Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 1

Akuntansi sebagai Profesi dan


Perkembangan Profesi Akuntansi
Profesi?
✘ Profitere ✘ Professio
• Pekerjaan sebagai • Pernyataan di depan
sumber mata umum
pencaharian • Memiliki sesuatu
• Mewajibkan diri sebagai pekerjaan

2
✘ Seseorang punya keterampilan dan mengaku di
depan umum.
✘ Untuk mendapatkan kepercayaan publik, harus
memiliki nilai moral kejujuran, keadilan,
kesetiaan, keseriusan kerja, dan tanggung jawab.

3
Ciri-ciri Profesi
✘ Menuntut keterampilan ✘ Mengabdi pada
khusus masyarakat
✘ Mempunyai ✘ Mempunyai izin untuk
keterampilan moral praktik
✘ Mengandalkan hidup ✘ Memiliki organisasi
dari profesi profesi

4
Profesi ≠ Pekerjaan
✘ Keterampilan khusus ✘ Keterampilan secukupnya
✘ Dituntut berkomitmen ✘ Dituntut berkomitmen
tinggi ✘ Ketekunan ‘bekerja’
✘ Ketekunan yang tinggi ✘ Mengabdi orang/kelompok
✘ Mengabdi masyarakat ✘ Tidak perlu izin
✘ Perlu izin ✘ Komunitas
✘ Komunitas akademis umum
5
Akuntan sebagai Profesi
Profesionalitas Akuntan
✘ Akuntan, perlu belajar teknis akuntansi, berpendidikan formal
akuntansi, dan kualifikasi profesionalisme akuntansi, tetapi tidak
wajib masuk organisasi profesi
✘ Mengemban tanggung jawab penting bagi perusahaan maupun
publik, maka harus berkompetensi, berpengetahuan, dan berprinsip
benar

6
Akuntan sebagai Profesi
Argumen Eksistensial
✘ Tidak hanya masalah transaksi, tetapi kebenaran dan
kepercayaan (incommensurability)
✘ Uang mengikuti, penghargaan menjadi yang utama
✘ Informasi finansial untuk orang-orang yang tidak dikenal
✘ Berkaitan dengan nilai-nilai personal, tetapi tidak
berhubungan langsung dengan klien.

7
Rangkuman
✘ Pekerjaan digolongkan profesi apabila menuntut keterampilan khusus,
komitmen moral yang tinggi, pengabdian kepada masyarakat, izin untuk
menjalankan profesi, keanggotaan organisasi profesi, dan pekerjaan itu
sendiri menjadi sumber mata pencaharian
✘ Akuntan memiliki nilai incommensurability, honorable goal, altruism,
personal/impersonal, serta kompetensi teknis dan etis sehingga layak
digolongkan sebagai profesi

8
Tahap Perkembangan Global
Tahap Kelahiran
✘ Kelahiran akuntasi sebagai profesi.
✘ Faktor revolusi industri dan perkembangan perusahaan.
✘ Peningkatan fungsi akuntan.
✘ Implikasi epistemologis.

10
Tahap Pembentukan Aturan
Perilaku
✘ Animo masyarakat yang begitu besar bagi pekerjaan
akuntan.
✘ Pengaruh ajaran kristiani.
✘ Etika Max Weber.

11
Tahap Pengabdian pada Negara
✘ Terjadi krisis bidang ekomoni dan politik.
✘ Akuntan diperlukan untuk membantu negara mengatasi
krisis.
✘ Muncul konsep emansipasi.

12
Tahap Pengembangan Pribadi
✘ Perubahan pandangan bisnis.
✘ Muncul tiga standar etis baru untuk akuntan, yakni:
a. Independensi
b. Objektivitas
c. integritas.

13
Tahap Kepedulian pada
Kepentingan Umum
✘ Kode etik dan standar penilaian profesional disusun
kembali.
✘ Pemanfaatan profesi demi kepentingan umum
ditekankan.
✘ Kehadiran akuntan demi pengembangan masyarakat.

14
Tahap Peduli Kepentingan Dunia
✘ Perkembangan IPTEK yang pesat.
✘ Globalisasi memengaruhi pandangan mengenai
eksistensi akuntan.
✘ Tugas akuntan tidak lagi bersifat lokal, melainkan
bersifat global.
✘ Muncul kesadaran global bahwa kehadiran akuntan dan
jasa akuntasi merupakan kebutuhan masyarakat dunia.

15
Tahap Skandal Finansial

✘ Terjadi bebrapa peristiwa memalukan yang melibatkan


akuntan.
✘ Kasus Enron menjadi tanda kematian akuntan.
✘ Akibatnya disusunlah SOX (Sarbanes Oxley Act)

16
Perkembangan Akuntansi di
Indonesia
Akuntan Belanda
menguasai
perusahaan nasional

Kolonial

Kursus Tata Buku

MASA
PERKEMBANGAN 1954
1954-1973
1973-1979
Sesudah 1979-1983
Kemerdekaan
1983-1989
1990-sekarang
17
Sebelum Tahun 1954
Menciptakan kesadaran baru akan pentingnya
kehadiran akuntansi di kalangan masyarakat

Meningkatkan animo masyarakat betapa pentingnya


pendidikan formal akuntansi
Mendorong perguruan tinggi untuk untuk membuka
progtam studi akuntansi

Mendorong pemerintah untuk mempertahankan


kualitas lulusan dengan membuat undang-undang
1954-1973
Dikeluarkannya UU No.34 Thn 1954 tentang
pemakaian gelar akuntan.
Terbatasnya jumlah akuntan publik dalam membantu
Akuntan Negara untuk melakukan nasionalisasi
perusahaan-perusahaan milik Belanda.
Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Penanaman
Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam
Negerti (PMDN)

Ladang profesi akuntan semakin luas karena Bank-


bank membutuhkan untuk membuat laporan keuangan
nasabah
1973-1979
Diterbitkannya PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia) dan
NPA (Norma Pemeriksaan Akuntan) di Indonesia.

Diteguhkannya Akuntansi sebagai profesi

Dibentuknya Seksi Akuntan Publik Ikatan


Akuntan Indonesia (IAI-SAP)

20
1979-1983
Banyak Akuntan berbuat kecurangan
di masa ini

21
1983-1989
5 keputusan Menteri Keuangan mengenai akuntan :

Membantu pengembangan profesi akuntan public di


Indonesia
Memberikan masukan kepada IAI atau seksi
akuntan publik mengenai liputan yang dikehendaki
Departemen Keuangan dalam program pendidikan
Melaksanakan penataran bersama IAI atau IAI-
seksi akuntan publik mengenai hal-hal yang perlu
diketahui publik
Mengusahakan agar KAP asing yang diperbantukan di
Indonesia memberi penataran bagi KAP lainnya melalui
IAI dan membantu pelaksanaannya.

Memantau laporan berkala kegiatan tahunan KAP

22
1990 - Sekarang
Pemerintah semakin meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memakai jasa akuntan publik.

Th 1992 akuntan publik dipercaya melakukan


verifikasi pembayaran PPN dan PPnMB

Diatur pendidikan profesi akuntansi dan


ujian sertifikasi akuntan

23
RANGKUMA
N
Di tingkat Global : 1. etika religious
2. Pandangan humanism
3. Independensi sebagai nilai utama
4. Krisis ekonomi global

Di Indonesia : 1. kondisi perekonomian


2. Situasi sosial politik
3. Animo masyarakat
4.Pendidikan akuntansi meningkat

24

Anda mungkin juga menyukai