Anda di halaman 1dari 40

SURVEILANS GIZI

Daniela L.A Boeky, S.KM., M.Kes


Pengertian
Surveilans gizi adalah proses pengamatan
masalah & program gizi secara terus-
menerus & sistematis baik pada situasi
normal maupun darurat, yg meliputi :
pengumpulan, pengolahan, analisis, &
pengkajian data secara sistematis serta
penyebarluasan informasi untuk
pengambilan tindakan sebagai respon
segera dan terencana.
APA YANG DIPANTAU?

1. Masalah Gizi yang ada

2. Program Gizi yang telah dilaksanakan


Target Program Gizi
dalam RPJMN 2010 - 2014
 GK + GB : 12,6 %
2010  Balita stunting: 30,1 % Riskesdas

Surveilans gizi

Target  GB + GB : < 15 %
2014  Balita stunting : < 32 % Riskesdas
Peranan Surveilans Gizi dalam
Pencapaian Target RPJMN 2014

Pelaksanaan Surveilans Gizi

 Perbaikan manajemen
 Perubahan kebijakan
(policy)
Prinsip Dasar Surveilans Gizi
 Tersedia informasi gizi secara terus menerus dan teratur.
 Proses analisis/kajian perkembangan informasi gizi :
status gizi balita, distribusi kapsul vitamin A pada balita
dan distribusi tablet Fe3.
 Proses penyebarluasan informasi hasil analisis atau kajian
perkembangan  untuk menentukan tindakan yang
diperlukan.
 Tindakan kongkrit sebagai respon terhadap perkembangan
data status gizi balita, distribusi vitamin A balita, dan
distribusi Fe3.
BAGAIMANA CARANYA?
Melalui pengumpulan data secara teratur:

1. Dilakukan secara khusus untuk keperluan


surveilans (PSG, Survei Garam beryodium,
Survei Konsumsi Makanan, dsb)

2. Dari data laporan rutin yang sudah ada


APA SYARATNYA?
Data/informasi yg dikumpulkan harus :

1.Tepat waktu, teratur dan berkelanjutan (rutin)


2.Akurat
3.Segera dianalisis dan diinterpretasikan
4.Hasilnya segera didiseminasikan kepada
stake holder
AGAR
5.Dapat digunakan untuk berbagai tindakan
yang tepat waktu
Kurang gizi

Kurang gizi

Makan Penyakit
tidak seimbang infeksi

Persediaan Sanitasi
pangan↓ Pola asuh anak↓ Air bersih
yankes↓

Pemberdayaan wanita &kel.


Pemanfaatan SDM ↓

Krisis ekonomi, politik


& sosial
Target intervensi pada kelompok penduduk

USIA LANJUT
KURANG GIZI

BBLR BALITA
KEP

WUS KEK
BUMIL KEK
(kenaikan BB
Rendah) REMAJA&USIA
SEKOLAH

INDIKATOR PADA SURVEILAN GIZI


KURANG KALORI PROTEIN

RINGAN,SEDANG,BERAT

PUSKESMAS
POSYANDU
RUMAH SAKIT
BERAT

PMT PEMULIHAN

KELUARGA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI

FAKTOR
PROGRAM GIZI FAKTOR LUAR
(Lihat Diagram
INPUT Unicef)

OUTCOME
PROSES
STATUS GIZI

OUTPUT
PROGRAM GIZI ?
INDIKATOR
1. D/S 9. Pemberian MP-ASI
2. K/S 10. Status Gizi ( BB/U )
3. N/D’ 11. ASI eksklusif
4. 2T/D 12. Garam beryodium
5. BGM/D 13. Keluarga sadar gizi (KADARZI)
6. Kapsul Vit. A 14. PSG
7. Tablet Fe 15. PKG
8. Gizi Buruk
Data Hasil Penimbangan
S
Jumlah balita yg berada di seluruh
posyandu yg berada di wilayah kerja
(desa)
D
Jumlah balita yg berada di seluruh
posyandu yg berada di wilayah kerja
(desa): yg BBnya ditimbang
RUMUS
JML BALITA YG DITIMBANG
% D / S = --------------------------------------- X 100 %
JML SELURUH BALITA
Naik
Adalah balita yg kenaikan BBnya ≥ KBM
(kenaikan BB minimal).
Tidak Naik
Adalah balita yg kenaikan BBnya < KBM
(kenaikan BB minimal).
D’
Adalah balita yg dinilai status N dan T yaitu
penjumlahan dari N dan T.
RUMUS :
JML BALITA BB NAIK N
% N/D’ = --------------------------------------- X 100% = ------- X 100%
JML BALITA YG DINILAI N DAN T N+T
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A

* BAYI UMUR 6-11 BULAN


ADALAH BAYI YG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BULAN 29
HARI YG ADA DI WILAYAH DESA/KELURAHAN

* ANAK BALITA UMUR 12-59 BULAN


ADALAH ANAK BALITA YG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59
BULAN 29 HARI YG ADA DI WILAYAH DESA/KELURAHAN

* BALITA UMUR 6-59 BULAN


ADALAH BALITA YG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BULAN 29
HARI YG ADA DI WILAYAH DESA/KELURAHAN

* BAYI UMUR 6-11 BULAN DAPAT KAPSUL VIT.


A
ADALAH BALITA YG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BULAN 29
HARI YG MENDAPAT KAPSUL VIT. A BIRU
17
BALITA UMUR 12-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A
ADALAH ANAK BALITA YG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59 BULAN 29 HARI YG
MENDAPAT KAPSUL VIT. A MERAH

BALITA UMUR 6-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A


ADALAH BALITA YG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BULAN 29 HARI YG
MENDAPAT KAPSUL VIT. A BIRU ATAU MERAH SESUAI UMURNYA

RUMUS :
BAYI (6-11 BLN) DPT KAPSUL VIT. A
% BAYI DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 %
JML BAYI (6-11 BLN) YG ADA

RUMUS :
JML BALITA DPT KAPSUL VIT. A
% BALITA DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 %
JML BALITA (12-59 BLN) YG ADA
18
PEMBERIAN TABLET Fe

- TABLET TAMBAH DARAH (TTD) ATAU TABLET FE


ADALAH TABLET YANG MENGANDUNG FE DAN ASAM FOLAT, BAIK YANG
BERASAL DARI PROGRAM MAUPUN MANDIRI.

- IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 30


ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 30 TABLET DARI
PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU.
SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-1

- IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 90


ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 90 TABLET DARI
PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU.
SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-3

20
RUMUS :
JML. IBU HAMIL DAPAT FE-1
% FE-1 = ----------------------------------- X 100 %
JML. BUMIL YANG ADA

RUMUS :
JML. IBU HAMIL DAPAT FE-3
% FE-3 = ----------------------------------- X 100 %
JML. BUMIL YANG ADA

21
ASI EKSKLUSIF

BAYI UMUR 0-6 BULAN


ADALAH JUMLAH BAYI UMUR 0 HARI SAMPAI 5 BULAN 29 HARI

BAYI MENDAPAT ASI-EKSKLUSIF


ADALAH JUMLAH BAYI (0-6 BLN) YANG DIBERI ASI SAJA TANPA
MAKANAN ATAU CAIRAN LAIN KECUALI OBAT, VITAMIN DAN
MINERAL.

RUMUS :
JML.BAYI DAPAT ASI-EKSKLUSIF
% ASI-EKSKLUSIF = ---------------------------------------- X 100 %
JML. BAYI YANG DIPERIKSA

22
GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN

KASUS GIZI BURUK :

ADALAH BALITA DENGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS BB/TB ATAU


BB/PB DENGAN NILAI Z-SCORE < -3 SD (SANGAT KURUS) DAN/ATAU TERDAPAT
TANDA KLINIS GIZI BURUK LAINNYA

KASUS GIZI BURUK DAPAT PERAWATAN :

ADALAH BALITA GIZI BURUK YG DIRAWAT INAP MAUPUN RAWAT JALAN DI


FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

RUMUS :
JML KASUS GB DP
% KASUS GB DP = --------------------------------------------- X 100 %
JML KASUS GB DITEMUKAN

23
KONSUMSI GARAM BERYODIUM

GARAM BERIODIUM :
ADALAH GARAM YANG DIPERKAYA DENGAN IODIUM MELALUI PROSES IODISASI
SESUAI SNI DENGAN KANDUNGAN KALIUM IODAT (KIO3) > 30 PPM

RUMAH TANGGA MENGONSUMSI GARAM BERIODIUM

ADALAH RUMAH TANGGA YG MENGONSUMSI GARAM BERIODIUM DAN


PEMANTAUANNYA DILAKUKAN MELALUI SEKOLAH DASAR DI SUATU DESA.

RUMUS :
RT KONSUMSI GI
% RT KONSUMSI GI = -------------------------------- X 100 %
JML RT YG DIPERIKSA

24
Adalah keluarga yg mampu mengenal, mencegah, dan
mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya.
Disebut kadarzi jika sudah berperilaku gizi yg baik.
Indikator Kadarzi :
1. Menimbang BB secara teratur.
2. Memberikan ASI eksklusif bagi bayi.
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beriodium.
5. Minum suplementasi gizi (tablet Fe, kapsul vit. A,
etc).
25
REALISASI ?
ADA 2 MACAM PELAKSANAAN SURVEILANS

1. TEORITIS (FORMALITAS)
Terpenuhinya komponen-komponen surveilans :
- Pengumpulan Data
- Pengolahan Data
- Analisis Data
- Penyebarluasan Informasi
- Pengambilan Keputusan
2. FUNGSIONAL
 menghasilkan tujuan yang optimal, dengan indikasi:
 Pengumpulan data dilakukan secara benar dan akurat
 Pengolahan dilakukan secara tepat
 Analisis data dilakukan secara tajam
 Digunakan sebagai pengambilan keputusan.
ALUR PELAPORAN
Kementerian Kesehatan
Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Dinkes RSU
Propinsi Provinsi

Dinkes RSU
Kabupaten/Kota Kabupeten/Kota

Puskesmas/
Kecamatan
Alur Umpan balik
pelaporan
Posyandu/
Desa
Kegiatan Surveilans Gizi di Posyandu s/d Kab/Kota
INSTRUMEN POSYANDU PUSKESMAS KAB/KOTA

Jenis Data S, K, D, D’, N, T, O, B, S, K, D, D’, N, T, O, B, 2T, S, K, D, D’, N, T, O, B, 2T,


2T, BGM, distribusi BGM, kasus gizi buruk, BGM, kasus gizi buruk,
kapsul vit. A dan Fe3 distribusi kapsul vitamin A distribusi kapsul vitamin A
dan Fe3 dan Fe3
Sumber Data R1-Gizi, Kohort bayi, SIP Rekapitulasi Laporan Rekapitulasi Laporan
Posyandu/desa Puskesmas
Pelaksana Kader (Posyandu) dan TPG Puskesmas Pengelola Program Gizi
Bidan di Desa. Kab/Kota
Pengolahan  Grafik SKDN  Grafik SKDN  % D/S, K/S, N/D’ dan
 % D/S, K/S, N/D’ dan  % D/S, K/S, N/D’ dan BGM/D.
BGM/D. BGM/D.  Cakupan Vit A dan Fe3
 Cakupan Vit A dan  Cakupan Vit A dan Fe3
Fe3
Analisis Membandingkan dan Membandingkan dan Membandingkan, melihat
melihat kecenderungan melihat kecenderungan trend indikator, dan
data. indikator. hubungan antar indikator.
Umpan balik - Ya Ya
SKDN
S adalah jumlah balita yg ada diwilayah posyandu
K adalah jumlah balita yg terdaftar & yg memiliki
KMS
D adalah jumlah balita yg datang ditimbang bulan ini
N adalah jumlah balita yg naik berat badannya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan data SKDN : untuk
melihat cakupan kegiatan penimbangan,
kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu,
tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan,
kecenderungan status gizi, efektivitas kegiatan.
Rekomendasi dan Respon tingkat Posyandu/Desa
Rekomendasi dan respon dilakukan apabila data cakupan menunjukkan
adanya kesenjangan antara angka acuan dengan hasil yang dicapai.

TEMUAN RESPON
Ditemukan balita Konfirmasi BB/TB. Segera dirujuk ke Puskesmas.
BGM dan atau 2T,
TK
D bulan ini < bulan Kader meminta bantuan Kepala Desa untuk menggerakkan
lalu masyarakat agar datang pada penimbangan berikutnya.
Ditemukan balita T Berikan penyuluhan tentang makanan gizi seimbang.
Ditemukan balita Segera berikan KMS/buku KIA, atau melapor ke Puskesmas
tidak memiliki KMS untuk mendapatkan KMS/buku KIA.
Ditemukan balita blm Segera diberikan atau melapor ke Puskesmas.
mendapat kapsul vit A
Ditemukan balita O Mencari dan mendatangi keluarga balita agar hadir pada
penimbangan bulan berikutnya.
Rekomendasi dan Respon tingkat Puskesmas

TEMUAN RESPON
D/S <85% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan. Selain
itu ajak kepala desa dan BDD untuk menggerakkan masyarakat.
K/S <100% Ka Pusk melaporkan kpd Kadis Kes Kab/Kota untuk
memperoleh sejumlah KMS atau buku KIA yang diperlukan.
N/D’ <80% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan utk
mengetahui penyebab dan kemungkinan solusinya.
Ada balita Konfirmasi dgn TB atau PB, periksa tanda-tanda klinis. Bila
BGM, TK atau ternyata gizi buruk, dirawat dan dilakukan tatalaksana gizi
2T buruk.
Cakupan Vit A Cek persediaan Vit A. Jika cukup lakukan ”sweeping” balita yg
<85% blm mendpt Vit A bulan Februari atau Agustus.
Cakupan Fe3 Cek persediaan Fe dan segera distribusikan ke BDD utk
<95% diberikan kpd bumil yg blm mendapat Fe3, yakinkan ibu agar
mengkonsumsi tablet Fe.
Rekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kota
HASIL ANALISIS YANG MEMBUAT
RESPON
Yang bersifat teknis : Pengelola Program Gizi
D/S, N/D, BGM/D, kasus gizi buruk,
cakupan kapsul vitamin A dan
distribusi tablet Fe3
Yang bersifat kebijakan Kadis Kesehatan
Kab/Kota
K/S, kasus gizi buruk, cakupan
kapsul vitamin A dan distribusi
tablet Fe3
Rekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kota
TEMUAN REKOMENDASI & RESPON

D/S rendah dan atau cenderung Menggerakkan masyarakat agar datang pada
menurun penimbangan berikutnya.
K/S rendah Penyediaan KMS atau buku KIA oleh Dinkes
Kabupaten/Kota
N/D’ rendah dan atau cenderung Peningkatan pendidikan gizi masyarakat dan pemberian
menurun makanan tambahan.
Balita 2T dan BGM tinggi dan Pendidikan gizi masyarakat dan pemberian makanan
atau cenderung meningkat tambahan.

Peningkatan kasus gizi buruk Menyiapkan Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit
untuk pelaksanaan tatalaksana anak gizi buruk.
Cakupan vitamin A rendah tapi Segera mengirim kapsul vitamin A ke puskesmas tsb
kapsul vitamin A masih tersedia dan meminta untuk melakukan sweeping.
Cakupan Fe3 rendah Memerintahkan Puskesmas untuk lebih aktif
mendistribusikan tablet Fe3 kepada ibu hamil.
ALUR PELAPORAN
INDIKATOR KEBERHASILAN

TAHAP INDIKATOR
INPUT 1. Tersedianya laporan surveilans gizi dari tingkat desa.
2. Adanya tenaga pengelola data gizi di Kab/Kota.
3. Tersedianya biaya operasional surveilans gizi di Kab/Kota.
4. Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan data di
Kab/Kota.

PROSES 1. Dilaksanakannya pengolahan dan analisis data surveilans


gizi dari puskesmas.
2. Dilaksanakannya diseminasi informasi hasil surveilans gizi
lintas program dan lintas sektor setiap 6 bulan.
3. Adanya kebijakan dan tindak lanjut yang dilakukan lintas
program dan sektor terkait.
INDIKATOR KEBERHASILAN 
TAHAP INDIKATOR
OUTPUT 1. Tersedianya data dan informasi status gizi bayi dan balita.
2. Tersedianya data balita 2T dan BGM.
3. Tersedianya data balita gizi buruk.
4. Tersedianya data cakupan balita di posyandu (D/S)
5. Tersedianya data jumlah kasus gizi buruk yang dirujuk dan
yang mendpt penanganan lebih lanjut.
6. Tersedianya data pendampingan keluarga penderita gizi
buruk pasca perawatan.
7. Terdistribusinya informasi status gizi bayi dan balita secara
berkala kepada lintas program dan lintas sektor terkait.
8. Tersedianya data cakupan kapsul vitamin A.
9. Tersedianya data cakupan tablet Fe3 pada bumil.
10.Tersusunnya rencana tindak lanjut penanganan masalah gizi
di wilayah Kabupaten/Kota.
INDIKATOR PEMBINAAN GIZI - KEMENKES
INDIKATOR
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
2. Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif
3. Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
4. Persentase balita usia 6-59 bulan mendapat Kapsul Vitamin A
5. Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi
6. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi
7. Persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S)
8. Persentase penyediaan buffer stock MP-ASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai