Anda di halaman 1dari 54

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN

PESERTA DIDIK
Pendidikan dan Pelatihan K13
bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: Tim PPPPTK PENJAS dan BK


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
BAHAN MATERI AJAR

Karakteristik Perkembangan
Peserta Didik

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
TUJUAN:

Peserta dapat menganalisis tugas dan aspek-aspek perkembangan serta


kecenderungan permasalahan yang dihadapi peserta didik sebagai
landasan penyusunan program BK

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

1. Menganalisis aspek perkembangan fisik peserta didik


2. Menganalisis aspek perkembangan psikologis peserta didik
3. Manganalisis karakteristik perkembangan peserta didik
4. Mengidentifikasi permasalahan yang mungkin muncul
5. Menganalisis materi layanan yang tepat
6. Mendeskripsikan konsep dasar asesmen
7. Menggunakan instrument sebagai dasar penyusunan program BK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Development is a process of change, but
not all changes are developmental

BRAINSTROMING

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
MATERI

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Pengertian Remaja

• Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi


perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir
pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun
• Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja
awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16
atau 17 tahun hingga 18 tahun).
• Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian
perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun
sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock,
1990). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
• Remaja adalah tahap penting dalam
perkembangan psikologis dan psikososial yang
mempengaruhi cara mereka memandang
tentang dirinya (identitas), kemampuan untuk
bertanggungjawab (otonomi), hubungan dan
perilaku interpersonal (keintiman), dan perasaan
seksual (seksualitas)
■ Remaja awal merupakan masa transisi, di mana
terjadi perubahan fisik, psikis dan sosial yang
kadang tidak menyenangkan.
■ Kecenderungan munculnya perilaku menyimpang
dan pada kondisi tertentu menjadi perilaku yang
menganggu.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
■ TUGAS PERKEMBANGAN

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK/KONSELI DI SMP

1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa;
2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan umat manusia;
3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi;
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan
dalam kehidupan masyarakat;
5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas;
6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria atau wanita;
7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat;
8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis;
9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi
seni;
10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya.
TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK/KONSELI DI SMA/ SMK DI MODUL POP
SMA/SMK hal . 15/25
Menu

Aspek Perkembangan dlm Aspek Karakteristik SMP


SKKPD

1. Landasan Hidup Religius


2. Landasan Perilaku etis
3. Kematangan Emosi 1. Religius = 1
4. Kematangan Intelektual 2. Moral = 2
5. Kesadaran tanggungjawab 3. Emosi = 3
6. Kesadaran Gender 4. Kognitif = 4,9
7. Pengembangan Pribadi 5. Sosial = 5,6,10
8. Kemandirian Perilaku 6. Fisik = 8,7
Ekonomi
9. Wawasan Kesiapan Karir
10.Hubungan dengan Teman
Sebaya
Pemanfaatan SKKPD dalam
Penyusunan RPLBK membangun
Pengenalan pengetahuan
dan pemahaman
SKKPD

Rumusan Tujuan
Rumusan Pelayanan BK pemaknaan,
Kompetensi (Tugas Akomodasi internalisasi,
Perkembangan)

mewujudkan
Tindakan perilaku dan
kompetensi baru
BRAINSTORMING
Aspek Perkembangan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
ASPEK
PERKEMBANGAN Fisik

Psikologis

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Aspek Fisik
■ Perkembangan fisik dapat menjadi
pengalaman yang sulit bagi peserta didik
dan juga keluarganya.
■ Walaupun berada pada lingkungan terbaik,
prosesnya dapat menyebabkan gangguan
emosi dan sosial yang merubah pola
hubungan.
■ Perubahan “role model”
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
■PUBERTAS

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Aspek Kognitif

■ Pada tahap ini peserta didik dapat mempertimbangkan


kemungkinan masa depan, mencari jawaban, fleksibel
dengan masalah, menguji hipotesa, dan menarik
kesimpulan tentang kejadian yang mereka belum pernah
alami
■ Kematangan kognitif terjadi saat otak matang dan
jejaring social meluas

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Kompetensi Abad 21

Kemampuan Belajar dan


Literasi Digital Kecakapan Hidup
Berinovasi

• Berpikir Kritis dan • Literasi • Fleksibilitas dan Adaptabilitas


Penyelesaian Masalah Informasi • Inisiatif dan Mandiri
• Kreativitas dan Inovasi • Literasi Media • Interaksi Lintas Sosial-Budaya
• Komunikasi • Literasi • Produktivitas dan Akuntabilitas
• Kolaborasi Teknologi • Kepemimpinan dan Tanggung
Jawab

Karakter
Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur, adil, empati,
penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll. 23
Identitas sosial

■ Seiring waktu, remaja berusaha untuk membangun


identitas yang koheren. Remaja "mencoba"
kepribadian yang berbeda yang membuat perilaku
mereka sulit diprediksi.
■ Mereka berada antara nilai keluarga, ajaran agama,
godaan di jalan dan maraknya kekerasan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
■ Hubungan teman sebaya dapat mempengaruhi
remaja secara positif atau negative
■ Meskipun hubungan teman sebaya secara dramatis
memegang peranan penting namun hubungan
dengan keluarga masih tetap penting dan para
pemuda melihat kepada orang tua mereka untuk
nilai-nilai dan moral

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Aspek Moral

■ Perkembangan moral tergantung pada empati,


perasaan malu dan bersalah
■ Pada tahap ini, individu mulai melihat aturan
masyarakat sebagai relatif dan subyektif, dan
mempertanyakan konvensi sosial
• Internalisasi nilai-nilai moral menjadi nilai pribadi

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Ruang lingkup
6 Asesmen

5 Pengembangan
Instrumen
CARA MEMAHAMI KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
4 Prosedur
Asesmen

3 Prinsip
Asesmen

2
TUJUAN
ASESMEN
1 Konsep Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Hakikat Asesmen dalam BK

■ Merupakan proses mengumpulkan, menganalisis,


dan menginterpretasikan data atau informasi tentang
peserta didik dan lingkungannya.
■ Untuk mendapat gambaran berbagai kondisi individu
sebagai dasar pengembangan program layanan
bimbingan konseling yang sesuai kebutuhan.

28
Pengertian Assesmen
 Suatu proses komprehensip dan
sistematis dalam mengumpulkan data
peserta didik untuk melihat kemampuan
dan kesulitan yang dihadapi sebagai
bahan untuk menyusun program.

29
Fungsi Asesmen
■ Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-
tugas perkembangan peserta didik.
■ Memahami dan membantu menentukan tujuan dan
rencana hidup peserta didik serta rencana pencapaian
tujuan.
■ Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada
di lingkungan peserta didik.
■ Sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program.

30
Tujuan Asesmen

■ Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan peserta


didik pada saat tertentu, baik potensi yang dimiliki
maupun berbagai kelemahan yang dimiliki peserta didik
sebagai bahan untuk menyusun suatu program
pelayanan bimbingan dan konseling sehingga dapat
melakukan layanan/intervensi secara tepat.

31
Prinsip-Prinsip Asesmen

1. Sesuai dengan Norma Masyarakat


2. Keterpaduan
3. Realistis
4. Tester yang Terlatih
5. Keterlibatan Peserta Didik
6. Pedagogis
7. Akuntabilitas
8. Teknik Asesmen yang Bervariasi dan Komprehensif
9. Tindak Lanjut
Teknik Asesmen

■Teknik Tes
TEKNIK
ASESMEN
■Teknik Non Tes
Teknik Tes
• Merupakan pengukuran terhadap suatu sampel
tingkah laku yang obyektif dan terstandar.
• Penggunaan Asesmen Tes memerlukan kompetensi
dan syarat tertentu.
• Bentuk tes : pilihan ganda, isian pendek, Essay.
• Contoh jenis tes : tes kecerdasan, tes bakat, tes
minat, tes kemampuan kerja, tes kepribadian, dll.
Teknik Non Tes

• Teknik mengukur data diri dan lingkungan individu/konseli dengan


menggunakan instrumen yang tidak menuntut syarat baku/standar atau
semi standar, seperti inventori, angket, pedoman wawancara dan
sosiometri
• Paling banyak digunakan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
• Prosedur pembuatan dan penggunaannya relatif lebih sederhana dan
mudah
• Contoh Jenis-jenis teknik non tes : pedoman observasi, pedoman
wawancara, angket, daftar cek, sosiometri, inventori kepribadian, dll.
Metode Asesmen

■ Observasi
■ Wawancara
■ Studi Dokumentasi
■ Angket/kuesioner
Observasi

■ Memperhatikan fokus ■ Terbuka : kertas dan pensil


asesmen, kegiatan apa ■ Terfokus : memfokuskan
yang harus diamati permasalahan
■ Menentukan kriteria ■ Terstruktur: sudah ada kriteria
yang diobservasi, (berapa kali jawaban,
dengan terlebih dahulu tindakan, atau sikap
mendiskusikan ukuran- ditampilkan)
ukuran apa yang ■ Sistematik : bentuk
digunakan dalam pengamatan beserta
pengamatan kualifikasinya
Wawancara

■ Simpatik
■ Netral
■ Tenang, tidak terburu-buru
■ Yakinkan anak bahwa
pendapatnya penting
■ bahasa
Studi Dokumentasi

■ Program BK, Rencana


Pelaksanaan Layanan (RPL)
■ Laporan nilai, tugas siswa,
essay siswa
■ Rekaman foto, slide, tape dan
video
■ Daftar hadir
■ Hasil instrumen yang relevan
Angket/kuesioner

■ Sesuai dengan tujuan


asesmen
■ Menggunakan landasan
teori yang sesuai
■ Sesuai dengan konstruk
yang diukur
■ Memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas
yang tinggi
Ruang Lingkup Kegiatan Asesmen

□ Asesmen Lingkungan
Identifikasi kondisi dan harapan sekolah dan masyarakat,
sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi
dan kualifikasi konselor, serta kebijakan pimpinan sekolah.

□ Asesmen Kebutuhan atau Masalah Peserta Didik


Karakteristik peserta didik: aspek fisik, kecerdasan, motif
belajar, sikap dan kebiasaan belajar, masalah-masalah yang
dialaminya, kepribadian atau tugas-tugas perkembangannya.

41
Prosedur Pengembangan Instrumen Assesmen

1. Identifikasi tujuan utama penggunaan instrumen;


2. Identifikasi tingkah laku yang mewakili konstruk
tertentu;
3. Mengembangkan dimensi dan indikator variabel
4. Mempersiapkan kisi-kisi instrumen dan proporsi
butir yang menjadi fokus.
5. Menetapkan besaran atau parameter yang bergerak
dalam suatu rentangan kontinum dari satu kutub ke
kutub lain yang berlawanan.
Lanjutan :
6. Mengkonstruksi sejumlah draf butir;
7. Mereview butir
8. Melakukan uji coba awal;
9. Melakukan uji coba kepada sampel yang lebih besar;
10. Menentukan analisis statistik yang sesuai dan
mengeliminasi butir yang tidak sesuai dengan kriteria;
11. Mendesain dan melakukan perhitungan validitas dan
reliabilitas instrumen;
12. Mengembangkan panduan atau pedoman untuk
pengadministrasian. (Djaali dan Mulyono, 2008)
1. MEMBUAT PROFIL INDIVIDUAL SETIAP 2. MEMBUAT PROFIL KELAS
PESERTA DIDIK/KONSELI.
.
PEMANFAATAN
DATA HASIL
ASESMEN
3. MENYUSUN PROGRAM BK 4. MENYUSUN RANCANGAN PEMBERIAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PENGUNAAN INSTRUMEN
SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN
PROGRAM BK

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Bidang
Pribadi

ANALISIS
Bidang MATERI Bidang
Karir PELAYANAN Sosial
BK

Bidang
Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
PRIBADI SOSIAL

KECENDERUNGAN
MASALAH

BELAJAR

KARIR

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
PENUGASAN
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
LEMBAR KERJA 1.2
• Mengidentifikasi tugas perkembangan
• Mengidentifikasi SKKPD
• Menganalisis keterkaitan antara tugas perkembangan
dengan SKKPD
• Identifikasi masalah yang berkaitan dengan bidang pribadi,
belajar, sosial dan karir
• Menganalisa prioritas masalah pada masing-masing
bidang
• Tentukan tema yang sesuai dengan permasalahan yang
menjadi prioritas
• Mengembangkan instrumen kebutuhan peserta didik
• Presentasikan hasil diskusi kelompok

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
PENGUATAN

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Analisis Materi Layanan
Bimbingan dan Konseling

Materi atau topik bimbingan konseling yang


dikembangkan di SMA/SMK perlu disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik dari aspek fisik, psikis, perilaku,
dan sosial. Pengembangan materi tersebut telah
dikelompokkan dalam 4 bidang yaitu bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Analisis Materi Layanan
Bimbingan dan Konseling

Materi layanan pengembangan fisik peserta didik dapat


dijabarkan dalam bidang pribadi yaitu tugas perkembangan
masa remaja awal dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan fisik dan psikis pada masa remaja.

Materi bidang sosial, misalnya tata krama hubungan sosial di


sekolah, keluarga, dan masyarakat, norma-norma kehidupan,
dan tata tertib sekolah.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
Analisis Materi Layanan
Bimbingan dan Konseling

Materi bidang belajar contohnya adalah belajar efektif


sesuai potensi diri, belajar kelompok, dan sikap dan
kebiasaan belajar sesuai kondisi fisik dan psikis.

Materi bidang karir misalnya pilihan karir sesuai potensi


fisik dan psikis, kursus-kursus pengembangan bakat, dan
pilihan latihan karir.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018
SEKIAN
TERIMAKASIH

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaam


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2018

Anda mungkin juga menyukai