Anda di halaman 1dari 21

+

ALINYEMEN VERTIKAL
+ ALINYEMEN VERTIKAL

DEFINISI
 Perpotongan antara bidang vertikal dengan sumbu jalan.

 Alinyemen vertikal merupakan perpotongan bidang vertikal dengan bidang


perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau melalui tepi
dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Atau disebut
penampang memanjang jalan (terdiri landai dan lengkung).
+ ALINYEMEN VERTIKAL

TUJUAN
Untuk merubah secara bertahap pergantian 2 macam kelandaian sehingga mengurangi
shock dan menyediakan jarak pandang henti yang dapat menyebabkan aman,. Nyaman
serta kemudahan sistem pengaliran air.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


1. Kondisi tanah dasar
2. Kedaan medan
3. Kelandaian yang masih memungkinkan
4. Fungsi jalan
+ ALINYEMEN VERTIKAL
+

C
49 48
50

47

A 46

45
+56
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
0+000

0+100

0+200

0+300

0+400

0+600

0+800

0+900

1+000

1+100

1+200

1+300

1+400
0+500

0+700

45.5 47 48,2 48.9 49.7 49.6 48.8 47.7 47 47.5 47.3 47.05 46.7 46.4 46.1
+ LANDAI MAKSIMUM DAN
PANJANG KRITIS
+ LENGKUNG VERTIKAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL

7
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

7 .7 . LENGKUNG VERTIKAL

Tujuannya adalah untuk merubah secara bertahap pergantian 2 macam


kelandaian sehingga mengurangi shock dan menyediakan jarak pandang henti yang
dapat menyebabk an aman,. Nyaman serta kemudahan sistem pengaliran air.

Jenisnya dapat dilihat dari letak titik perpotongan ke2 bagian lurus atau tangen,
sebagai berikut:

1. Lengkung vertikal cekung

Titik perpotongan antara ke 2 tangen berada di bawah permukaan jalan

2. Lengkung vertikal cembung

Titik perpotongan antara ke 2 tangen berada di atas permukaan jalan.

-g1

+g2

+g1 -g2 +g1 _g2

-g1 +g2 -g1

-g2 +g2

+g1

Bentuk lengkung vertikal adalah parabola dengan asumsi sederhana


sehingga elevasi sepanjang lengkung didapat dengan perbandingan dari offset
vertikal dari PPV yang bernilai tertentu.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB S ILVIA INDRIANY


P ERENCANAAN GEOMETRIK J ALAN

Jenisnya dapat dilihat dari letak titik perpotongan ke2 bagian lurus atau tangen, sebagai berikut:
 Lengkung vertikal cekung
Titik perpotongan antara ke 2 tangen berada di bawah permukaan jalan
 Lengkung vertikal cembung
Titik perpotongan antara ke 2 tangen berada di atas permukaan jalan.
+ LENGKUNG VERTIKAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL

7
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MER CU BUANA

Parabola memiliki turunan ke 2 konstan, sehingga jika terdapat pers. Garis, garis
singgungnya berubah secara ko nstan.. Sebagai ilustrasi sebagai berikut:

-g2
Ax 2
PPV

G2

±y =
Ev PTV

200L
+g1
Y
PLV ½ L

L
X

Dim a n a :
PLV : Peralihan lengkung vertikal
PPV : Pusat perpoto ngan vertikal
PTV : Peralihan tangen verikal

AL
L : Panjang proyeksi lengkung pada bidang horisontal (panjang lengkung
vertikal)
G1,g2 : kelandaian b agian tangen (%)

EV =
Ev : Pergeseran vertikal d ari PPV ke lengkung

D2 y = r : p e ru b a h a n g a ris s in g g u n g te ta p

800
2
Dx

Rumus umum parabola D2 y = r


Dx 2
Dy = r x + c………….(1)
Dx
Pada x = 0, maka Dy = g1…………C= g1 …...( 2)
Dx
Pada x = L, maka Dy = g2…………rL + g1 = g2 …...(3)
Dx

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB S ILVIA INDRIANY


P ERENCANAAN GEOMETRIK J ALAN

Dimana :
PLV : Peralihan lengkung vertikal
PPV : Pusat perpotongan vertikal
PTV : Peralihan tangen verikal
L : Panjang proyeksi lengkung pada bidang horisontal (panjang lengkung vertikal)
g1,g2 : kelandaian bagian tangen (%)
A : Perbedaan kelandaian (g2-g1)
Ev : Pergeseran vertikal dari PPV ke lengkung
+ Contoh soal

PPV diketahui berada pada Sta 0 + 260 dan mempunyai elevasi + 100 m. Perubahan
kelandaian terjadi dari – 8 % (menurun dari kiri) ke kelandaian sebesar – 2 % (menurun
dari kiri), dan panjang lengkung vertikal (L) direncanakan sepanjang 150 m.
+ LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG
Panjang vertikal cembung ditentukan berdasarkan :
1. Jarak pandang
• Jarak pandang henti (Jh)
• Jarak pandang menyiap (Jd)
2. Kebutuhan drainase
3. Kenyamanan
+
Jarak Pandang Henti (jh)
+
Jarak Pandang Menyiap (jd)
+ LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG
Panjang lengkung vertikal berdasar jarak henti (jh) dan jarak pandang menyiap
(jd)
1. Berdasarkan Jh
A ´ Jh 2
Jh < L , maka L=
399

399
Jh > L, maka L =2 ´ Jh -
A

2. Berdasarkan Jd
A ´ Jd 2
Jd < L , maka L=
840

840
Jd> L, maka L =2 ´ Jd -
A

(PGJAK 1997)
+
+ LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG

Panjang vertikal cekung ditentukan dengan memperhatikan :


– Jarak penyinaran Lampu kendaraan
– Jarak pandangan bebas dibawah bangunan
– Kenyamanan pengemudi
+ LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG
Panjang lengkung vertikal berdasar jarak penyinaran lampu depan

1. Keadaan Jh < L

A ´ Jh 2
L=
120 + 3, 5Jh

2. Keadaan Jh > L

120 + 3, 5Jh
L =2 ´ Jh -
A
+ LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG
Panjang Lengkung berdasar kenyamanan pengemudi

AV 2
L=
380

Panjang Lengkung berdasar syarat drainase

L £50A
+ Soal
g2

g1 PTV

PPV

PLV

Suatu lengkung vertical mempunyai data sbb:


Stationing A : 0 + 000
Elevasi A : 1176 m
Stationing PPV : 0 + 300
Elevasi PPV : 1186.5 m
Kecepatan rencana (Vr) : 60 km/jam
g1 : 3.5%
g2 : -1 %

Rencanakan alinyemen / lengkung vertikal jalan tersebut bila didesign untuk


memenuhi jarak pandang henti
+ Soal
Suatu lengkung vertical mempunyai data sbb: PTV
Stationing A : 0 + 000
Stationing PPV : 0 + 300
Elevasi PPV : 120 m PLV
g2
Kecepatan rencana (Vr) : 60 km/jam
g1 : -2% A
g1
g2 : +4 % PPV

Rencanakan alinyemen vertikal jalan tersebut


+

45
46
47
48
49
50
0+000

45.5
0+100

47
0+200

48,2
0+300

48.9
0+400

49.7
0+500

49.6
0+600

48.8
0+700

47.7
0+800

47
0+900

47.5
1+000
47.3
1+100
47.05

1+200
46.7

1+300
46.4

1+400
46.1

Anda mungkin juga menyukai