Anda di halaman 1dari 14

Ketoasidosis Diabetikum

Kelompok 7
Nama :
Afrilisa
Erinda
Nurul Fernanda
Linda Hazni
Putri Pratiwi
Yolanda
Yuliana
Latar Belakang

• KAD adalah gangguan metabolisme yang paling serius pada


diabetes.Ketoasidosis diabetukum lebih sering terjadi pada
usia <65 tahun.
• Ketoasidosis diabetikum lebih sering terjadi pada perempuan
dibanding laki-laki. Surveillance Diabetes Nasional Program
Centers for Disease Control(CDC) memperkirakan bahwa ada
115.000 pasien pada tahun 2003 di AmerikaSerikat, sedangkan
pada tahun 1980 jumlahnya 62.000. Di sisi lain, kematianKAD
per 100.000 pasien diabetes menurun antara tahun 1985 dan
2002 denganpengurangan kematian terbesar di antara mereka
yang berusia 65 tahun ataulebih tua dari 65 tahun..
TINJAUAN TEORITIS

Definisi
• Ketoasidosisi diabetic (KAD) adalah keadaan
dekopensasi metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia, asidosis dan ketosis,
terutamadisebabkan oleh defisiensi insulin
absolut atau relatif.
Etiologi

• Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru


diketahui menderita DM untuk pertama kali.
Pada pasien yang sudah diketahui DM
sebelumnya, 80%dapat dikenali adanya faktor
pencetus. Mengatasi faktor pencetus ini
pentingdalam pengobatan dan pencegahan
ketoasidosis berulang.
Faktor Pencetus

• Faktor pencetus yang berperan untuk


terjadinya KAD akut, penggunaan obat
golongan steroid, serta menghentikan
ataumengurangi dosis insulin.
Patofisiologis

• Ketoasidois terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin.


Karena dipakainya jaringan lemak untuk memenuhi
kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. Bila hal
ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam
sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita
koma. Hal ini biasanya terjadi karena tidak mematuhi
perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan
insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes
mellitus,mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya
seperti kematian otot jantung,stroke, dan sebagainya.
Manifestasi klinik
Hiperglikemia
Hiperglikemi pada ketoasidosis diabetik akan menimbulkan:
• Poliuri dan polidipsi (peningktan rasa haus)
• Penglihatan yang kabur
• Kelemahan
• Sakit kepala
• Pasien dengan penurunan volume intravaskuler yang nyata
mungkin akanmenderita hipotensi ortostatik (penurunan
tekanan darah sistolik sebesar20 mmHg atau lebih pada saat
berdiri).
• Penurunan volume dapat menimbulkan
hipotensi yang nyata disertaidenyut nadi
lemah dan cepat.
• Anoreksia, mual, muntah dan nyeri abdomen.
• Pernapasan Kussmaul ini menggambarkan
upaya tubuh untuk mengurangiasidosis guna
melawan efek dari pembentukan badan keton.
• Mengantuk (letargi) atau koma.
Pemeriksaan penunjang
• a. Glukosa.
• b. Natrium.
• c. Kalium.
• d. Bikarbonat.
• e. asidosisi metabolik.
• f. Sel darah lengkap (CBC).
• g. Gas darah arteri (ABG).
• h. Keton.
• i. β-hidroksibutirat.
• j. Urinalisis (UA)
• k. Osmolaritas
Pemeriksaan Diagnosis
• Pemeriksaan diagnostik untuk ketoasidosis diabetik dapat
dilakukan dengan cara:
• Tes toleransi Glukosa (TTG) memanjang (lebih besar dari
200mg/dl).Biasanya tes ini dianjurkan untuk pasien yang
menunjukkan kadar glukosameningkat dibawah kondisi stress.
• Gula darah puasa normal atau diatas normal.
• hemoglobin glikolisat diatas rentang normal.
• Urinalisis positif terhadap glukosa dan keton.
• Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat
menandakanketidakadekuatan kontrol glikemik dan
peningkatan propensitas padaterjadinya aterosklerosis
Penanganan Ketoasidosis Diabetikum

• penanganan KAD (ketoasidosis diabetikum) memerlukan


pemberian tigaagen berikut:
• 1. Cairan Pasien
Penderita KAD biasanya mengalami depresi cairan yanghebat.
NaCl 0,9 % diberikan 500-1000 ml/jam selama 2-3 jam.
• 2. insulin
insulin intravena paling umum digunakan, insulin
intramuskular adalah alterantif bila pompa infusi tidak
tersedia atau bilaakses vena mengalami kesulitan,
misalnya pada anak anak kecil.
• 3. Potassium.
Meskipun ada kadar potassium serum normal,
namun semuapasien penderita KAD
mengalami depresi kalium tubuh yang
mungkinterjadi secara hebat.
•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai