Oleh :
Faktor –faktor yang mempengaruhi kesembuhan
patah tulang :
1. Umur 4. Tempat kejadian
2. Kondisi kesehatan 5. Infeksi
3. Sifat fraktur 6. Jenis Fraktur
Gambaran radiografi tulang femur dexter tikus minggu ke-2 setelah operasi, posisi pin dan
aposisi antar fragmen tulang baik, masih terlihat grs patahan tulang
Gambaran Radiografi
Etiologi
Luksasi anterior
Kerusakan M. Illiopsoas dan M. Rectus
Femuris, juga ligamentum teres
Caput femur terletak disebelah lateral ilium
cranio lateral
Palpasi
Membandingkan panjang kaki
Horizontal (Gbr. 1)
Vertikal (Gbr. 2)
Tanda-tanda klinis
Perubahan Luksasi Luksasi Luksasi Luksasi
yang terjadi anterior dorsal caudal intrapelvis
Prognosa
Penanganan dini prognosa baik
Luksasi dengan kerusakan jaringan yang
kompleks Luksasi berulang
Luksasi intrapelvis, prognosa jelek
HIP DISPLASIA
Istilah lain : coxo plana, legg perthes’s disease,
osteochondrosis, subluksasi persendian panggul
Hip displasia adalah perkembangan abnormal
persendian panggul
Bersifat heriditer
Sering terjadi pada anjing jenis besar, misalnya
gembala jerman, Labrador retriever, rottweiller
Penyebabnya :
gangguan vaskulerisasi caput femuris
Kombinasi penyimpangan genetik dan faktor
lingkungan ( kalsium tinggi, obesitas, latihan
yang berat)
Patologi
Anak anjing bakat hip displasia lahir
dengan persendian normal ketidak-
seimbangan antara pertumbuhan tulang dengan
massa otot di daerah panggul dan paha
Pada anjing muda, kapsula persendian menjadi
tebal dan lebar
Ligamentum teres menjadi lebih panjang,
kendor, rapuh dan mudah sobek
Pada umur lebih dari 1 tahun, tanda-tanda hip
displasia lebih jelas arthritis
Bentuk-bentuk kelainan hip displasia,
berdasarkan besar sudut yang dibentuk antara
caput femuris dengan asetabulum adalah :
• Coxoplana : sudut kurang dari 130 0
• Coxovara : bentuk sudut 90 0
• Coxovalga : sudut Lebih dari 130 0
Coxoplana Coxovalga
Tanda-tanda klinis :
Umur kurang dari 1 tahun terlihat gejala
subluksasi
Bila dari belakang persendian panggul
terjadi angulasi ke lateral
Cara berjalan kaku , kaki belakang meloncat
waktu berlari (seperti kelinci), ada penonjolan
trochanter, bila berlanjut terjadi atropi otot paha
Ada rasa nyeri pincang, posisi duduk
abnormal
Kesulitan waktu naik tangga
Lesi stabil tidak ada rasa nyeri, cara
berjalan normal
Diagnosa :
Berdasarkan riwayat hidup
Rontgen, posisi rebah dorsal, hewan
teranestesi