K. gastrointestinal :
↝ regurgitasi isi
lambung
↝ aspirasi paru-paru
↝ dilatasi lambung
2. Komplikasi anestesi lokal & sedasi sistemik
Sedasi & narkosis berlebihan ↪ hipoventilasi &
henti pernafasan
Toksitas akibat kelebihan obat anestesi lokal
Reaksi alergik
Cara mencapai tuba Fallopii :
Abdominal :
- Laparotomi
- Laparotomi mini
- Laparoskopi : - tertutup
- terbuka
Vaginal :
- Kolpotomi
- Kuldoskopi
Trans servikal
- histeroskopi
- instilasi intrauterin secara blind
Cara oklusi pada kontap bisa berupa:
Tuba dijepit ( crushing) & diikat dgn
bahan yang tidak dapat diabsorpsi
( MADLENER )
Tuba diikat dgn bahan yang dapat
diabsorpsi lalu direseksi ( POMEROY )
Tuba dijepit kemudian diikat, lalu
dipotong / direseksi atau
fimbriektomi ( KROENER )
Tuba diikat & dipotong ( division )
lalu bgn proksimalnya ditanam dalam:
↝ Miometrium ( IRVING )
↝ Lipatan lig latum
(UCHIDA)
Penanaman frimbria dalam lig.latum
( ALDRIDGE )
Fulgurasi tuba secara elektrokoagulasi
Fulgurasi tuba secara termo koagulasi
( hanya memakai panas utk destruksi jadi
aliran listrik tidak melewati tuba)
Alat oklusi mekanis a.l cincin Falope
( silastik )
Oklusi fisis ( pemasangan
penyumbatan padat atau cairan
membeku ump. Silikan padat pada
ostium tuba uterin dengan memakai
histeroskop )
Instilasi bahan kimia yg bersifat
iritan & berakibat fibrosis dari tuba
ump: dengan AgNO3, kuinakrin, fenol