Anda di halaman 1dari 6

GALENIKA

OLEH: Sofia Ratnasari, S.Si., S.Pd., Gr

“Imajinasi selalu memiliki kekuatan kebangkitan yang tidak


dapat ditandingi oleh ilmu pengetahuan” _ Inggrid B.
H. JENIS CAIRAN PENYARI
1. AIR
Kelebihan: mudah diperoleh dan murah dengan pemakaian yang luas.
Kelemahan: banyaknya jenis zat yang tertarik yang merupakan substrat yang
baik untuk pertumbuhan jamur dan bakteri, Air dapat menyebabkan
mengembangnya simplisia sedemikian rupa sehingga akan mempersulit proses
penarikan pada perkolasi
Pada suhu kamar, air merupakan pelarut yang baik untuk bermacam-macam zat,
seperti garam-garam alkaloid, glikosida, asam tumbuhan, zat warna dan berbagai
garam mineral. Umumnya kenaikan suhu dapat meningkatkan kelarutan zat,
kecuali pada kalsium hidrat dan garam glauber

2. ETANOL, lebih selektif dibandingkan dengan air. Etanol merupakan pelarut


yang baik untuk alkaloid, glikosida, damar, dan minyak atsiri tapi bukan pelarut
yang baik untuk jenis gom, gula dan albumin. Etanol dapat menyebabkan tidak
bekerjanya enzim, termasuk enzim yang terlibat peragian serta menghalangi
pertumbuhan jamur dan sebagian besar bakteri. Etanol juga bermanfaat sebagai
pengawet. Campuran air-etanol (hidroalcoholic menstrum) mempu menyari lebih
baik dibandingkan jika hanya menggunakan air.
3. GLYCEROLUM (GLISERIN), banyak
digunakan sebagai penambah pada menstrum untuk
penarikan simplisia yang mengandung zat samak
(tanin). Gliserin adalah pelarut yang baik untuk
berbagai tanin dan hasil-hasil oksidanya. Berbagai
jenis gom dan albumin juga larut dalam gliserin.
Karena tidak mudah menguap, cairan ini tidak sesuai
untuk membuat ekstrak-ekstrak kering.
4. ETER, sangat mudah menguap sehingga cairan ini
kurang tepat untuk membuat sediaan obat dalam atau
sediaan yang akan disimpan dalam waktu lama.
Pelarut organik kurang digunakan menyari, kecuali dalam
proses penyarian tertentu. Salah satu contohnya adalah eter
minyak tanah (petroleum eter) yang digunakan untuk
menarik lemak dan serbuk simplisia sebelum dilakukan
proses penyarian. Pelarut organik lainnya antara lain n-
heksana, aseton, dan kloroform.
N-heksana merupakan pelarut yang baik untuk lemak dan
minyak, contoh pada Strychni Semen dan Secale cornutum
n-heksana untuk menghilangkan lemak dari simplisia yang
mengandung lemak
Aseton tidak digunakan untuk membuat sediaan galenik
obat dalam. Aseton pelarut yang baik untuk lemak, minyak
atsiri dan damar. Aseton dipakai pada pembuatan Capsicum
Oleoresin. Kloroform tidak digunakan untuk membuat
sediaan obat dalam karena efek farmakologinya. Kloroform
pelarut yang baik untuk basa alkaloida, damar, minyak lemak
dan minyak atsiri.
H. CARA-CARA PENYARIAN
1. Maserasi
Adalah cara penarikan sari dari simplisia dengan cara
merendam simplisia tersebut dalam cairan penyari pada
suhu kamar yaitu 15-25 derajad C
2. Digerasi
Adalah cara penarikan simplisia dengan merendam
simplisia dalam cairan penyari pada suhu 35-45 derajad
C.
3. Perkolasi
Adalah cara penyarian dengan perkolator.

Anda mungkin juga menyukai