“Imajinasi selalu memiliki kekuatan kebangkitan yang tidak
dapat ditandingi oleh ilmu pengetahuan” _ Inggrid B. H. JENIS CAIRAN PENYARI 1. AIR Kelebihan: mudah diperoleh dan murah dengan pemakaian yang luas. Kelemahan: banyaknya jenis zat yang tertarik yang merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan jamur dan bakteri, Air dapat menyebabkan mengembangnya simplisia sedemikian rupa sehingga akan mempersulit proses penarikan pada perkolasi Pada suhu kamar, air merupakan pelarut yang baik untuk bermacam-macam zat, seperti garam-garam alkaloid, glikosida, asam tumbuhan, zat warna dan berbagai garam mineral. Umumnya kenaikan suhu dapat meningkatkan kelarutan zat, kecuali pada kalsium hidrat dan garam glauber
2. ETANOL, lebih selektif dibandingkan dengan air. Etanol merupakan pelarut
yang baik untuk alkaloid, glikosida, damar, dan minyak atsiri tapi bukan pelarut yang baik untuk jenis gom, gula dan albumin. Etanol dapat menyebabkan tidak bekerjanya enzim, termasuk enzim yang terlibat peragian serta menghalangi pertumbuhan jamur dan sebagian besar bakteri. Etanol juga bermanfaat sebagai pengawet. Campuran air-etanol (hidroalcoholic menstrum) mempu menyari lebih baik dibandingkan jika hanya menggunakan air. 3. GLYCEROLUM (GLISERIN), banyak digunakan sebagai penambah pada menstrum untuk penarikan simplisia yang mengandung zat samak (tanin). Gliserin adalah pelarut yang baik untuk berbagai tanin dan hasil-hasil oksidanya. Berbagai jenis gom dan albumin juga larut dalam gliserin. Karena tidak mudah menguap, cairan ini tidak sesuai untuk membuat ekstrak-ekstrak kering. 4. ETER, sangat mudah menguap sehingga cairan ini kurang tepat untuk membuat sediaan obat dalam atau sediaan yang akan disimpan dalam waktu lama. Pelarut organik kurang digunakan menyari, kecuali dalam proses penyarian tertentu. Salah satu contohnya adalah eter minyak tanah (petroleum eter) yang digunakan untuk menarik lemak dan serbuk simplisia sebelum dilakukan proses penyarian. Pelarut organik lainnya antara lain n- heksana, aseton, dan kloroform. N-heksana merupakan pelarut yang baik untuk lemak dan minyak, contoh pada Strychni Semen dan Secale cornutum n-heksana untuk menghilangkan lemak dari simplisia yang mengandung lemak Aseton tidak digunakan untuk membuat sediaan galenik obat dalam. Aseton pelarut yang baik untuk lemak, minyak atsiri dan damar. Aseton dipakai pada pembuatan Capsicum Oleoresin. Kloroform tidak digunakan untuk membuat sediaan obat dalam karena efek farmakologinya. Kloroform pelarut yang baik untuk basa alkaloida, damar, minyak lemak dan minyak atsiri. H. CARA-CARA PENYARIAN 1. Maserasi Adalah cara penarikan sari dari simplisia dengan cara merendam simplisia tersebut dalam cairan penyari pada suhu kamar yaitu 15-25 derajad C 2. Digerasi Adalah cara penarikan simplisia dengan merendam simplisia dalam cairan penyari pada suhu 35-45 derajad C. 3. Perkolasi Adalah cara penyarian dengan perkolator.