Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi
2
✘ Seseorang punya keterampilan dan mengaku di
depan umum.
✘ Untuk mendapatkan kepercayaan publik, harus
memiliki nilai moral kejujuran, keadilan,
kesetiaan, keseriusan kerja, dan tanggung jawab.
3
Ciri-ciri Profesi
✘ Menuntut keterampilan ✘ Mengabdi pada
khusus masyarakat
✘ Mempunyai ✘ Mempunyai izin untuk
keterampilan moral praktik
✘ Mengandalkan hidup ✘ Memiliki organisasi
dari profesi profesi
4
Profesi ≠ Pekerjaan
✘ Keterampilan khusus ✘ Keterampilan secukupnya
✘ Dituntut berkomitmen ✘ Dituntut berkomitmen
tinggi ✘ Ketekunan ‘bekerja’
✘ Ketekunan yang tinggi ✘ Mengabdi orang/kelompok
✘ Mengabdi masyarakat ✘ Tidak perlu izin
✘ Perlu izin ✘ Komunitas
✘ Komunitas akademis umum
5
Akuntan sebagai Profesi
Profesionalitas Akuntan
✘ Akuntan, perlu belajar teknis akuntansi, berpendidikan formal
akuntansi, dan kualifikasi profesionalisme akuntansi, tetapi tidak
wajib masuk organisasi profesi
✘ Mengemban tanggung jawab penting bagi perusahaan maupun
publik, maka harus berkompetensi, berpengetahuan, dan berprinsip
benar
6
Akuntan sebagai Profesi
Argumen Eksistensial
✘ Tidak hanya masalah transaksi, tetapi kebenaran dan
kepercayaan (incommensurability)
✘ Uang mengikuti, penghargaan menjadi yang utama
✘ Informasi finansial untuk orang-orang yang tidak dikenal
✘ Berkaitan dengan nilai-nilai personal, tetapi tidak
berhubungan langsung dengan klien.
7
Rangkuman
✘ Pekerjaan digolongkan profesi apabila menuntut keterampilan khusus,
komitmen moral yang tinggi, pengabdian kepada masyarakat, izin untuk
menjalankan profesi, keanggotaan organisasi profesi, dan pekerjaan itu
sendiri menjadi sumber mata pencaharian
✘ Akuntan memiliki nilai incommensurability, honorable goal, altruism,
personal/impersonal, serta kompetensi teknis dan etis sehingga layak
digolongkan sebagai profesi
8
Tahap Perkembangan Global
Tahap Kelahiran
✘ Kelahiran akuntasi sebagai profesi.
✘ Faktor revolusi industri dan perkembangan perusahaan.
✘ Peningkatan fungsi akuntan.
✘ Implikasi epistemologis.
10
Tahap Pembentukan Aturan
Perilaku
✘ Animo masyarakat yang begitu besar bagi pekerjaan
akuntan.
✘ Pengaruh ajaran kristiani.
✘ Etika Max Weber.
11
Tahap Pengabdian pada Negara
✘ Terjadi krisis bidang ekomoni dan politik.
✘ Akuntan diperlukan untuk membantu negara mengatasi
krisis.
✘ Muncul konsep emansipasi.
12
Tahap Pengembangan Pribadi
✘ Perubahan pandangan bisnis.
✘ Muncul tiga standar etis baru untuk akuntan, yakni:
a. Independensi
b. Objektivitas
c. integritas.
13
Tahap Kepedulian pada
Kepentingan Umum
✘ Kode etik dan standar penilaian profesional disusun
kembali.
✘ Pemanfaatan profesi demi kepentingan umum
ditekankan.
✘ Kehadiran akuntan demi pengembangan masyarakat.
14
Tahap Peduli Kepentingan Dunia
✘ Perkembangan IPTEK yang pesat.
✘ Globalisasi memengaruhi pandangan mengenai
eksistensi akuntan.
✘ Tugas akuntan tidak lagi bersifat lokal, melainkan
bersifat global.
✘ Muncul kesadaran global bahwa kehadiran akuntan dan
jasa akuntasi merupakan kebutuhan masyarakat dunia.
15
Tahap Skandal Finansial
16
Perkembangan Akuntansi di
Indonesia
Akuntan Belanda
menguasai
perusahaan nasional
Kolonial
MASA
PERKEMBANGAN 1954
1954-1973
1973-1979
Sesudah 1979-1983
Kemerdekaan
1983-1989
1990-sekarang
17
Sebelum Tahun 1954
Menciptakan kesadaran baru akan pentingnya
kehadiran akuntansi di kalangan masyarakat
20
1979-1983
Banyak Akuntan berbuat kecurangan
di masa ini
21
1983-1989
5 keputusan Menteri Keuangan mengenai akuntan :
22
1990 - Sekarang
Pemerintah semakin meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memakai jasa akuntan publik.
23
RANGKUMA
N
Di tingkat Global : 1. etika religious
2. Pandangan humanism
3. Independensi sebagai nilai utama
4. Krisis ekonomi global
24