Waterless Dyeing
Waterless Dyeing
Kelompok 4
Politeknik STTT Bandung | Kimia Tekstil
Meet Our Team
WE ARE AWESOME !
Pencelupan cara konvensional menghasilkan limbah Penggunaan energi bisa dikurangi sampai 46%
Penggunaan Zat Warna bisa dikurangi sampai 50% Cost bisa dikurangi sampai 40-60%
Penggunaan Zat Pembantu Tidak Diperlukan
Tidak Mudah Terbakar Tidak Beracun Titik Kritis Relatif Rendah Gampang Didapat
Titik super-kritis adalah suhu dan tekanan tertinggi di mana suatu zat masih dapat
mempertahankan kesetimbangan antara fase gas dan cairnya. Di atas titik ini materi berubah
wujud menjadi sesuatu yang bukan gas dan bukan pula zat cair.
Gambar berikut di bawah ini memperlihatkan tahap perubahan fase karbon dioksida dari cair
dan gas menjadi super-kritis fluida :
Mekanisme pencelupan poliester dengan zat warna dispersi menggunakan SCO2 tidak berbeda dengan pencelupan sistem cair. Di
samping berfungsi sebagai media pelarut dan pembawa zat warna, SCO2 bekerja seperti halnya zat pengemban (carrier), yaitu
menggembungkan dan membuat serat menjadi plastis. Pada penyerapan, molekul CO2 akan menerobos dan mendorong rantai-
rantai molekul poliester hingga saling menjauh satu sama lain dan membuka jalan lebih lebar untuk akses zat warna ke dalam
bagian amorf serat. Ini ditandai dengan turunnya suhu transisi gelas serat poliester hingga sebesar 30°-40°C. Pada pencelupan
sistem cair, zat warna meninggalkan larutan dan masuk ke dalam serat dengan mekanisme yang sering disebut sebagai "solid
solution" karena adsorpsi preferensial zat warna terhadap serat ketimbang air. Pada pencelupan dengan SCO2, tidak ada preferensi
semacam itu karena poliester dan SCO2 sama-sama memiliki sifat hidrokarbon sehingga zat warna dispersi akan terdistribusi di
antara SCO2 dan serat tergantung suhu dan tekanan proses. Menaikkan tekanan proses mendorong zat warna untuk teradsorpsi lebih
banyak pada serat daripada berada di dalam SCO2. Namun demikian, kecenderungan ini akan melemah dengan kenaikan
suhuproses.
Pencelupan dengan SCO2 dalam banyak hal menyerupai "rapid dyeing" atau "beam dyeing"21
Benang atau kain digulung pada cone atau beam, lalu media pembawa zat warna (air atau
SCO2) disirkulasikan bolak-balik melewati bahan untuk mendapatkan hasil celupan yang rata.
Pencelupan dengan media karbon dioksida superkritik merupakan alternatif proses ramah
lingkungan yang menjanjikan, terutama dalam kaitannya dengan ketersediaan sumber air yang
semakin terbatas dan pentingnya pengembangan teknologi yang berkelanjutan di masa depan.
Sejauh ini, penerapan teknologi SCF-CO2 baru dilakukan pada pencelupan polyester dengan zat
warna dispersi
Aplikasinya secara komersial, terutama untuk serat-serat alam, masih membutuhkan studi lebih
mendalam.
KELOMPOK 4
Politeknik STTT Bandung – Kimia Tekstil
Perbandingan Titik Kritis Dari Berbagai Senyawa Kimia