsiliasi internal dan eksternal
d. Melakukan validasi data melalui aplikasi e rekon, antara lain:
1. Saldo tidak normal
2. Pagu Minus
3. Pengembalian belanja melebihi belanja
4. Rekonsiliasi internal
5. TK TM
6. Nilai buku / nilai perolehat aset minus
e. Melakukan telaah laporan keuangan sebelum disampaikan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai